Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

KONSEP DASAR ILMU KEPERAWATAN

Dosen pembimbing : Sri Martini, S.Kp, M.Kes

Jurusan : Keperawatan Palembang

Pembahasan : Sistem Pencernaan Manusia

Disusun oleh :

Kelompok 12

- Maudina
- NIM : PO.71.20.1.19.057
- Sri Ramadani
- NIM : PO.71.20.1.19.086
- Winda Umaya
- NIM : PO.71.20.1.19.094

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur  senantiasa selalu kami panjatkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kami
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan
dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas ilmu biomedik dasar dan juga
untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi
yang semoga bermanfaat. Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan
kami dan semaksimal mungkin. Namun, kami menyadiri bahwa dalam
penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan
serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik,
saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Bapak/ibu Dosen
ilmu biomedik dasar yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Wa’alaikumussalam Wr.Wb.

Palembang, 24  Januari 2019

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER…………………………………………...…......1

KATA PENGANTAR...….....................................................................2

DAFTAR ISI…………………………………………………………..3

I. PENDAHULUAN…….…………………………………………....4

a.Latar belakang……………………………………………………….4

b.Rumusan masalah……………………………………………………5

c.Tujuan…………………………..........................................................5

II. PEMBAHASAN…………………………………………………...6

Pengertian Sistem Pencernaan……………………………………….6

Anatomi dan Fisiologi Paritoneum……………………………………..9

Struktur dan fungsi saluranpencernaan…………………………………11

III.DAFTAR PUSTAKA………………………………………………27

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan, setiap makhluk hidup pasti melakukan aktivitas.


Aktivitas ini tersusun dari berbagai sistem. Supaya makhluk hidup tersebut dapat
bertahan hidup. Diantara aktivitas makhluk hidup yang dapat menentukan
kehidupan makhluk hidup adalah proses pencernaan dan pernafasan. Untuk
mengatur mekanismenya. Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen dan zat
makan serta mengeluarkan zat sisa metabolisme menghasilkan sampah (sisa) yang
harus dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran materi, baik berupa bahan-bahan yang
diperlukan tubuh seperti halnya oksigen maupun hasil metabolisme dan sisa-
sisanya yang dilakukan oleh sistem peredaran atau sistem sirkulasi. Hasil
pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan ke seluruh jaringan
tubuh, sedangkan sisa-sisa metabolisme diangkut dari seluruh jaringan tubuh
menuju organ-organ pembuangan. Jika kita telaah lebih jauh sistem penceraan ini
sangatlah luas. Maka di dalam makalah ini kami akan memaparkan hal-hal pokok
dan inti dari sistem pencernaan. Sehingga diharapkan paparan yang sederhana ini
setidaknya dapat menambah asupan ilmu pengetahuan kita semua, serta dapat
dijadikan modal untuk menjadi pengajar yang baik dan berwawasan luas

4
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1) Apa itu sistem pencernaan pada tubuh manusia?


2) Bagaimana Proses pencernaan pada manusia?
3) Apa yang dimaksud dengan Paritoneum ?
4) Apa saja Struktur dan fungsi dari saluran pencernaan?
5) Apa saja organ-organ asesoris?
6) Apa saja Metabolisme dan pengaturan temperatur dalam sistrm
pencernaan?

1.3 Tujuan Makalah

1) Untuk mengetahui sistem pencernaan pada manusia


2) Untuk mengetahui prose pencernaan pada manusia
3) Untuk mengetahui Paritoneum
4) Untuk mengetahui struktur dan fungsi dari saluran pencernaan
5) Untuk mengetahui Organ-organ asesoris
6) Untuk mengetahui metabolisme dan pengaturan dalam sistem pencernaan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem pencernaan

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran


besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan
enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ - organ
pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh
tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang
lebih sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan
atas 5 macam yaitu :

a) Injesti Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut.


Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti
sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.
b) Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan
menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi,
disebut mastikasi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai
dengan keinginankita. Proses perncernaan secara mekanik juga terjadi di
kerongkongan dengan gerakan peristalktik yang disebut deglutisi.
c) Pencernaan Kimiawi
Proses Pencernaan Kimiawi yaitu proses mengubah molekul -
molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih
sederhana sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh
enzim, asam, “bile” , dan air.

6
d) Absorpsi Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke
sistem sirkulator dan “lymphatic Capallaries” melalui osmosis, transport
aktif, dan difusi.
e) Defekasi Penyingkiran
Penyingkiran pembuangan material yang tidak dicerna dari “tract”
pencernaan melalui anus.

