Anda di halaman 1dari 13

47 Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis - Vol 11 No 1 Maret 2020

Perilaku Manajemen Keuangan Mahasiswa Kelas Karyawan Di Cikarang

Wisnu Setyawan1 dan Siska Wulandari2


(wisnu.setyawan@pelitabangsa.ac.id)1 2
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pelita Bangsa
Jl. Inspeksi Kalimalang – Tegal Danas, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi - Jawa Barat

Abstract
For some students, requires them to go to college while working to pay for their studies and living expenses. Financial
management behavior has an important role in determining the success of their studies. This study aims to determine
the financial management behavior of income-earning students, as well as the influence of financial literacy and
financial attitudes on financial management behavior of employee class students in Cikarang. The method in this
study is quantitative associative research, research that uses quantitative data, then processed through regression
statistical testing in answering research hypotheses. Respondents were 100 faculty of economics students of the Pelita
Bangsa University, consisting of 71 female students and 29 male students. The results showed that financial literacy
and financial attitudes had a positive effect on financial management behavior of the employee class students in
Cikarang, with a contribution of more than 61%.

Keywords: employee class; financial attitudes; financial management behavior; financial literacy; student income-
earning.

Abstrak
Bagi sebagian mahasiswa mengharuskan mereka kuliah sambil bekerja guna membiayai studi dan kebutuhan hidup.
Perilaku manajemen keuangan memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan studi mereka. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perilaku manajemen keuangan mahasiswa berpenghasilan, serta pengaruhnya literasi
keuangan dan sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan mahasiswa kelas karyawan di Cikarang.
Metode dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif kuantitatif, penelitian yang menggunakan data kuantitatif, lalu
diolah melalui pengujian statistik regresi dalam menjawab hipotesis penelitian. Responden adalah 100 mahasiswa
kelas karyawan fakultas ekonomi Universitas Pelita Bangsa yang terdiri dari 71 mahasiswa perempuan dan 29
mahasiswa laki-laki. Hasil penelitian menunjukan bahwa literasi keuangan dan sikap keuangan berpengaruh positif
terhadap perilaku manajemen keuangan mahasiswa kelas karyawan di cikarang, dengan kontribusi diterminasi lebih
dari 61%.

Kata kunci : kelas karyawan; literasi keuangan; mahasiswa berpenghasilan; perilaku manajemen keuangan; sikap
keuangan

PENDAHULUAN terhadap mahasiswa berpenghasilan, dan


Kesuksesan financial seseorang menggunakan kombinas literasi dan sikap
ditentukan oleh perilaku keuangan inividu itu keuangan sebagai model penjelas perilaku
sendiri. Tentunya banyak faktor yang manajemen keuangan.
mempengaruhi perilaku manajemen keuangan. Cikarang merupakan salah satu pusat
Dalam teori perilaku terencana berasumsi industri terbesar di Indonesia yang terletak di
bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh provinsi Jawa Barat. Bahkan jika dikutip dari
sikap dan norma lain yang dipengaruhi oleh finance.detik.com, saat ini Cikarang telah
faktor eksternal, contohnya pengalaman, menjadi salah satu pusat industri nasional yang
tingkat literasi dan pengetahuan seseorang. nilai ekspornya mampu bersaing dengan kota
Banyak penelitian tentang faktor-faktor Batam. Pada Tahun 2016 Cikarang mampu
yang mempengaruhi perilaku manajemen menyumbang sebesar 34,46% Penanaman
keuangan mahasiswa, seperti halnya yang Modal Asing Nasional, serta 22-45% volume
dilakukan Hamdani pada tahun 2019 terhadap ekspor nasional (detikFinance, 2017). Di kota
mahasiswa manajemen Univeritas Terbuka, ini terdapat lebih dari 2.000 pabrik yang
namun masih sedikit peneliti yang melakukan tersebar di beberapa kawasan industri seperti
pelitian perilaku manajemen keuangan kawasan industri MM2100, Delta Silicon I-VII,
Wisnu Setyawan dan Siska Wulandari 48
Perilaku Manajemen Keuangan Mahasiswa Kelas Karyawan Di Cikarang

EJIP, BIIE, Jababeka I-II,GIIC Deltamas dan pendidikan pada jenis dan jalur pendidikan
beberapa lainnya yang masih terus berbeda secara terpadu dan berkelanjutan
berkembangan. melalui pembelajaran tatap muka atau jarak
Kebutuhan industri akan tenaga kerja jauh”. Sehingga model pendidikan tinggi
tentunya sangat besar, hal ini berakibat pada melalui Kelas/Perkuliahan Karyawan atau
urbanisasi penduduk dari daerah semakin Kuliah Sabtu Minggu merupakan solusi tepat
meningkat. Sebagian besar mereka adalah dari Perguruan Tinggi yang
angkatan kerja muda berpendidikan Sekolah menyelenggarakannya, sesuai dengan Amanat
Menengah Lanjutan Atas (SLTA). Tidak jarang UUD 45 Pasal 31 ayat (1).
dari mereka yang setelah bekerja dan Bagi Mahasiswa pekerja tentunya akan
berpenghasilan kemudian memupuk asa mengalami tantangan ekstra tidak hanya dalam
kembali untuk melanjutkan pendidikan ke mengelola waktu, tenaga, dan pola istirahat
tingkat Perguruan Tinggi. namun juga dalam pengelolaan keuangan,
Bagi masyarakat pekerja yang akan akibat pertambahan pengeluaran untuk
melanjutkan jenjang pendidikannya telah diatur mendanai studi mereka, sementara terjadi
dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun pengorbanan opportunity cost atas waktu yang
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional biasanya mereka pergunakan untuk lembur
(Undang-Undang Sisdiknas). Sebagaimana (Overtime hours).
pada Pasal 4 ayat 2 yang menyebutkan bahwa Berdasarkan data yang kami peroleh
“Pendidikan diselenggarakan sebagai satu melalui data induk kampus dan hasil
kesatuan sistemik dengan sistem terbuka dan wawancara kami dengan beberapa staf tata
multimakna”. usaha bidang akademik dari sebuah fakultas
Dalam penjelasan Undang-Undang ekonomi dan bisnis pada perguruan tinggi
Sisdiknas disebutkan bahwa “Pendidikan penyelenggara pendidikan kelas karyawan di
dengan sistem terbuka adalah pendidikan yang Cikarang menunjukan angka tertinggi tingkat
diselenggarakan dengan fleksibilitas pilihan kegagalan mahasiswa kelas karyawan dalam
dan waktu penyelesaian program lintas satuan menyelesaikan studinya justru dari fakultas
dan jalur pendidikan (multi entry-multi exit ekonomi dan bisnis (Program studi diploma 3
system). Peserta didik dapat belajar sambil Akuntansi dan Strata-1 Manajemen).
bekerja, atau mengambil program-program

