Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

“PROSES KEPERAWATAN KELUARGA: PERENCANAAN,


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI “

Oleh:
Kelas III B
Kelompok 4
Afelika Wirahma Putri (183110201)

Aprilya Tiara (183110204)

Farahdiba Aulia Amru (183110213)

Nabila Maliha Rakha Rahadi (183110222)

Wahyuni Irwan (183110237)

Yesi Sepriyani (183110239)

Dosen Pembimbing:
Ns. Verra Widhi Astuti, S. Kep. M. Kep

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2020
1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya, sehingga kelo
mpok dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Keluarga Proses Keperawatan Keluarga:
Perencanaan, Implementasi Dan Evaluasi.
Kelompok mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dala
m menyelesaikan makalah ini, khususnya dosen pembimbing kami yang telah membimbing k
ami hingga terselesaikan makalah ini. Kelompok menyadari bahwa makalah ini kurang dari s
empurna, untuk itu kelompok sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembim
bing maupun teman-teman atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.

                                                                       
Padang, Agustus 2020

Kelompok

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perencanaan...................................................................................................5
B. Implementasi..................................................................................................12
C. Evaluasi..........................................................................................................17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................20
B. Saran..............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................21

BAB I
3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan.
Proses keperawatan terdiri atas lima langkah, yaitu pengkajian, perumusan diagnosis kepe
rawatan, penyusunan perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan tindakan keperawa
tan, dan melakukan evaluasi. Pengkajian keperawatan keluarga merupakan langkah awal
dari proses keperawatan keluarga. Kegiatan pengkajian harus dilakukan dengan benar, kar
ena akan berpengaruh pada langkah-langkah berikutnya dalam proses keperawatan keluar
ga.

Proses keperawatan sebagai pendekatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan


keluarga terdiri atas lima tahap. Yaitu pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, Per
encanaan keperawatan keluarga merupakan tahap ketiga dari proses keperawatan. Setelah
perawat merumuskan diagnosis keperawatan, langkah berikutnya adalah menyusun peren
canaan tindakan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah klien dan keluarga. S
etelah menyusun perencanaan, tahap selanjutnya adalah melaksanakan tindakan keperawa
tan keluarga. Tindakan keperawatan dapat dilakukan oleh perawat dengan tim kesehatan l
ain atau secara mandiri. Keterlibatan klien dan keluarga merupakan hal penting pada taha
p pelaksanaan tindakan. Tindakan keperawatan dinyatakan berhasil atau tidak, ditentukan
pada tahap evaluasi atau penilaian tindakan keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan pada proses keperawatan keluarga?
2. Bagaimana implementasi pada proses keperawatan keluarga?
3. Bagaimana evaluasi pada proses keperawatan keluarga?

C. Tujuan
1. Mengetahui perencanaan pada proses keperawatan keluarga
2. Mengetahui implementasi pada proses keperawatan keluarga
3. Mengetahui evaluasi pada proses keperawatan keluarga

BAB II

4
TINJAUAN PUSTAKA

A. PERENCANAAN
1. Definisi Perencanaan Keperawatan Keluarga

Perencanaan keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang direncan


akan oleh perawat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah keperawatan d
engan melibatkan anggota keluarga. Perencanaan keperawatan juga dapat diartikan ju
ga sebagai suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan
untuk mencegah, menurunkan, atau mengurangi masalah-masalah klien. Perencanaan
ini merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu proses keperawatan. Dalam mene
ntukan tahap perencanaan bagi perawat diperlukan berbagai pengetahuan dan keteram
pilan, di antaranya pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan klien, nilai dan kepe
rcayaan klien, batasan praktik keperawatan, peran dari tenaga kesehatan lainnya, kem
ampuan dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, menulis tujuan, serta me
milih dan membuat strategi keperawatan yang aman dalam memenuhi tujuan, menulis
instruksi keperawatan serta kemampuan dalam melaksanakan kerja sama dengan ting
kat kesehatan lain.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan keperaw


atan keluarga adalah berikut ini.

a. Rencana keperawatan harus didasarkan atas analisis data secara menyeluruh tenta
ng masalah atau situasi keluarga.
b. Rencana keperawatan harus realistik.
c. Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan falsafah instansi kesehatan.
d. Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga.