Terdapat beberapa proses yang terjadi dalam sistem pencernaan. Berikut


penjelasannya :
- Proses awal memasukan makanan kerongga mulut atau Injesti
– Injesti adalah proses memasukan makanan kedalam rongga
mulut dengan bantuan tangan dan alat yang lainnya.
- Proses Mekanik – Proses yang dilakukan sistem pencernaan
mekanik yang dilakukan rongga mulut yang mengubah
makanan yang telah dikonsumsi menjadi bentuk lebih kecil dan
halus. Proses ini dilakukan oleh gigi didalam rongga mulut lalu
menelannya untuk menjalani proses selanjutnya.
- Proses kimiawi – Proses yang dilakukan secara kimiawi
dilakukan didalam lambung, proses kimiawi merupakan proses
mengubah molekul atau nutrisi yang ada pada makanan yang
telah diproses secara mekanik menjadi senyawa yang lebih
mudah dicerna dan diserap. hal ini lakukan dengan
mensekresikan beberapa enzim pencernaan manusia , zat asam
dan bantuan pasokan air yang ada didalam tubuh atau yang
terdapat pada makanan itu sendiri.
- Makanan yang telah melalui proses kimiawi didalam lambung
memiliki nutrisi yang siap untuk diserap kedalam tubuh. Organ
yang berperan adalah usus halus yang ada disistem
pencernaan,makanan tersebut tersirkulator melalui transport

7
aktif, difusi dan jaringan Osmosis dimana ketiganya bekerja
saling berhubungan.
- Makanan yang telah melalui proses kimiawi didalam lambung
memiliki nutrisi yang siap untuk diserap kedalam tubuh. Organ
yang berperan adalah usus halus yang ada disistem
pencernaan,makanan tersebut tersirkulator melalui transport
aktif, difusi dan jaringan Osmosis dimana ketiganya bekerja
saling berhubungan.
- Makanan yang telah melalui proses mekanik, didalam lambung
akan dilakukan proses kimiawi dengan bantuan beberapa jenis
enzim. Diantaranya : asam Lambung atau asam klorida (HCl),
adalah zat kimia yang berfungsi untuk membunuh bakteri yang
masuk bersamaan dengan makanan yang kita makan. Selain itu,
HCl juga membantu kerja enzim pepsin dalam mengubah
protein.
- Enzim Renin, adalah enzim yang memiliki fungsi mengubah
kaseinogen menjadi kasein. Enzim ini mengumpulkan dan
mengikat protein.
- Enzim Pepsin, adalah enzim yang berfungsi untuk mengubah
protein menjadi pepton, proteosa, dan polipeptida.Setelah
makanan diproses dilambung selama kurang lebih 4 jam,
makanan akan menuju usus 12 jari secara perlahan lahan
dimana didalamnya mendapatkan bantuan dari enzim enzim
yang berasal dari pankreas.
- Enzim amilase – enzim ini dapat mengubah jenis makanan
yang mengandung pati atau zat tepung menjadi gula yang akan
menghasilkan energi bagi tubuh.
- Enzim lipase – Enzim lipase bertugas mengubah jaringan
lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

8
- Enzim tripsinogen – Enzim tripsinogen dapat mengubah
protein dan pepton menjadi dipeptida dan bentukan asam
amino yang siap diterima usus halus dan mengalami proses
penyerapan nutrisi.

2.2 Anatomi dan Fisiologi Paritoneum

A. Anatomi
1) Peritoneum
Peritoneum adalah membran serosa rangkap yang terbesar didalam
tubuh yang terdiri dari bagian utama yaitu peritoneum pariental Melapisi
dinding rongga abdominal dan peritoneum viseral yang meliputi semua
organ yang ada didalam rongga itu (Pearch, 2009). Perionitis adalah
peradangan pada peritoneum (lapisan membran serosa rongga abdomen)
dan organ didalamnya (Muttaqin & Sari, 2011). Peritoneum pariental yaitu
bagian paritoneum yang melapisi dinding abdomen dan peritoneum yaitu
lapisan yang menutup viscera (misalnya gaster dan intestinium). Cavitas
peritonealis adalah ruangan sebuah potensi karena organ-organ tersusun
amat berdekatan, dalam cavitas terdapat sedikit cairan sebagai lapisan tipis
untuk melumasi permukaan peritoneum sehingga memungkinkan viscera
abdomen bergerak satu terhadap yang lain tanpa adanya gerakan.
Organ intraperitoneal adalah abdomen yang meliputi peritoneum
vesicelar dan organ ekstraperitoneal (retroperitoneal) adalah vesicelera
yang terletak antara peritoneum pariatale dan dinding abdomen dorsal
(Pearch,2009).
2) Mesinterium
Adalah lembaran ganda peritoneum yang berawal sebagi lanjutan
peritoneum viceral pembungkus sebuah organ. Mesinterium berisi jaringan
ikat yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfe (Pearce,2009).

