Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA

APA PEKERJA DI RUMAH SAKIT SISTA HOSPITAL


TAHUN 2020

DISUSUN OLEH :

1. ALITA MERINDAANGGRAINI (1914301043)


2. ISMA YUNITA SARI (1914301044)
3. DELLA PUSPITA (1914301045)
4. MULYA TRIANISA (1914301046)
5. BELLA ARYANTO HASIBUAN (1914301047)
6. GANDES ZAHRA KHARISMA (1914301048)
7. DIAN ANIS SANI (1914301049)
8. ALIFA AL HAMAMI (1914301050)

POLTEKKES TANUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

1
KASUS

Rumah sakit “Sista Hospital” berdiri sejak 5 tahun yang lalu, milik yayasan dengan unsure
pimpinan Direktur, Wadir dan 3 orang Ka.bid, alamat di Labuhan Dalam Kota Bandar
Lampung. Mempunyai 250 kapasitas tempat tidur dengan 50 ruang rawat (10 VIP dan 40
bangsal), 1 poli rawat jalan, 1 instalasi gizi, 1 instalasi sanitasi, 1 apotek, 1 laboratorium, 1
kamar bedah dan 1 UGD. Jumlah pekerja secara keseluruhan 1500 orang terdiri dari 800
perawat dan 150 bidan, 200 dokter, 200 tenaga medis lainnya dan sisanya adalah staf
pendukung RS. Rata rata jumlah pasien yang berkunjung ke poli klinik RS setiap harinya 50 –
80 orang, sedangkan pasien rawat inap rata rata 180 orang. Pasien yang di rawat bervariasi
dari anak sampai dewasa dengan berbagai penyakit.
.
Hasil observasi di ruang penyakit menular, di dapat jumlah pasien 15 orang, jumlah perawat
12 orang dengan pembagian shif pagi 5 orang, sore 3 orang, malam 2 orang, libur 2 orang.
Penyakit yang banyak dialami pasien antara lain 10 diare, 3 thypoid dan 2 hepatitis. Tampak
perawat mondar mandir memberikan perawatan pada pasien yang membutuhkan. 3 orang
perawat yang memberikan perawatan tidak memakai sarung tangan dan apron (baju penutup).
Hasil wawancara perawat mengatakan tidak sempat memakai APD tersebut karena khawatir
terlambat memberikan pelayanan keperawatan pada pasien. Tiga orang perawat dinas pagi
terlihat kelelahan. Wawancara dengan 2 orang perawat mengatakan bahwa ada 2 orang
perawat yang sebelumnya pernah terinfeksi hepatitis dan 1 orang tertular thypoid. Perawat
tersebut sering tidak masuk kerja apabila sakitnya kambuh. Kondisi kekambuhan biasaya
terjadi bila pasien yang dirawat penuh (15 orang) sehingga perawat mengalami kelelahan.
Para perawat juga mengatakan bila sudah sibuk mereka sering makan terlambat.

Selain hal tersebut, pada saat mengangkat pasien, perawat juga menggangkat dengan posisi
yang tepat. Diruangan tersebut memang tidak ada petugas POS (pembantu orang sakit) jadi
perawat harus mengangkat ataupun memindahkan pasien sendiri. Hal ini sering menimbulkan
keluhan sakit pinggang setelah bekerja, kasus penyakit LBP (Low Back Pain/ nyeri pinggang)
pada perawat di ruang tersebut belum pernah ada.

Hasil observasi, kondisi ruangan tampak kotor, berbau dan berantakan, terlihat ada cairaan di
lantai bekas kotoran atau muntahan pasien yang belum sempat dibersihkan oleh tenaga
cleaning sercvis. Perawat tampak sibuk memberikan perawatan dan melakukan
pendokumentasian. Jam kerja perawat pagi pukul 07.30 – 14.00 wib namun sebagian besar
perawat pulang atara jam 15.30 – 16.00 wib. Menurut perawat bila pasien sedang banyak,
mereka memang sering pulang lebih dari jam kerjanya (1 – 2 jam). Kompensasi untuk
kegiatan lembur perawat jarang diberikan karena menurut pimpinan tidak setiap saat perawat
lembur akibat pasien penuh. Perawat juga belum memperoleh jaminan kesehatan dari pihak
RS. Hubungan perawat dengan perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya cukup baik
meski mereka jarang ngobrol atau mengikuti pertemuan yang diselenggarakan di RS karena
kesibukan memberikan pelayanan kesehatan.

Pihak RS belum ada program khusus untuk peningkatan kemampuan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan di ruangan khusus. Rs juga tidak ada ruang untuk
melakukan olah raga in door, hanya kegiatan senam setiap hari Jumat yang tidak semua
perawat ikut serta.

