Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANNISA RAHMALIA

NIM : 1914301002
TUGAS : RESUME SISTEM IMUNITAS

 Sistem imunitas adalah sistem perlindungan dan kekebalan tubuh terhadap pengaruh
dari luar yang dilakukan oleh sel dan organ khusus.
 Sistem imunitas memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh yaitu:
1. Melindungi tubuh dari invasi penyakit dan menghilangkan mikroorganime
atau benda asing masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan sel atau jaringan yang rusak dan mati
3. Mengenali dan melenyapkan sel yang abnormal.
 Jenis-jenis sistem imunitas:
1. Sistem imunitas nonspesifik.
Disebut imunitas nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme
tertentu.
2. Sistem imunitas spesifik.
Disebut sistem imunitas spesifik karena mempunyai kemampuan untuk mengenal benda
asing.

Sistem imunitas spesifik terbagi menjadi ada 2 yaitu:


1. Sistem imunitas spesifik humoral
Pada sistem imunitas humoral yang berperan adalah limfosit B atau disebut sel
B.
Antibodi yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis sebagai berikut:
a) Imuno globulin G (IgG)
Cara kerja IgG adalah dengan mengikuti aliran darah, langsung
menuju musuh dan menghambatnya begitu terdeteksi. IgG juga
melindungi tubuh terhadap bakteri dan virus.
b) Imuno globulin A (IgA)
IgA berperan menetralisir toksin bakteri dan virus. IgA melindungi
janin dari berbagai penyakit pada saat dalam kandungan dan
beberapa minggu setelah dilahirkan.
c) Imuno globulin M (IgM)
adalah antibodi pertama yang dihasilkan tubuh untuk melawan
musuh.
d) Imuno globulin D (IgD )
IgD yang dalam darah, getah bening, dan pada permukaan sel B
tidak mampu untuk bertindak sendiri, tetapi dengan cara
menempelkan dirinya pada permukaan sel T menangkap antigen.
e) IgE (Imuno globulin E)
IgE berperan untuk menstimulus sistem imunitas untuk bereaksi
manakala tubuh kemasukan benda asing
2. Sistem imunitas spesifik selular
Pada sistem imunitas spesifik seluler yang berperan adalah limfosit T
atau disebut sel T. sel T mempunyai fungsi utama sebagai sel
imunitas spesifik untuk pertahanan terhadap bakteri, virus, jamur dan
parasit yang hidup intraseluler serta keganasan. Imunitas spesifik
dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu alamiah dan buatan.
 Reaksi hipersensitivitas dapat dibagi menjadi 4 tipe yaitu:
1. Reaksi Hipersentivitas Tipe I
Pada reaksi ini alergen yang masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan respon
imunitas dengan dibentuknya Ig E.
2. Reaksi Hipersensitivitas Tipe II
Reaksi hipersensitivitas tipe II atau disebut Sitotoksis terjadi karena
dibentuknya IgG atau IgM terhadap antigen.contohnya penyakit anemia
hemolitik, reaksi obat dan kerusakan jaringan pada penyakit autoimun.
3. Reaksi Hipersensitivitas Tipe III.
Reaksi tipe III disebut juga reaksi kompleks imun yaitu reaksi yang terjadi bila
kompleks antigenantibodi ditemukan dalam jaringan atau sirkulasi/ dinding
pembuluh darah dan mengaktifkan komplemen. Contohnya, penyakit
malaria, jamur dan penyakit autoimun.
4. Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV
Contohnya, penyakit infeksi kuman (tuberculosis, lepra), infeksi oleh virus (variola,
morbilli, herpes), infeksi jamur (candidiasis, histoplasmosis) dan infeksi oleh
protozoa (leishmaniasis, schitosomiasis).
 Roseola infatum adalah suatu penyakit virus menular pada bayi atau anak-anak
yang sangat muda, yang menyebabkan ruam dan demam tinggi. Penyebabnya
adalah virus herpes tipe 6 dan 7. Gejalanya, Demam timbul secara tiba-tiba,
mencapai 39,4-40,6° Celsius dan berlangsung selama 3-5 hari.

 Sindrom Pipi Merah (Parvovirus B19), virus yang hanya menimpa manusia.
Gejalanya yaitu, Dimulai dengan demam dan gangguan pernapasan. Ruam, seperti
bekas tamparan, muncul di kedua pipinya dll. Cara merawatnya dengan
memberikan parasetamol khusus bayi (cek usia yang dianjurkan pada kemasan)
untuk menurunkan demam, atau obati rasa gatalnya.

 Cacar Air, Virus ini menyerang kulit dengan membentuk luka (lesi) yang berisi
cairan. Gejalanya : Cacar air dimulai dengan kondisi tubuh yang tidak nyaman,
muncul ruam dan terkadang suhu tubuh sedikit meningkat (di atas 37° Celcius).
Setelah satu atau dua hari, muncul bintik-bintik – warnanya merah dan menjadi
lepuhan berisi air. Perawatannya dengan Berikan ia sebanyak-banyaknya cairan
dan parasetamol khusus bayi (cek usia yang dianjurkan pada kemasan), untuk
menurunkan suhu tubuhnya. Mandi dengan air suam-suam kuku dengan sedikit
bikarbonat soda dapat membantu meredakan gatal.

Anda mungkin juga menyukai