Tabel 1.1
Rekapitulasi Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Pelita
Bangsa
Mahasiswa Drop Tidak
TOT

Cuti Lulus
AL

Prodi Aktif Out Aktif


L P T L P T L P T L P T L P T
193

590

176
68

Akuntansi 783 3 244 2 1 1.033


0

1
3.564

4.261

3.105

1.915
46

36

11

45

68

Manajemen 7.825 82 5.020 15 113 13.055


4

TOTAL 8.608 85 5.264 17 114 14.088


Sumber data : BAK Universitas Pelita Bangsa

Jika dilihat dari data diatas jumlah mahasiswa mengalami kegagalan menyelesaikan studi
drop out sebanyak 17 mahasiswa, dan bila mereka. Nilai ini jika dibandingkan dengan
ditambahkan dengan jumlah mahasiswa yang jumlah total mahasiswa mencapai angka
tidak aktif sebanyak 114 mahasiswa berarti 0,93%. Belum lagi jika diasumsikan bahwa
diasumsikan sebanyak 131 mahasiswa mahasiswa dengan status cuti sebanyak 85
49 Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis - Vol 11 No 1 Maret 2020

mahasiswa berpotensi lebih tinggi mengalami Selain literasi keuangan, dalam


kegagalan. Diduga penyebab utamanya tidak beberapa penelitian terdahulu membuktikan
terlepas dari kemampuan Mahasiswa kelas terdapat faktor-faktor lain yang berpengaruh
karyawan itu sendiri dalam mengelola terhadap perilaku manajemen keuangan
sumberdaya waktu, motivasi, energi, dan diantaranya adalah sikap keuangan.
finansial, termasuk didalamnya perilaku Dalam penelitian yang dilakukan
manajemen keuangan. (Humaira & Sagoro, 2018) terhadap pelaku
Perilaku manejemen keuangan adalah UMKM Sentra Kerajinan Batik Kabupaten
“kemampuan seseorang dalam mengatur Bantul memperlihatkan bahwa sikap keuangan
(perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pelaku UMKM berpengaruh terhadap perilaku
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan manajemen keuangan pelaku UMKM. Hasil
penyimpanan) dana keuangan sehari-hari. Penelitian ini mempertegas peran pengaruh
Munculnya perilaku financial management, sikap keuangan terhadap perilaku manajemen
merupakan dampak dari besarnya hasrat keuangan seperti peneltian sebelumnya yang
seseorang untuk memenuhi kebutuhan dilakukan (Al Kholilah & Iramani, 2013)
hidupnya sesuai dengan tingkat pendapatan terhadap masyarakat Surabaya. Sikap keuangan
yang diperoleh” (Al Kholilah & Iramani, 2013). adalah intepretasi daripada pola berfikir,
Menurut Victor Ricciardi and Helen K. pendapat serta penilaian tentang keuangan.
Simon dalam publikasi ilimah mereka yang Berdasarkan latar belakang
berjudul “What is Behavioral Finance?” permasalahan yang telah diuraikan diatas,
menjelaskan bahwa “perilaku manajemen indentifikasi pokok permasalahannya adalah
keuangan adalah upaya pola penalaran investor, tentang minat pendidikan tinggi pekerja di
termasuk proses emosional yang terlibat dan Cikarang yang sebagian besar adalah angkatan
sejauh mana mereka mempengaruhi proses kerja muda yang memiliki kecenderungan
pengambilan keputusan” (Ricciardi & Simon, perilaku konsumtif, sementara perilaku
2000). Dalam penelitian mereka membuktikan manajemen keuangan yang kurang baik dapt
bahwa perilaku manajemen keuangan berdampak pada kesulitan dalam penyelesaikan
dipengaruhi oleh faktor psikologis dan sosial. studi bagi mahasiswa pekerja, padahal ketika
Berdasarkan penelitian yang dilakukan seseorang memutuskan untuk melanjutkan
(Ramadhani, 2019) terhadap Mahasiswa strata- studi di perguruan tinggi, maka terjadi
1 manajemen Universitas Sumatera Utara peningkatan level terhadap tantangan perilaku
memperlihatkan bahwa tingkat konsumtif manajemen keuangan.
mahasiwa strata-1 manajemen cukup tinggi, Pada penelitian ini dibatasi pada
tingkat konsumtif tersebut dipengaruhi oleh pengungkapan pengaruh literasi keuangan dan
gaya hidup dan kemudahan teknologi sikap keuangan terhadap perilaku manajemen
(electronic money). Namun terdapat faktor keuangan dengan obyek mahasiswa kelas
yang berpengaruh negatif terhadap tingkat karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
konsumtif mahasiswa yaitu kontrol diri dan Universitas Pelita Bangsa.
literasi keuangan. Begitu pula hasil penelitian Penelitian ini bertujuan untuk
(Hamdani, 2019) terhadap Mahasiswa Program mengetahui pengaruh sikap keuangan terhadap
Studi Manajemen Universitas Terbuka perilaku manajemen keuangan pada mahasiswa
menunjukan bahwa literasi keuangan kelas karyawan fakultas ekonomi di Cikarang,
berpengaruh positif terhadap perilaku dan mengetahui apakah literasi keuangan dan
manajemen keuangan Mahasiswa. Kedua sikap keuangan merupakan variabel penjelas
penelitian diatas memperkuat bukti bahwa yang baik terhadap perilaku manajemen
tingkat literasi keuangan berpengaruh terhadap keuangan pada mahasiswa kelas karyawan
perilaku manajemen keuangan seseorang. fakultas ekonomi di Cikarang.
Literasi keuangan adalah aktifitas seseorang Kelas karyawan adalah adalah kegiatan
dalam meningkatkan pengetahuan maupun belajar mengajar yang diselenggarakan oleh
keterampilannya dalam bidang keuangan. kampus baik itu Perguruan Tinggi Negeri
Wisnu Setyawan dan Siska Wulandari 50
Perilaku Manajemen Keuangan Mahasiswa Kelas Karyawan Di Cikarang