2
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA
DI RUMAH SAKIT SISTA HOSPITAL
TAHUN 2020

A. PENGKAJIAN
1. Tempat Kerja
a. Sejarah berdiri : berdiri sejak 5 tahun yang lalu
b. Struktur Organisasi : pimpinan Direktur, Wadir dan 3 orang Ka.bid
c. Kebijakan : Jam kerja perawat pagi pukul 07.30 – 14.00 wib namun sebagian
besar perawat pulang atara jam 15.30 – 16.00 wib.
d. Pelayanan Pendukung : Mempunyai 250 kapasitas tempat tidur dengan 50 ruang
rawat (10 VIP dan 40 bangsal), 1 poli rawat jalan, 1 instalasi gizi, 1 instalasi
sanitasi, 1 apotek, 1 laboratorium, 1 kamar bedah dan 1 UGD. Jumlah pekerja
secara keseluruhan 1500 orang terdiri dari 800 perawat dan 150 bidan, 200 dokter,
200 tenaga medis lainnya dan sisanya adalah staf pendukung RS
e. Hubungan Antar Pekerja : Hubungan perawat dengan perawat maupun dengan
tenaga kesehatan lainnya cukup baik meski mereka jarang ngobrol atau mengikuti
pertemuan yang diselenggarakan di RS karena kesibukan memberikan pelayanan
kesehatan.

2. Kondisi Tempat Kerja


a. Lingkungan Sekitar : hasil observasi kondisi di ruang penyakit menular tampak
kotor, berbau dan berantakan, terlihat ada cairaan di lantai bekas kotoran atau
muntahan pasien yang belum sempat dibersihkan oleh tenaga cleaningservice.
b. Bangunan : -
c. Fasilitas : Mempunyai 250 kapasitas tempat tidur dengan 50 ruang rawat (10 VIP
dan 40 bangsal), 1 poli rawat jalan, 1 instalasi gizi, 1 instalasi sanitasi, 1 apotek, 1
laboratorium, 1 kamar bedah dan 1 UGD.
d. Area tempat kerja : Tampak perawat mondar mandir memberikan perawatan pada
pasien yang membutuhkan.
e. Area diluar tempat kerja : -

3
3. Populasi Pekerja
a. Karakteristik Umum : Jumlah pekerja secara keseluruhan 1500 orang terdiri dari
800 perawat dan 150 bidan, 200 dokter, 200 tenaga medis lainnya dan sisanya
adalah staf pendukung RS. Hasil observasi di ruang penyakit menular, jumlah
perawat 12 orang dengan pembagian shif pagi 5 orang, sore 3 orang, malam 2
orang, libur 2 orang.
b. Tipe penempatan pekerja :
c. Tingkat Absensi :perawat yang sebelumnya pernah terinfeksi hepatitis dan 1
orang tertular thypoid. Perawat tersebut sering tidak masuk kerja apabila sakitnya
kambuh
d. Keterbatasan fisik :
1. Jumlah perawat dan pasien tidak seimbang membuat perawat kewalahan dan
kelelahan.
2. di ruang penyakit menular tidak ada petugas POS (pembantu orang sakit) jadi
perawat harus mengangkat ataupun memindahkan pasien sendiri. Hal ini
sering menimbulkan keluhan sakit pinggang setelah bekerja

4. Proses pekerjaan
a. Peralatan yang digunakan : -
b. Kegiatan selama bekerja :
-memberikan pelayanan keperawatan pada pasien
- mengangkat dan memindahkan pasien sendiri.
c. Jenis bahan yang digunakan pekerja : -
d. Limbah pekerjaan : terlihat ada cairaan di lantai bekas kotoran atau muntahan
pasien yang belum sempat dibersihkan oleh tenaga cleaningsercvis.

5. Program Kesehatan
a. Kebijakkan kesehatan ditempat kerja : .
b. Pemberian pelayanan kesehatan ditempat kerja : -
c. Jaminan kesehatan dan rujukan : Perawat belum memperoleh jaminan kesehatan
dari pihak RS
d. Pencatatan dan pelaporan kesehatan :
1. ada 2 orang perawat yang sebelumnya pernah terinfeksi hepatitis dan 1 orang
tertular thypoid
4
2. perawat sering mengeluhkan sakit pinggang pada saat mengangkat pasien
karena tidak ada petugas POS (pembantu orang sakit)
e. Program pelayanan sosial dibidang kesehatan pada masyarakat disekitar tempat
kerja : Pihak RS belumada program
khususuntukpeningkatankemampuanperawatdalammemberikanasuhankeperawata
n di ruangankhusus. Rs juga tidakadaruanguntukmelakukanolah raga in door,
hanyakegiatansenamsetiaphariJumat yang tidak semua perawat ikut serta.

