Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut WHO  sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik
fisik, mental dan social, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.Menurut
UU Kesehatan RI no. 23 tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa,
social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan
ekonomis.Sakit adalah ketidak seimbangan fungsi normal tubuh manusia,
termasuk sejumlah system biologis dan kondisi penyesuaian.  Kesehatan jiwa
adalah satu kondisi sehat emosional psikologis, dan social yang terlihat dari
hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif,
konsep diri yang positif, dan kestabilan emosionl Gangguan jiwa didefenisikan
sebagai suatu sindrom atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada
seseorang dan dikaitakan dengan adanya distress (misalnya gejala nyeri) atau
disabilitas (kerusakan pada satu atau lebih area fungsi yang penting)
Di zaman modern ini, globalisasi terjadi di berbagai bidang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Selain berbagai
kemudahan, pada zaman modern ini juga memberikan banyak stresor bagi
masyarakat. Stresor dapat memengaruhi keadaan jiwa seseorang Salah satunya
harga diri rendah.
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mempunyai masalah. Setiap
individu biasanya mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan masalahnya,
tapi jika ada sebagian manusia yang tidak dapat menyelesaikan masalahnya
sendiri akan dapat mengakibatkan gangguan jiwa. Tidak dapat dipungkiri
dengan adanya perkembangan zaman dan tekhnologi semakin banyak masalah
rumit yang timbul dan dampaknya sangat besar berpengaruh terhadap jiwa
seseorang yang tidak dapat mengantisipasi gejala yang timbul.

1|Asuhan Keperawatan Jiwa HDR


Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang dengan diri
sendiri tanpa syarat walaupun melakukan kesalahan, kegagalan dan kekalahan,
tetap merasa sebagai seseorang yang tidak penting dan berharga.
Peristiwa traumatic, seperti kehilangan pekerjaan, harta benda, dan orang
yang dicintai dapat meniggalkan dampak yang serius. Dampak kehilangan
tersebut sangat mempengaruhi persepsi individu akan kemampuan dirinya
sehingga mengganggu harga diri sesorang.
Berdasaran hal di atas maka penulis akan membahas mengenai asuhan
keperawatan pada pasien harga diri rendah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar medis gangguan konsep diri (harga diri
rendah )
2. Bagaiman konsep dasar keperawatan pada pasien gangguan konsep diri
(harag diri rendah)

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Harga Diri Rendah


2. Untuk mengetahui konsep diri dari Harga Diri Rendah
3. Untuk mengetahui retang respon Harga Diri Rendah
4. Untuk mengetahui etiologi Harga Diri Rendah
5. Untuk mengetahui patofisiologi Harga Diri Rendah
6. Untuk mengetahui manifestasi klinis  Harga Diri Rendah
7. Untuk mengetahui gangguan diri rendah sitiasional dan kronik Harga Diri
Rendah
8. Untuk mengetahui akibat Harga Diri Rendah
9. Untuk mengetahui penatalaksanaan Harga Diri Rendah

2|Asuhan Keperawatan Jiwa HDR


10. Untuk mengetahui asuhan keperawatan jiwa pada pasien Harga Diri Rendah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Harga Diri Rendah


Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan
kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart & Sunden, 1995).
Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari. Salah satu
komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah penilaian
individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku
memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan bahwa harga diri  menggambarkan
sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiiliki
kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. (Stuart dan Sundeen, 1991).
Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu
yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika
individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika
kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari
diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima
penghargaan dari orang lain.
Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa
gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas,
destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah
tersinggung dan menarik diri secara social.
Biasanya harga diri sangat rentan terganggu pada saat remaja dan usia
lanjut. Dari hasil riset ditemukan bahwa masalah kesehatan fisik mengakibatkan
harga diri rendah. Harga diri tinggi terkait dengam ansietas yang rendah, efektif
dalam kelompok dan diterima oleh orang lain. Sedangkan harga diri rendah