2. Tujuan Perencanaan Keperawatan Keluarga

Perencanaan keperawatan memiliki tujuan sebagai berikut.

a. Alat komunikasi antar perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga


b. Meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga
c. Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil sebagai pedoman bagi perawat dala
m melakukan tindakan kepada keluarga serta melakukan evaluasi
d. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok

5
e. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya
f. Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan
g. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan
h. Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai pedoman dalam melakukan evalua
si keperawatan keluarga

Bila dilihat dari sudut jangka waktu, maka tujuan keluarga dapat dibagi menjadi:
a. Tujuan jangka panjang

Menekankan pada perubahan perilaku dan mengarah pada kemampuan mandir


i. Lebih baik ada batas waktunya, misalnya dalam waktu 3 hari. Pencantuman jan
gka waktu ini adalah untuk mengarahkan evaluasi pada waktu yang telah ditentuk
an sebelumnya.

Contoh: setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 hari seluruh keluar


ga Tn. Y dapat merawat anggota keluarga yang sakit dan dapat mencegah penular
an penyakit.

b. Tujuan jangka pendek

Ditekankan pada keadaan yang bisa dicapai setiap harinya yang mengatur kea
daan yang mengancam kehidupan.

Contoh: keluarga Tn. Y dapat mengetahui dampak permasalahan penyakit istri


nya dengan menjelaskan akibat penyakit jika istrinya tidak segera diobati.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan keperawatan adalah:

1) Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan.


2) Merupakan hasil akhir yang ingin dicapai.
3) Harus objektif atau merupakan tujuan operasional dari kedua belah pihak (kelu
arga dan perawat).
4) Mencakup percaya diri sebagai dasar evaluasi. Contoh kriteria dan standar renc
ana keperawatan keluarga dengan kasus hipertensi.

6
Skema contoh rencana keperawatan keluarga

No Kriteria Standar
1. Pengetahuan  Keluarga mampu menyatakan pengertian hiperten
si secara umun
 Keluarga mampu menycbutkan jenis makanan yan
g dapat menurunkan hipertensi dan juga meningka
tkan tekanan darah.
 Keluarga dapat menyebutkan akibat jika tekanan d
arah tidak dikontrol secara rutin.
 Keluarga mampu melakukan pemeriksaan tekanan
darah sendiri.
2. Sikap  Keluarga mampu memutuskan untuk membuat ren
cana kontrol setiap 2 minggu sekali ke puskesmas.
 Keluarga mampu membuat rencana membeli tensi
sendiri.

3. Psikomotor  Keluarga menyediakan jenis makanan yang dapat


mengurangi darah tinggi.
 Keluarga dapat mengurangi darah tinggi.
 Keluarga dapat melakukan pengukuran tekanan da
rah sendiri.

Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam membuat standar adalah:

a. Berfokus kepada keluarga, outcomes harus ditunjukkan kepada keadaan keluar


ga, "Apa yang harus dilakukan kepada keluarga, kapan, dan sejauh mana tinda
kan akan dilaksanakan.
b. Singkat dan jelas, untuk mengidentifikasi tujuan dan rencana tindakan. Perawa
t harus menghindari kata-kata yang terlalu panjang dan bermakna ganda.
c. Dapat diobservasi dan diukur, tanpa hasil yang dapat diukur proses keperawat
an tidak dapat diselesaikan. Perawat harus menghindari menggunakan istilah
memahami dan mengerti, karena istilah memudahkan perawat dalam tersebut s
ulit untuk diukur.
d. Realistik, ini harus disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang tersedia di r
umah,

7
e. Ditentukan oleh perawat dan keluarga, mulai pengkajian perawat seharusnya
melibatkan keluarga dalam intervensi.

