Anda di halaman 1dari 2

STATUS ASMATIKUS

(ASMA AKUT BERAT)


LOGO No. Dokumen :
PEMKAB No. Revisi :
MAMASA SOP Tgl. Terbit :
Halaman :

Puskesmas TTD Yustina Lolok, S.Kep


Sumarorong 196906161992032011

Asma akut berat (serangan asma atau asma eksaserbasi)


adalah episode peruburukan gejala yang progresif dari sesak,
1. Pengertian
batuk, mengi, atau rasa berat di dada, atau kombinasi gejala-
gejala tersebut.
Sebagai acuan penatalaksanaan status asmatikus di
2. Tujuan
Puskesmas Sumarorong

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sumarorong


Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
4. Referensi HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktek
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
5. Sarana dan
Prasarana
6. Prosedur / 1. Dokter memulai dengan melakukan anamnesa singkat
langkah kepada pasien atau keluarga ( menanyakan ada tidak
langkah keluhan dan gejala di bawah ini :
 Riwayat singkat serangan meliputi gejala, pengobatan
yang telah digunakan, respons pengobatan, waktu mula
terjadinya dan penyebab/ pencetus serangan saat itu,
dan ada tidaknya risiko tinggi untuk mendapatkan
keadaan fatal/ kematian yaitu:
 Riwayat serangan asma yang membutuhkan intubasi/
ventilasi mekanis
 Riwayat perawatan di rumah sakit atau kunjungan ke
darurat gawat dalam satu tahun terakhir
 Saat serangan, masih dalam glukokortikosteroid oral,
atau baru saja menghentikan salbutamol atau
ekivalennya
 Dengan gangguan/ penyakit psikiatri atau masalah
psikososial termasuk penggunaan sedasi
 Riwayat tidak patuh dengan pengobatan (jangka panjang)
asma.
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk
mengetahui ada tidaknya :
 Posisi penderita duduk membungkuk
 Cara bicar kata demi kata
 Frekuensi napas >30 kali/menit
 Penggunaan otot-otot bantu napas
 Nadi >120 kali/menit
 Tekanan darah (pulsus paradoksus)
3. Dokter menetapkan diagnosis Status Asmatikus
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan
memperhatikan diagnosis banding.
Diagnosis Banding
 Obstruksi saluran napas atas
 Benda asing di saluran napas
 PPOK eksaserbasi
 Penyakit paru parenkimal
 Disfungsi pita suara
 Gagal jantung akut
 Gagal ginjal akut
4. Dokter melanjutkan penanganan segera sesuai dengan
algoritma penanganan Status Asmatikus :
 Terapi awal :
1. Oksigen.
2. Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat secara kontinyu
dalam 1 jam.
3. Glukokortikosteroid sistemik jika pasien tak ada
respons segera atau sebelumnya pasien telah
mendapat glukokortikosteroid oral atau jika serangan
hebat .
 Reevaluasi setelah 1 jam
 Lanjutkan terapi sesuai dengan respon pasien terhadap
terapi awal
Respon baik Respon buruk

1. Lanjutkan agonis beta-2 Rujuk


inhalasi setiap 3–4 jam Atau lanjutkan
untuk 24 – 48 jam penanganan bila tidak
Alternatif : Bronkodilator memungkinkan untuk
oral setiap 6 – 8 jam dirujuk
2. Steroid inhalasi
diteruskan dengan dosis
tinggi (bila sedang
menggunakan steroid
inhalasi) selama 2 minggu,
kmd kembali ke dosis
sebelumnya

 Catatan: Jika algoritma di atas tidak dapat digunakan,


dokter dapat menggunakan obat-obatan alternatif
sesuai pengobatan asma bronkial.
7. Unit terkait UGD

Anda mungkin juga menyukai