Anda di halaman 1dari 59

SKRIPSI

PREVALENSI SKRINING USG PAYUDARA ABNORMAL


TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI KANKER
PAYUDARA DAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI
(SADARI) DI PUSKESMAS MARUSU KABUPATEN MAROS

OLEH
CAMILIA SALSABILAH IKHSAN
C111 14 515

PEMBIMBING
Dr. dr. Prihantono, Sp.B(K)Onk., M.Kes

DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK


MENYELESAIKAN STUDI PADA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui untuk dibacakan pada seminar akhir di Departemen Ilmu Bedah

Onkologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan judul :

“PREVALENSI SKRINING USG PAYUDARA ABNORMAL TERHADAP


TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI KANKER PAYUDARA DAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PUSKESMAS MARUSU
KABUPATEN MAROS”

Hari, Tanggal : Jumat, 8 Desember 2017

Waktu : 13.00 WITA - selesai

Tempat : Ruang Pertemuan Bedah Onkologi RSP. UNHAS (Lt.1)

Makassar, 8 Desember 2017

(Dr.dr. Prihantono, Sp.B(K)Onk., M.Kes)

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Camilia Salsabilah Ikhsan

NIM : C111 14 515

Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter

Judul Skripsi : Prevalensi Skrining USG Payudara Abnormal Terhadap

Tingkat Pengetahuan Mengenai Kanker Payudara dan

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Puskesmas

Marusu Kabupaten Maros

Telah berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran

pada Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Dr.dr. Prihantono, Sp.B(K)Onk., M.Kes

(.....................................)
Penguji 1 : dr. Salman Ardi Syamsu, Sp.B(K)Onk

(.....................................)
Penguji 2 : dr. Nilam Samaradhania, Sp.B

(.....................................)
Ditetapkan di : Makassar

Tanggal : 8 Desember 2017

iii
DEPARTEMEN ILMU BEDAH ONKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2017

TELAH DISETUJUI UNTUK DICETAK DAN DIPERBANYAK

Judul Skripsi :

“PREVALENSI SKRINING USG PAYUDARA ABNORMAL TERHADAP


TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI KANKER PAYUDARA DAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PUSKESMAS MARUSU
KABUPATEN MAROS”

Makassar, 8 Desember 2017

(Dr.dr. Prihantono, Sp.B(K)Onk., M.Kes)

iv
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Yang bertanda tangan dibawa ini, saya:

Nama : Camilia Salsabilah Ikhsan

NIM : C111 14 515

Tempat & tanggal lahir : Jakarta, 18 Juli 1996

Alamat tempat tinggal : Rusunawa Universitas Hasanuddin Blok D D210

Alamat email : salsabilahcamilia@gmail.com

HP : 082170000606

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul:”Prevalensi Skrining USG

Payudara Abnormal Terhadap Tingkat Pengetahuan Mengenai Kanker Payudara dan

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Puskesmas Marusu Kabupaten Maros”

adalah hasil pekerjaan saya dan seluruh ide, pendapat, atau materi dari sumber lain telah

dikutip dengan cara penulisan referensi yang sesuai. Pernyataan ini saya buat dengan

sebenar-benarnya.

Makassar, 8 Desember 2017

Yang Menyatakan,

Camilia Salsabilah Ikhsan

v
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya kepada kita semua dengan segala keterbatasan

yang penulis miliki, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“PREVALENSI SKRINING USG PAYUDARA ABNORMAL TERHADAP TINGKAT

PENGETAHUAN MENGENAI KANKER PAYUDARA DAN PEMERIKSAAN PAYUDARA

SENDIRI (SADARI) DI PUSKESMAS MARUSU KABUPATEN MAROS ” sebagai salah satu

syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi pendidikan dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanudddin.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Allah SWT atas kekuatan dan nikmat yang tak terhingga sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu.

2. Kedua orang tua penulis, Ir. Ikhsan Gosli selaku ayah penulis dan Ir. Maspa

Sucyati selaku ibu penulis yang telah memberikan dukungan dan semangat

kepada penulis.

3. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. dr. Andi Asadul

Islam Sp.BS, FICS.

4. Dr.dr. Prihantono, Sp.B(K)Onk., M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan arahan serta membantu penulis agar dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

vi
5. Adik kandung penulis, Nabilah Ramadhany Ikhsan yang meluangkan waktu

kepada penulis terkait dengan pembuatan skripsi ini.

6. Sahabat sekaligus partner penulis, M. Jordha Heryndra yang terus memberikan

semangat dan meluangkan waktu kepada penulis.

7. Teman dekat penulis, Fadilah Amalia Husna, Gesizia Ari, Istiyuni Puteri dan Siti

Bulkis Ashari yang telah memberikan semangat kepada penulis hampir setiap

waktu.

8. Teman-teman skripsi bagian Bedah Onkologi, yang memberikan semangat serta

motivasi kepada penulis selama pembuatan skripsi.

9. Teman-teman dan kakak-kakak yang sudah membantu melalui sumbangsih

pikiran maupun dukungan baik fisik dan moril secara langsung maupun tidak

langsung dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan secara satu per satu yang terlibat

dalam memberi dukungan dan doanya kepada penulis

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna

sehingga dengan rasa tulus penulis akan menerima kritik dan saran serta koreksi

membangun dari semua pihak.

Makassar, 8 Desember 2017

Penulis
vii
SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
8 Desember 2017

Camilia Salsabilah Ikhsan


Dr. dr. Prihantono, Sp.B(K)Onk., M.Kes
Prevalensi Skrining USG Payudara Abnormal Terhadap Tingkat Pengetahuan
Mengenai Kanker Payudara dan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di
Puskesmas Marusu Kabupaten Maros

ABSTRAK
Latar Belakang: Berdasarkan Pathological Based Registration di Indonesia, kanker payudara
menempati urutan pertama dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%. Diperkirakan angka
kejadiannya di Indonesia adalah 12/100.000 wanita, dengan mortalitas yang cukup tinggi yaitu
27/100.000 atau 18 % dari kematian yang dijumpai pada wanita. Di Indonesia, sebanyak 60-
70% penderita kanker payudara yang datang untuk melakukan pengobatan sudah berada dalam
stadium III-IV (stadium lanjut) sehingga menyebabkan upaya pengobatan akan kanker payudara
sulit dilakukan. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan kesadaran dan kewaspadaan
masyarakat dengan pencegahan terjadinya kanker, khususnya kanker payudara dengan
pencegahan primer yaitu mengindari faktor-faktor risiko yang meningkatkan insiden terjadinya
kanker payudara serta dengan cara meningkatkan pengetahuan terhadap kanker payudara dan
pencegahan sekunder salah satunya yaitu menerapkan pemeriksaan payudara sendiri untuk
mencegah keterlambatan pengobatan terhadap kanker payudara.

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-
sectional. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling. Data yang digunakan adalah data
primer melalui lembar penilaian atau kuesioner dan data sekunder melalui hasil Ultrasonografi
(USG) payudara pada Masyarakat yang mengikuti program pengabdian masyarakat di
Puskesmas Marusu, Kabupaten Maros bulan November 2017. Data dianalisis dengan
menggunakan program statistik komputer.

Hasil: Responden yang memiliki pengetahuan baik mayoritas memiliki hasil usg normal
sebanyak 26 responden (40%). Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang baik
dan tidak baik, sama-sama memperlihatkan hasil USG yang abnormal sebanyak 6 responden
(9,2%). Hasil uji Korelasi Spearman didapatkan hasil r (korelasi) = 0,366 yang artinya
lemahnya hubungan antara pengetahuan kanker payudara dan hasil USG tetapi memiliki
hubungan yang positif atau searah, sedangkan nilai p (probabilitas) = 0,003 atau p<0,05 yang
artinya signifikan. Dengan demikian ditemukan bahwa ada korelasi antara pengetahuan kanker
payudara dan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan hasil USG Payudara.