maupun Perguruan Tinggi Swasta yang atau negatif terhadap perilaku. Norma subjektif
pesertadidiknya terdiri dari mahasiswa yang mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan
statusnya tercatat sebagai pegawai/karyawan untuk melakukan atau tidak melakukan
pada perusahaan atau instansi pemerintah perilaku tersebut. Tekanan sosial berasal dari
maupun swasta. Untuk waktu kegiatan referensi yang menonjol seperti orangtua,
pembelajarannya disesuaikan, pada umumnya teman, aktifitas, minat, dan opini. Kontrol
diluar jam kerja (office hours). Pada beberapa perilaku yang dirasakan mengacu pada persepsi
kampus di Cikarang kegiatan pembelajaran orang tentang kemampuan mereka dalam
untuk kelas karyawan diselenggarakan pada melakukan perilaku tertentu.
petang hari dan akhir pekan, atau perpaduan Menurut Victor Ricciardi and Helen K.
dari kedua waktu tersebut. Simon dalam publikasi ilimah mereka yang
Mahasiswa kelas karyawan adalah berjudul “What is Behavioral Finance?”
pesertadidik dengan status tercatat sebagai menjelaskan bahwa “perilaku manajemen
pegawai atau pekerja pada sebuah perusahaan keuangan adalah upaya pola penalaran investor,
ataupun instansi pemerintah maupun swasta. termasuk proses emosional yang terlibat dan
Sebagai pesertadidik di Perguruan Tinggi sejauh mana mereka mempengaruhi proses
penyelenggara kelas karyawan, mahasiswa pengambilan keputusan” (Ricciardi & Simon,
kelas karyawan sebagian besar membiaya dana 2000).
pendidikannya sendiri. Hal ini tentunya bukan Dalam sebuah artikel yang berjudul “An
perkara mudah, dimana agar rencana studi Empirical Analysis Of Inter Linkages Between
mereka dapat berjalan sesuai yang direncakan Financial Attitudes, Financial Behaviour And
mereka harus memiliki keterampilan dalam hal Financial Knowledge Of Salaried Individuals”
pengelolaan waktu, tenaga, dan pola istirahat, menjelaskan bahwa literasi keuangan adalah
dan tentunya juga dalam hal perilaku kemampuan untuk membuat penilaian
pengelolaan keuangan. berdasarkan informasi dan kemampuan untuk
Manajemen adalah tata kelola mengambil keputusan yang efektif dalam
organisasi yang meliputi pokok kegiatan penggunaan dan pengelolaan keuangan
perencanaan, pendelegasian wewenang dan (Bhushan & Medury, 2014).
tanggungjawab, pengambilan keputusan, dan Literasi keuangan adalah aktifitas
pengendalian. Manajemen Keuangan (Van seseorang dalam meningkatkan pengetahuan
Horne & Wachowicz , 2005) adalah segala maupun keterampilannya dalam bidang
aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, keuangan yang meliputi pengetahuan umum
pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan keuangan, pengetahuan manajemen keuangan,
beberapa tujuan menyeluruh. pengetahuan mengenai tabungan dan investasi,
Teori Perilaku Terencana atau TPB dan pengetahuan mengenai manfaat dan resiko
(Theory of Planned Behavior) merupakan produk-produk keuangan.
pengembangan lebih lanjut dari Teori Perilaku Sikap adalah keadaan mental dan taraf
Beralasan (Theory of Reasoned Action). TPB dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman
merupakan kerangka berpikir konseptual yang yang memberikan pengaruh dinamik atau
bertujuan untuk menjelaskan determinan terarah terhadap respons individu pada semua
perilaku tertentu (Ajzen, 1991). Secara umum, objek dan situasi yang berkaitan dengannya
teori tersebut menjelaskan mengapa seseorang (Allport, 1935). Sikap keuangan adalah
melakukan tindakan tertentu. intepretasi daripada pola berfikir, pendapat
Teori ini terdiri dari 3 konsep, serta penilaian tentang keuangan yang meliputi
diantaranya : sikap terhadap perilaku (attitude orientasi terhadap keuangan pribadi, filosofi
towards the behaviour), norma subjektif uang, keamanan uang, dan penilaian uang
(subjective norm) dan kontrol perilaku yang pribadi.
dirasakan (perceived behavioural control).
Sikap terhadap perilaku mengacu pada tingkat
di mana seseorang membentuk evaluasi positif
51 Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis - Vol 11 No 1 Maret 2020