3|Asuhan Keperawatan Jiwa HDR


terkait dengan hubungan interpersonal yang buruk dan resiko terjadi depresi dan
skizofrenia.
B. Definisi Konsep diri
a. Citra tubuh
Adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari
terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi masalalu dan sekarang, serta
perasaan tentang ukuran,fungsi,penampilan dan potensi
b. Ideal diri
Adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku sesuai
dengan standar ,aspirasi, tujuan ,atau nilai personal tertentu
(stuart&sudeen,1998).
c. Identitas diri
Adalah pengoganisasian prinsip dari epribadian yang bertangungg jawab
terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi, dan keunikan individu
(Stuart&Sudeen,1998)
d. Peran diri
Serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan social
berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok social.perann
yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu
(Stuart & Sudeen,1998)
e. Harga diri
Adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dnegan
menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan idela diiri.

C. Rentang respon
Konsep diri merupakan askep kritikal dan dasar dari perilaku individu.
Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektive yang
terlihat dari kemampuan interpersonal,intelektual, dan pengusuan lingkungan
konsep diri yang negative dpat dilihat dari hubungan individu dan social yang
maladaptive. Rentang respon individu terhadap konsep dirinya dapat dilihat :

4|Asuhan Keperawatan Jiwa HDR


No Rentan respon Tanda dan gejala
1. Respon adaptif a. Aktualisasi diri
b. Konsep diri adaptif
2. Respon maladaptif a. Keracunan identitas
b. Depersonalisasi

a. kosnsep diri positif


Merupakan bagaimana seseorang memandang apa yang
ada pada dirinya meliputi citra dirinya, ideal dirinya, harga
dirinya, penam[ilan peran, serta identitas dirinya secara positif.hal
ini menunjukan bahwa individu itu yang akan menjadi individu
yang sukses.
b. Harga diri rendah
Merupakan suatu kegagalan individu untuk
mengitegrasikan berbagai identifikasi masa kanak-kanak kedalam
kepribadian psikososial dewasa yang harmonis .
c. Keracunan identitas
Merupakan suatu bkegagalan individu untuk
mengitegrasikan bebagai identifikasi masa kanak-kanak kedalam
kepribadian psikososial dewasa yang harmonis .
d. Depresonalisasi
Merupakan suatu perasaan yang hendak realistis dimana
klien tidak dapat membedakan stimulus dari dalam atau luar
dirinya .

D. Faktor – faktor yang mempengaruhi harga diri rendah [ CITATION Mel16 \l 2057 ]
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga diri rendah yaitu :
a. Intelegensi
Individu dengan harga diri yang tinggi akan mencapai prestasi akademik
yang tinggi dari pada individu dengan harga diri yang rendah. Dan individu

5|Asuhan Keperawatan Jiwa HDR


yang memiliki harga diri yang tinggi memiliki skor intelegensi lebih baik,
taraf yang lebih baik, dan selalu berusaha keras.
b. Kondisi fisik
Menemukan adanya hubungan yang konsisten antara daya tarik fisik dan
tinggi badan dengan harga diri. Individu dengan kondisi fisik yang menarik
cenderung memiliki harga diri yang baik dibandingkan dengan kondisi fisik
yang kurang menarik.
c. Dukungan keluarga
Dukungan keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa,
sifat dan jenis dukungan berbeda dalam berbagai tahap – tahap siklus
kehidupan. Keluarga memiliki fungsi dukungan diantaranya
1) Dukungan emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat
dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek –
aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan
berbentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian mendengarkan dan
didengarkan.
2) Dukungan informasi
Manfaat dukungan ini adalah dapat menekan munculnya suatu
stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi
sugesti yang khusus pada individu. Aspek – aspek dari dukungan ini
adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk, dan pemberian informasi.
3) Dukungan instrumental
Keluarga merupakan suatu dukungan ataubantuan penuh dari
keluarga dalam bentuk pemberian bantuan, dana, maupun meluangkan
waktu untuk membantu atau melayani dan mendengarkan dalam
menyampaikan perasaannya.