skema langkah pengembangan rencana keperawatan

pengkajian
tentukan data penilaian
mengumpulkan data hasil yg diharapkan
analisis data kriteria evaluasi
identifikasi masalah standar evaluasi
tentukan prioritas

penentuan sasaran perawatan pemilihan tidakan yg tepat

perumusan tujuan
perawatan

Rencana tindakan diarahkan untuk mengubah pengetahuan, sikap ,dan tindakan k


eluarga. Sehingga pada akhimya, keluarga yang mampu memenuhi kebutuhan kesehatan
anggota keluarga dengan bantuan minimal dari perawat. Saat menyusun rencana, tindak
an yang sebaiknya melibatkan keluarga secara aktif karena keluarga bertanggung jawab
dalam tugas mereka sendiri, dan merupakan cara untuk menghormati dan menghargai kel
uarga. Efektivitas yang akan diperoleh perawat, yaitu ada efek positif terhadap interaksi
dengan keluarga, keluarga tidak bekerja karena telah dilibatkan sebelumnya, dan keluarg
a cenderung bertanggung jawab.

3. Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga

Cara memprioritaskan masalah keperawatan keluarga adalah dengan menggun


akan skoring. Komponen dari prioritas masalah keperawatan keluarga adalah kriteria,
bobot, dan pembenaran.

Kriteria prioritas masalah keperawatan keluarga adalah berikut ini.

8
a. Sifat masalah
Kriteria sifat masalah ini dapat ditentukan dengan melihat katagori diagnosis kepe
rawatan. Adapun skornya adalah:
1) Diagnosis keperawatan potensial skor 1
2) Diagnosis keperawatan risiko skor 2
3) Diagnosis keperawatan aktual dengan skor 3
b. Kriteria kedua

Adalah kemungkinan untuk diubah. Kriteria ini dapat ditentukan dengan melihat p
engetahuan, sumber daya keluarga, sumber daya perawatan yang tersedia, dan dukung
an masyarakatnya. Kriteria kemungkinan untuk diubah ini skornya terdiri atas:

1) Mudah dengan skor 2


2) Sebagian dengan skor 1
3) Tidak dapat dengan skor nol
c. Kriteria ketiga
Adalah potensial untuk dicegah. Kriteria ini dapat ditentukan dengan melihat kepe
likan masalah, lamanya masalah, dan tindakan yang sedang dilakukan. Skor dari kriter
ia ini terdiri atas:
1) Tinggi dengan skor 3
2) Cukup dengan skor 2
3) Rendah dengan skor 1
d. Kriteria terakhir
Adalah menonjolnya masalah. Kriteria ini dapat ditentukan berdasarkan persepsi k
eluarga dalam melihat masalah. Penilaian dari kriteria ini terdiri atas:
1) Segera dengan skor 2
2) Tidak perlu segera skornya 1
3) Tidak dirasakan dengan skor nol 0

Cara perhitungannya sebagai berikut:

a. Tentukan skor dari masing-masing kriteria untuk setiap masalah keperawatan yan
g terjadi. Skor yang ditentukan akan dibagi dengan nilai tertinggi, kemudian dikali
kan bobot dari masing-masing kriteria. Bobot merupakan nilai konstanta dari tiap
kriteria dan tidak bisa diubah (Skor/angka tertinggi x bobot).

9
b. Jumlahkan skor dari masing-masing kriteria untuk tiap diagnosis keperawatan kel
uarga.
c. Skor tertinggi yang diperoleh adalah diagnosis keperawatan keluarga yang priorita
s. Skoring yang dilakukan di tiap-tiap kriteria harus diberikan pembenaran sebagai
justifikasi dari skor yang telah ditentukan oleh perawat, Justifikasi yang diberikan
berdasarkan data yang ditemukan dari klien dan keluarga.

4. Perumusan Tujuan

Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah keperaw
atan yang terjadi pada klien. Dalam suatu tujuan terdapat kriteria hasil yang mempuny
ai komponen sebagai berikut.

S (subjek) : Perilaku pasien yang diamati.

P (predikat) : Kondisi yang melengkapi pasien.

K (kriteria) : Kata kerja yang dapat diukur atau untuk menentukan tercapainya tuju
an.

K (kondisi) : Sesuatu yang menyebabkan asuhan diberikan.

W (waktu) : Waktu yang ingin dicapai.

Kriteria hasil (hasil yang diharapkan) adalah standar evaluasi yang merupakan
gambaran tentang faktor-faktor yang dapat memberi petunjuk bahwa tujuan telah terc
apai dan digunakan dalam membuat pertimbangan. Kriteria hasil yang dibuat harus da
pat diukur, dilihat, dan didengar. Penulisan kriteria hasil, menggunakan kata-kata posi
tif bukan menggunakan kata negatif.

Perumusan tujuan dan kriteria hasil yang efektif dilakukan bersama keluarga,
karena keluarga bertanggung jawab terhadap kehidupannya dan perawat perlu mengh
ormati keyakinan keluarga. Tujuan yang dirumuskan ada dua, yaitu tujuan jangka pan
jang dan tujuan jangka Pendek.

5. Penyusunan Rencana Tindakan Keperawatan Keluarga

Setelah merumuskan tujuan, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana tin


dakan. Rencana tindakan ini disesuaikan dengan tugas keluarga yang terganggu. Tuga
s kesehatan keluarga tersebut adalah kemampuan keluarga mengenal masalah kesehat

10
an, kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat, kemampuan keluarga dala
m merawat anggota keluarga yang sakit, kemampuan keluarga dalam memodifikasi li
ngkungan rumah yang sehat, dan kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada.

Berikut ini akan diuraikan rencana tindakan berdasarkan tugas kesehatan kelua
rga adalah sebagai berikut.

a. Rencana tindakan untuk membantu keluarga dalam rangka menstimulasi kesadaran dan pener
imaan terhadap masalah keperawatan keluarga adalah dengan memperluas dasar pengetahuan
keluarga, membantu keluarga untuk melihat dampak atau akibat dari situasi yang ada, mengh
ubungkan antara kebutuhan kesehatan dengan sasaran yang telah ditentukan, dan mengemban
gkan sikap positif dalam menghadapi masalah.
b. Rencana tindakan untuk membantu keluarga agar dapat menentukan keputusan yang tepat, se
hingga dapat menyelesaikan masalahnya, yaitu berdiskusi dengan keluarga tentang, konsekue
nsi yang akan timbul jika tidak melakukan tindakan, alternatif tindakan yang mungkin dapat d
iambil, serta sumber-sumber yang diperlukan dan manfaat dari masing-masing alternatif tinda
kan.
c. Rencana tindakan agar keluarga dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam memberikan per
awatan terhadap anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat melakukan tindakan antara lain d
engan mendemonstrasikan tindakan yang diperlukan, memanfaatkan fasilitas atau sarana yan
g ada di rumah, dan menghindari hal-hal yang merintangi keberhasilan keluarga dalam meruj
uk klien atau mencari pertolongan pada petugas kesehatan.
d. Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang menunjang
kesehatan, antara lain dengan membantu keluarga mencari cara untuk menghindari adanya an
caman dan perkembangan kepribadian anggota keluarga, membantu keluarga memperbaiki fa
silitas fisik yang ada, menghindari ancaman psikologis dengan memperbaiki pola komunikasi
memperjelas peran masing-masing anggota keluarga, dan mengembangkan kesanggupan kel
uarga untuk memenuhi kebutuhan psikososial.
e. Rencana tindakan berikutnya untuk membantu keluarga dalam memanfaatkan fasilitas keseha
tan yang ada. Perawat harus mempunyai pengetahuan yang luas dan tepat tentang sumber day
a yang ada di masyarakat dan cara memanfaatkannya.

11
B. IMPLEMENTASI
1. Pengertian Tindakan Keperawatan Pada Keluarga

Tindakan perawat adalah upaya perawat untuk membantu kepentingan klien, k


eluarga, dan komunitas dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi fisik, emosional, p
sikososial, serta budaya dan lingkungan, tempat mereka mencari bantuan. Tindakan k
eperawatan adalah implementasi/pelaksanaan dari rencana tindakan untuk mencapai t
ujuan yang spesifik.

Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pa


da nursing order untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan dar
i pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, y
ang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, da
n memfasilitasi koping.

Dalam tahap ini, perawat harus mengetahui berbagai hal di antaranya bahaya-
bahaya fisik dan perlindungan pada klien, teknik komunikasi, kemampuan dalam pros
edur tindakan, pemahaman tentang hak-hak dari pasien, serta pemahaman tingkat perk
embangan pasien. Pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan adalah
dengan menerapkan teknik komunikasi terapeutik. Dalam melaksanakan tindakan perl
u melibatkan seluruh anggota keluarga dan selama tindakan, perawat perlu memantau
respon verbal dan nonverbal pihak keluarga.

Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal sebagai berikut.

a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuh


an kesehatan dengan cara:
1) memberikan informasi;
2) memberikan kebutuhan dan harapan tentang kesehatan.
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara:

1) mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan;


2) mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga;
3) mengidentifikasi tentang konsekuensi tipe tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, denga
n cara:
1) mendemonstrasikan cara perawatan;

12
2) menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah;
3) mengawasi keluarga melakukan perawatan.
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menj
adi sehat, yaitu dengan cara:
1) menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga;
2) melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan car
a:
1) mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga;
2) membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

Selama melakukan tindakan, Anda diharapkan tetap mengumpulkan data baru,


seperti respon klien terhadap tindakan atau situasi yang berganti, dan perubahan-peru
bahan situasi. Yang harus menjadi perhatian adalah pada keadaan ini, perawat harus fl
eksibel dalam menerapkan tindakan. Beberapa kendala yang sering terjadi dalam impl
ementasi adalah ide yang tidak mungkin, pandangan negatif terhadap keluarga, kuran
g perhatian terhadap kekuatan dan sumber-sumber yang dimiliki keluarga, serta penya
lahgunaan budaya atau gender.

2. Prinsip yang mendasari implementasi keperawatan keluarga antara lain


a. Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat.
b. Implementasi dilakukan dengan memperhatikan prioritas masalah.
c. Kekuatan-kekuatan keluarga berupa finansial, motivasi, sumber-sumber pendukun
g lainnya jangan diabaikan.
d. Pendokumentasian implementasi keperawatan keluarga janganlah terlupakan deng
an menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung jawab gugat dan ta
nggung jawab profesi.
3. Tahap Tindakan Keperawatan Keluarga

Dalam pelaksanaannya, ada tiga tahapan dalam tindakan keperawatan sebagai berikut.

a. Tahap Persiapan

Pada tahap awal ini, perawat harus menyiapkan segala sesuatu yang akan
diperlukan dalam tindakan. Persiapan meliputi kegiatan-kegiatan seperti berikut i
ni.

13
1) Review tindakan keperawatan diidentifikasi pada tahap perencanaan. Perlu d
ipahami bahwa pada dasarnya prinsip dari tindakan keperawatan disusun unt
uk melakukan upaya promosi, mempertahankan, dan memulihkan kesehatan
klien/ keluarga. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam pelaksana
an tindakan keperawatan keluarga, antara lain:
a) konsisten sesuai dengan rencana tindakan;
b) berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah;
c) ditujukan kepada individu sesuai dengan kondisi klien;
d) digunakan untuk menciptakan lingkungan yang terapeutik dan aman;
e) memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada klien;
f) penggunaan sarana dan prasarana yang memadai.
2) Menganalisa pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang diperlukan. P
erawat harus mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan tipe keterampilan ya
ng diperlukan untuk tindakan keperawatan.
3) Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin timbul. Pr
osedur tindakan keperawatan mungkin berakibat terjadinya resiko tinggi kep
ada klien. Perawat harus menyadari kemungkinan timbulnya komplikasi seh
ubungan dengan tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan. Keadaan ya
ng demikian ini memungkinkan perawat untuk melakukan pencegahan dan
mengurangi resiko yang timbul.
4) Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan, harus memperti
mbangkan beberapa hal sebagai berikut.
a) Waktu. Perawat harus dapat menentukan waktu secara selektif.
b) Tenaga. Perawat harus memperhatikan kuantitas dan kualitas tenaga yan
g ada dalam melakukan tindakan keperawatan.
c) Alat. Perawat harus mengidentifikasi peralatan yang diperlukan pada tin
dakan.
5) Mempersiapkan lingkungan yang kondusif. Keberhasilan suatu tindakan kep
erawatan sangat ditentukan oleh perasaan klien yang aman dan nyaman. Lin
gkungan yang nyaman mencakup komponen fisik dan psikologis.
6) Mengidentifikasi aspek hukum dan etika terhadap resiko dari potensial tinda
kan. Pelaksanaan tindakan keperawatan harus memperhatikan unsur-unsur h
ak dan kewajiban klien, hak dan kewajiban perawat atau dokter, kode etik pe
rawatan, dan hukum keperawatan.

