IBD Kel 11
IBD Kel 11
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bernafas adalah kegiatan yang selalu kita lakukan, bahkan sejak lahir. Tidak hanya
manusia, Baik hewan maupun tumbuhan juga bernapas . Karena hewan dan tumbuhan juga
sama sama memerlukan oksigen untuk memenuhi kehidupannya. tumbuhan perlu bernapas
untuk bisa melalakukan proses fotosintesis, agar bisa tumbuh semakin besar dan semakin
tinggi.
Di dalam sistem pernapasan pada manusia ada organ berupa saluran udara,
pembuluh darah paru, paru-paru dan otot pernapasan. Organ-organ ini bertugas membantu
tubuh dalam pertukaran gas. Pertukaran gas pun ada dua, yaitu antara udara dengan darah
serta antara darah dengan sel-sel di seluruh tubuh. Pada intinya, organ-organ tersebut
membantu menyalurkan udara ke seluruh bagian tubuh.
Fungsi organ pernapasan, selain berperan dalam pertukaran udara dan gas, juga
menyaring, melembapkan dan menghangatkan udara yang masuk ke dalam tubuh. Lebih
jauh lagi, sistem pernapasan juga berperan dalam memelihara dan menyeimbangkan
kondisi di dalam tubuh agar tetap stabil. Dalam istilah medis kemampuan menyeimbangkan
kondisi ini disebut homeostasis.
2. Tujuan
Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan untuk memperkenalkan aspek-aspek umum tentang struktur dan
fungsi sistem pernafasan.
Tujuan Khusus
Makalah ini bertujuan untuk meningkatkan minat pembaca untuk mengetahui lebih luas
lagi pengetahuan tentang struktur dan fungsi sistem pernafasan.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Sistem Pernafasan
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk
pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran
yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.
Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem
pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki
sistem pernapasan.
A. Pernafasan
Pernapasan adalah proses di mana gas dipertukarkan antara tubuh dan udara luar.
Paru-paru dan organ lain dari sistem pernapasan membawa oksigen ke dalam tubuh dan
melepaskan karbon dioksida ke atmosfer.
Dimana oksigen masuk ke dalam darah? Sel darah merah seperti truk yang
mengangkut kargo pada sistem jalan raya. Kargo mereka adalah oksigen, dan jalan raya
adalah pembuluh darah. Di mana kargo sel-sel darah merah mereka mengambil oksigen?
Jawabannya adalah paru-paru. Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan. Sistem
pernapasan adalah sistem tubuh yang membawa udara yang mengandung oksigen ke dalam
tubuh dan melepaskan karbon dioksida ke atmosfer.
2
Fungsi dari sistem pernapasan adalah pertukaran gas antara tubuh dan udara luar.
Proses ini, disebut respirasi, sebenarnya terdiri dari dua bagian. Pada bagian pertama, oksigen
di udara ditarik ke dalam tubuh dan karbon dioksida dilepaskan dari tubuh melalui saluran
pernapasan. Pada bagian kedua, sistem peredaran darah memberikan oksigen ke sel-sel tubuh
dan mengambil karbon dioksida dari sel-sel dalam kembali. Paru-paru adalah organ pada
sistem pernapasan.
Pada paru-paru di mana oksigen ditransfer dari sistem pernapasan dengan sistem peredaran
darah. Fungsi sistem pernapasan lainnya:
3
1. Hidung dan Rongga Hidung
Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau udara untuk
bernapas. Fungsi hidung adalah menghirup oksigen (O2) dan sebagai jalur keluarnya
karbon dioksida (CO2). Organ ini terletak di tulang tengkorak dan tersusun dari tulang
rawan, tulang, otot, dan kulit. Di dalam hidung, terdapat rongga hidung yang berperan
penting dalam proses pernapasan. Rongga hidung berfungsi untuk melembabkan,
menghangatkan, dan menyaring (filter) udara yang masuk ke tubuh.
2. Tenggorokan (Faring)
Tenggorokan, atau disebut faring, merupakan jalur terusan setelah kita menghirup
udara melalui hidung. Pada tenggorokan, organ pernapasan dilanjutkan dengan pangkal
tenggorokan (laring), trakea, dan bronkus.
Laring, yang dikenal sebagai “kotak suara”, adalah penghubung untuk faring
dan trakea. Di bagian ini, terdapat pita suara dan katup epiglottis, yang memisahkan
saluran makanan dengan saluran udara.
