Anda di halaman 1dari 16

Analisis Break Even Point

Online ke-13
Fika Aryani, SE.,M.Ak

D4 – Akuntansi Bisnis
Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
Pengertian :
Kondisi dimana total penghasilan sama besar dengan
total biaya sehingga perusahaan tidak memperoleh
keuntungan maupun kerugian.

Manfaat :
Memberikan gambaran batas jumlah penjualan
minimal agar perusahaan tidak menderita rugi.
Menentukan jumlah penjualan yang seharusnya
diperoleh pada persyaratan tertentu.
Analisis BEP untuk menunjang anggaran yang dibuat.

*
1. Biaya dapat diklasifikasikan ke dalam komponen biaya
variabel dan biaya tetap.
2. Harga jual per unit tidak akan berubah selama periode
analisa.
3. Perusahaan hanya membuat dan menjual satu jenis
produk (single product).
4. Kapasitas produksi pabrik relatif konstan.
5. Harga faktor produksi relatif konstan.
6. Efisiensi produksi tidak berubah.
7. Perubahan pada persediaan awal dan akhir jumlahnya
tidak berarti.
8. Volume yang mempengaruhi biaya.

*
1. Ada perubahan terhadap biaya dan harga jual.
2. Bila perusahaan menjual dua produk.
3. Bila jumlah yang dijual tidak sama dengan jumlah yang
dihasilkan.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut ada dua


pendekatan yaitu menggunakan :
1. Metode Full Costing (Biaya Penuh) ; Bagian produksi
yang tidak terjual harus dibebani baik biaya variabel
maupun biaya tetap.
2. Metode Direct Costing (Biaya Variabel); Bagian produksi
yang tidak terjual hanya dibebani dengan biaya variabel
saja, sedangkan untuk fixed cost produksi seluruhnya
menjadi beban produksi yang terjual.

*
Dasar Analisis Cost Volume Profit (CVP)

Analisis CVP
diformulasikan dari
konsep sederhana
perhitungan profit.

Pada kondisi
break-even, profit
sama dengan nol.
CVP dalam Memilih Struktur Biaya

Dengan menggunakan analisis CVP dalam penyusunan struktur biaya,


perusahaan dapat mengetahui hubungan sebab akibat dengan jelas dari
masing-masing elemen biaya. Sebab, tidak seluruh elemen biaya akan berubah
mengikuti perubahan kuantitas produksi atau analisis untuk membuat 2
alternatif struktur biaya yang dapat perusahaan pilih dalam proses perencanaan
laba jangka pendek.

Analisis CVP berguna dalam memilih struktur biaya terbaik untuk proses
pengambilan keputusan perusahaan.
Asumsi dalam Break
Even Point (BEP) untuk
Single Product
WHEN COMPANY’S EXPENSES = REVENUES

Break-Even Point
HARGA JUAL – BIAYA VARIABEL = MARJIN KONTRIBUSI

Jika... Keadaan Perusahaan

Margin Kontribusi =
Impas
Biaya Tetap
Marjin Kontribusi >
Laba
Biaya Tetap
Marjin Kontribusi <
Rugi
Biaya Tetap
Contoh Soal

Sebuah perusahaan melakukan investasi sebesar Rp. 1.000.000,-. Perusahaan


menetapkan return atau laba sebesar 15% dari penjualan per tahun. Biaya tetap
saat ini per tahun Rp. 400.000,- dengan biaya variabel Rp. 15,- per unit produk.
Pada tahun sebelumnya perusahaan memproduksi dan menjual produknya
sebanyak 50.000 unit dengan harga Rp. 25,- per unit.

Pertanyaan 1 :
Berapa unit produk yang harus diproduksi dan nilai rupiahya agar
mencapai titik impas atau break even point?
Penyelesaian
Contribution Margin Unit = Harga Jual Produk – Biaya Variabel Produk per Unit
= Rp 25 – Rp 15 = Rp 10,-

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡


Contribution Margin Ratio = 100% - 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡
𝑥 100%

𝑅𝑝 15
= 100% - 𝑥 100% = 40%
𝑅𝑝 25

Break-Even Point
Q = Rp 400.000 : Rp 10 = 40.000 unit
Rp = Rp 400.000 : 40% = Rp 1.000.000,-
Contoh Soal

Sebuah perusahaan melakukan investasi sebesar Rp. 1.000.000,-. Perusahaan


menetapkan return atau laba sebesar 15% dari penjualan per tahun. Biaya tetap
saat ini per tahun Rp. 400.000,- dengan biaya variabel Rp. 15,- per unit produk.
Pada tahun sebelumnya perusahaan memproduksi dan menjual produknya
sebanyak 50.000 unit dengan harga Rp. 25,- per unit.

Pertanyaan 2 :
Berapa unit yang harus dijual agar manajemen dapat mencapai target
yang telah ditetapkan ?
Penyelesaian
Pembuktian

Sales (64.000 unit x Rp 25) Rp 1.600.000


Variable Expense (64.000 unit x Rp 15) 960.000
Contribution Margin 640.000
Fixed Expense 400.000
Operating Income 240.000

Return ( 15% x Rp 1.600.000 ) Rp 240.000


PT. Gemilang akan menjual Buku Agenda Tahun 2021.
Perusahaan menetapkan laba sebesar 20% dari penjualannya.
Biaya tetap untuk produksi tersebut Rp. 63.504.000, dengan biaya
variabel Rp. 37.800,- per unit produk. Pada tahun sebelumnya,
perusahaan memproduksi dan menjual produknya sebanyak
10.000 buku agenda dengan harga Rp. 54.000,- per unit.
Diminta :
a. Berapa unit produk yang harus diproduksi dan nilai Rupiahnya
agar mencapai Break Even Point !
b. Berapa unit yang harus dijual dan laba operasi yang diperoleh
agar perusahaan dapat mencapai target laba yang telah
ditetapkan !

*TUGAS

Anda mungkin juga menyukai