d. Dukungan social

6|Asuhan Keperawatan Jiwa HDR


Pembentukan harga diri dimulai dari seseorang yang menyadari dirinya
berharga atau tidak. Hal ini merupakan hasil dari proses lingkungan,
penghargaan, penerimaan, dan perlakuan orang lain kepadanya. Ada lima
bentuk dukungan social :
1) Dukungan emosional
Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian,
perhatian terhadap orang yang bersangkutan. Dukungan emosional
merupakan ekspresi dari apeksi kepercayaan, pengertian dan perasaan
didengarkan. Kesediaan untuk mendengarkan keluhan seseorang akan
memberikan dampak positif sebagai sarana pelepasan emosi,
mengurangi kecemasan, membuat individu merasa nyaman, tentram,
perhatian serta dicintai saat menghadapi berbagai tekanan dalam hidup
mereka.
2) Dukungan penghargaan
Dukungan penghargaan terjadi lewat ungkapan penghargaan yang
positif untuk individu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan
atau perasaan individu, dan perbandingan positif individu dengan
individu lain seperti misalnya perbandingan dengan orang-orang yang
kurang mampu atau lebih buruk keadaannya. Hal seperti dapat
menambah penghargaan diri individu melalui interaksi dengan orang
lain dapat mengevaluasi dan mempertegas keyakinannya dengan
membandingkan pendapat sikap keyakinan dan perlakuan orang lain.
Jenis dukungan ini membantu individu merasa dirinya berharga,
mampu dan dihargai.
3) Dukungan instrumental
Mencakup bantuan langsung yang dapat berupa jasa, waktu atau
uang. Dukungan ini membantu individu dapat melaksanakan
aktivitasnya.
4) Dukungan informasi

7|Asuhan Keperawatan Jiwa HDR


Mencakup pemberian nasihat petunjuk, saran-saran, informasi
atau umpan balik. Dukungan ini membuat individu mengatasi masalah
dengan cara memperluas wawasan individu terhadap masalah yang
dihadapi. Dukungan informasi ini juga membantu individu mengambil
keputusan karena mencakup penyediaan informasi, pemberian nasehat
dan petunjuk.
5) Dukungan jaringan social
Mencakup perasaan keanggotaan dalam kelompok. Dukungan
jaringan social merupakan perasaan keanggotaan dalam suatu
kelompok saling berbagi kesenangan dan aktivitas social.

E. Etiologi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,harapan
orang tua yang tidak realita, kegagalan yang berulang kali kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan
ideal diri yang tidak realistis.
b. Stressor pencetusw mungkin di timbulkan dari sumber internal dan
eksternal seperti trauma penganiayaan seksual dan psikologis menyaksikan
kejadian yang mengancam.
c. Ketergangan peran hubungan dengan peran ataua posisi yang diharapakan
dimana individu mengalami frustasi .
Ada tiga jenis transisi peran
a) Transisi peran perkembangan
Perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan.
Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam individu atau
keluarga dasn norma-norma budaya ,nilai-nilai tekanan untuk
penyesuaian diri.
b) Transisi peran situasi terjadi
Dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui
kelahitan atau kematian.

8|Asuhan Keperawatan Jiwa HDR


c) Transmisi peran sehat sakit
Sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit.

F. Patofisiologi
Konsep diri definisikan sebagai semua pikiran keyakinan dan
kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang dirinya dan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.Konsep diri tidak terbentuk
sejak lahir namun dipelajari salah satu komponen konsep diri dimana harga
diri,adalah penilaian individu tentang pencapain diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Harga diri rendah adalah
menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggung jawab
atas kehidupan sendiri.Jika individu sering gagal maka cendrung harga diri
rendah. Harga diri rendah bias terjadi karena kehilangan kasih sayang dan
penghargaan orang lain.Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang
lain,aspek utama adalah diterima dan m enerima penghargaan dari orang lain.
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai pesan yang negative
terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri mersa gagal
mencapai keinginan,menkritik diri sendiri,penurunan produktivitas destruktif
yang diarahkan pada orang lain,perasaan tidak mampu,mudah tersinggung dan
menarik diri secara social.

G. Manifestasi klinis
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit, misalnya malu dan sedih karena rambut jadi botak setelah
mendapat terapi sinar pada kanker.
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri,tidak akan terjadi jika saya segera ke
rumah sakit, mengejek dan mengkritrik diri sendiri
c. Merendahkan martabat,misalnya saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya
orang bodoh dan tidak tahu apa-apa.