Hasil Penelitian Terdahulu Kerangka Berfikir


Penelitian yang dilakukan oleh Dalam memudahkan pemahaman
Nujmatul Laily di tahun 2016 pada 75 pengaruh masing-masing variabel bebas yakni
mahasiswa di sumatera membuktikan bahwa literasi keuangan dan sikap keuangan terhadap
literasi keuangan berpengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu perilaku manajemen
perilaku manajemen keuangan mahasiswa. keuangan dibuatlah kerangka pemikiran
Begitu pula hasil penelitian fatimah dan Susanti sebagai berikut :
di tahun 2018 pada mahasiswa fakultas
ekonomi Universitas Muhammadiyah Gresik H1
LITERASI
membuktikan bahwa literasi keuangan KEUANGAN PERILAKU
berpengaruh positif terhadap perilaku H2 MANAJEMEN
manajemen keuangan mahsiswa. KEUANGAN
Pengaruh literasi keuangan terhadap SIKAP
perilaku manajemen keuangan mahasiswa KEUANGAN H3
dipertegas oleh hasil penelitian yang dilakukan
Mailani Hamdani pada tahun 2019 pada
mahasiswa program studi manajemen Hipotesis Penelitian
Universitas Terbuka yang membuktikan Literasi keuangan yang terkait dengan
adanya pengaruh positif. pengetahuan umum keuangan, pengetahuan
Literasi keuangan berpengaruh terhadap manajemen keuangan, pengetahuan mengenai
perilaku manajemen keuangan tenaga kerja tabungan dan investasi, dan pengetahuan
muda, ini dibuktikan dari hasil penelitian yang mengenai resiko memiliki peran dalam
dilakukan Putri dan Lestari pada tahun 2019 di mempengaruhi perilaku manajemen keuangan
Jakarta. seseorang dengan tingkat penalaran yang cukup
Hasil dari keempat penelitan diatas terlatih, atau dalam istilah lain seseorang yang
bertentangan dengan hasil penelitian yang terpelajar.
dilakukun di tahun 2018 oleh Bella Francisca H1 : Literasi keuangan berpengaruh positif
Himalaya Putri pada masyarakat di surabaya. terhadap perilaku manajemen keuangan
Hasil penelitian ini membuktikan literasi pada mahasiswa kelas karyawan fakultas
keuangan tidak berpengaruh terhadap perilaku ekonomi di Cikarang.
manajemen keuangan masyarakat di surabaya. Sikap keuangan yang merupakan
Bahkan dalam penelitian Melfa Anggun Saputri intepretasi daripada pola berfikir, pendapat
di tahun 2019 pada pelaku UMKM di serta penilaian tentang keuangan yang meliputi
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo, orientasi terhadap keuangan pribadi, filosofi
literasi keuangan berpengaruh negatif terhadap uang, keamanan uang, dan penilaian uang
perilaku manajemen keuangan pelaku UMKM. pribadi memiliki peran dalam mempengaruhi
Pengaruh sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan seseorang.
perilaku manajemen keuangan dibuktikan oleh H2 : Sikap keuangan berpengaruh positif
Ikhlima Humaira melalui penelitiannya di terhadap perilaku manajemen keuangan
tahun 2018 pada pelaku UMKM Sentra pada mahasiswa kelas karyawan fakultas
Kerajinan Batik di Bantul. Hasil penelitian ini ekonomi di Cikarang.
juga membuktikan bahwa selain pengetahuan Kedua faktor tersebut diatas tentunya
keuangan, perilaku manajemen keuangan juga akan memberikan efek pengaruh positif
dipengaruhi oleh sikap keuangan. Hasil serupa terhadap terhadap perilaku manajemen
ditunjukan pada penelitian yang dilakukan di keuangan pada Mahasiswa kelas karyawan
tahun 2018 pada keluarga di Sidoarjo oleh fakultas ekonomi di Cikarang.
Widyaningrum. H3 : Literasi keuangan dan sikap keuangan
adalah variabel penjelas yang baik bagi
perilaku manajemen keuangan pada
Wisnu Setyawan dan Siska Wulandari 52
Perilaku Manajemen Keuangan Mahasiswa Kelas Karyawan Di Cikarang

mahasiswa kelas karyawan fakultas Perhitungan besar sampel yang akan diambil
ekonomi di Cikarang. berdasarkan rumus Slovin (Mulyanto &
Wulandari, 2010) sabagai berikut:
𝑁
METODE 𝑛=
1+ 𝑁𝑒 2
Jenis Penelitian n = Jumlah Sampel
Penelitian ini adalah penelitian asosiatif N = Populasi mahasiswa aktif kelas karyawan FEB
kuantitatif, penelitian yang menggunakan data Universitas Pelita Bangsa
e = Persentase ketidaktelitian, yaitu 10 %
kuantitatif dan diolah melalui metode pengujian 8.608
maka, Jumlah sample = 2 = 98,8
statistik dalam menjawab sebuah hipotesis 1+ 8.608(0,1)

penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan dengan


rumus Slovin, jumlah sampel minimum yang
Tempat dan Waktu Penelitian diharuskan pada penelitian ini sebanyak 99
Penelitian dilakukan pada awal bulan mahasiswa dari FEB Universitas Pelita Bangsa.
September 2019 sampai dengan akhir bulan
Oktober 2019. Lokasi penelitian dilakukan di Data dan Sumber Data
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pelita Data diperoleh dari hasil tanggapan 100
Bangsa yang terletak di Cikarang Pusat, responden melalui angket atau kuesioner.
Kabupaten Bekasi. Responden dalam penelitian ini adalah
mahasiswa kelas karyawan FEB Universitas
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Pelita Bangsa.
Populasi adalah wilayah generalisasi Selanjutnya hasil dari jawaban
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai responden diukur menggunakan skala interval
kualitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan (Likert). Skala likert adalah skala yang
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian menggunakan beberapa butir pertanyaan untuk
ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013). Populasi mengukur perilaku individu dengan merespon
dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa 5 titik pilihan pada setiap butir pertanyaan,
kelas karyawan fakultas ekonomi dan bisnis sangat setuju, setuju, tidak memutuskan, tidak
Universitas Pelita Bangsa - Cikarang, setuju, dan sangat tidak setuju (Budiaji, 2013).
Kabupaten Bekasi.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Setiap butir yang mewakili indikator, dan setiap indikator yang mewakili masing-masing
variabelnya dalam penelitian ini dapat dilihat berdasarkan definisi operasional variabel-variabel
berikut :
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Butir Pernyataan
Perilaku 1. Jenis-jenis perencanaan dan anggaran keuangan yang dimiliki P16, P17, P18
Manajemen 2. Teknik dalam menyusun perencanaan keuangan P19, P20, P21
Keuangan 3. Kegiatan menabung P22, P23
4. Kegiatan asuransi, pensiun, dan pengeluaran tidak terduga P24, P25, P26
5. Kegiatan investasi, kredit/hutang, dan tagihan P27, P28, P29
6. Monitoring pengelolaan keuangan P30, P31, P32
7. Evaluasi pengelolaan keuangan P33, P34, P35
Literasi 1. Pengetahuan umum keuangan P1, P2
Keuangan 2. Pengetahuan manajemen uang P3
3. Pengetahuan tentang tabungan dan investasi P4, P5,
4. Pengetahuan mengenai risiko P6, P7
Sikap 1. Orientasi Terhadap keuangan pribadi P8, P9, P10
Keuangan 2. Filsafat Utang P11
3. Keamanan Uang P12, P13
4. Menilai Keuangan Pribadi P14, P15
53 Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis - Vol 11 No 1 Maret 2020