Kesimpulan: Variabel tingkat pengetahuan dan hasil USG memiliki hubungan yang
signifikan dengan kejadian hasil USG payudara abnormal pada masyarakat.

Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, USG Payudara

viii
THESIS
FACULTY OF MEDICINE
HASANUDDIN UNIVERSITY
8 December 2017
Camilia Salsabilah Ikhsan
Dr. dr. Prihantono, Sp.B(K)Onk., M.Kes
The Prevalence of Abnormal Result of Breast Ultrasonography Screening Towards
Knowledge of Breast Cancer and Breast Self-Examination at Marusu’s
Community Health Center District Maros

ABSTRACT
Background: Based on Pathological based registration in Indonesia, breast cancer got
the first place with relative frequency about 18,6%. It is estimated that the incidence rate
is about 12/100.000 women, with a high rate mortality which is 27/100.000 or 18% from
the case that found at women. In Indonesia, about 60%-70% breast cancer patients had
already been at 3rd or 4th stage that makes the treatment become difficult. Therefore, the
effort to raise the awareness of community is needed to avoid cancer especially breast
cancer with primary prevention which is avoiding risk factors and gaining knowledge
about breast cancer, also secondary prevention which is applying breast self-
examination to prevent patient from late stage cancer.
Research method: This is analytical research with cross-sectional approach. The
sample was taken with total sampling method. The data which are used are a primary
data using questionnaire and secondary data are breast ultrasonography results from the
community that followed community service program at Marusu’s community health
center District Maros November 2017. The data are analyzed with statistical computer
program.
Result: 26 Respondents (40%) who have the good level knowledge results normal
breast ultrasonography in majority. On the other hand, each 6 respondents who have
poor and bad level knowledge results abnormal breast ultrasonography. Spearman
correlations test results r (correlation) = 0,36 which tells the correlations between level
of knowledge and abnormal breast ultrasonography result is weak but it is positive and
related. Then p (probability) = 0,003 or p<0,05 which is significant. Therefore, it is
found that there is correlations between level of knowledge of breast cancer and breast
self-examination with breast ultrasonography result.
Conclusion: All of these variables, level of knowledge and breast ultrasonography
result proven to have significant relation with prevalence of abnormal breast
ultrasonography result with the level of knowledge about breast cancer and breast self-
examination.
Keywords: Level of Knowledge, Breast Ultrasonography

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN CETAK ........................................................................ iv

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ............................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vi

ABSTRAK .....................................................................................................................viii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .........................................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xiv

BAB 1 ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 2
1.3 TINJAUAN PENELITIAN .............................................................................................. 2
1.3.1 TINJAUAN UMUM............................................................................................................................. 2
1.3.2 TINJAUAN KHUSUS ......................................................................................................................... 2

BAB 2 ......................................................................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................... 3


2.1 PAYUDARA .......................................................................................................................... 3
2.1.1 ANATOMI ............................................................................................................................................... 3
2.1.2 HISTOLOGI ........................................................................................................................................... 4

x
2.1.3 FISIOLOGI ............................................................................................................................................. 5
2.2 KANKER PAYUDARA ...................................................................................................... 6
2.2.1 DEFENISI KANKER PAYUDARA ............................................................................................. 6
2.2.2 FAKTOR RISIKO KANKER PAYUDARA ............................................................................ 7
2.2.3 STADIUM PADA KANKER PAYUDARA ............................................................................. 9
2.2.4 JENIS-JENIS KANKER PAYUDARA.................................................................................... 10
2.3 ULTRASONOGRAFI (USG) ...........................................................................................11
2.3.1 DEFENISI USG ................................................................................................................................. 11
2.3.2 JENIS-JENIS USG ........................................................................................................................... 11
2.4 PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) ................................................12
2.4.1 DEFENISI ............................................................................................................................................ 12
2.4.2 WAKTU SADARI ............................................................................................................................ 12
2.4.3 LANGKAH-LANGKAH SADARI ........................................................................................... 13
2.4.4 HASIL PADA SADARI ................................................................................................................. 15
2.5 KONSEP PENGETAHUAN.............................................................................................16
2.5.1 DEFENISI PENGETAHUAN ...................................................................................................... 16
2.5.2 TINGKATAN PENGETAHUAN............................................................................................... 16
2.5.3 KATEGORI TINGKATAN PENGETAHUAN .................................................................... 18

BAB 3 ....................................................................................................................................... 19

KERANGKA KONSEP ....................................................................................................... 19


3.1 KERANGKA KONSEPTUAL .........................................................................................19
3.2 HIPOTESIS .........................................................................................................................19

BAB 4 ....................................................................................................................................... 20

METODE PENELITIAN .................................................................................................... 20


4.1 JENIS PENELITIAN .........................................................................................................20
4.2 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN ........................................................................20
4.3 SUBJEK PENELITIAN ....................................................................................................20
4.4 METODE PENGAMBILAN SAMPEL .........................................................................21
4.5 JUMLAH SAMPEL ...........................................................................................................21
4.6 VARIABEL PENELITIAN ..............................................................................................21
4.7 DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL.....................................................................21
xi
4.8 KRITERIA PENELITIAN ...............................................................................................22
4.9 INSTRUMEN PENELITIAN ...........................................................................................22
4.10 DATA ..................................................................................................................................22
4.11 PROSEDUR PENELITIAN ...........................................................................................22
4.12 ALUR PENELITIAN.......................................................................................................23
4.13 ETIKA PENELITIAN .....................................................................................................23

BAB 5 ....................................................................................................................................... 24

HASIL PENELITIAN .......................................................................................................... 24


5.1 KARAKTERISTIK LOKASI PENELITIAN ...............................................................24
5.2 HASIL PENELITIAN .......................................................................................................24
5.2.1 DATA UMUM ................................................................................................................................... 24
5.2.2 DATA KHUSUS ............................................................................................................................... 26
5.2.3 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN HASIL USG 27
5.2.4 HASIL UJI HIPOTESIS ................................................................................................................. 28

BAB 6 ....................................................................................................................................... 29

PEMBAHASAN .................................................................................................................... 29
6.1 PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN SADARI .......................................29
6.2 HASIL ULTRASONOGRAFI PAYUDARA ................................................................30
6.3 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN HASIL USG .30

BAB 7 ....................................................................................................................................... 31

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................... 31


7.1 KESIMPULAN ...................................................................................................................31
7.2 SARAN .................................................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 33

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil pemeriksaan payudara sendiri ............................................................ 18

Tabel 2. Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Kanker Payudara dan Pemeriksaan

Payudara Sendiri (SADARI) dengan Hasil USG Payudara .......... 30

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik

2. Penjelasan Kepada Calon Responden tentang Penelitian yang akan Dilakukan

3. Lembar Persetujuan setelah Penjelasan (Informed Consent)

4. Lembar Kuesioner Penelitian

5. Hasil Analisis Data Penelitian

6. Biodata Peneliti

xiv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kanker payudara, atau disebut sebagai carcinoma mammae, adalah
tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan
berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebar di antara jaringan atau
organ di dekat payudara atau ke bagian tubuh lainnya. Berdasarkan
Pathological Based Registration di Indonesia, kanker payudara menempati
urutan pertama dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%. Diperkirakan angka
kejadiannya di Indonesia adalah 12/100.000 wanita, dengan mortalitas yang
cukup tinggi yaitu 27/100.000 atau 18 % dari kematian yang dijumpai pada
wanita.3 Meskipun kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui
penyebabnya secara pasti, kanker dipengaruhi oleh banyak factor seperti
merokok/terkena paparan asap rokok, mengonsumsi alcohol, obesitas dan diet
tidak sehat, kurang aktifitas fisik. Para ahli memperkirakan bahwa 40% kanker
dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko terjadinya kanker tersebut.
Kanker payudara pada stadium awal, jika diraba, umumnya tidak
ditemukan adanya benjolan yang jelas pada payudara. Namun sering terasa
ketidaknyamanan pada daerah tersebut (Tim Cancer Helps, 2010). Sedangkan
pada Stadium lanjut gejalanya antara lain, jika diraba dengan tangan, terasa ada
benjolan di payudara; jika diamati bentuk dan ukuran payudara berbeda dengan
sebelumnya; ada luka eksim di payudara dan puting susu yang tidak dapat
sembuh meskipun telah diobati; keluar darah atau cairan encer dari puting susu;
puting susu masuk memuntir kedalam payudara; kulit payudara berkerut seperti
kulit jeruk. Di Indonesia, sebanyak 60-70% penderita kanker payudara yang
datang untuk melakukan pengobatan sudah berada dalam stadium III-IV