9
3) Omentum
Yaitu lanjutan peritoneum visceral bilaminar yang melintasi gaster
dan bagian proksimal duadenum ke struktur lain. Omentum terbagi
menjadi 2 yaitu omentum minus dan omentum manjus, omentum minus
menghubungkan curvatura minor gaster dan bagian proksimal duodenum
dengan hepar dan ementum mencegah melekatnya peritoneum viscelar
pada paritoneum pariental yang melapisi dinding abdomen. Daya gerak
omentum majus cukup besar dan dapatt bergeser – geser keseluruh cavitas
paritonealis serta membungkus organ yang meradang seperti appendiks
vermiformitis artinya omentum manjus dapat mengisolasi organ itu dan
melindungi organ lain terhadap organ yang terinfeksi (Pearch,2009)
4) Ligamentum peritoneal
Yaitu lembar-lembar ganda peritoneum. Hepar digabungkan pada
dinding abdomentum vetral oleh ligamentum falciforme dan aster
dihubungkan pada permukaan kaudal diafragma oleh ligamentum
gatrophenical liem yang melipatkan balik pada hilum splenicum dan colon
tranversum oleh liigamentum gastroconicum. Plica peritonealis adalah
peritonealis yang terangkai dari abnomen oleh pembuluh darah, saluran,
pembuluh fetal yang telah mengalami oblitersi dan resucessus periotenalis
adalah seebuah kantong peritoneal yang dibentuk oleh plica peritonealis
(Pearrch, 2009).

B. Fisiologi
Peritoneum adalah membran serosa rangkap yang terbesar dalam
tubuh. Peritoneum terdiri dari atas dua bagian yaittu paritoneum pariental
dan partoneum viseral. Ruang yang terdapat diantara dua lapisan ini
disebut ruang paritoneal atau kantong paritoneum. Banyak lipatan atau
kantong yang terdapat dalam paritoneum sebuah lipatan besar atau
omentum mayor yang kaya akan lemak bergantung disebelah depan
lambung (Pearce, 2009).

10
Omentum minor berjalan darri porta heparis setelah menyeliputi
hati bawah kurvatura minor lambung dan disini bercabang menyelaput
lambung. Peritoneum ini kemudian berjalan keatas dan berbelok
kebelakang sebagai mesokolon kearah posterior abdomen dan sebagian
peritooneum membentuk mesenterium usus halus. Omentuum besar dan
kecil, mensenterium sebagian besar organ – organ abdomen dan pelvis,
dan lambung. Peritoneum ini kemudian berjalan keatas dan berbelok
kebelakang sebagai mesolokan kearah posterior abdomen dann sebagian
peritoneum membentuk mesentrium usus halus. Omentum besar dan kecil,
mesentrium sebagian besar organ-organ abdomen dan pelvis, dan
membentuk perbatasan halus (Pearce, 2009).

2.3 Struktur Dan Fungsi Dari Saluran Pencernaan


1. kelenjar ludah
2. paloris
3 . s u b m

4. sublingualis (bawah lidah)


5. rongga mulut
6. amandel
7. lidah
8. esofagus
9. pankreas
10. lambung
11. saluran pankreas
12. hati
13. kantung empedu
14. duodenum
15. saluran empedu
16. kolon
17. kolon transversum

11
18. kolon ascenden
19. kolon descenden
20. ileum
21. sekum
22.appendiks/umbai cacing
23. Rektum/Poros Usus
24. Anus