Uji Instrumen Penelitian Correlation) > dari r tabel (n-100=98, α=0,05),


Uji validitas digunakan untuk mnguji dimana r tabel adalah 0,1966, berarti seluruh
seberapa baik tingkat kecermatan instrumen butir pernyataan adalah Valid.
penelitian sebagai alat ukur yang mewakili
masing-masing variabel. Pengujian dilakukan Uji Reliabilitas
dengan cara mengkorelasikan antara skor tiap Uji reliabilitas dilakukan guna
butir pernyataan dengan menggunakan rumus mengukur konsistensi instrumen sebagai alat
korelasi product moment sebagai berikut: ukur variabel. Intrumen yang reliabel artinya
𝑟𝑥𝑦 instrument yang bila digunakan beberapa kali
𝑛(∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥 ∑ 𝑦) untuk mengukur obyek yang sama akan
= menghasilkan data yang sama, sedang hasil
√{𝑛(∑ 𝑥)2 − (∑ 𝑥)2 }{𝑛(∑ 𝑦)2 − (∑ 𝑦)2 } penelitian yang reliable bila terdapat
Dimana : kesamaan data dalam waktu yang berbeda
Σx = Jumlah skor tiap butir (Ghozali, 2016). Untuk menguji reliabilitas
Σy = Jumlah skor total digunakan metode coefisien cronbach alpha
Σxy = Jumlah perkalian skor butir dengan dengan rumus :
skor total 𝑛 ∑𝑟𝑖 2
n = Jumlah sampel 𝑟𝑛 = ( ) (1 − 2 )
𝑛−1 𝑟𝑡
r = Koefisien korelasi product moment
Σx² = Jumlah kuadrat skor butir Dimana :
Σy² = Jumlah kuadrat skor total rn = Reliabilitas yang dicari
Instrumen penelitian dinyatakan valid apabila Σri² = Jumlah variansi seluruh butir
masing-masing butir pernyataan memiliki rt = Varians total
nilai r hitung > dari r tabel. n = Jumlah butir pertanyaan
Tabel 3.2 Suatu konstruk atau variabel dikatakan
Hasil Uji Validitas reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha
> 0,60. Menurut Sekaran (2000) dalam
Butir Nilai Hasil Butir Nilai Hasil
(Saputri, 2019), bila nilai alpha antara 0,8-1,0
P1 0,62 Valid P19 0,66 Valid dikategorikan reliabilitas baik, bila nilai
P2 0,57 Valid P20 0,62 Valid alphanya 0,6-0,79 dikategorikan reliabilitas
P3 0,64 Valid P21 0,57 Valid dapat diterima, dan bila nilai alphanya kurang
P4 0,54 Valid P22 0,56 Valid dari 0,6 dikategorikan reliabilitasnya kurang
P5 0,55 Valid P23 0,40 Valid baik.
P6 0,54 Valid P24 0,49 Valid Tabel 3.3
Uji Reliabilitas
P7 0,57 Valid P25 0,62 Valid
Cronbach's Alpha N of Items
P8 0,41 Valid P26 0,62 Valid
,935 35
P9 0,48 Valid P27 0,59 Valid Pada tabel 3.3 nilai cronbach alpha (0,935) >
P10 0,56 Valid P28 0,60 Valid 0,06, dan memiliki nilai antara 0,8-1 sehingga
P11 0,28 Valid P39 0,50 Valid dapat dikategorikan instumen penelitian
P12 0,33 Valid P30 0,55 Valid memiliki reliabilitas yang baik.
P13 0,26 Valid P31 0,67 Valid
HASIL DAN PEMBAHASAN
P14 0,42 Valid P32 0,53 Valid
Gambaran Umum Kelas Karyawan FEB
P15 0,52 Valid P33 0,71 Valid
Universitas Pelita Bangsa
P16 0,60 Valid P34 0,70 Valid Kelas karyawan merupakan kelas
P17 0,63 Valid P35 0,52 Valid dengan tingkat peminatan yang tinggi di
P18 0,72 Valid Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pelita
Bangsa yang beralamat di Jalan Inspeksi
Dari tabel 3.2 dapat dilihat masing-masing r Kalimalang, Tegal Danas, Cikarang Pusat.
hitung pada tabel (Corrected Item-Total
Wisnu Setyawan dan Siska Wulandari 54
Perilaku Manajemen Keuangan Mahasiswa Kelas Karyawan Di Cikarang

Lokasinya yang terbilang cukup strategis Tabel 4.2


karena terletak diantara kawasan industri Karakteristik Responden Berdasarkan
dimana secara demografis merupakan kawasan Jenis Kelamin
potensial usia belajar tingkat Perguruan Tinggi. Jenis Jumlah
Persentase
Program Studi di FEB Universitas Kelamin Responden
Pelita Bangsa yang menyelengarakan kelas Laki-laki 29 29%
karyawan antara lain : Perempuan 71 71%
1. Program Studi Strata-1 Ilmu Manajemen, Total 100 100%
terdapat 7.825 mahasiswa aktif yang terdiri dari
3.564 mahasiswa berjenis kelamin Laki-laki 100 responden mahasiswa kelas karyawan FEB
dan 4.261 mahasiswa berjenis kelamin Universitas Pelita Bangsa adalah terdiri dari 29
Perempuan. (29%) mahasiswa berjenis kelamin Laki-laki
2. Program Studi D3 Akuntansi, terdapat 783 dan 71 (71%) mahasiswa berjenis kelamin
mahasiswa aktif yang terdiri dari 193 perempuan.
mahasiswa berjenis kelamin Laki-laki dan 590
mahasiswa berjenis kelamin Perempuan. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan
Analisis Statistik Deskriptif pengujian terhadap masing-masing variabel.
Analisis Deskriptif dalam penelitian Suatu data dikategorikan terdistribusi normal
adalah untuk merumuskan dan jika data tersebut memiliki tingkat
menginterpretasikan hasil penelitian berupa signifikansi(α) > 0,05.
identitas responden dan deskriptif variabel. Tabel 4.6
Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
adalah kuesioner yang dibagikan ke 100 Unstandardized
responden yakni mahasiswa kelas karyawan Residual
FEB Universitas Pelita Bangsa angkatan 2015- N 100
2018 yang tercatat sebagai mahasiswa aktif. Normal Mean ,0000000
Kuesioner terdiri dari 35 butir pernyataan Parametersa,b Std. Deviation 6,07840339
posisitf yang terdiri dari 7 butir pernyataan Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
untuk variabel literasi keuangan, 8 butir
pernyataan untuk variabel sikap keuangan, dan Nilai uji K-S Asymp. Sig. (0,200) > 0,05,
20 butir pernyataan untuk variabel perilaku kesimpulannya bahwa nilai residual
manajemen keuangan. berdistribusi normal.
Statistik Deskriptif Responden Uji Multikolinearitas
Data responden mahasiswa kelas Uji multikolinearitas bertujuan untuk
karyawan FEB Universitas Pelita Bangsa terdiri menguji apakah model regresi ditemukan
dari 6 mahasiswa dari angkatan 2016, 91 adanya kolerasi antara variabel literasi
mahasiswa dari angkatan 2017 dan 3 keuangan (LK_X1) dengan variabel sikap
mahasiswa dari angkatan 2018. keuangan (SK_X2). Multikolinearitas dapat
dilihat dari nilai Tolerance dan nilai lawannya
Tabel 4.1 yaitu Variance Inflation Factor (VIF). Nilai
Karakteristik Responden Berdasarkan cutoff yang umum dipakai untuk
Tahun Angkatan menunjukkan adanya nilai multikolinearitas
Jumlah adalah nilai tolerance ≥ 0,10 dan dengan nilai
Angkatan Presentase
Responden VIF ≤ 10 (Ghozali, 2016).
2016 6 6%
2017 91 91%
2018 3 3%
Total 100 100%
55 Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis - Vol 11 No 1 Maret 2020