1
(stadium lanjut) sehingga menyebabkan upaya pengobatan akan kanker
payudara sulit dilakukan.
Untuk itu diperlukan upaya peningkatan kesadaran dan kewaspadaan
masyarakat dengan pencegahan terjadinya kanker, khususnya kanker payudara
dengan pencegahan primer yaitu mengindari faktor-faktor risiko yang
meningkatkan insiden terjadinya kanker payudara serta dengan cara
meningkatkan pengetahuan terhadap kanker payudara dan pencegahan
sekunder salah satunya yaitu menerapkan pemeriksaan payudara sendiri untuk
mencegah keterlambatan pengobatan terhadap kanker payudara.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan permasalahan di atas maka muncul pertanyaan apakah
tingkat pengetahuan mengenai kanker payudara dan pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) berpengaruh terhadap hasil skrining ultrasonografi (usg)
payudara?

1.3 TINJAUAN PENELITIAN

1.3.1 TINJAUAN UMUM


Tinjauan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah tingkat pengetahuan masyarakat mengenai kanker payudara dan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) berdampak pada hasil
ultrasonografi (USG) payudara.

1.3.2 TINJAUAN KHUSUS


Tinjauan khusus pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat kejadian hasil ultrasonografi (USG) payudara yang abnormal
terhadap tingkat pengetahuan masyarakat mengenai kanker payudara dan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PAYUDARA

2.1.1 ANATOMI
Secara umum, payudara terdiri atas dua jenis jaringan yaitu
jaringan kelenjar dan jaringan stromal. Jaringan kelenjar meliputi
lobus dan duktus. Sedangkan jaringan stromal meliputi jaringan lemak
dan jaringan ikat. Payudara terdapat dalam fasia superfisialis dinding
torak ventral yang berkembang menonjol tegak dari subklavikula
sampai dengan costae atau intercostae kelima sampai keenam
(Haryono et al., 2011; Moore et al., 2009). Adapun anatomi payudara
tersaji pada gambar 1

Gambar 1. Anatomi mammae anterior (Sumber: http://www.cancer.gov)

Perdarahan jaringan payudara berasal dari arteri perforantes anterior


yang merupakan cabang dari arteri mammaria interna, arteri torakalis
lateralis, dan arteri interkostalis posterior. Sedangkan, sistem limfatik
payudara terdiri dari pleksus subareola dan pleksus profunda. Pleksus
subareola mencakup bagian tengah payudara, kulit, areola dan puting
3
yang akan mengalir kearah kelenjar getah bening pektoralis anterior
dan sebagian besar ke kelenjar getah bening aksila. Pleksus profunda
mencakup daerah muskulus pektoralis menuju kelenjar getah bening
rotter, kemudian ke kelenjar getah bening subklavikula atau route of
Grouzsman, dan 25% sisanya menuju kelenjar getah bening mammaria
interna. Sistem limfatik payudara tersaji pada gambar 2.

Gambar 2. Sistem limfatik mammae (Sumber: http://www.edoctoronline.com)

Persarafan sensorik payudara diurus oleh cabang pleksus servikalis dan


cabang saraf interkostalis kedua sampai keenam sehingga dapat
menyebabkan penyebaran rasa nyeri terutama pada punggung, skapula,
lengan bagian tengah, dan leher (Moore et al., 2009).

2.1.2 HISTOLOGI
Payudara terdiri dari 15 sampai 25 lobus kelenjar
tubuloalveolar yang dipisahkan oleh jaringan ikat padat interlobaris.
Setiap lobus akan bermuara ke papila mammae melalui duktus
laktiferus. Dalam lobus payudara terdapat lobulus–lobulus yang
terdiri dari duktus intralobularis yang dilapisi oleh epitel kuboid atau
kolumnar rendah dan pada bagian dasar terdapat mioepitel kontraktil.
Pada duktus intralobularis mengandung banyak pembuluh darah,
4
venula, dan arteriol (Eroschenko, 2008). Adapun gambaran histologi
payudara dan predileksi lesi payudara tersaji pada gambar 3 dan 4.

Gambar 3. Histologi Mammae (Sumber: Eroschenko, 2008).

Gambar 4. Predileksi lesi payudara (Sumber: http://generalsurgeonnews.com).

2.1.3 FISIOLOGI
Secara fisiologi, unit fungsional terkecil jaringan payudara
adalah asinus. Sel epitel asinus memproduksi air susu dengan komposisi
dari unsur protein yang disekresi apparatus golgi bersama faktor imun
IgA dan IgG, unsur lipid dalam bentuk droplet yang diliputi sitoplasma
sel. Dalam perkembangannya, kelenjar payudara dipengaruhi oleh
5
hormon dari berbagai kelenjar endokrin seperti hipofisis anterior,
adrenal, dan ovarium. Kelenjar hipofisis anterior memiliki pengaruh
terhadap hormonal siklik follicle stimulating hormone (FSH) dan
luteinizing hormone (LH). Sedangkan ovarium menghasilkan estrogen
dan progesteron yang merupakan hormon siklus haid. Pengaruh hormon
siklus haid yang paling sering menimbulkan dampak yang nyata adalah
payudara terasa tegang, membesar atau kadang disertai rasa nyeri.
Sedangkan pada masa pramenopause dan perimenopause sistem
keseimbangan hormonal siklus haid terganggu sehingga beresiko
terhadap perkembangan dan involusi siklik fisiologis, seperti jaringan
parenkim atrofi diganti jaringan stroma payudara, dapat timbul
fenomena kista kecil dalam susunan lobular atau cystic change yang
merupakan proses aging.

2.2 KANKER PAYUDARA

2.2.1 DEFENISI KANKER PAYUDARA


Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali yang
dapat menyusup ke jaringan sekitar kemudian menyebar ke area lain
yang lebih jauh di dalam tubuh. Sebagian besar tipe dari sel kanker
dinamakan sesuai dengan bagian tubuh pertama kali sel kanker berasal
(Riskesdas, 2013; American Cancer Society, 2013).
Kanker payudara merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel
payudara. Kanker payudara dapat berasal dari sel kelenjar penghasil susu
(lobular), saluran kelenjar dari lobular ke puting payudara (duktus), dan
jaringan penunjang payudara yang mengelilingi lobular, duktus,
pembuluh darah dan pembuluh limfe, tetapi tidak termasuk kulit payudara
(American Cancer Society, 2014). Sebagian besar kanker payudara
berasal dari sel-sel duktus (86%), kemudian lobular (12%), dan sisanya
berasal dari jaringan lain

6
2.2.2 FAKTOR RISIKO KANKER PAYUDARA
Beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan seseorang
menderita kanker payudara, diantaranya adalah:

2.2.2.1 Faktor Genetik


Kanker payudara terkait dengan keluarga kira-kira
sebesar 20% , tetapi penyakit tersebut tidak menunjukan
pola pewarisan yang pasti. Pewarisan gen yang hanya
menyebabkan sedikit peningkatan resiko kanker. Wanita
yang dicurigai memiliki resiko kanker payudara karena
riwayat keluarga dapat dilakukan pengkajian terhadap
individu yang memiliki resiko menderita kanker payudara
dan kecenderungan adanya mutasi genetik jika mutasi gen
yang diwariskan dalam keluarga telah diidentifikasi,
pengujian terhadap mutasi spesifik dapat dilakukan pada
setiap kerabat lain, baik yang menderita kanker ataupun
tidak.

