Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

CEDERA KEPALA

YULIANI UTAMI

PO.71.20.3.18.077

Dosen Pembimbing : H. Jhon feri S.Kep,Ns, M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. atas limpahan rahmat , hidayah
serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu
halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan
nabi besar Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul asuhan keperawatan cedera
kepala ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut
mendukung terselesaikannya makalah ini,
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan
hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.

Lubuklinggau, September 2020

Feno Suci Wulandari

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................................- 1 -
PENDAHULUAN........................................................................................................................- 1 -
A. Latar Belakang.....................................................................................................................- 1 -
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................- 1 -
C. Tujuan..................................................................................................................................- 1 -
BAB II...............................................................................................................................................- 2 -
LAPORAN PENDAHULUAN.....................................................................................................- 2 -
A. Definisi..............................................................................................................................- 2 -
B. Etiologi..............................................................................................................................- 2 -
C. Manifestasi klinis..................................................................................................................- 2 -
D. Patofisologi...........................................................................................................................- 3 -
E. Woc.......................................................................................................................................- 4 -
F. Pemeriksaan Penunjang.........................................................................................................- 5 -
G. Penatalaksanaan Medis.........................................................................................................- 5 -
BAB III.............................................................................................................................................- 7 -
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI...........................................................................................- 7 -
A.Pengkajian.............................................................................................................................- 7 -
B.Diagnosa Keperawatan..........................................................................................................- 8 -
C. Intervensi Keperawatan........................................................................................................- 8 -
BAB IV...........................................................................................................................................- 10 -
PENUTUP...................................................................................................................................- 10 -
A. Kesimpulan......................................................................................................................- 10 -
B. Saran................................................................................................................................- 10 -
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................- 11 -

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cedera kepala adalah cedera yang terjadi pada kulit kepala, tengkorak dan otak,
sedangkan Doenges, (1999) cedera kepala adalah cedera kepala terbuka dan tertutup
yang terjadi karena, fraktur tengkorak, kombusiogegarserebri, kontusiomemar, leserasi
dan perdarahan serebral subarakhnoid, subdural, epidural, intraserebral, batang
otak.Berdasarkan tingkat keparahannya cedera kepala dibagi menjadi tiga yaitu cedera
kepalaringan, sedang dan berat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan cedera kepala?
2. Apa saja penyebab dari cedera kepala?
3. Bagaimana cedera kepala terjadi dan bias menyebabkan masalah dalam kesehatan ?
4. Apa saja tanda dan gejala seseorang yang menderita cedera kepala?
5. Apa saja komplikasi yang akan terjadi pada penderita cedera kepala?
6. Bagaimana penatalaksanaan medis pada pasien cedera kepala?
7. Pemeriksaan apa saja yang tepat untuk penderita cedera kepala?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah bagaimana mahasiswa dapat memahami
tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan cedera kepala dan agar dapat
memberikan asuhan keperawatan yang baik dan benar kepada pasien dengan cedera
kepala.
BAB II

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Cedera kepala adalah trauma yang meliputi trauma kulit kepala, tengkorak dan
otak. cedera kepala sering dan penyakit neurologik yang serius diantara penyakit
neurologik, dan merupakan proporsi epidemik sebagai hasil kecelakaan jalan raya.
Cedera kepala adalah cedera kepala dengan GCS (Glasgow Coma Scale)
antara 9 sampai 13.
Cedera kepala sedang adalah cedera kepala dengan Glasgow coma scale antar
9 sampai 12 dengan kehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari 30 menit, tetapi
kurang dari 24 jam serta dapat mengalami fraktur tengkorak (Wijaya dan putri, 2013).