1) Mulut
Proses pencernaan dimulai di mulut, di mana pencernaan kimia dan
mekanik terjadi. Di dalam mulut terdapat organ aksesori yang membantu
pencernaan makanan, yaitu lidah, gigi, dan kelenjar air liur.
Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus
dan lunak agar lebih mudah untuk ditelan dan dicerna. Gigi memotong
makanan menjadi potongan-potongan kecil, yang dibasahi oleh air liur
sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong makanan ke dalam faring
(Pharynx) dan melewatkannya ke dalam kerongkongan (esophagus).
Bagian luar lidah mengandung banyak papilla kasar untuk mencengkeram
makanan karena digerakkan oleh otot lidah. Sementara, air liur yang
diproduksi oleh kelenjar air liur (terletak di bawah lidah dan dekat rahang
bawah), dilepaskan ke dalam mulut. Air liur mulai memecah makanan,
melembapkannya dan membuatnya lebih mudah untuk ditelan. Air liur
mulai memecah karbohidrat dengan bantun enzim yang dihasilkannya,
yaitu enzim amilase.
Gerakan oleh lidah dan mulut mendorong makanan ke bagian
belakang tenggorokan untuk menelannya. Klep (epiglotis) menutup di atas
batang tenggorokan (trachea) untuk memastikan bahwa makanan masuk
ke kerongkongan dan bukan saluran udara. Hal ini untuk mencegah
tersedak saat menelan makanan.
2) Kerongkongan (esophagus)

12
Esofagus (kerongkongan) adalah saluran penghubung antara mulut
dengan lambung, yang letaknya di antara tenggorokan dan lambung.
Kerongkongan sebagai jalan untuk makanan yang telah dikunyah dari
mulut menuju lambung. Otot kerongkongan dapat berkontrasksi sehingga
mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan ini disebut
dengan gerak peristaltik. Pada ujung kerongkongan terdapat sfingter
(cincin otot), yang memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan
kemudian menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan naik kembali
ke kerongkongan.

3) Lambung
Lambung adalah organ berbentuk huruf “J”, yang ukurannya
sekitar dua kepalan tangan. Lambung terletak di antara esofagus dan usus
halus di perut bagian atas. Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam
sistem pencernaan, yaitu untuk menyimpan makanan dan cairan yang
tertelan; untuk mencampur makanan dan cairan pencernaan yang
diproduksinya, dan perlahan-lahan mengosongkan isinya ke dalam usus
kecil. Hanya beberapa zat, seperti air dan alkohol, yang dapat diserap
langsung dari lambung. Zat-zat makanan lainnya harus menjalani proses
pencernaan lambung. Dinding otot perut yang kuat mencampur dan
mengocok makanan dengan asam dan enzim, memecahnya menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil.
Makanan diolah menjadi bentuk semi padat yang disebut chyme.
Setelah makan, chyme perlahan dilepaskan sedikit demi sedikit melalui
pyloric sphincter, sebuah cincin otot antara lambung dan bagian pertama
dari usus halus yang disebut duodenum (usus 12 jari). Sebagian besar
makanan meninggalkan perut hingga empat jam setelah makan.
4) Usus Halus
Usus halus berbentuk tabung tipis sekitar satu inci dengan panjang
sekitar 10 meter. Usus halus terletak hanya lebih rendah daripada lambung
dan memakan sebagian besar ruang di rongga perut. Seluruh usus halus

13
digulung seperti selang dan permukaan bagian dalamnya penuh dengan
banyak tonjolan dan lipatan. Lipatan ini digunakan untuk memaksimalkan
pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi. Pada saat makanan
meninggalkan usus halus, sekitar 90 persen dari semua nutrisi telah
diekstraksi dari makanan yang masuk ke dalamnya. Usus halus terdiri dari
tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (bagian tengah
melingkar), dan ileum (bagian terakhir).
Usus halus memiliki dua fungsi penting, yaitu:
a) Proses pencernaan selesai di sini oleh enzim dan zat lain yang
dibuat oleh sel usus, pankreas, dan hati. Kelenjar di dinding usus
mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula. Pankreas
mengeluarkan enzim ke dalam usus kecil yang membantu
pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein. Hati menghasilkan
empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu membantu
membuat molekul lemak dapat larut, sehingga dapat diserap oleh
tubuh.
b) Usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding
bagian dalam dari usus kecil ditutupi oleh jutaan villi dan
mikrovilli. Kombinasi keduanya meningkatkan luas permukaan
usus halus secara besar-besaran, memungkinkan penyerapan nutrisi
terjadi.
5) Usus Besar
Usus besar membentuk huruf “U” terbalik di atas usus halus yang
digulung. Ini dimulai di sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri
bawah. Usus besar berukuran sekitar 5-6 meter, yang memiliki tiga bagian,
yaitu sekum (cecum), kolon dan rektum (rectum). Sekum adalah kantung
di awal usus besar. Area ini memungkinkan makanan lewat dari usus halus
ke usus besar. Kolon adalah tempat cairan dan garam diserap dan
memanjang dari sekum ke rektum. Bagian terakhir dari usus besar adalah
rektum, yang mana kotoran (bahan limbah) disimpan sebelum
meninggalkan tubuh melalui anus.