6. Stressor/ faktor resikor


a. Stressor internal :
1. 2 orang perawat pernah terinfeksi hepatitis dan 1 orang tertular thypoid.
2. perawat mengalami kelelahan
3. perawat sering makan terlambat
4. keluhan sakit pinggang setelah bekerja

b. Stressor Eksternal :
1. Pasien yang sangat banyak
2. Jam kerja melebihi jadwal
3. Tidak ada kompensasi lembur
4. Tidak ada jaminan kesehatan

5
B. ANALISIS DATA DAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA

N
O DATA-DATA MASALAH
.
1. DO : Resiko terjadinya peningkatan
1. - Tampak perawat mondar mandir penyakit pada pekerja
memberikan perawatan pada pasien yang
membutuhkan
- Kondisi perawat mengalami kelelahan
DS :
- 3 orang perawat yang memberikan
perawatan tidak memakai sarung tangan &
apron (baju penutup), karena khawatir
terlambat memberikan perawatan pada
pasien
- Bahwa ada 2 orang perawat yang
sebelumnya pernah terinfeksi hepatitis dan 1
orang tertular thypoid
- Perawat tersebut tidak masuk kerja apabila
sakitnya kambuh
2. DO : Resiko cidera pada pekerja
- Saat mengangkat pasien perawat juga
mengangkat dengan posisi yang tepat
- Diruang itu tidak ada petugas (POS) jadi
perawat memindahkan pasien sendiri
- Kasus penyakit LBP perawat diruangan itu
belom ada
DS:
- Keluhan sakit pinggaang setelah bekerja
. DO : Perilaku kesehatan cenderung
3. - Perawat tampak sibuk memberikan beresiko pada pekerja
perawatan dan melakukan
pendokumentasian
DS :
- Kondisi ruang tampak kotor,berbau, dan
6
berantakan terlihat ada bekas
kotoran/muntahan yang belum sempat
dibersihkan oleh cleaning service

DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA :

1. Resiko terjadinya peningkatan penyakit pada pekerja b.d kurangnya pengetahuan tentang
pentingnya k3
2. Resiko cidera pada pekerja b.d kurangnya fasilitas mendukung
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada pekerja b.d kurang pengetahuan perusahaan
tentang standar keselamatan dan kesehatan kerja

7
C. RENCANA KEPERAWATAN

SASARAN
DIAGNOSIS (PEKERJA,
TUJUAN JENIS INTERVENSI KRITERIA EVALUASI
N KEPERAWATAN TUJUAN UMUM SERIKAT
KHUSUS (PRIMER, SEKUNDER, (STUKTUR, PROSES,
O KESEHATAN (P) PEKERJA,
(E) TERSIER) HASIL)
KERJA MANAJEME
N)
1. Resiko terjadinya Tidak terjadi - Mengetahui Perawat di Primer : melakukan Struktur : mempersiapkn
peningkatan penyakit PAK (Penyakit PAK Rumah Sakit promosi kesehatan materi tentang peninggnya
pada pekerja b.d Akibat Kerja) - Menggunakan SISTA penggunaan alat menggunakan APD dan
kurangnya pengetahuan APD HOSPITAL APD/proteksi media yang digunakan APD
tentang pentingnya k3 - Merubah Sekunder: melakukan Proses :Peserta antusias dan
prilaku skrining tenang selama penjelasan
Tersier: Mengoptimalkan materi
fungsi dengan strategi dan Hasil : Sasaran mengerti 80%
Meningkatkan support dari materi yang dijelaskan
sistem
Resiko cidera pada Tidak terjadi - Mengetahui Perawat di Primer : Melakukan Struktur : Mempersiakan
2. pekerja b.d kurangnya cidera pada cidera Rumah Sakit promosi kesehatan cidera materi tentang pentingnya
fasilitas mendukung pekerja - Pentingnya SISTA pada pekerja POS

8
POS HOSPITAL Sekunder : melakukan Proses : Peserta antusias dan
skrining memperhatikan saat materi
diberikan
Hasil : Sasaran mengerti 80%
dari materi yang dijelaskan

3. Perilaku kesehatan Tidak - Pentingnya Perawat di Primer :penyediaan tempat Struktur : Mempersiapkan
cenderung beresiko menimbulkan menjaga Rumah Sakit dan lingkungan kerja yang materi tentang pentingnya k3
pada pekerja b.d kurang penyakit akibat kebersihan SISTA sehat Proses : Peserta antusias dan
pengetahuan ruang kotor - Mengetahui HOSPITAL Sekunder : Melakukan memperhatikan saat materi
perusahaan tentang pentingnya K3 skrining diberikan
standar keselamatan Tersier : Melakukan HASIL : Sasaran mengerti
dan kesehatan kerja perbaikan/Rehabilitas 80% dari materi yang
dijelaskan

Anda mungkin juga menyukai