9|Asuhan Keperawatan Jiwa HDR


d. Gangguan hubungan social, seperti menarik diri, klien tidak ingin bertemu
dengan orang lain, lebih suka sendiri.
e. Percaya diri kurang, klien sukar mengambil keputusan,mkisalnya tentang
memilih alternatif tindakan.
f. Mencederai diri akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram,
mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan.
H. Gangguan harga diri rendah
a. Situasional
Terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan,
dicerai suami, putus sekolah, PHK dan lain lain.pasien yang dirawat dapat
terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan :
pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan,
harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena
dirawat, sakit, penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.
b. Kronik yaitu : perasaan negative terhadap diri telah berlangsung lama

I. Akibat
Harga diri rendah dapat membuat klien menjadi tidak mau maupun tidak
mampu bergaul dengan orang lain dan terjadinya isolasi social : menarik diri.
Isolasi social : menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel
pada tingkah laku yang maladaptive, mengganggu fungsi seseorang dalam
hubungan social.
J. Penatalaksanaan
a. Psikofarmaka
Obat psikofarmaka yang ideal yaitu yang memenuhu syarat sebagai berikut :
1) Dosis rendah dengan efektifitas terapi dalam waktu yang cukup singkat
2) Tidak ada efek samping walaupun ada relative kecil
3) Dapat menghilangkan dalam waktu yang relative singkat, baik untuk
gejala positif maupun negative
4) Lebih capat memulihkan fungsi kognitif

10 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
5) Tidak menyebabkan kantuk
6) Memperbaiki pola tidur
7) Tidak menyebabkan habituasi, adikasi dan dependensi
8) Tidak menyebabkan lemah otot
b. Psikoterapi
Terapi kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan
orang lain, perawat dan dokter. Tujuan dari psikoterapi ini adalah supaya ia
tidak mengasingkan diri lagi karena bila ia menarik diri lagi ia dapat
membentuk kebiasaan kurang baik, pasien dianjurkan untuk mengadakan
permainan atau latihan bersama.
c. Terapi kejang listrik
Adalah pengobatan unytuk menimbulkan kejang granmall secara
artificial dengan melewatkan aliran listrik melalui electrode yang dipasang
satu atau dua temples.
d. Keperawatan dilakukan yaitu terapi modalitas merupakan rencana pengobatan
untuk skizofrenia yang ditujukan kepada kemampuan dan kekurangan klien.
( Kaplan & sadock, 1998 )

BAB III

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

11 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
A. Konsep dasar keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian meliputi beberapa faktor yaitu :
a. Faktor predisposisi
1. Faktor yang mempengaruhi harga diri, termasuk penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realita
2. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran, yaitu peran yang sesuai
dengan jenis kelamin, peran dalam pekerjaan dan peran yang sesuai
dengan kebudayaan
3. Faktor yang mempengaruhi indentitas diri, yaitu orang tua yang tidak
percaya pada anak, tekanan teman sebaya, dan kultur social yang
berubah
b. Faktor presipitasi
1. Ketegangan peran adalah stress yang berhubungan dengan frustasi
yang dialami individu dengan peran atau posisi yang diharapkan
2. Konflik peran adalah ketidaksesuaian peran antara yang dijalankan
dengan yang diinginkan
3. Peran yang tidak jelas adalah kurangnya pengetahuan antara yang
dijalankan dengan yang diinginkan
4. Peran berlebihan adalah kurangnya sumber adekuat untuk
menampilkan seperangkat peran yang kompleks
5. Perkembangan transisi yaitu perubahan norma yang berkaitan dengan
nilai untuk menyesuaikan diri
6. Situasi transisi peran adalah bertambah/berkurangnya orang penting
dalam kehidupan individu melalui kelahiran atau kematian orang yang
berarti
c. Perilaku
d. Mekanisme koping
1. Jangka Pendek