14
Fungsi utama dari usus besar adalah membuang air dan garam
(elektrolit) dari bahan yang tidak tercerna dan membentuk limbah padat
yang dapat dikeluarkan. Bakteri di usus besar membantu memecah bahan
yang tidak tercerna. Sisa isi usus besar dipindahkan ke arah rektum, di
mana feses disimpan sampai meninggalkan tubuh melalui anus.

2.4 Organ – Organ Asesoris


Organ pencernaan tambahan (aksesoris), Organ pencernaan tambahan ini
berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya.
gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan ke pada saluran pencernaan melalui sebuah
saluran kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang
berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung
empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan
pankreas.
a. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut.
Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses
pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah, “air liur”. Di dalam
rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan
kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu
a) Gigi
berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi
halus keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan
mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan
atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham dengan,
dan gigi geraham belakang. secara umum, gigi manusia terdiri
daritiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum),
dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau pundak gigi merupakan
bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki
bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk

15
seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi
geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan
datar berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan
dengan fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi
taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek
makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar
dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan.
Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi,
sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam
rahang. Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang
menutupi mahkota gigi. Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sum-
sum gigi (pulpa) merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat
serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila
gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena pada sum-sum gigi
terdapat saraf.
b) Lidah
Merupakan suatu massa otot lurik yang diliputi oleh membran
mukosa serabut-serabut otot satu sama lain saling bersilangan
dalam 3 bidang, berkelompok dalam berkas-berkas, biasanya
dipisahkan oleh jaringan menyambung. Pada permukaan bawah
lidah, membran mukosanya halus, sedangkan permukaan dorsalnya
iregulr, diliputi oleh banyak tonjolan-tonjolan kecil yang
dinamakan papilae. Papilae lidah merupakan tonjolan-tonjolan
epitel mulut dan lamina propria yang diduga bentuk dan fungsinya
berbeda. Terdapat 4 jenis papilae :
 Papilae filiformis, mempunyai bentuk penonjolan langsing
dan konis, sangat banyak, dan terdapat diseluruh
permukaan lidah. Epitelnya tidak mengandung puting
kecap (reseptor).
 Papilae fungiformis menyerupai bentuk jamur karena
mereka mempunyai tangkai sempit dan permukaan atasnya

16
melebar. Papilae ini, mengandung puting pengecapan yang
tersebar pada perrmukaan atas, secara tidak teratur terdapat
disela-sela antara papilae filoformis yang banyak
jumlahnya.
 Papilae foliatae, tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yang
sangat padat sepanjang pinggir lateral belakang lidah,
papila ini mengandung banyak puting kecap.
 Papilae circumfatalae merupakan papilae yang sangat besar
yang permukaannya piipih meluas diatas papilae lain.
Papilae circumfalatae tersebar pada daerah “ V “ pada
bagian posterior lidah. Banyak kelenjar mukosa dan serosa
(van embner) mengalirkan isinya kedalam alur dalam yang
mengelilingi pinggir masing-masing papila. Susunan yang
menyerupai parit ini memungkinkan aliran cairan yang
kontinyu diatas banyak puting kecap yang terdapat
sepanjang sisi papila ini. Aliran sekrresi ini penting untuk
menyingkirkan partikel-partikel dari sekitar puting kecap
sehingga mereka dapat menerima dan memproses
rangsangan pengecapan yang baru. Selain kelenjar-kelenjar
serosa yang berkaitan dengan jenis papila ini, terdapat
kelenjar mukosa dan serosa kecil yang tersebar diseluruh
dinding rongga mulut lain epiglotis, pharynx, palatum, dan
sebagainya untuk memberi respons terhadap rangsangan
kecap.
c) Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva) kelenjar
ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu
 Kelenjar parotis terletak di bawah telinga.
 Kelenjar Submandibularis terletak di rahang bawah.
 Kelenjar Sublingualis terletak di bawah lidah

17
Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar
submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah
yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk
memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk
membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Selain
itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas,
dingin,asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin
(amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam
mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ
pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada
PH antara 6,8 – 7 dan suhu 30ºC.

