F = -kx
m
x
d2 x
m +kx =0
dt 2
d2 x k
+ x=0
dt 2 m
Dan memiliki Solusi: x ( t )= A cos ωt= A e jωt
k
Aj ω 2 e jωt + A e jωt =0
m
k
ω=
√ m
1 k
f=
2π √ m
Maka dalam hal ini Sistem ini frekuensi bergantung pada nilai k dan m. Jika terdapat pegas yang
dihubungkan dengan beban m menggunakan sebuah benda tegar maka frekuensi dalam system pegas
tersebut akan terpengaruh , karena benda tegar tersebut mempunyai nilai k dan m. Agar benda tegar
tersebut tidak mempengaruhi frekuensi dari system pegas , maka nilai k dan m harus 0 (nol).
2. Rangkaian LC
Sistem kerja sebuah rangkaian induktor-Kapasitor akan kita analogikan seperti halnya Sistem
pegas di atas. Mengapa kita samakan? Karena mekanika rangkaian L-C akan mirip dengan
mekanika system pegas bermassa, coba kita lihat :
Dari persamaan di atas maka terdapat besaran yang kita samakan, yaitu
1
F=ε ; x=q ; v=I ; m=L ; k=
C
Maka Sistem L-C memiliki persamaan
dI
ε =−L
dr −¿ ¿
q dI
=−L
C dt
q dI
+ L =0
C dt
q d2 q
+ L 2 =0
C dt
2
d q 1
+ q=0
dt 2 LC
Karena L dan C berpadan dengan m dan k maka dapat kita simpulkan , jika terdapat
kawat penghubung antara L dan C dapat berpengaruh terhadap frekuensi pada rangkaian
L-C karena dalam kawat bisa terdapat induktansi dan kapasitansi. Jika kawat tidak
memiliki induktansi dan kapasitansi(atau nilainya nol) maka kawat penghubung tidak
berpengaruh .
Agar memperoleh frekuensi minimum maka buat jarak antar dua kawat penghantar (atas
dan bawah) sedekat mungkin dan buat loop pada kawat penghantar sekecil mungkin
diameternya, karena hal tersebut dapat membuat nilai LC maksimum dan nilai frekuensi
menjadi minimum. Kesimpulannya buat panjang kawat seminimal mungkin.