12 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
 Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis:
pemakaian obat-obatan, kerja keras, nonton terus menerus
 Kegiatan mengganti indentitas sementara
 Kegiatan yang memberi dukungan sementara
 Kegiatan mencoba menghilangkan indentitas sementara
2. Jangka Panjang
 Menutup identitas
 Identitas negative

Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan dilakukan dengan


menggunakan format yang telah dibuat,

 Format Pengkajian Pasien Harga Diri Rendah

a.  utama :………………………………………………………………………….
Keluhan
b. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : ………………………………………..
c. Konsepdiri Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri
1. Gambran diri
 diri
2. Ideal
3. Harga diri

4. Identitas

5. Peran

 : …………………………………………………….……………………………
Jelaskan
Masalah keperawatan : ……………………………………………………………………..

d. Alam perasaan

[ ] Sedih [ ] Putus asa
[ ] Ketakutan [ ] Gembira berlebihan

Jelaskan :

……………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :……………………………………………………………………..
e.  selama wawancara
Interaksi
[ ] Bermusuhan [ ] Tidak kooperatif
 tersinggung
[ ] Mudah [ ] Kontak mata kurang
[ ] Defensif [ ] Curiga

Jelaskan :

……………………………………………………………………………………
Masalah keperawatan : ……………………………………………………………………..
f. Penampilan
Jelaskan :
……………………………………………………………………………………
Masalah keperawtan : ……………………………………………………………………..

13 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
2. Diagnosa Keperawatan
a. Harga diri rendah kronis
b. Koping individu tidak efektif.
c. Isolasi social.
3. Intervensi
a. Tujuan umum
Meningkatkan aktualisasi diri dengan membantu membutuhkan,
mengembangkan, menyadari potensi sambil mencari kompensasi
ketidakmampuan
b. Tujuan khusus
Klien dapat mengenal dukungan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan konsep diri dan membantu klien agar
lebih mengerti akan dirinya secara tepat.
c. Tindakan keperawatan
Menurut keliat (2011) tindakan keperawatan pada pasien dengan HDR yaitu
1) Pasien
 SP 1
a) Mengindentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki pasien
b) Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih
dapat digunakan
c) Membantu pasien memilih kegiatan dan akan dilatih
sesuai dengan kemampuan pasien
d) Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
e) Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan
pasien
f) Menganjurkan pasien mamasukan kegiatan kedalam
jadwal kegiatan harian
 SP 2
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.

14 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
b) Melatih kemampuan kedua.
c) Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan dalam jadwal
kegiatan.
2) Keluarga
 SP 1
a) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien.
b) Menjelaskan cara-cara merawat pasien HDR.
c) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala HDR yang
dialami pasien serta proses terjadinya.
 SP 2
a) Melatih keluarga mempratikkan cara merawat pasien
dengan HDR
b) Melatih keluarga melakukan cara merawat langsun pasien
HDR .
 SP 3
a) Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah
termasuk minum obat
b) Menjelaskan tindak lanjut pasien setelah pulang
4. Implementasi
a. Bina hubungan saling percaya
b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
c. Klien dapat menilai kemmapuan yang digunakan
d. Klien dapat menetapakan atau merencanakan kegiatan sesuai
kemampuan yang dimiliki
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
5. Evaluasi
a. Ancaman integrasi fisik atau HDR klien sudah berkurang
b. Perilaku klien menunjukan kemajuan dalm menerima, menghargai dan
meyakini diri sendiri

15 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
c. Sumber koping yang adekuat sudah dimiliki klien dan digunakan
d. Klien dapat memperluas kesadaran diri, menyelidiki dan megevaluasi
diri
e. Klien menggunakan respon koping yang adaptif
f. Klien sudah mempelajari strategi baru untuk beradaptasi, dan
meningkatkan aktuliasasi diri
g. Klien sudah melakukan pemahaman yang tinggi tentang diri sendiri
untuk meningkatakan pertumbuhan kepribadian