b. Pharynx
Merupakan peralihan ruang antara rongga mulut dan sistem pernapasan
dan pencernaan. Ia membentuk hubungan antara daerah hidung dan
larynx. Pharynx dibatasi oleh epitel berlapis gepeng jenis mukosa, kecuali
pada daerah-daerah bagian pernapasan yang tidak mengalami abrasi. Pada
daerah-daerah yang terakhir ini, epitelnya toraks bertingkat bersilia dan
bersel goblet. Pharynx mempunyai tonsila yang merupakan sistem
pertahanan tubuh. Mukosa pharynx juga mempunyai banyak kelenjar-
kelenjar mukosa kecil dalam lapisan jaringan penyambung padatnya.
c. Kerongkongan (esofagus)
merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung.
kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah
dari mulut menuju lambung. jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan. Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang
sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan
kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot
yang memandang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara
bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang-kempis
kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung.

18
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik.
Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada
kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses
menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai
kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum
mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak
menurut kehendak kita (tidak disadari).
d. Lambung (ventrikulus)
Merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut
sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri
dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat
(fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan
berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung
dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat
klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan
dari lambung.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar,
memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung
berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan baik dan bercampur
merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam
lambung berbentuk seperti bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel
kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan
getah lambung. getah lambung mengandung air lendir (musin), asam
lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat
asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung
berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama
makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa.
Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang
terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan
bahwa didalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.

19
d) Pergantian (turnover) Mukosa Lambung
Selain untuk mengganti sel-sel epitel yang mengelupas setiap hari,
membran mukosa lambung dapat mengalami regenerasi bila
cedera. Aktivitas mitosis terutama dilakukan oleh sel-sel leher
kelenjar. Kecepatan pembaharuan sel-sel epitel ini sekitar 5 hari.
Epitel pembatas lambung hidupnya singkat, dan sel-sel terus
menerus mengelupas dalam lumen. Sel-sel ini dengan lambat
berdiferensiasi menjadi sel partietal dan chief cells (sel 1imogenik).
Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga
menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk mengeluaran
(sekresi) getah lambung. Di dalam lambung terjadi gerakan
mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai
didaerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada
saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong.
Jika, lambung berisi makanan,gerak mengaduk lebih giat
dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita
pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita
sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung
kosong.
e) Usus halus (intestinum)
Merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat
terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus
terdiri dari :
 Usus dua belas jari (duodenum)
 Usus kosong (jejenum)
 Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas
dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang
mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
 Amilopsin (Amilase Pankreas)

20
yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi
gula lebih sederhana (maltosa)
 Steapsin (lipase pankreas)
yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol.
 Tripsinogen
Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin
yaitu enzimyang mengubah Protein dan pepton menjadi
dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus
halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung
empedu. Selanjutnya,empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus
dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat
warna empedu (bilirubin).Garam empedu berfungsi mengemulsikan
lemak. zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan
cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. zat warna
empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.

Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan
saluran empedu.Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga
menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :

- Maltase berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.


- Laktase berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
- Sukrase berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
- Tripsin berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
- Enterokinase berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

Membran mukosa usus halus menunjukkan sederetan lipatan permanen


yang disebut plika sirkularis atau valvula Kerkringi. Pada membran mukosa
terdapat lubang kecil yang merupakan muara kelenjar tubulosa simpleks yang
dinamakan kelenjar intestinal (Kriptus atau Kelenjar Lieberkuhn). Kelenjar-

21
kelenjar intestinal mempunyai epitel pembatas usus halus dan sel-sel goblet
(bagian atas).
Mukosa usus halus dibatasi oleh beberapa jenis sel, yang paling banyak
adalah sele pitel toraks (absorptif), sel paneth, dan sel-sel yang mengsekresi
polipeptida endokrin.
- Sel toraks adalah sel-sel absorptif yang ditandai oleh adanya
permukaan apikalyang mengalami spesialisasi yang dinamakan
“pstriated border” yang tersusunatas mikrovili. Mikrovili mempunyai
fungsi fisiologis yang penting karena sangat menambah permukaan
kontak usus halus dengan makanan. Striated border merupakan tempat
aktivitas enzim disakaridase usus halus. Enzim ini terikat pada
mikrovili, menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida, sehingga
mudah diabsorbsi. Di tempat yang sama diduga terdapat enzim
dipeptidase yang menghidrolisis dipeptida menjadi unsur-unsur asam
aminonya. fungsi sel toraks usus halus lebih penting adalah
mengabsorbsi zat –zat sari-sari yang dihasilkan dari proses pencernaan.