B. Etiologi
Penyebab dari cedera kepala antara lain:
1. Kecelakaan sepeda motor atau lalu lintas
2. Jatuh, benturan dengan benda keras
3. Karena pukulan dengan benda tajam, tumpul dan perkelahian
4. Cedera karena olahraga.
Berbagai macam penyebab dari cedera kepala diantaranya karena adanya
percepatan mendadak yang memungkinkan terjadinya benturan atau karena
perlambatan mendadak yang terjadi jika kepala membentur objek yang tidak
bergerak. Kerusakan otak bisa terjadi pada titik benturan pada sisi yang berlawanan.

C. Manifestasi klinis
Gejala-gejala yang sering muncul pada cedera local tergantung pada jumlah dan distribusi
area otak. Nyeri yang menetap dan setempat, biasanya menunjukan adanya fraktur.

1. Fraktur kubah krinal menyebabkan bengkak pada sekitar fraktur, dan atas alas an ini
diangosa yang akurat tidak dapat ditetapkan tanpa pemeriksaan dengan sinar-x

2. Fraktur dasar tengkorak

Cenderung melintas sinus paranasal pada tulang frontal atau lokasi tengah telingah
temporal, dimana daapat menimbulkan tanda seperti :

2
-Hemoragi dari hidung, faring, atau teliga dan darah terlihat dibawah konjungtiva.
-Ekimosis atau memar, mungkin terlihat diatas mastoid.
3. Laserasi atau kontusio otak ditunjukkan oleh cairan spinal berdarah
4. Penurunan kesadaran
5. Sakit kepala
6. Mual, muntah
7. Pingsan

D. Patofisologi
Sebagian besar cedera otak tidak disebbkan oleh cedera langsung terhadap jarigan
otak, tetapi terjadi sebagian akibat kekuatan luar yang membentur sisi luar tengkorak
kepala atau dari gerakan otak itu sendiri dalam rongga tengkorak. Pada cedera deselarasi,
kepala biasannya membentuk suatu objek, sehingga terjadi deselarasi tengkorang yang
berlangsung tiba-tiba. Orak tetap akan bergerak kearah depan, membentur bagian dalam
tengkorak tepat dibawah titik bentur kemudian berbalik arah membentur sisi yang
berlawanan dengan titik bentur awal. Oleh sebab itu, cedera dapat terjadi pada daerah
benturan (coup) atau pada sisi sebaliknya( contra coup).
Patofisologi cedera kepala dapat digolongkan menjadi 2 proses yaitu cedera kepala
primer dan cedera kepala sekunder. Cedera kepala primer merupakan suatu proses
biomekanik yang dapat terjadi secara langsung saat kepala terbentur dan member dampak
cedera jaringan otak. Pada cedera kepala sekunder terjadi akibat cedera kepala primer,
misalnya akibat hipoksemia, iskemia, dan pendarahan. Pendarahan serebral menimbulkan
hematoma, misalnya pada epidural hematoma yaitu berkumpulnya antara periosteum
tengkorak durameter, subdural hematoma akibat berkumpulnya darah pada ruang antara
dura meter dengan sub arakhnoiddan intra serebral hematoma adalah berkumpulnya darah
didalam serebral. Kematian pada cedera kepala disebabkan karena hipotensi karena
gangguan autoregulasi, ketika terjadi auto regulasi menimbulkan perfusi jaringan serbral
dan berakhir pada iskemia jaringan otak.

3
E. Woc

Kecelakaan, terjatuh,
Terkenapeluru trauma persalinan,
bendatajam penyalahgunaanobat/
alkohol
Trauma tajam CEDERA KEPALA Trauma tumpul

Ekstrakranial / TulangKranial Intra Kranial/


kulitkepala JaringanOtak

Breathing Blood Brain Bladder Bone

Pendarahan, Pendarahan Penumpukandara Perdarahan Gangguansara


hematoma, h di otak fmotorik
Alirandarahke
kerusakanjari
otak Penurunankesadar
ngan Penurunansir
ansensori
kulasi volume Gangguanko
darahkeginjal ordinasigerak
Penekanansy Hipoksiajari eksremitas
arafsistempe ngan Kemampuan
rnafasan mengenai
stimulus
MK
:GangguanPerfu Penurunanp Hemiparase
Perubahanp siJaringanSere /Hemiplgeia
roduksi
olanafas
MK urine
:Ganggua
RR nPerseps MK
isensori Oligouria :Ganggua
nMobilit
MK asFisik
:PolaNafasTida MK
kEfektif :PerubahanPola
Eliminasi