Tabel 4.6 (LK_X1) dan 0,149 untuk variabel sikap


Uji Multikolinearitas keuangan (SK_X2), dimana keduanya memiliki
Collinearity Statistics nialai signifikansi > 0,05 yang berarti dapat
Model Tolerance VIF disimpulkan bahwa variansi nilai reidual dari
1 (Constant) pengamatan satu dengan pengamatan lainnya
LK_X1 ,841 1,189 bersifat tetap atau sama, dengan kata lain tidak
SK_X2 ,841 1,189 terdapat heteroskedastisitas.
a. Dependent Variable: PMK_Y
Analisis Regresi Linear Berganda
Dari hasil diatas (tabel 4.6) dapat dilihat tidak Analisis regresi berganda digunakan
terjadi korelasi antara variabel penjelas karena untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
nilai tolerance masing-masing variabel bebas variabel literasi keuangan (X1) dan sikap
(LK_X1 dan SK_X2) diatas 0,1 dengan nilai keuangan (X2) terhadap variabel perilaku
Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10. manajemen keuangan (Y).
Tabel 4.8
Uji Autokorelasi
Regresi Linear Berganda
Tabel 4.7
Unstandardized Standardized
Uji Autokorelasi
Coefficients Coefficients
Std. Er. of the Durbin-
Model B Std. Er. Beta
Model R Estimate Watson
a 1 (Constant) 13,814 5,869
1 ,787 6,141 2,039
a. Predictors: (Constant), SK_X2, LK_X1
LK_X1 1,388 ,168 ,565
b. Dependent Variable: PMK_Y SK_X2 ,856 ,159 ,367
a. Dependent Variable: PMK_Y
Diketahui nilai dW-tabel untuk 2 variabel
penjelas (K) dengan jumlah observasi (n) 100 Berdasarkan Tabel 4.8, diperoleh persamaan
adalah dL = 1,6337 dan dU = 1,7152 (untuk regresi linear berganda sebagai berikut :
mempermudah lihat dilampiran tabel dW), Y = 13,814 + 1,388LK_X1 + 0,856SK_X2
sedangkan jika kita lihat nilai dW-hitung dari Keterangan :
tabel 4.7 adalah 2,039, maka dapat Y = Perilaku Manajemen
disimpulkan tidak terdapat autokorelasi pada Keuangan
masing-masing variabel penjelas karena dU LK_X1 = Literasi Keuangan
lebih kecil dari dW-hitung, dan nilai dW- SK_X2 = Sikap Keuangan
hitung dibawah 4 dikurangi dU (dU < dW < Persamaan diatas dapat disimpulkan sebagai
4-dU) atau 1,7152 < 2,039 < (4 - 1,7152). berikut :
1. Nilai konstanta sebesar 13,814 artinya
Uji Heteroskedastisitas jika semua variabel bebas (literasi
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian keuangan dan sikap keuangan) yang
ini dilakukan melalui metode uji glejser, diteliti dianggap konstan maka tingkat
dimana uji ini meregresikan variabel-variabel variabel perilaku manajemen
prediksi dengan absolut residualnya. keuangan (Y) tetap sebesar 13,814.
Tabel 4.8 2. Nilai koefisien regresi dari variabel
Uji Glejser literasi keuangan adalah 1,388, artinya
Standardized Coef. setiap kenaikan 1 poin pada variabel
Model Beta t Sig. literasi keuangan akan meningkatkan
1 (Constant) 3,216 ,002 variabel perilaku manajemen
LK_X1 -,032 -,295 ,769 keuangan sebesar 1,388 poin.
SK_X2 -,160 -1,465 ,146 3. Nilai koefisien regresi dari variabel
a. Dependent Variable: abs_res sikap keuangan adalah 0,856, artinya
Nilai signifikansi pada tabel 4.8 menunjukan setiap kenaikan 1 poin pada variabel
0,769 untuk variabel literasi keuangan sikap keuangan akan meningkatkan
Wisnu Setyawan dan Siska Wulandari 56
Perilaku Manajemen Keuangan Mahasiswa Kelas Karyawan Di Cikarang