- Sel-sel goblet terletak terselip diantara sel-sel absorpsi, jumlahnya lebih


sedikit dalam duodenum dan bertambah bila menjadi ileum. Sel goblet
menghasilkan gliko protein asam yang fungsi utamanya melindungi dan
melumasi mukosa pembatas usus halus.
- Sel-sel Paneth (makrofag)
Pada bagian basal kelenjar intestinal merupakan seleksokrin serosa
yang mensintesis lisosim yang memiliki aktivitas anti bakteri dan
memegang peranan dalam mengawasi flora usus halus.
- Sel-sel endokrin
Saluran pencernaan. Hormon-hormon saluran pencernaan antara lain :
sekretin, dan kolesistokinin (CCK). Sekretin berperan sekresi cairan
pankreas dan bikarbonat. Kolesitokinin berperan merangsang kontraksi
kantung empedu dan sekresi enzim pankreas. Dengan demikian, aktivitas

22
sistem pencernaan diregulasi oleh sistem saraf dan hormon-hormon
peptida.

f) Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya
selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar
menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia
coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa
makanan menjadi feses. selain membusukkan sisa makanan,
bakteri E. Coli juga menghasilkan vitamin K. Citamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah. sisa makanan dalam usus
besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan
air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar.
Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus
buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir
pada anus.
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai
antara empat sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan
dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di
dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju
ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh
otot polos (Otot tak sadar
g) Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum
dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian
rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot sphinkter
rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot sphinkter
yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. jadi,
proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu
dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan

23
mengendurnya otot sphinkter anus dankontraksi kolon serta
rektum.
h) Kelenjar Saliva
Disamping kelenjar-kelenjar kecil yang tersebar di seluruh
rongga mulut, terdapat 3 pasang kelenjar saliva yang besar,
Kelenjar parotis, submandibularis (Submaxilaris), dan
Sublingualis. Kelenjar saliva tersusun atas unit-unit morfologik dan
fungsional yang dinamakan adenomer. Suatu adenomer memiliki
bagian sekretoris yang terdiri atas se-sel glandularis. Dekat basis
sel sekretoris dan duktus interkalaris terdapat sel-sel otot polos
yang disebut miopitel. Kelenjar saliva yang besar tidak
semata-mata kelompokan adenomer tetapi mengandung unsur-
unsur lain seperti jaringan penyambung, Pembuluh darah dan
limfe, dan saraf-saraf. Saluran yang terdapatdalam lobulus
dinamakan duktus intralobularis bergabung menjadi duktu
sekstralobularis. Fungsi kelejar saliva adalah membasahi dan
melumasi rongga mulut dan isinya, memulai pencernaan makanan,
menyelenggarakan eksresi zat - zat tertentu seperti urea dan
tiosianat, dan mereabsorpsi natrium dan mengeksresi kalium.
Fungsi utama pankreas adalah menghasilkan enzim-enzim
pencernaan yang bekerja dalam usus halus dan mengeksresi
hormone insulin dan glukagen ke dalam aliran darah.
i) Pankreas
Pankreas tersusun atas bagian eks!krin dan endokrin. Bagian
endokrin terdiri atas pulau Langerhans, dan bagian eksokrin terdiri
atas kelenjar asiner, maka disebut bagian asini pankreas. sel asiner
pankreas merupakan sel serosa, dan memilki sifat memsintesis
protein. setelah disintesis dalam bagian basal sel, maka proenzim
selajutnya meninggalkan retikulum endoplasma kasar dan masuk
apparatus golgi. Proenzim tersebut dikumpulkan dalam vesikel-
vesikel sekresi yang disebut sebagai granula prozimogen. Granula

24
sekresi yang matang (granula zimogen), melekat pada membran
dan terkumpul pada bagian apikal (ujung) sel. Bagian eksokrin
pankreas manusia mensekresikan :
- Air
- ion-ion bikarbonat,
- enzim : karboksi peptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease,
lipase, dan amilase.
- proenzim sebagai berikut : tripsinogen, kimotripsinogen.
Regulasi sekresi asini pankreas diatur oleh 2 hormon-
sekretin dan kolesistokinin (dahulu dinamakan pankreoenzim )
yang dihasilkan oleh mukosa duodenum. Perangsangan nervus
vagus (Saraf parasimpatis) juga akan meningkatkan sekresi
pankreas.
A. Sekretin bersifat merangsang sekresi cairan, sedikit
protein (enzim) dan kaya akan bikarbonat. Fungsinya
terutama mempermudah transport air dan ion. Hasil
sekresi ini berperanan untuk menetralkan kimus yang
asam (makanan yang baru dicernakan sebagian)
sehingga enzim-enzim pankreas dapat berfungsi pada
batas PH netral optimalnya.