2.2.2.2 Riwayat Menstruasi


Menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun dan usia
menopouse yang lambat yaitu setelah usia 55 tahun, akan
meningkatkan faktor resiko. Sedangkan wanita yang
mengalami ooforektomi pramenopouse pada dasarnya
mengalami penurunan resiko menderita kanker payudara.

2.2.2.3 Usia
Usia adalah faktor lain yang sangat penting, wanita
yang lebih tua memiliki resiko yang lebih tinggi untuk
menderita kanker payudara dibandingkan dengan wanita

7
yang lebih muda. Resiko ini mulai meningkat mulai usia
40 tahun.

2.2.2.4 Riwayat Reproduksi


Wanita yang nulipara lebih beresiko menderita kanker
payudara dibandingkan dengan wanita yang sudah
memiliki keturunan, tetapi faktor resiko penting lainnya
adalah usia wanita saat pertama kali hamil. Resiko kanker
payudara pada wanita yang memiliki anak pertama setelah
ia berusia lebih dari 30 tahun memiliki resiko dua kali lipat
dibandingkan dengan memiliki anak pertama pada usia 20
tahun dan memiliki anak pertama dengan usia lebih dari 35
tahun tampak lebih beresiko menderita kanker payudara
dibandingkan wanita nulipara.

2.2.2.5 Menyusui
Menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara
pada ibu dan infeksi, alergi, dan autoimunitas pada bayi.
Dengan menyusui bayi selama 3 bulan atau lebih dapat
memberikan perlindungan yang baik terhadap kanker
payudara.

2.2.2.6 Kontrasepsi Oral


Kanker payudara yang didiagnosis pada wanita yang
pernah manggunakan kontrasepsi oral kombinasi kurang
progresif dibandingkan pada kanker yang didiagnosis pada
wanita yang tidak pernah menggunakan kontrasepsi oral.
Pada sebuah penelitian ditemukan adanya sedikit
peningkatan resiko didiagnosis kanker payudara pada
pengguna kontrasepsi oral dibandingkan dengan non
pengguna.
8
2.2.3 STADIUM PADA KANKER PAYUDARA
American Joint Committee on Cancer Staging of Breast Carcinoma
membagi stadium karsinoma menjadi :

Stadium 0 Ductal Carsinoma In Situ (DCIS) dan Lobular Carsinoma


In Situ (LCIS)
Stadium I Karsinoma invasif dengan ukuran 2 cm atau kurang
serta kelenjar getah bening negatif
Stadium IIA Karsinoma invasif dengan ukuran 2 cm atau kurang
disertai metastasis ke kelenjar getah bening atau
karsinoma invasif lebih dari 2 cm tetapi kurang dari 5
cm dan kelenjar getah bening negatif
Stadium IIB Karsinoma invasif dengan diameter lebih dari 2 cm
tetapi kurang dari 5 cm dengan kelenjar getah bening
positif, atau karsinoma invasif berukuran lebih dari 5
cm dan kelenjar getah bening negatif
Stadium IIIA Karsinoma invasif ukuran berapapun dengan kelenjar
getah bening terfiksasi atau karsinoma berukuran garis
tengah lebih dari 5 cm dengan metastasis kelenjar getah
bening nonfiksasi
Stadium IIIB karsinoma inflamasi, karsinoma yang menginvasi
dinding dada, karsinoma yang manginvasi kulit, atau
setiap karsinoma dengan metastasis ke kelenjar getah
bening
Stadium IV karsinoma yang metastasis ke tempat yang jauh (Robins.
2007).

9
2.2.4 JENIS-JENIS KANKER PAYUDARA
Jenis jenis kanker payudara yang umum terjadi antara lain:

2.2.4.1 Lobular Karsinoma Insitu


Kata insitu merupakan kanker yang tidak menyebar dari
area dimana kanker mulai muncul. Pada LCIS (Lobular
Carsinoma Insitu) pertumbuhan jumlah sel jelas terlihat,
berada didalam kelenjar susu (lobules).

2.2.4.2 Ductal Karsinoma Insitu


Merupakan kanker payudara non invasif yang paling
umum terjadi. DCIS (Ductal Carsinoma Insitu) sering
sekali terdeteksi pada mammogram sebagai
microcalcifications (tumpukan kalsium dalam jumlah
kecil). Dengan deteksi dini, rata-rata tingkat bertahan
hidup penderita DCIS (Ductal Carsinoma Insitu) mencapai
hasil hampir 100% , dengan catatan kanker tidak menyebar
dari lobules mammae ke jaringan lemak payudara dan
bagian lain dari tubuh.

2.2.4.3 Infiltrating Lobular Karsinoma


Infiltrating Lobular Jarsinoma juga dikenal sebagai
invasive lobular carsinoma. Infiltrating lobular carsinoma
mulai terjadi di dalam kelenjar susu (lobules mammae),
tetapi sering metastasis ke bagian tubuh yang lain.

2.2.4.4 Infiltrating Ductal Karsinoma


Infiltrating Ductal Karsinoma juga dikenal sebagai
invasive ductal carsinoma. Infiltrating ductal carsinoma

10
terjadi di dalam saluran susu payudara dan menjebol
dinding saluran, menyerang jaringan lemak payudara dan
kemungkinan terjadi dibagian tubuh yang lain (Dewi.
2009).

2.3 ULTRASONOGRAFI (USG)

2.3.1 DEFENISI USG


Ultrasonografi (USG) adalah alat pemeriksaan dengan
menggunakan ultrasound (gelombang suara) yang dipancarkan oleh
transduser. Suara merupakan fenomena fisika untuk mentransfer energi
dari satu titik ke titik yang lainnya sehingga mendapatkan gambaran yang
jelas hampir semua bagian tubuh, kecuali bagian tubuh yang dipenuhi
udara atau ditutupi tulang.

2.3.2 JENIS-JENIS USG


2.3.2.1 USG 2D
USG ini menghasilkan gambar “datar” yang tidak terlalu
jelas karena terlihat hanya dari satu sisi dan biasanya sulit
dipahami oleh pasien. USG 2D ini dapat digunakan untuk melihat
organ-organ internal. Gambar hasil USG ini hanya bisa di-print.
Biaya untuk USG ini paling murah dibanding dengan USG 3D dan
4D.

2.3.2.2 USG 3D
USG ini menghasilkan gambar tiga dimensi yang lebih detail
sehingga mudah dipahami oleh pasien. USG 3D dapat digunakan
untuk melihat anatomi tubuh Gambar yang dihasilkan dengan
USG 3D dapat disimpan dalam CD format jpg dan dilihat di
komputer. Biaya USG ini lebih mahal dibanding dengan USG 2D

11
2.3.2.3 USG 4D
USG 4D ini biasa disebut juga sebagai SD live atau real time.
USG ini paling canggih karena dapat menghasilkan gambar tiga
dimensi, lebih detail, akurat, dan tampak seperti aslinya,
sehingga seperti sebuah film. Pasien dapat melihat dengan jelas
bentuk dari anggota tubuh yang diperiksakan. Gambar yang
dihasilkan dengan USG 4D dapat disimpan dalam format jpg dan
video serta dilihat di komputer. Biaya USG ini paling mahal
dbanding dengan USG 2D dan 3D.

2.4 PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

2.4.1 DEFENISI
Menurut Depkes RI (2009) pengertian SADARI adalah
pemeriksaan payudara yang dilakukan sendiri dengan belajar melihat dan
memeriksa payudaranya sendiri setiap bulan. Dengan melakukan
pemeriksaan secara teratur akan diketahui adanya benjolan atau masalah
lain sejak dini walaupun masih berukuran kecil sehingga lebih efektif
untuk diobati.

2.4.2 WAKTU SADARI


Pemeriksan payudara sendiri sebaiknya dilakukan pada hari ke 7-
10 yang dihitung sejak hari ke-1 mulai haid (saat payudara tidak
mengeras dan nyeri) atau bagi yang telah menopause pemeriksaan
dilakukan dengan memilih tanggal yang sama setiap bulannya (misalnya
setiap tanggal 1 atau tanggal lahirnya). Pemeriksaan payudara sendiri bisa
dilakukan setiap saat yang penting adalah kesadaran untuk memeriksa

12
bagian-bagian payudara yang mungkin dijumpai suatu benjolan yang
tidak lazim. Pemeriksaan payudara sendiri tidak lebih dari 2-3 menit.