variabel perilaku manajemen Adapun dalam pegujian parsial penting untuk


keuangan sebesar 0,856 poin. melihat nilai signifikansinya dimana nilai α <
0,05, karena akan mengisyaratkan bahwa hasil
Uji Koefisien Determinasi pengujian sampel dapat
Koefisien Determinasi (𝑟 2 ) digunakan mewakili/digeneralisasikan terhadap
untuk mengukur seberapa jauh kemampuan populasinya.
model dalam menerangkan variansi variabel Tabel 4.10
terikat. Nilai koefisien determinasi (𝑟 2 ) adalah Uji Parsial-t
koefisien yang menjelaskan seberapa besar Standardized Coef.
proporsi variansi dalam variabel terikat yang Model Beta T Sig.
dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas 1 (Constant) 2,354 ,021
secara bersama-sama. Nilai 𝑟 2 koefisien LK_X1 ,565 8,260 ,000
determinasi berkisar antara 0-1, nilai 𝑟 2 sama SK_X2 ,367 5,373 ,000
dengan nol (𝑟 2 = 0) menunjukkan bahwa tidak a. Dependent Variable: PMK_Y
ada pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terikat. Bila 𝑟 2 semakin besar Hipotesis 1
mendekati 1 menunjukkan semakin kuat Dari tabel 4.10 dapat dilihat signifikansi
pengaruh variabel bebas tehadap variabel variabel literasi keuangan (LK_X1) adalah
terikat, dan bila 𝑟 2 semakin kecil mendekati 0 0,000 ≤ 0,005 dengan nilai t-hitung 8,260 lebih
menunjukkan semakin kecil pengaruh variabel besar dari nilai t-tabel yaitu 1,98472, maka
bebas terhadap variabel terikat (Ghozali, 2016). kesimpulannya adalah Literasi keuangan
Tabel 4.9 berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Uji Koefisiensi Determinasi perilaku manajemen keuangan pada
R Adjusted R mahasiswa kelas karyawan fakultas
Model R Square Square SEE ekonomi di Cikarang. Hasil ini mendukung
1 ,787a ,619 ,611 6,141 hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh :
a. Predictors: (Constant), SK_X2, LK_X1 (Laily, 2016), (Hamdani, 2019), (Fatimah &
b. Dependent Variable: PMK_Y Susanti, 2018) dan (Putri & Lestari, 2019)
bahwa perilaku manajemen keuangan
Jika dilihat nilai R Square pada tabel 4.9 seseorang dipengaruhi oleh literasi keuangan
sebesar 0,619, hasil ini dapat disimpulkan orang tersebut.
bahwa variansi variabel bebas (literasi
keuangan dan sikap keuangan) memiliki Hipotesis 2
kontribusi 61,9% dalam menjelaskan perilaku Masih dari tabel 4.10 dapat dilihat
manajemen keuangan pada mahasiswa kelas signifikansi variabel sikap keuangan (SK_X2)
karyawan FEB Universitas Pelita Bangsa, dan 0,000 ≤ 0,005 dengan nilai t-hitung 5,373 lebih
terdapat 38,1% adalah faktor-faktor lain diluar besar dari nilai t-tabel yaitu 1,98472, maka
model penelitian yang berkontribusi terhadap kesimpulannya adalah Sikap keuangan
perilaku manajemen keuangan pada mahasiswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kelas karyawan FEB Universitas Pelita Bangsa. perilaku manajemen keuangan pada
mahasiswa kelas karyawan fakultas
Uji Hipotesis ekonomi di Cikarang. Hasil ini mendukung
Pengujian hipotesis dalam penelitian hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh :
kali ini menggunakan 2 model pengujian, yaitu (Humaira & Sagoro, 2018) dan
uji pengaruh parsial masing-masing variabel (Widyaningrum, 2018) bahwa perilaku
bebas terhadap variabel terikat dan uji variansi manajemen keuangan seseorang di pengaruhi
variabel penjelas bagi variabel terikat. tingkat literasi keuangan orang tersebut.
Pengujian pengaruh variabel bebas Hipotesis 3
terhadap variabel terikat secara parsial dengan Untuk uji hipotesis 3 dimana menguji
membandingkan nilai t-hitung terhadap nilai t- apakah variansi variabel bebas merupakan
tabel masing-masing variabel pada hasil uji t. variansi variabel penjelas yang baik bagi
57 Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis - Vol 11 No 1 Maret 2020

variabel terikat dapat dilihat dari hasil uji c. Sikap keuangan berpengaruh positif terhadap
ANOVA dengan melihat signifikansi perilaku manajemen keuangan mahasiswa
probabilitas hasil pengujian dan kelas karyawan fakultas ekonomi di Cikarang.
membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel d. Literasi keuangan serta sikap keuangan
pada derajat bebas (degree of free) 2. Dimana merupakan variabel penjelas yang baik bagi
H0 ditolak (Ha diterima) jika nilai sig. < 0,05 perilaku manajemen keuangan mahasiswa
dan F-hitung > F-tabel. kelas karyawan fakultas ekonomi di Cikarang.
Tabel 4.11 Hasil penelitian ini selain menunjukan
ANOVA pengaruh dan kontribusi literasi keuangan dan
Model df F Sig. sikap keuangan terhadap perilaku manajemen
1 Regression 2 78,740 ,000b keuangan mahasiswa kelas karyawan fakultas
Residual 97 ekonomi di Cikarang, juga terdapat hasil yang
Total 99 dapat dijadikan rujukan bagi mahasiswa kelas
a. Dependent Variable: PMK_Y karyawan itu sendiri, maupun bagi penelitian
b. Predictors: (Constant), SK_X2, LK_X1 serupa selanjutnya. Adapun saran-saran
Pada tabel 4.11 dapat dilihat nilai probabilitas tersebut kami rangkum sebagai berikut :
signifikansi hasil uji diatas adalah 0,000 < 0,05 Bagi Mahasiswa Kelas Karyawan di
dengan nilai F-hitung 78,740 > nilai F-tabel Cikarang
3,09, dari hasil uji ANOVA diatas dapat 1. Terdapat pernyataan dengan score terendah
disimpulkan bahwa variansi variabel literasi dalam variabel sikap keuangan, yaitu
keuangan dan sikap keuangan adalah pernyataan “Berhutang kepada orang lain
variabel penjelas yang baik bagi variabel merupakan hal yang wajar”. Hal tersebut
perilaku manajemen keuangan mahasiswa menunjukan bahwa rata-rata mahasiswa kelas
kelas karyawan fakultas ekonomi di karyawan fakultas ekonomi di Cikarang
Cikarang. Hasil ini menjawab dugaan peneliti, memiliki sikap keuangan yang terlalu berhati-
bahwa variasi sikap keuangan dan literasi hati dalam pendanaan yang bersumber dari
keuangan adalah model yang mampu pihak ketiga (liability). Padahal dalam menjaga
menjelaskan perilaku manajemen keuangan stabilitas sumber pendanaan adakalanya
seseorang dengan baik. diperlukan keberanian dalam mengambil sikap
untuk berhutang pada pihak ketiga.
KESIMPULAN 2. Terdapat pernyataan dengan score terendah
Perilaku manajemen keuangan pada dalam variabel perilaku manajemen keuangan,
mahasiswa kelas karyawan di Cikarang rata- yaitu pernyataan “Mengikuti asuransi untuk
rata cukup baik. Terdapat faktor-faktor yang menghindari resiko di masa depan”. Hal
mempengaruhi perilaku manajemen keuangan tersebut menunjukan bahwa walaupun rata-rata
mahasiswa, diantaranya literasi keuangan dan mahasiswa kelas karyawan fakultas ekonomi di
sikap keuangan mahasiswa itu sendiri. Hasil Cikarang memiliki literasi yang baik tentang
dari penelitian ini menunjukan beberapa poin asuransi, namun tidak memiliki asuransi. Hal
yang dapat dirangkum sebagai berikut : ini merupakan perilaku yang berpotensi terlalu
a. Literasi keuangan dan sikap keuangan beresiko bagi stabilitas keuangan dimasa depan
mahasiswa memberikan kontribusi lebih dari yang diakibatkan oleh suatu hal yang tidak
61% terhadap perilaku manajemen keuangan terduga atau terencana.
mahasiswa kelas karyawan fakultas ekonomi di
Cikarang. a.
b. Literasi keuangan berpengaruh positif Bagi Penelitian Selanjutnya
terhadap perilaku manajemen keuangan Penelitian ini juga diharapkan dapat
mahasiswa kelas karyawan fakultas ekonomi di memberikan manfaat untuk penelitian
Cikarang. selanjutnya yang meliputi saran-saran sebagai
berikut :
Wisnu Setyawan dan Siska Wulandari 58
Perilaku Manajemen Keuangan Mahasiswa Kelas Karyawan Di Cikarang