B. Kolosistokinin
merangsang sekresi cairan (sedikit) , banyak protein
danenoim. Hormon ini bekerja terutama dalam proses
pengeluaran granula-granula zimogen. Kerja gabungan
ke dua enzim tersebut menghasilkan sekresi getah
pankreas yang kaya akan enzim.

j) Hati (Hepar)

25
Merupakan organ terbesar dari tubuh, setelah kulit, terletak
dalam rongga abdomen di bawah diafragma. sebagian besarnya
darahnya (sekitar 70%) berasal dari vena porta. Melalui vena porta,
semua zat yang diabsorpsi melalui usus mengapai hati kecuali
asam lemak, yang ditransfer melalui pembuluh limfe.

DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin.2015.ILMU BIOMEDIK DASAR.Jakarta : Salemba Medika

26
https://jurnal.ugm.ac.id › jfs › article › download

Sakung Jamaluddin, S.Pd, M.Kes.DASAR-DASAR BIOMEDIK,TIM

Syaifuddin.2005.ATLAS BERWARNA TIGA BAHASA ANATOMI TUBUH


MANUSIA.Jakarta : Salemba Medika

Syaifuddin.2002.ANATOMI FISIOLOGI.Jakarta : EGC

Soal IBD Kelompok 12

Nama kelompok :

27
1. Maudina
2. Sri Ramadani
3. Winda Umaya

Mata Kuliah : Ilmu Biomedik Dasar

1. Proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi


molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah di cerna merupakan
pengertian dari....
a. Pencernaan mekanik
b. Pencernaan kimiawi
c. Adsorpasi penyerepan
d. Defekasi penyingkiran
e. Injesti
2. Membran serosa rangkap yang terbesar di dalam tubuh yang terdiri dari
bagian utama dalah pengertian dari....
a. Peritoneum
b. Peritoneum parental
c. Perionitis
d. Cavitas perionealis
e. Mesinteriam
3. Berbentuk tabung tipis sekitar satu inci dengan panjang sekitar 10 meter
terletak hanya lebih rendah dari pada lambung dan memakan sebagian besar
ruang di rongga mulut pengertian dari....
a. Lambung
b. Kerongkongan
c. Mulut
d. Usus besar
e. Usus halus

28
4. Merupakan organ terbesar dari tubuh, setelah kulit, terletak dalam rongga
abdomen di bawah diafragma adalah pengertian dari....
a. Hati (liver)
b. Pankreas
c. Kelenjar saliva
d. Anus
e. Usus besar
5. Adalah sel-sel abserptik yang di tandai oleh adanya permukaan apikalnya
mengalami spesialisasi yang dinamakan “pstriated bordir” yang tersusun atas
mikrovili adalah pengertian dari....
a. Sel-sel endokrin
b. Sel-sel panent
c. Sel-sel goblet
d. Sel toraks
e. Sel pencernaan
6. Adalah lembaran ganda peritoneum yang berawal sebagai lanjutan peritenium
viceral sebuah organ pengertian dari....
a. Mesinterium
b. Omeritum
c. Ligamentum peritoneal
d. Omentum minor
e. Sekun
7. Sebutkan fungsi dari mulut....
a. Menentukan makanan
b. Mengubah makanan
c. Untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus
d. Untuk mencampur makanan dan cairan
e. Untuk menyimpan makanan
8. Sebutkan fungsi dari maltase....
a. Mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
b. Mengubah maltosa menjadi glukosa

29
c. Mengubah laktosa menjadi glukosa galaktosa
d. Mengubah pepton menjadi asam amino
e. Mengubah laktosa menjadi glukosa
9. Berbentuk huruf “U” terbalik di atas usus halus yang digulung pengertian
dari....
a. Mulut
b. Usus halus
c. Hati
d. Keronglongan
e. Usus besar
10. Enzim yang berfungsi untuk mengubah protein menjadi pepton, proteosa dan
polipeptida adalah enzim....
a. Enzim amilase
b. Enzim lipase
c. Enzim pepsin
d. Ensim renin
e. Asam lambung dan asam klorida

30

Anda mungkin juga menyukai