2.4.3 LANGKAH-LANGKAH SADARI


Dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri, selain harus
dilakukan secara rutin, kita juga harus melakukan dengan langkah-
langkah yang benar agar pemeriksaan dapat menghasilkan hasil yang
tepat. Oleh karena itu maka dibawah ini merupakan langkah-langkah
Pemeriksaan Payudara Sendiri menurut Yayasan Kanker Indonesia, 2013,
yaitu.

1. Berdiri di depan cermin


dengan lengan menjuntai ke
bawah. Perhatikan apakah ada
benjolan atau perubahan bentuk
dan ukuran payudara

2. Angkat kedua lengan


sampai berada di belakang kepala,
ulangi pemeriksaan di sisi samping
tubuh

13
3. Tekan kuat-kuat tangan di
pinggul dan gerakkan lengan serta
siku ke depan sambil mengangkat
bahu. Gerakan ini akan
menegangkan otot payudara dan
membuat benjolan lebih mudah
terlihat

4. Angkat lengan kiri dan raba


payudara dengan telunjuk, jari
tengah dan jari manis tangan kanan.
Lakukan gerakan memutar, ke atas
bawah, atau gerakan dari tengah
keluar untuk meraba adanya
benjolan.

5. Pencet pelan-pelan putting


payudara, perhatikan apakah keluar
cairan yang tidak normal

6. Berbaring dengan tangan


kiri di bawah kepala. Letakkan
bantal kecil di bawah bahu kanan.
Raba seluruh permukaan payudara
kiri dengan gerakan memutar, dari
tengah keluar, atau atas bawah.
Ulangi cara yang sama untuk
memeriksa payudara kanan

Gambar 5. Langkah-langkah Sadari

14
2.4.4 HASIL PADA SADARI
Bila telah melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri secara benar
dan rutin maka perubahan yang terjadi pada payudara akan lebih mudah
untuk dikenali. Berikut ini merupakan gambaran dari payudara normal
dan yang tidak normal yang bisa ditemukan pada SADARI.

Payudara Normal Payudara tidak Normal


1. Tidak ada penambahan ukuran 1. Tierdapat penambahan
payudara dari biasanya ukuran payudara dari biasanya
2. Kedua payudara sama besar 2. Salah satu payudara
(simetris) menggantung lebih rendah dari
biasanya
3. Putting tidak mengeluarkan 3. Keluar cairan seperti susu atau
cairan seperti darah atau susu darah dari salah satu puting.
4. Tidak ada benjolan pada kedua 4. Tidak ada benjolan pada
payudara kedua payudara
5. Tidak teraba pembesaran 5. Pembesaran kelenjar getah
kelenjar getah bening pada bening pada lipatan ketiak atau
lipatan ketiak atau leher leher
6. Tidak ada pembengkakan pada 6. Pembengkakan pada lengan
lengan pada bagian atas bagian atas
7. Terdapat cekungan atau
lipatan pada putting
8. Perubahan penampilan
putting payudara

Tabel 1. Hasil pemeriksaan payudara sendiri

15
2.5 KONSEP PENGETAHUAN

2.5.1 DEFENISI PENGETAHUAN


Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra pengelihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007).

2.5.2 TINGKATAN PENGETAHUAN


Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang tercakup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkatan.
1. Tahu
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu
ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja
untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara
lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan
sebagainya. Contoh: dapat menyebutkan tanda dan gejala dari tahap
awal kanker payudara.
2. Memahami
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi haru dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa
harus melakukan pemeriksaan payudara sendiri.

16
3. Aplikasi
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di
sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,
rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain.
4. Analisis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam
satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama orang
lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata
kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), dan
sebagainya
5. Sintesis
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan,
dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap
suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
6. Evaluasi
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-
penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri,
atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat
membandingkan antara perempuan yang telah melakukan

17
pemeriksaan payudara sendiri dengan rutin dan langkah yang benar
dan yang tidak.

2.5.3 KATEGORI TINGKATAN PENGETAHUAN


Pengukuran pengetahuan penulis menggunakan pengkategorian
menurut Machfoedz (2009) yaitu:

1. Baik, bila subjek mampu menjawab dengan benar 76-100%


dari seluruh pernyataan.
2. Cukup, bila subjek mampu menjawab dengan benar 56-
75% dari seluruh pernyataan.
3. Kurang, bila subjek mampu menjawab dengan benar <56%
dari seluruh pernyataan.

18
BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1 KERANGKA KONSEPTUAL

TINGKAT
PENGETAHUAN
KANKER PAYUDARA &
SADARI

FAKTOR RISIKO
- USIA
- JENIS KELAMIN
- RIWAYAT
KESEHATAN

PREVALENSI HASIL USG - Keterangan:


PAYUDARA ABNORMAL
Diteliti
Tidak Diteliti
Gambar 6. Kerangka konseptual tingkat kejadian USG payudara abnormal terhadap
tingkat pengetahuan mengenai kanker payudaara dan pemeriksaan payudara sendiri

3.2 HIPOTESIS
Dari kerangka konseptual yang ada, hipotesis yang dirumuskan oleh
peneliti adalah: “Terdapat hubungan antara tingkat kejadian hasil usg payudara
abnormal terhadap tingkat pengetahuan mengenai kanker payudara dan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yaitu hasil usg payudara yang
abnormal menandakan responden kurang mawas diri dikarenakan tingkat
pengetahuan yang tidak baik.”

19
BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 JENIS PENELITIAN


Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik korelasional dengan
menggunakan metode pengumpulan data secara cross sectional yang dilakukan
pada waktu yang sama, bertujuan untuk mencari tingkat kejadian hasil usg
payudara abnormal terhadap tingkat pengetahuan mengenai kanker payudara dan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

4.2 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Marusu, kecamatan Marusu kabupaten
Maros pada kegiatan Pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh
Departemen Bedah Onkologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Waktu penelitian dimulai pada bulan September hingga bulan Desember tahun
2017.

4.3 SUBJEK PENELITIAN


Subjek penelitian ini adalah masyarakat yang mengikuti kegiatan Pengabdian
Masyarakat yang diselenggarakan oleh Departemen Bedah Onkologi Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin yang akan melakukan pengisian kuisioner
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi :
 Peserta yang bersedia mengisi kuisioner
 Peserta yang bersedia mengikuti pemeriksaan USG
b. Kriteria eksklusi :
 Peserta yang tidak memenuhi kriteria inklusi
20
4.4 METODE PENGAMBILAN SAMPEL
Teknik yang akan dipakai dalam pengambilan sampel adalah random
sampling yaitu seluruh peserta yang mengikuti kegiatan Pengabdian Masyarakat
yang diselenggarakan oleh Departemen Bedah Onkologi Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin.

4.5 JUMLAH SAMPEL


Jumlah sampel yang akan diteliti adalah seluruh peserta yang mengikuti
kegiatan Pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh Departemen Bedah
Onkologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

4.6 VARIABEL PENELITIAN


 Teknik Menurut fungsi
Variabel sebab / independen : Hasil kuisioner dari tingkat pengetahuan
responden
Variabel akibat / dependen : Hasil skrining usg payudara abnormal

4.7 DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL


Prevalensi hasil skrining usg payudara abnormal adalah tingkat kejadian
usg payudara dengan hasil yang tidak normal dari responden yang mengikuti
kegiatan Pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh Departemen Bedah
Onkologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin di Puskesmas Marusu,
kecamatan Marusu kabupaten Maros.
Masyarakat dengan tingkat pengetahuan yang tidak baik mengenai kanker
payudara dan pemeriksaan payudara sendiri cenderung beresiko memiliki hasil
usg payudara yang tidak normal dikarenakan kurangnya kesadaran dan
kewaspadaan terhadap diri sendiri sehingga tidak berkonsultasi ke dokter
sehingga memungkinkan terjadinya keterlambatan pengobatan terhadap suatu
penyakit.