1. Penelitian selanjutnya terkait dengan Semarang: Badan Penerbit Universitas


perilaku manajemen keuangan mahasiswa Diponegoro.
berpenghasilan perlu mempertimbangkan Gudjarati, D. (2012). Dasar-Dasar
faktor-faktor lain diluar literasi keuangan dan Ekonometrika, buku 2 edisi, 5. Jakarta:
sikap keuangan, seperti gaya hidup, demografi, Salemba Empat.
dan lainnya. Hamdani, M. (2019). Analisis Tingkat Literasi
2. Penelitian selanjutnya disarankan Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap
mempertimbangkan faktor-faktor lainnya yang Perilaku Keuangan Pada Mahasiswa
memediasi ataupun memoderasi baik itu Prodi Manajemen Universitas Terbuka.
terhadap literasi keuangan, sikap keuangan, Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia,
maupun perilaku manajemen keuangan 1(1).
mahasiswa berpenghasilan. Humaira, I., & Sagoro, E. (2018). Pengaruh
Pengetahuan Keuangan, Sikap
DAFTAR PUSTAKA Keuangan, Dan Kepribadian Terhadap
Ajzen, I. (1991). The theory of planned Perilaku Manajemen Keuangan Pada
behavior. Organizational behavior and Pelaku UMKM Sentra Kerajinan Batik
human decision processes, 50(2), 179- KABUPATEN BANTUL. Nominal,
211. Barometer Riset Akuntansi dan
Al Kholilah, N., & Iramani, R. (2013). Studi Manajemen, 7(1).
Financial Management Behavior pada Irianto, A. (2004). Statistik konsep dasar dan
Masyarakat Surabaya. Journal of aplikasinya. Jakarta: Kencana.
Business & Banking (JBB), 3(1), 69-80. Laily, N. (2016). Pengaruh literasi keuangan
Allport, G. (1935). Attitudes. In A Handbook of terhadap perilaku mahasiswa dalam
Social Psychology. Worcester, MA, US: mengelola keuangan. Laily, N. (2016).
Clark University Press. Pengaruh literasi keJournal of
Bhushan, P., & Medury, Y. (2014). An Accounting and Business Education,
Empirical Analysis Of Inter Linkages 1(4).
Between Financial Attitudes, Financial Mulyanto, H., & Wulandari, A. (2010).
Behaviour And Financial Knowledge Penelitian: Metode & Analisis.
Of Salaried Individuals. Indian Journal Semarang: CV. Agung.
of Commerce & Management Studies Putri, B. H. (2018). Pengaruh literasi keuangan,
5(3), 58. gaya hidup, Dan kontrol diri terhadap
Budiaji, W. (2013). Skala pengukuran dan perilaku Pengelolaan keuangan pekerja
jumlah respon skala likert. Jurnal Ilmu Di surabaya. Doctoral dissertation,
Pertanian dan Perikanan, 2(2), 127- STIE Perbanas Surabaya.
133. Putri, N. A., & Lestari, D. (2019). Pengaruh
detikFinance, A. . (2017, Agustus 29). Kawasan Gaya Hidup dan Literasi Keuangan
Industri Cikarang Terbesar di Asia Terhadap Pengelolaan Keuangan
Tenggara. Jakarta, DKI, Indonesia. Tenaga Kerja Muda di Jakarta.
Fatimah, N., & Susanti. (2018). Pengaruh AKURASI: Jurnal Riset Akuntansi dan
Pembelajaran Akuntansi Keuangan, Keuangan, 1(1), 31-42.
Literasi Keuangan, dan Pendapatan Ramadhani, R. H. (2019). Pengaruh Literasi
Terhadap Perilaku Keuangan Keuangan, Electronic Money, Gaya
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Hidup, dan Kontrol Diri Terhadap
Universitas Muhammadiyah Gresik. Perilaku Konsumtif Mahasiswa (Studi
Jurnal Pendidikan Akuntansi (JPAK), Kasus Mahasiswa Strata-1 Manajemen
6(1). Universitas Sumatera Utara).
Ghozali, I. (2016). Aplikasi analisiss repositori.usu.ac.id.
multivariate dengan program SPSS. Ricciardi, V., & Simon, H. K. (2000). What is
Behavioral Finance? Business,
59 Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis - Vol 11 No 1 Maret 2020

Education and Technology Journal Widyaningrum, S. (2018). Pengaruh Sikap


Fall, 27-34. Keuangan, Pengetahuan Keuangan Dan
Saputri, M. A. (2019). Pengaruh Tingkat Pengalaman Keuangan Terhadap
Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan Keuangan Pada Pelaku Keluarga Di Sidoarjo.
UMKM Kecamatan Mojolaban eprints.perbanas.ac.id.
Kabupaten Sukoharjo. Doctoral Yessy, A., Yuliasari, E., Nanda, I. M., &
dissertation, IAIN Surakarta. Kasanah, S. N. (2014). Statistika
Sugiyono. (2004). Statistika untuk Penelitian. Analisis Regresi. Salatiga: Universitas
Bandung: Alfabete. Kristen Satya Wacana.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Zahroh, F., & Pangestuti, I. (2014). Menguji
Administrasi Dilengkapi dengan Tingkat Pengetahuan Keuangan, Sikap
Metode R&D. Bandung: Alfabeta. Keuangan Pribadi, dan Perilaku
Van Horne, J., & Wachowicz , J. (2005). Keuangan Pribadi Mahasiswa Jurusan
Fundamentals of Financial: Manajemen Fakultas Ekonomika dan
Management Prinsip-Prinsip Bisnis Semester 3 dan Semester 7.
Manajemen Keuangan. Penerjemah: Doctoral dissertation, Fakultas
Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Ekonomika dan Bisnis.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai