Definisi
Kolesititsi adalah reaksi inflamasi akut dinding kantung empedu.
Epidemiologi
Pasien yang memiliki gejala nyeri perut 3-10% di antaranya mengalami kolesistisis akut.
Etiologi
Kolesistolitiasis merupakan penyebab tersering persentasenya di antara 90-95%.
Patogenesis
Adanya batu yang menyumbang pada duktus sistikus akan menyebabkan stasis cairan empedu
dan menyebabkan kolesistitis. Akibat kepekatan cairan empedu, kolesterol, lisolesitin dan
prostaglandin akan merusak mukosa dinding kantung empedu dan membuat inflamasi serta
supurasi.
Gejala Klinis
Teraba massa kantung empedu, nyeri tekan disertai tanda-tanda perotinits (tanda
Murphy)
Ikterus
Pemeriksaan Penunjang
Istirahat total
Nutrisi parenteral
Diet ringan
Obat antinyeri di antaranya, petidin dan antispasmodic
Antibiotik golongan sefalosporin, metronidazole dan ampisilin
Kolesistektomi
Komplikasi
Dapat terjadi empyema, pankreatitis bilier dan kolangistis.
KOLELITIASIS
Definisi
Kolelitiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam kandung empedu atau
di dalam saluran empedu, atau pada kedua-duanya.
Epidemiologi
Penyakit ini lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria dengan persentase 6% pada pria
dan 9% pada wanita. Lebih banyak pada orang yang obesitas. Dan lebih dari 80% pasien itu
asimptomatik.
Etiologi
Pembentukan batu empedu tergantung pada tiga faktor ini:
Supersaturasi kolesterol
Bilirubin yang berlebihan
Gangguan motilitas kandung empedu
Patofisiologi
Terbentuknya batu empedu di kantung empedu akan membuatnya masuk ke duktus sistikus.
Batu-batu yang berukuran kecil akan membuat terjadinya sumbatan sementara dan membuat
duktus sistikus berdilatasi. Batu tersebut akan kembali ke kantung empedu dan terjadi kolik biler
dalam sementara waktu.
Gejala Klinis
Dapat dilakukan pemeriksaan DPL, PT/APTT, lipase, amylase, alkali, bilirubin dan
urinalisa.
Untuk menegakkan diagnosis, pilihan pertama dilakukan USG abdomen.
Tatalaksana
Bila tanpa komplikasi berikan terapi analgetik, UDCA, penurunan BB bila obes dan
anjuran diet rendah lemak.
Pasien simtomatik lakukan rawat inap dan berikan antibiotic IV, ERCP, MRCP dan
konsul untuk kolesistektomi.
Komplikasi
Pancreatitis, kolesistitis akur, kanker kantung empedu, empyema kantung empedu dan fistula
kolesistoenterik.
PANKREATITIS
Definisi
Pankreatitis adalah peradangan pada pancreas yang bdapat berlangsung akut atau akut
berulang hingga dapat terjadi kronik.
Epidemiologi
Sangat berhubungan erat dengan pemakaian alkohol dan penyakit hepatobilier. Dari 100.000
penduduk ada 10-15 pasien di negara barat.
Etiologi
Idiopatik (55,3%)
Infeksi (21,3%)
Batu bilier (19,1%)
Metabolik
Patofisiologi
Adanya faktor penyebab seperti alkohol, batu empedu atau lainnya akan membut terjadinya
aktivasi premature enzim pancreas dan terjadilah autodigesti pancreas. Sel asini akan rusak
dan akhirnya mediator inflamasi awal akan meningkatkan permeabilitas vaskuler sehingga
membuat perdarahan, edema hingga nekrosis pancreas.
Gejala Klinis
Nyeri epigastrium dan dapat menjalar ke dada, punggung serta perut bagian bawah
Nyeri perut tiba-tiba, intens, terus-menerus dan semakin lama makin bertambah.
Muntah-muntah
Demam
Ada riwayat minum alkohol
Pemeriksaan Fisik
Onset tiba-tiba, nyeri perut yang konsisten dengan penyakit (nyeri epigastrium
atau kuadran kiri atas), nyeri umumnya dideskripsikan dengan nyeri konstan dengan
penyebaran ke punggung, dada, atau pinggang)
Peningkatan serum amilase atau lipase > 3x dari batas atas normal
Temuan karakteristik dari pemeriksaan radiologis/imaging abdomen.
Tatalaksana
Analgetik kuat
Puasa
Nutrisi parenteral local
Penghisapan cairan lambung
NGT
Antikolinergik
Antibiotik
KARSINOMA PANKREAS
Definisi
Kanker pancreas identic dengan kanker kejenjar eksokrin.
Epidemiologi
Per tahunnya ditemukan rata-rata 28.000 kasus di dunia dan sebagian besar sudah dalam
stadium lanjut. Banyak terjadi pada umur di atas 50 tahun. Laki-laki lebih banyak terkena
daripada perempuan.
Patogenesis
Keluhan awal seperti rasa penuh, kembung, nyeri ulu hati, anoreksia, mual muntah,
malaise dan diare.
Keluhan lanjutan seperti, sakit perut, BB turun, icterus obstruktif.
Pemeriksaan Fisik
Demam
Malaise
Hilang nafsu makan
Diare
Mual
Rasa tidak nyaman pada perut
Sakit kuning
Pemeriksaan Fisik
Febris
Sklera ikterik
Hepatosplenomegali
Warna urin seperti teh
Pemeriksaan Penunjang
Rapid test: (+) IgM anti-HAV pada serum pasien.
Tatalaksana
Terapi suportif: bed rest hingga icterus mereda, diet tinggi kalori, berhenti minum obat yang
berisiko hepatotoxic, batasi minum alkohol
ABSES HEPAR
Epidemiologi
Terjadi pada 10% populasi dunia. Banyak terjadi pada umur dewasa muda dengan prevalensi
laki-laki lebih banyak terkena dibandingkan perempuan.
Etiologi
Entamoeba hystolitica.
Patomekanisme
Infeksi kuman akan masuk ke dalam sistem pencernaan, dan akan masuk ke hati melalui vena
porta, sistem bilier dan sistem arterial hepatic. Masuknya kuman di hepar akan membuat
kerusakan jaringan yang menyebabkan inflamasi. Lama kelamaan akan terbentuk rongga
abses yang penuh cairan berisi leukosit mati dan hidup, sel hati yang mencair serta bakteri.
Gejala Klinis
Demam
Anoreksia
Nyeri perut kanan atas
Berat badan menurun
Batuk
Ikterus
BAB berdarah
Pemeriksaan Fisik
Hepatomegali
Nyeri tekan perut kanan atas
Temperatur naik
Malnutris
Ikterus
Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan USG abdomen dengan non invasive.
Penegakan Diagnosis
Kriteria diagnosis Sherlock 2002:
Ada riwayat dari daerah endemic
Pembesaran hati pada laki-laki muda
Respon baik terhadap metronidazole
Leukositosis tanpa anemia
Ada dugaan amubiasis pada rontgen thorax
Didapatkan filling defect pada CT scan
Tes fluoresen AB amuba (+)
Tatalaksana