21
4.8 KRITERIA PENELITIAN
Kriteria penilaian dibuat berdasarkan pengamatan secara deskriptif analitik
korelasional. Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut :
Peserta yang setuju untuk menjadi responden dengan cara mengisi dan
menandatangani formulir pernyataan kesediaan serta mengisi kuisioner yang
diberikan.

4.9 INSTRUMEN PENELITIAN


Penelitian ini menggunakan formulir pernyataan kesediaan menjadi
responden (informed consent) dan kuisioner wawancara mengenai tingkat
pengetahuan responden.

4.10 DATA
a. Jenis data : Data primer
b. Pengolahan data : Menggunakan bantuan program komputer SPSS
c. Penyajian data : Data disajikan dalam bentuk tabel

4.11 PROSEDUR PENELITIAN


a. Memberikan lembar pernyataan kesediaan (informed consent) dan kuisioner
kepada seluruh peserta kegiatan Pengabdian Masyarakat yang
diselenggarakan oleh Departemen Bedah Onkologi Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin.
b. Peserta mengikuti skrining usg payudara.
c. Mengelompokkan sampel berdasarkan hasil skrining usg payudara dan
tingkat pengetahuan mengenai kanker payudara dan pemeriksaan payudara
sendiri.
d. Melakukan pengolahan data.

22
4.12 ALUR PENELITIAN

Peserta

Kriteria Inklusi

Sampel Penelitian

Hasil skrining usg payudara Tingkat pengetahuan responden

Hasil

Pengolahan data

Gambar 7. Alur penelitian

4.13 ETIKA PENELITIAN


a. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin sebagai permohonan izin
penelitian
b. Menjaga kerahasiaan identitas warga sehingga tidak ada pihak yang
merasa dirugikan

23
BAB 5

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan pelaksanaan dan hasil penelitian tentang hubungan
antara pengetahuan kanker payudara dan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
dengan hasil USG payudara.

5.1 KARAKTERISTIK LOKASI PENELITIAN


Penelitian dilakukan terhadap masyarakat yang mengikuti kegiatan
pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Pusat Kesehatan Masyarakat
Kecamatan Marusu Kabupaten Maros. Pusat kesehatan masyarakat Marusu
terletak pada Jalan Pattene Raya Nomor 40 di Desa Temmapaduae, Kecamatan
Marusu berjarak kurang lebih 30 kilometer dari pusat kota Makassar. Pusat
kesehatan masyarakat ini memiliki bangunan bertingkat dua dengan ruangan
auditorium di lantai dua sebagai tempat dilakukannya pengambilan sampel untuk
penelitian.

5.2 HASIL PENELITIAN


Hasil dalam penelitian ini terdiri dari dua data, yaitu data umum dan data
khusus adalah sebagai berikut.

5.2.1 DATA UMUM


Data ini menggambarkan usia dan riwayat kesehatan dari subjek yang
mengikuti penelitian.

24
5.2.1.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN USIA

KELOMPOK USIA
50
40

JUMLAH
30
20
10
0
Remaja Dewasa Lansia
Total 10 46 9

Gambar 5.1 Diagram Batang Karakteristik Berdasarkan Usia Responden

Dari gambar 5.1 diketahui bahwa usia responden mayoritas


kelompok usia dewasa yaitu sebanyak 46 orang dari 65 orang
total peserta (70%).

5.2.1.2 RIWAYAT KESEHATAN RESPONDEN

RIWAYAT KESEHATAN
60
50
40
JUMLAH

30
20
10
0 RIWAYAT KERABAT
KB MENOPAUSE
KANKER
"YA" 47 9 16
"TIDAK" 18 56 49

Gambar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat Kesehatan

Dari gambar 5.2 diketahui bahwa sebanyak 73% responden


mengikuti program KB, 13,8% mengalami menopause dan
sebanyak 24,6% mempunyai kerabat pernah yang terkena
kanker.

25
5.2.2 DATA KHUSUS

Pada data khusus disajikan tingkat pengetahuan mengenai kanker


payudara dan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan hasil
USG Payudara dari responden.

5.2.2.1 TINGKAT PENGETAHUAN RESPONDEN

TINGKAT PENGETAHUAN
30
25
20
15
10
5
0

Baik 28
Kurang Baik 25
Tidak Baik 12

Gambar 5.3 Diagram berdasarkan tingkat pengetahuan responden

TINGKAT PENGETAHUAN
70
60
JUMLAH BENAR

50
40
30
20
10
0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Pre-Test 51 44 32 39 35 50 32 51 31 8 61 43 64 54 45 49 40 45 59 61 48 25 53 48 35 59 21 56 43 43
Post-Test 65 65 61 60 60 63 60 59 53 49 65 58 65 52 56 57 51 51 63 65 57 61 60 59 64 65 48 60 51 65

Gambar 5.4 Diagram berdasarkan tingkat pengetahuan responden sebelum dan


sesudah penyuluhan

26
Diagram diatas menunjukkan bahwa sebanyak 44,6%
responden memiliki pengetahuan baik, 36,9% kurang baik dan
18,4% memiliki pengetahuan yang buruk. Terjadi peningkatan
pengetahuan rata-rata 22,5% setelah diberikan penyuluhan.

5.2.2.2 TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN HASIL USG

HASIL USG - TINGKAT PENGETAHUAN


TINGKAT PENGETAHUAN
30
25
20
15
10
5
0
USG Normal USG Abnormal
Baik 26 2
Kurang Baik 19 6
Tidak Baik 6 6

Gambar 5.5 Diagram berdasarkan tingkat pengetahuan responden


sebelum penyuluhan dengan hasil USG Payudara

5.2.3 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN


DENGAN HASIL USG
Hasil Normal Abnormal Jumlah
USG
Pengetahuan ∑ % ∑ % ∑ %

Baik 26 40 2 3,2 28 43,2

Cukup 19 29,2 6 9,2 25 38,4

Kurang 6 9,2 6 9,2 12 18,4

jumlah 51 78,4 14 21,6 65 100

Gambar 5.6 Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Kanker Payudara dan Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) dengan Hasil USG Payudara
27
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan
baik mayoritas memiliki hasil usg normal sebanyak 26 responden
(40%). Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang dan
tidak baik, sama-sama memperlihatkan hasil USG yang abnormal
sebanyak 6 responden (9,2%).

5.2.4 HASIL UJI HIPOTESIS

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji statistik Rank


Spearman dengan tingkat kesalahan (Alpha) = 0,05. Dari uji yang telah
dilakukan, didapatkan hasil r (korelasi) = 0,366 yang artinya lemahnya
hubungan antara pengetahuan kanker payudara dan hasil USG tetapi
memiliki hubungan yang positif atau searah, sedangkan nilai p
(probabilitas) = 0,003 atau p<0,05 yang artinya signifikan. Dengan
demikian ditemukan bahwa ada korelasi antara pengetahuan kanker
payudara dan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan hasil
USG Payudara.

28
BAB 6

PEMBAHASAN
Setelah dilakukan analisa data dan melihat hasil yang diperoleh, maka pada bab
ini akan dibahas mengenai pengetahuan kanker payudara, pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) serta hubungan antara pengetahuan kanker payudara dan SADARI dengan
hasil USG payudara pada masyarakat yang menjadi peserta program pengabdian
masyarakat di Pusat Kesehatan Masyarakat Marusu.

6.1 PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN SADARI


Hasil penelitian yang dilakukan terhadap masyarakat yang menjadi
peserta program pengabdian masyarakat di Pusat Kesehatan Masyarakat Marusu
menunjukkan bahwa terdapat 28 responden (44,6%) memiliki pengetahuan yang
baik mengenai kanker payudara dan pemeriksaan payudara sendiri, sedangkan 25
responden (36,9%) memiliki pengetahuan kurang baik dan sebagian kecil 12
responden (18,4%) yang memiliki pengetahuan tidak baik.
Responden yang memiliki pengetahuan baik disebabkan beberapa faktor
yaitu fasilitas yang menunjang untuk memperoleh informasi mengenai
pengetahuan kanker payudara, antara lain terdapat perpustakaan, fasilitas
internet, dan adanya kegiatan mahasiswa dibidang kesehatan, mahasiswa peduli
akan kesehatan sehingga tertarik mencari informasi untuk menambah wawasan,
usia responden yang berada pada tahap remaja akhir atau dewasa muda, serta
pengalaman yang merupakan dasar pengetahuan. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Parajuli (2010) tentang pengetahuan tentang kanker payudara dan
praktek pemeriksaan payudara sendiri antara mahasiswi kedokteran, mahasiswi
kedokteran gigi dan mahasiswa keperawatan B. Sc BPKIHS, hasil penelitian
menunjukkan bahwa 60% responden berpengetahuan baik mendapatkan
informasi tentang kanker payudara dari buku-buku dan majalah sementara 18%,
12,2% dan 3,2% mendapat informasi dari profesional kesehatan, TV, radio,

29
media lain, dan dari teman-teman dan lingkungan masing-masing. Petugas
kesehatan perlu memberikan pendidikan kesehatan mengenai kesehatan
reproduksi wanita, mengajak responden agar peduli akan kesehatan, memotivasi
agar responden mau mengaplikasikan apa yang sudah didapatkan dari pendidikan
kesehatan yang sudah diberikan.

6.2 HASIL ULTRASONOGRAFI PAYUDARA


Hasil penelitian yang dilakukan terhadap masyarakat yang menjadi
peserta program pengabdian masyarakat di Pusat Kesehatan Masyarakat Marusu
menunjukkan bahwa terdapat responden dengan hasil USG abnormal dengan
pengetahuan yang baik mengenai kanker payudara dan pemeriksaan payudara
sendiri adalah sebanyak 2 orang dan masing-masing 6 orang responden dengan
pengetahuan yang kurang baik dan tidak baik dari total responden yaitu sebanyak
65 orang.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelainan payudara ialah faktor
genetik, pajanan hormon berlebihan maupun paparan terhadap zat karsinogenik
yaitu yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Faktor kurangnya tingkat
pengetahuan juga dapat mempengaruhi hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan
yang kurang menyebabkan kewaspadaan diri yang rendah sehingga dapat
membuat suatu penyakit terlambat untuk ditangani.

6.3 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN


HASIL USG
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara pengetahuan
kanker payudara dan pemeriksaan payudara sendiri dengan hasil USG Payudara.
Dari uji yang telah dilakukan, didapatkan hasil r (korelasi) = 0,366 yang artinya
lemahnya hubungan antara pengetahuan kanker payudara dan hasil USG tetapi
memiliki hubungan yang positif atau searah, sedangkan nilai p (probabilitas) =
0,003 atau p<0,05 yang artinya signifikan.

30
BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian tentang hubungan pengetahuan kanker payudara
dan pemeriksaan payudara sendiri dengan hasil USG payudara peneliti
menyimpulkan bahwa sebanyak empat belas responden memiliki hasil USG
yang abnormal dengan tingkat pengetahuan yang baik yaitu dua orang, dan
masing masing enam orang dengan tingkat pengetahuan yang kurang baik dan
tidak baik. Faktor penunjang yang melatar belakangi pengetahuan baik antara
lain adanya fasilitas internet, perpustakaan, kegiatan program studi, seminar,
diskusi, dan lain-lain. Hal itu dapat membuat responden semakin peduli dan
waspada terhadap kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
pengetahuan kanker payudara dan pemeriksaan payudara sendiri dengan hasil
USG payudara. Pelayanan kesehatan turut berperan penting dalam memberikan
pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan khususnya kesehatan sistem
reproduksi wanita kepada masyarakat.

7.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti memberikan
saran:
Bagi Pelayanan Kesehatan
Agar pelayanan kesehatan menggencarkan program kesehatan berupa pendidikan
kesehatan kepada masyarakat tentang pengetahuan akan kesehatan khususnya
payudara dan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri yang tepat sehingga
masyarakat dapat termotivasi untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri
dengan rutin dan teknik yang benar.
31
Bagi responden
Responden perlu mengikuti pendidikan kesehatan mengenai kesehatan payudara
dan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri agar dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai cara pemeriksaan payudara sendiri yang tepat dan benar.

Bagi peneliti selanjutnya


Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan metode dan variable
yang berbeda dari penelitian ini.

32
DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society. (2011). Breast Cancer Facts & Figures 2011-2012. Atlanta:
American Cancer Society, Inc.

American Joint Committee on Cancer Staging of Breast Carcinoma.

Antara. (2011). Kanker Payudara, Tertinggi di Rumah Sakit Seluruh

Indonesia.

Buku Panduan Pelaksanaan IVA-SADANIS (2015).


http://www.pptm.depkes.go.id/cms/frontend/ebook/Buku_Panduan_Pelaksanaan_IVA-
SADANIS_2015.pdf.

Data Kanker di Indonesia Tahun 2010, menurut data Histopatologik ; Badan


Registrasi Kanker Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI) dan Yayasan
Kanker Indonesia (YKI)

Davey, P. (2005). Medicine At A Glance. Jakarta: Erlangga.

Depkes RI. (2009). Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim & Kanker Payudara.
Diunduh dari http://www.pppl.depkes.go.id/

https://www.dokter.id/berita/usg-payudara-vs-mammografi

Notoatmodjo, S. (2005) Metode Penelitian Kesehatan, edisi revisi, Rineke Cipta.


Jakarta..

33
Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudara. Komite Penanggulangan Kanker Nasional.
Kementerian Kesehatan.

Parajuli, P. (2010). Knowledge about Breast Cancer and Breast Self Examination
Practices among Medical, Dental and B. Sc Nursing Students of BPKIHS. Health
Renaissance, 8(3).

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. SN 2442-7659

Riskesdas, 2013; American Cancer Society, 2013.

Tapan,E. (2005). Kanker, Antioksidan, dan Terapi Komplementer.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Tim CancerHelps. (2010). Stop Kanker. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.

Trihartono. (2009). The Doctor: Catatan Hati Seorang


Dokter. Yogyakarta: Pustaka Anggrek

34
Lampiran 1. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik

35
Lampiran 2. Penjelasan kepada calon responden tentang penelitian yang akan dilakukan

Naskah Penjelasan untuk mendapatkan persetujuan dari subjek penelitian


(Informasi untuk subyek)

Selamat pagi/siang bapak/ibu

Pada saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai “Prevalensi Skrining USG
Payudara Abnormal Terhadap Tingkat Pengetahuan Mengenai Kanker Payudara
dan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Puskesmas Marusu Kabupaten
Maros”. Saya akan melihat hubungan tersebut melalui hasil USG payudara yang
telah bapak/ibu laksanakan, serta kuisioner yang telah bapak/ibu isi.

Saya membutuhkan waktu dan kesediaan bapak/ibu kurang lebih 10 menit untuk
mengisi kuisioner. Jawaban bapak/ibu akan dirahasiakan dan tidak akan
dipublikasikan. Hanya peneliti yang mengetahui informasi yang bapak/ibu berikan.
Bapak/ibu tidak harus menjawab pertanyaan yang tidak ingin dijawab. Namun
demikian, jawaban jujur yang bapak/ibu berikan akan sangat membantu dan
sangat kami harapkan.

36
Lampiran 3. Lembar Persetujuan setelah Penjelasan (Informed Consent)

LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

SURAT PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
Umur :
Tempat, tanggal lahir :

Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden penelitian mahasiswi


Program Studi S1 Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin atas
nama Camilia Salsabilah Ikhsan dengan judul :

“PREVALENSI SKRINING USG PAYUDARA ABNORMAL TERHADAP TINGKAT


PENGETAHUAN MENGENAI KANKER PAYUDARA DAN PEMERIKSAAN
PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PUSKESMAS MARUSU KABUPATEN MAROS”

Saya sudah diberi informasi dan memutuskan untuk berpartisipasi sebagai


responden pada penelitian ini secara sukarela.

