A. Pengertian
Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
dikendalikan. Dalam bidang fisika, penelitian-penelitian dapat menggunakan desain
eksperimen karena variable-variael dapat dipilih dan divariabel-variabel lain dapat
mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat. Misalkan : pengaruh
air laut terhadap tingkat korosi logam tertentu. Hal ini juga dapat dilakukan melalui
penelitian dengan desain eksperimen karena kondisi dapat dikontrol secara teliti.
Tetapi dalam penelitian-penelitian social, desain eksperimen yang digunakan untuk
penetilian akan sulit mendapatkan hasil yang akurat, karena banyak variabel luar yang
berpengaruh dan banyak yang mengontrolnya. Misalkan : mencari pengaruh diklat yang
diberikan kepada pegawai terhadap pretasi kerjanya. Untuk mencari seberapa besar
pengaruh diklat terhadap prestasi kerja, maka harus membandingkan prestasi kerja
pegawai sebelum mendapat diklat dan sesudah mendapat diklat atau membandingkan
orang yang mempunyai kemampuan sama yang tidak mendapat diklat. Prestasi kerja
seseorang tidak dipengaruh oleh dikat saja, tetapi oleh variable lain, misalnya IQ,
pengalaman, pengawasan, pendidikan, dll. Sehungga mengukur sebarapa jauh pengaruh
diklat terhadapprestasi kerja secara teliti akan sulit dilakukan.
X O
X : treatment yang diberikan (variabal independen)
O : observasi (variable dependen)
Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut : terdapat sutu kelompok diberi
treatment/perlaukan dan selanjunya observasi hasilnya.
Contoh : Pengaruh alat kerja bari diklat (X) terhadap produktivitas kerja
karyawan (O)
Terdapat kelompok pegawai yang menggunakan alat kerja baru kemuadian
setelah sebulan diukur produktivitas kerjanya. Pengaruh alat kerja baru terhadap
produktivitas kerja diukur dengan membandingkan produktivitasnya sebelum
menggunakan alat baru dengan produktivitas setelah menggunkan alat baru.
Misalnya selalu menggunakan alat lama produktivitasnya 150/jam dan setelah
menggunakan alay baru produktivitasnya 500/jam, jadi pengaruh alat baru adalah
500-150 = 350/jam.
b. One-group pretest-posttest design
Desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil
perlakukan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :
O1 X O2
c. Intact-group comparison
Terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian tetapi dibagi menjadi
dua yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan
setengah untuk kelompok control (yang tidak diberi perlakuan). Paradigma
penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut :
X O1
O2