14
b. Tahap Perencanaan

Fokus pada tahap pelaksanaan tindakan keperawatan adalah kegiatan pela


ksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosio
nal. Tindakan keperawatan dibedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung ja
wab perawat secara profesional sebagaimana terdapat dalam standar praktik kepe
rawatan.

Independen

Tindakan keperawatan independen adalah suatu kegiatan yang dilaksanak


an oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau tenaga kesehatan lai
nnya. Tipe dari aktivitas yang dilaksanakan perawat secara independen didefinisi
kan berdasarkan diagnosakeperawatan. Tindakan tersebut merupakan suatu respo
n, karena perawat mempunyai kewenangan untuk melakukan tindakan keperawat
an secara pasti berdasarkan pendidikan dan pengalamannya.

Lingkup tindakan independen keperawatan adalah:

1) mengkaji klien atau keluarga melalui riwayat keperawatan dan pemeriksaan


fisik untuk mengetahui status kesehatan klien;
2) merumuskan diagnosa keperawatan sesuai respon klien yang memerlukan in
tervensi keperawatan;
3) mengidentifikasi tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau memuli
hkan kesehatan;
4) melaksanakan rencana pengukuran untuk memotivasi, menunjukkan, mendu
kung, dan mengajarkan kepada klien atau keluarga;
5) merujuk kepada tenaga kesehatan lain, ada indikasi dan diijinkan oleh tenag
a keperawatan klien;
6) mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan dan medis;
7) partisipasi dengan konsumer atau tenaga kesehatan lain dalam meningkatkan
mutu pelayanan.

c. Tindakan keperawatan dapat dikategorikan menjadi tiga tipe sebagai berikut.


1) Tindakan Independen

15
Tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu mengatasi ma
salah kesehatan klien dan keluarga secara mandiri. Tindakan tersebut melipu
ti kegiatan-kegiatan berikut ini.

a) Wawancara dengan klien untuk mendapatkan data, guna mengidentifika


si perkembangan kondisi klien atau untuk mengidentifikasi masalah bar
u yang muncul.
b) Observasi dan pemeriksaan fisik. Tindakan untuk mendapatkan data obj
ektif yang meliputi, observasi kesadaran, tanda–tanda vital, dan pemerik
saan fisik.
c) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana.
d) Tindakan terapeutik. Tindakan yang ditujukan untuk mengurangi, menc
egah, dan mengatasi masalah klien.

Misalnya: Klien stroke yang tidak sadar dengan paralise, maka tindakan
terapeutik yang dilakukan perawat dalam mencegah terjadinya ganggua
n integritas kulit adalah dengan melakukan mobilisasi dan memberikan
bantal air, pada bagian tubuh yang tertekan dan mengenali tanda-tanda t
erjadinya hipoglikemi dan cara mengatasinya.