Kemampuan pasien dan keluarga

PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA


DENGAN MASALAH HARGA DIRI RENDAH
Nama pasien:… …
Ruangan:… …
Nama perawat:… …
Petunjuk pengisian:
1. Beri tanda (√) jika pasien mampu melakukan kemampuan dibawah ini
2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi
no kemampuan tanggal
A. Pasien
1. Menyebutkan kemampuan
dan aspek positif yang
dimiliki
2. Menilai kemampuan yang
masih dapat digunakan
3. Memilih kegiatan yang
akan dilatih sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
4. Melatih kemampuan yang
teah dipilih
5. Melaksanakan kemampuan
yang telah dilatih
6. Melakukan kegiatan sesuai
jadwal
B keluarga

16 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
1. Menjelaskan
pengertiandan tanda-tanda
orang dengan harga diri
rendah
2. Menyebutkan tiga cara
merawat pasien harga diri
rendah (memberikan
pujian, menyediakan
fasilitas untuk pasien, dan
melatih pasien melakukan
kemampuan)
3. Mampu mempraktikkan
cara merwat pasien
4. Melakukan follow up sesuai
rujukan

Kemampuan perawat

PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN


DENGAN HARGA DIRI RENDAH
Ruangan:… …
Nama perawat:… …
Petunjuk pengisian:
1. Penilaian tindakan keperawatan untuk setiap SP dengan menggunakan instrument penilaaian
kinerja ( No 04.01.01).
2. Nilai tiap penilaian kinerja dimasukkan ketabel pada baris nilai SP
No. kemmpauan Tanggal
A. Pasien
SP I p
1. Mengidentifikasi
kemampuan dan aspek
positif yan dimiliki pasien
2. Membantu pasien menilai
kemampuan pasien yang
masih dapat digunakan
3. Membantu pasien memilih
kegiatan yang akan dilatih
sesuai dengan
kemampuan pasien
4. Melati pasien sesuai
kemampuan yang dipilih
5. Memberikan pujian yang
wajar terhadap
keberhasilan pasien

17 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
6. Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan
kedalam jadwa kegiatan
harian
Nilai SP I p
SP II p
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Melatih kemampuan
kedua
3. Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan
kedalam jadwal kegiatan
harian
Nilai SP II p
B. Keluarga
SP I k
1. Mendiskusikan masalah
yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien
2. Menjelaskan
pengertian,tanda dan
gejala harga diri rendah
yang dialami pasien
beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara
merawat pasien harga diri
rendah
Nilai SP I k
SP II k
1. Melatih keluarga
mempraktikkan cara
merawat pasien dengan
harga diri rendah
2. Melatih keluarga
melakukan cara merawat
langsung kepada pasien
harga diri rendah
Nilai SP II k
SP III k
1. Membantu keluarga
membuat jadwal aktivitas
dirumah termasuk minum
obat

18 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
2. Menjelaskan follow up
pasien
Nilai SP III k
Total nilai: SP p + SP k
Rata-rata

19 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah diatas dapat disimpulkan :

1. Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negative


terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri merasa
gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas,
destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah
tersinggung dan menarik diri secara social
2. Salah satu penyebab dari harga diri rendah yaitu berduka disfungsional.
Berduka disfungsional merupakan pemanjangan atau tidak sukses dalam
menggunakan respon intelektual dan emosional oleh individu dalam melalui
proses modifikasi konsep diri berdasarkan persepsi kehilangan.

B. Saran
Semoga makalah ini bisa menambah pemahaman mengenai konsep harga diri
rendah dan di harapkan juga kepada pembaca agar tidak berpatokan pada
makalah ini saja, melainkan mencari informasi yang lain. Demikian pula dalam
pembuatan makalah ini ada banyak kekurangan, Oleh sebab itu penulis sangat
membutuhkan saran dan kritik dari pembaca.

20 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, A. B., Akemat, Helena, N., & Nurhaeni, H. (2011). Keperawatan Kesehata Jiwa
Komunitas. Jakarta: EGC.

Meliana, & Treska. (2016). Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Harga Diri Renda pada
Penderita Kusta, 21-26.

Yusuf, A., P.K, R. F., & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.

Ghufron, & Risnawati. Teori-teori psikologis. Jakarta: Ar-Ruzz Group.

Yosep, I., & Suniti, T. (2014). Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditima.

21 | A s u h a n K e p e r a w a t a n J i w a H D R

Anda mungkin juga menyukai