Makassar,…………………

Responden

( )
37
Lampiran 4. Lembar Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN
PREVALENSI SKRINING USG PAYUDARA ABNORMAL TERHADAP TINGKAT
PENGETAHUAN MENGENAI KANKER PAYUDARA DAN PEMERIKSAAN
PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PUSKESMAS MARUSU KABUPATEN MAROS

Data Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Alamat :
4. Tingkat Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Status Perkawinan :

Riwayat Kesehatan Responden


1. Pernah mengikuti penyuluhan
2. Sering mengonsumsi seafood
2. Umur haid pertama kali : …… th
3. Melahirkan pertama kali pada umur : …… th Jumlah anak: …
4. Mengikuti program KB
5. Sudah tidak haid lagi (menopause)
6. Kerabat pernah kanker payudara
Hubungan dengan kerabat: ………

PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DAN PERIKSA


PAYUDARA SENDIRI (SADARI)
a. Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan yang benar atau salah
tentang kanker payudara dan deteksi dini/pemeriksaan payudara sendiri
b. Beri tanda benar/silang (√/x) pada kolom jawaban yang paling tepat menurut
anda

38
PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA & PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

No Pertanyaan Benar Salah

1. Kanker payudara adalah penyakit yang tidak menular v


2. Kanker payudara hanya terjadi pada wanita v

Wanita yang tidak pernah hamil berisiko lebih tinggi terkena kanker
3.
payudara V
4. Faktor jumlah keturunan bisa menjadi penyebab kanker payudara V
5. Faktor hormon bukan penyebab terjadinya kanker payudara V

Riwayat keluarga yang pernah terkena kanker payudara meningkatkan


6.
risiko terkena kanker payudara yang lebih tinggi V
7. Obesitas meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara V
Mengonsumsi makanan cepat saji tidak meningkatkan risiko terjadinya
8.
kanker payudara V
9. Tidak terdapat tanda-tanda kanker payudara pada stadium awal V
Kulit payudara yang menebal seperti kulit jeruk merupakan tanda lanjut
10.
dari kanker payudara V
Cairan kemerahan yang keluar dari puting setelah masa menyusui tidak
11.
normal V
Benjolan yang tidak sakit pada payudara bukan pertanda awal dari kanker
12.
payudara V

Apabila terdapat benjolan, tempat konsultasi lanjut yang lebih tepat


13.
adalah di dokter spesialis kanker V
Sebagian besar penderita kanker payudara di Indonesia baru berkonsultasi
14.
ke dokter ketika sudah mencapai stadium lanjut V

Kanker payudara yang ditemukan pada stadium lanjut mudah


15.
disembuhkan V
Pengobatan alternatif (herbal & sin she) tersertifikasi untuk mengobati
16.
kanker payudara V
17. Operasi kanker payudara memiliki tingkat risiko yang rendah V
18. Memberikan ASI menurunkan risiko terjadinya kanker payudara V
19. Memperbanyak aktifitas fisik dan berolah raga dapat mencegah kanker V

39
payudara
Melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin dapat menurunkan
20.
risiko keterlambatan pengobatan kanker payudara V

21. SADARI sebaiknya dilakukan satu minggu setelah menstruasi V


22. SADARI mulai dianjurkan pada wanita berusia 30 tahun keatas V
23. SADARI mudah dilakukan jika sedang mandi V

24. SADARI dapat dilakukan dengan cara berbaring V


Mengamati bentuk payudara berguna untuk mengetahui keindahan
25.
bentuk pada payudara V

Untuk mengetahui terkstur kulit pada payudara dilakukan


26.
perabaan pada kulit payudara V
Benjolan pada payudara yang berada dibawah kulit dapat diperiksa
27.
dengan memberikan tekanan yang kuat V
Memencet putting susu berguna untuk mengetahui adanya cairan
28.
yang keluar atau tidak V
29. SADARI dilakukan ketika payudara mengalami pembengkakan V
SADARI merupakan pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh
30.
tenaga kesehatan V

40
Lampiran 5. Hasil Analisis Data Penelitian

RELIABILITAS KUESIONER PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 65 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 65 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,70
7 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted if Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

Pertanyaan 1 19.58 16.840 .084 .709

Pertanyaan 2 19.69 15.279 .488 .679

Pertanyaan 3 19.88 16.578 .114 .709

Pertanyaan 4 19.77 18.024 -.231 .735

41
Pertanyaan 5 19.83 15.424 .411 .684

Pertanyaan 6 19.60 15.838 .379 .689

Pertanyaan 7 19.88 17.547 -.119 .727

Pertanyaan 8 19.58 16.934 .057 .711

Pertanyaan 9 19.89 16.098 .235 .699

Pertanyaan 10 20.25 17.563 -.135 .719

Pertanyaan 11 19.43 17.312 -.035 .711

Pertanyaan 12 19.71 15.585 .395 .686

Pertanyaan 13 19.38 17.115 .164 .705

Pertanyaan 14 19.54 15.940 .403 .689

Pertanyaan 15 19.68 15.378 .467 .681

Pertanyaan 16 19.62 15.428 .493 .680

Pertanyaan 17 19.75 16.345 .180 .703

Pertanyaan 18 19.68 15.441 .449 .682

Pertanyaan 19 19.46 16.565 .273 .698

Pertanyaan 20 19.43 16.593 .328 .697

Pertanyaan 21 19.63 16.549 .154 .705

Pertanyaan 22 19.98 16.359 .176 .704

Pertanyaan 23 19.55 17.407 -.080 .719

Pertanyaan 24 19.63 16.549 .154 .705

Pertanyaan 25 19.85 15.788 .314 .693

Pertanyaan 26 19.46 16.690 .220 .701

Pertanyaan 27 20.05 15.451 .439 .683

Pertanyaan 28 19.51 16.504 .238 .699

Pertanyaan 29 19.71 14.835 .609 .669

Pertanyaan 30 19.71 15.898 .309 .693

42
HASIL UJI HIPOTESIS KORELASI SPEARMAN

Nonparametric Correlations

Correlations

Pengetahuan USG

Pearson Correlation 1 .366**

Pengetahuan Sig. (2-tailed) .003

N 65 65

Pearson Correlation .366** 1

USG Sig. (2-tailed) .003

N 65 65

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

43
Lampiran 6. Biodata Peneliti
BIODATA DIRI PENULIS

Data Pribadi :
Nama Lengkap : Camilia Salsabilah Ikhsan
Nama Panggilan : Camel
Tempat/Tanggal Lahir : Makassar, 18 Juli 1996.
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Gol. Darah :B
Nama Orang Tua
 Ayah : Ir. Ikhsan Gosli
 Ibu : Ir. Maspa Sucyati
Pekerjaan Orang Tua
 Ayah : Pegawai Swasta
 Ibu : Pegawai Swasta
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Alamat saat ini : Rusunawa Unhas Blok D, No. 210
No. Telp : 082170000606
Email : salsabilahcamilia@gmail.com
44
Riwayat Pendidikan Formal

Periode Sekolah/Institusi/Universitas Jurusan

2002-2008 SD Santa Maria Pekanbaru -

2008-2011 SMP Negeri 1 Pekanbaru -

2011-2014 SMA Negeri 1 Pekanbaru IPA

2014-sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Dokter


Hasanuddin

Riwayat Organisasi

Periode Organisasi Jabatan

2017 Badan Eksekutif Mahasiswa Menteri Hubungan Luar


Fakultas Kedokteran Unhas

2015-2016 Ikatan Senat Mahasiswa Pengurus Harian Nasional


Kedokteran Indonesia

2015- Asian Medical Student Association Anggota Biasa


sekarang (AMSA) Unhas

2014- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Anggota


sekarang

45

Anda mungkin juga menyukai