e) Tindakan edukatif (mengajarkan). Ditujukan untuk mengubah perilaku


klien melalui promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada klien
Misalnya, perawat mengajarkan kepada keluarga tentang pembuatan ca
iran oralit dan senam kaki diabetik.
f) Tindakan merujuk. Tindakan ini lebih ditekankan pada kemampuan per
awat dalam mengambil suatu keputusan klinik tentang keadaan klien da
n kemampuan untuk melakukan kerja sama dengan tim kesehatan lainny
a. Misalnya, klien pasca trauma kepala, ditemukan adanya tanda-tanda t
ekanan intrakranial yang meningkat, maka perawat harus mengkonsulta
sikan atau merujuk klien kepada dokter ahli saraf untuk mendapatkan pe
nanganan yang tepat dan cepat dalam mencegah terjadinya komplikasi y
ang lebih parah.
2) Tindakan Interdependen

16
Tindakan keperawatan interdependen menjelaskan suatu kegiatan yang
memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya. Misalnya, te
naga sosial, ahli gizi, fisioterapi

3) Tindakan Dependen

Tindakan ini berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan medis.


Tindakan tersebut menandakan suatu cara bahwa tindakan medis atau tinda
kan profesi lain dilaksanakan. Contoh, dokter menuliskan “perawatan colos
tomy “. Tindakan keperawatan adalah melaksanakan perawatan colostomy b
erdasarkan kebutuhan individu dari klien.

Tindakan tersebut meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini.

a) Melakukan perawatan colostomy setiap 2 hari atau sewaktu-waktu bila


kantong faeses bocor.
b) Mengganti kantong faeces.
c) Mencuci lokasi sekitar colostomy.
d) Mengkaji tanda dan gejala iritasi kulit dan stroma.

Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang le


ngkap dan akuarat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.

C. EVALUASI
1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan yang menanda


kan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaannya suda
h berhasil dicapai, meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperawatan.
Evaluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan.

Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan apakah informasi yang tel
ah dikumpulkan sudah mencukupi dan apakah perilaku yang diobservasi sudah sesuai.
Diagnosa keperawatan juga perlu dievaluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapanny
a. Tujuan keperawatan harus dievaluasi adalah untuk menentukan apakah tujuan terse
but, dapat dicapai secara efektif.

17
Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi atau tindakan yang
dilakukan oleh keluarga, perawat dan yang lainnya. Keefektifan ditentukan dengan m
elihat respon keluarga dan hasil, bukan intervensi-intervensi yang diimplementasikan.
Meskipun evaluasi dengan pendekatan terpusat pada klien paling relevan, sering kali
membuat frustrasi karena adanya kesulitan-kesulitan dalam membuat kriteria objektif
untuk hasil yang dikehendaki. Rencana perawatan mengandung kerangka kerja evalua
si. Evaluasi merupakan proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang pera
wat memperbarui rencana asuhan keperawatan. Sebelum perencanaan dikembangkan
lebih lanjut, perawat bersama keluarga perlu melihat tindakan-tindakan perawatan tert
entu apakah tindakan tersebut benar-benar membantu.

2. Tujuan Evaluasi

Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujua
n. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarka
n respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat
mengambil keputusan untuk:

a. mengakhiri rencana tindakan keperawatan;


b. memodifikasi rencana tindakan keperawatan;
c. melanjutkan rencana tindakan keperawatan.

3. Proses Evaluasi

Mengukur pencapaian tujuan klien.

a. Kognitif (pengetahuan)

Untuk mengukur pemahaman klien dan keluarga setelah diajarkan tekni


k-teknik perawatan tertentu. Metode evaluasi yang dilakukan, misalnya dengan
melakukan wawancara pada klien dan keluarga. Contoh, setelah dilakukan pendi
dikan kesehatan tentang pencegahan TB Paru, klien dan keluarga ditanya kembal
i tentang bagaimana cara pencegahan TB Paru.

b. Afektif (status emosional)

18
Cenderung kepenilaian subjektif yang sangat sulit diukur. Metode yang d
apat dilakukan adalah observasi respon verbal dan nonverbal dari klien dan kelua
rga, serta mendapatkan masukan dari anggota keluarga lain.

c. Psikomotor (tindakan yang dilakukan)

Mengukur kemampuan klien dan keluarga dalam melakukan suatu tindak


an atau terjadinya perubahan perilaku pada klien dan keluarga. Contoh, setelah p
erawat mengajarkan batuk efektif, klien diminta kembali untuk mempraktikkan b
atuk efektif sesuai dengan yang telah dicontohkan.