4
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Diagnostik

a). CT Scan

- hematom serebral

- edema serebral

- perdarahan intra kranial

- fraktur tulang tengkorak

b). MRI :dengan atau tanpa menggunakan kontras

c). EEG :Memperlihatkan keberadaan atau perkembangan gelombang patologis

d). Angiografi serebral :menunjukkan kelainan sirkulasi serebral

2. Pemeriksaan Laboratorium

a). Elektrolit serum :cedera kepala dapat dihubungkan dengan gangguan regulasi Natrium,
retensi Na berakhir dapat beberapa hari, di ikuti dengan diuresis Na.

b). Hematologi :leukosit,Hb,albumin,protein serum,globulin.

c). CSS :menentukan kemungkinan adanya Perdarahan sub arakhnoid (warna,komposisi


dan tekanan)

G. Penatalaksanaan Medis
1. Pedoman resusitasi dan penilaian awal

- menilai jalan nafas :bersihan jalan nafas

-menilai sirkulasi :frekuensi denyut jantung dan tekanan darah

- obati kejang :kejang konvoisi dapat terjadi dan harus di obati

2. Pedoman penatalaksanaan

- cairan IV NaCl 0,9%

- CT Scan

- pada pasien dengan GCS kurang, hiperventilasi, monitol 20%

5
3. Penatalaksanaan khusus cedera kepala ringan pasien umumnya dapat di pulangkan
kerumah tanpa pemeriksaan CT Scan bila pemeriksaan neurologis dalam batas
normal,poto servikal normal.

6
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN TEORI

A.Pengkajian
1.Identitas klien meliputi ,nama ,alamat ,umur , pekerjaan, agama ,suku, No RM, tanggal
masuk RS ,dan diagnosis medis

2.Riwayat Kesehatan

-keluhan utama :biasanya klien dating ke RS karena terjadinya penurunan kesadaran


akibat trauma pada kepala

- Riwayat Penyakit Sekarang: biasanya klien dating ke RS karena mendapat trauma


kepada kepala baik oleh benda tumpul ataupun tajam dengan keluhan pusing atau sampai
terjadi penurunan kesadaran

- Riwayat penyakit dahulu

Apakah sebelumnya klien pernah mengalami cidera kepala, riwayat hipertensi, riwayat
DM dan apakah klien mempunyai alergi obat.

3. pemeriksaan Fisik

- Kepala :Terdapat memantau luka robekan pada kulit klien ,ada benjolan pada kepala
,ada nyeri tekan pada kepala .

- Wajah :Mengkaji apakah terdapat memar diwajah , kelainan pada mata ,hidung,
telinga,dan mulut ,apakah terdapat massa ,lesi dan nyeri tekan.

- Abdomen :Apakah ada benjolan (kelainan pada abdomen ) lesi atau luka dan nyeri
tekan.

- Ekstremitas :Mengkaji apakah ada fraktur ,keutuhan kulit ,ada lesi meraba akral .

4.Pemeriksaan penunjang

- CT -scan kepala :Melihat adanya hematom serebral ,edema serebral ,


perdarahan,intraksional dan fraktur tulang tengkorak

- MRI :Sama dengan CT -Scan dengan tau tanpa menggunakan kontras

-EEG :Untuk memperlihatkan keberadaan atau berkembangnya gelombang patologis .

7
- Fungsi Lumbal ,CSS : dapat menduga kemungkinan adanya perdarahan subaroknoid.

