Pengawasan atau pengendalian merupakan follow up dari perintah-perintah yang sudah dikeluarkan. Apa yang sudah diperintahkan haruslah diawasi, agar apa yang diperintahkan itu benar- benar dilaksanakan. Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk penentuan apa pekerjaan selanjutnya untuk apa yang telah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.
B. Tujuan Pengawasan dan Pengendalian
Jelas kiranya, dari pengertian pengawasan diatas, bahwa tujuan utama dari pengawasan ialah : 1. Mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan. 2. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan rencana. 3. Melakukan tindakan perbaikan (corrective) jika terdapat penyimpangan-penyimpangan (deviasi) 4. Agar tujuan yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan. Untuk dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka pengawasan pada taraf pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya baik pada waktu itu ataupun waktu-waktu yang akan datang.
C. Prinsip-prinsip Pengawasan dan Pengendalian
Untuk mendapatkan sistem pengawasan yang efektif, maka perlu dipenuhi beberapa prinsip pengawasan. Dua prinsip pokok yang merupakan suatu kondisi bagi sistem pengawasan yang efektif ialah adanya rencana tertentu dan adanya pemberian instruksi-instruksi, serta wewenang- wewenang kepada bawahan. Selain kedua prinsip pokok diatas, maka suatu sistem pengawasan haruslah mengandung prinsip-prinsip berikut: 1. Dapat merefleksi sifat-sifat dan kebutuhan-kebutuhan dari kegiatan-kegiatan yang harus diawasi. 2. Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan. 3. Fleksibel. 4. Dapat merefleksi pola organisasi. 5. Ekonomis. 6. Dapat dimengerti. 7. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.
D. Asas-asas Pengawasan dan Pengendalian
Harold Koontz dan Cyril O Donnel menetapkan asas pengendalian sebagai berikut[4] : 1. Asas pengendalian terhadap masa depan (Principle of Future control), artinya pengendalian yang efektif harus ditujukan kearah pencegahan penyimpangan-penyimpangan yang akan terjadi, baik waktu sekarang maupun masa yang akan datang. 2. Asas penyesuaian dengan organisasi (Principle of organizational suitability), artinya pengendalian harus dilakukan sesuai dengan struktur organisasi. 3. Asas pengendalian individual (Principle of individuality of control), artinya pengendalian dan teknik pengendalian harus sesuai dengan kebutuhan manajer. 4. Asas pengawasan terhadap strategis (Principle of strategic point control), artinya pengendalian yang efektif dan efisien memerlukan adanya perhatian yang ditujukan terhadap faktor-faktor yang strategis dalam perusahaan.