4. Metode Dan Sumber Data Evaluasi


a. Observasi

Melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku dari anggota keluarga ya


ng mempunyai masalah kesehatan.

b. Memeriksa laporan atau dokumentasi keperawatan

Perawat perlu memeriksa kembali laporan atau catatan keperawatan yang telah
ditulis oleh tim keperawatan setelah melaksanakan intervensi keperawatan.

c. Wawancara atau angket

Membuat daftar pertanyaan atau angket yang ditujukan pada keluarga untuk m
engetahui kemajuan kondisi kesehatannya. Pengambilan data dilakukan dengan
metode wawancara.

d. Latihan/ simulasi/ redemonstrasi

Perawat mengevaluasi kemampuan keluarga dalam melakukan suatu tindakan


untuk merawat anggota keluarga yang sakit dengan meminta keluarga untuk mel
akukan kembali tindakan keperawatan yang telah diajarkan. Contoh, perawat tela
h mengajarkan senam kaki diabetik, klien diminta mengulang kembali senam ka
ki diabetik, seperti yang telah diajarkan.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan keluarga merupakan suatu pelayanan yang komprehensif dan memerlukan
pengetahuan serta keterampilan mendalam bagi perawat. Tindakan keperawatan yang dila
kukan, berfokus pada upaya untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan klien
dan keluarga. Tahapan tindakan keperawatan keluarga adalah perencanaan, implementasi,
dan evaluasi. Setiap tindakan keperawatan yang dilakukan membutuhkan partisipasi dari
klien dan keluarga. Selain tindakan mandiri perawat, kerja sama dengan tim kesehatan lai
n juga merupakan unsur penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan klien dan kelua
rga.
Evaluasi dilakukan sesuai dengan tujuan umum dan khusus yang telah dirumuskan da
n bila belum atau tidak berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan
keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga, u
ntuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.
Hasil evaluasi dapat ditindak lanjuti dengan modifikasi atau terminasi. Terminasi dilakuk
an jika keluarga telah mampu atau mandiri dan terminasi harus benar-benar disepakati ant
ara keluarga, perawat, dan tim kesehatan lainnya.

B. Saran

Kelompok sadar bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu kelom
pok mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Kelompok berharap pembuatan ma
kalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa sehingga dapat
memahami konsep keperawatan keluarga.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC

Andarmoyo, Sulistiyo.2012. Buku Keperawatan Keluarga “Konsep Teori, Proses dan Prakti
k Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Nasution, Siti Zahara. 2013.Proses Keperawatan Keluarga. https://scholar.google.co.id/scho


lar?start=10&q=proses+keperawatan+keluarga&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p
%3D49_c1J3K6TsJ

Harnilawati. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan: Pustaka As
Salam

Kholifah, Siti nur dan Wahyu Widagno. 2016. Keperawatan Keluarga Dan Komunitas. Jakart
a: Pusdik SDM Kesehatan

Ayuni, Dini Qurrata. Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasien Post Operasi Katarak. Pad
ang : Pistaka Galeri Mandiri

Hareva, Erta Iman Jelita.2019.Penerapan Konsep Dasar Proses Keperawatan Keluarga.https:


//scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=proses+keperawatan+keluarga&btn
G=#d=gs_qabs&u=%23p%3DhIBRnBA3EKsJ

Purba, Ronita Jayanti.2019. Perkembangan Asuhan Keperawatan Keluarga di Indonesia. http


s://osf.io/preprints/inarxiv/etzc3/

Rkt,Elda Yanti Syafitri.2019. Tahapan Proses Keperawatan Keluarga. https://scholar.google.


co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=proses+keperawatan+keluarga&btnG=#d=gs_qabs&
u=%23p%3Dqlllx9Kj4aMJ

Ariga, Reni Asmara. 2020. Buku Ajar Implementasi Manajemen Pelayanan Kesehatan Dala
m Keperawatan.Yogyakarta: Deepublish

21

Anda mungkin juga menyukai