B.Diagnosa Keperawatan
1.Pola napas tidak efektif b.d gangguan neurologis ( cedera kepala)

2.Resiko perfusi serebral tidak efektif b.d cedera kepala

C. Intervensi Keperawatan
Dx.1 pola nafas tidak efektif b.d gangguan neurologis (cedera kepala)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x1 jam diharapkan pola nafas tidak
efektif teratasi dengan kriteria hasil :

SLKI :pola nafas

Kriteria hasil
Dispnea 1 2 3 4 5√
Frekuensi nafas 1 2 3 4 5√

Intervensi:

SIKI :pemantauan respirasi dan manajemen jalan nafas

1. Monitor frekuensi nafas


2. Monitor pola nafas (seperti :bradipnea, lakipnea, kussmaul)
3. Monitor adanya sumbatan jalan nafas
4. Monitor saturasi oksigen
5. Berikan oksigen, jika perlu

Dx. 2 resiko perfusi serebral tidak efektif b.d cedera kepala

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x1 jam diharapkan resiko perfusi
serebral tidak efektif teratasi dengan criteria hasil :

8
SLKI : status neurologis

Kriteria hasil
Tingkat 1 2 3 4 5√
kesadaran
Tekanan darah 1 2 3 4 5√
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5√
Frekuensi nafas 1 2 3 4 5√

Intervensi : SIKI : pemantauan neurologis Dan pencegahan perdarahan

1. Monitor tingkat kesadaran


2. Monitor tanda-tanda vital
3. Monitor status pernafasan
4. Monitor tanda dan gejala perdarahan
5. Pertahankan bed rest selama perdarahan

9
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Cedera kepala adalah cedera yang terjadi pada kulit kepala, tengkorak dan
otak, sedangkan Doenges, (1999) cedera kepala adalah cedera kepala terbuka dan
tertutup yang terjadi karena, fraktur tengkorak, kombusiogegarserebri,
kontusiomemar, leserasi dan perdarahan serebral subarakhnoid, subdural, epidural,
intraserebral, batang otak.Berdasarkan tingkat keparahannya cedera kepala dibagi
menjadi tiga yaitu cedera kepalaringan, sedang dan berat.

1. Pedoman resusitasi dan penilaian awal

- Menilai jalan nafas :bersihan jalan nafas

- Menilai sirkulasi : frekuensi denyut jantung dan tekanan darah

- Obati kejang : kejang konvoisi dapat terjadi dan harus di obati

2. Pedoman penatalaksanaan

- Cairan IV NaCl 0,9%

- CT Scan

- Pada pasien dengan GCS kurang, hiperventilasi, monitol 20%

3.Penatalaksanaan khusus cedera kepala ringan pasien umumnya dapat di pulangkan ke


rumah tanpa pemeriksaan CT Scan bila pemeriksaan neurologis dalam batas normal,poto
servikal normal.

B. Saran

Sehat merupakan sebuah keadaan yang sangat berharga, sebab dengan kondisi fisik
yang sehat seseorang mampu menjalankan aktifitas sehari-harinya tanpa mengalami
hambatan. Maka menjaga kesehatan seluruh organ yang berada didalam tubuh menjadi sangat
penting mengingat betapa berpengaruhnya sistem organ tersebut terhadap kelangsungan
hidup serta aktifitas seseorang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, A.s danyessie, M.p (2013). Keperawatan medical bedah.Yogyakarta :Nuha Medika.

PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia definisi tindakan keperawatan.


Jakarta Selatan : DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar luaran keperawatan Indonesia definisi dan criteria hasil keperawatan,
Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.

PPNI. (2016). Standar diagnosis keperawatan Indonesia definisi dan indicator diagnostik
ed.1. Jakarta Selatan :DPP PPNI.

https ://Id. Scribd.com/doc/205973252/Askep-cks. diakses di Lubuklinggau pada tanggal 14


Maret 2020.

11

Anda mungkin juga menyukai