4. Trakea
Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan bagi udara dari
leher ke bagian dada. Bentuknya seperti pipa. Fungsi utamanya sebagai jalur udara untuk
masuk dan keluar dari paru-paru. Organ ini tersusun atas cincin tulang rawan dan terdapat
di depan kerongkongan.
5. Bronkus
6. Bronchiolus
Bronchiolus adalah percabangan dari bronkhus, saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih
tipis. Bronchiolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3, percabangan ini akan
4
membentuk cabang yang lebih halus seperti pembuluh. Mengandung tulang rawan dan
kelenjar, lamina proporia dikelilingi otot polos, lapisan terluarnya terdiri atas jaringan ikat.
7. Alveolus
setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah. Alveolus berfungsi sebagai
permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup untuk
8. Paru-paru
Paru-paru merupakan organ vital pernapasan yang dibungkus oleh lapisan bernama pleura.
Letaknya berada di rongga dada di atas diafragma. Bentuknya mirip seperti spons dan
terdiri dari 2 bagian, yaitu kiri dan kanan. Paru-paru kiri hanya memiliki 2 segmen.
Sementara paru-paru kanan mempunyai 3 segmen.
5
Tabel struktur dan fungsi organ sistem pernapasan manusia
Organ Struktur Fungsi
Rongga – Dilapisi dengan kapiler; – Menghangatkan, melembabkan dan
hidung menghangatkan udara sampai 37 ° C- menyaring udara yang masuk ke
mengeluarkan lendir; melembabkan sistem pernapasan
dan menyaring udara
– Dilapisi dengan silia; menyaring
kotoran di udara
Faring – Jalur yang menghubungkan rongga
hidung ke trakea
Epiglotis – Flap kecil dari jaringan ikat – Mencegah makanan tidak
memasuki trakea saat menelan –
mencegah udara masuk lambung saat
bernapas di
Laring – Terdiri dari tulang rawan – – Untuk menghasilkan suara untuk
mengandung pita suara; dua lipatan komunikasi
sangat elastis
Trakea – Tabung hampa dikelilingi oleh – Memungkinkan udara untuk
tulang rawan yang kuat, fleksibel melewati dari faring ke dalam paru-
berbentuk C – dilapisi dengan silia paru – cincin tulang rawan mencegah
– Dilapisi dengan sel yang trakea tidak runtuh dan
mensekresi lendir menyediakannya dengan dukungan
Paru-paru – Terdiri dari bronkus, bronkiolus – Organ utama dari sistem pernapasan
dan alveoli
Bronkus – Cabang dari trakea – tabung – Untuk membawa udara ke paru-
berongga dikelilingi oleh cincin paru
tulang rawan
– Dilapisi dengan silia dan sel
mensekresi lender
Bronkiolus – Cabang dari bronkus – bronkiolus – Untuk mengurangi ukuran dan
besar mengeluarkan lendir dan membawa udara ke alveoli
dilapisi dengan silia
Alveoli – kumpulan kantung udara kecil – Adalah situs pertukaran gas
berongga; ujung bronkiolus terkecil –
dikelilingi oleh jaringan luas kapiler
– Struktur yang sangat kecil dengan
luas permukaan yang sangat tinggi
Berdasarkan otot yang berperan aktif, pernapasan manusia dan mamalia dibedakan menjadi
dua yaitu:
1. Pernapasan Dada
Yang berperan adalah otot-otot antarrusuk atau interkostal untuk menggerakkan tulang-tulang
rusuk. Mekenismenya sebagai berikut:
1. Inspirasi, otot tulang rusuk bagian luar berkontraksi maka tulang rusuk terangkat
sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya tekanan dalam paru-paru
mengecil sehingga udara diluar mempunyai tekanan yang lebih besar masuk ke dalam
paru-paru.
2. Ekspirasi, bila otot-otot tulang rusuk bagian luar berelaksasi yaitu tulang rusuk dan
tulang dada turun kembali sehingga volume rongga dada mengecil. Oleh karena itu
tekanan bagian luar paru-paru lebih kecil daripada bagian dalam sehingga udara
keluar dari paru-paru.
2. Pernapasan Perut
7
Yang berperan dalam pernapasan ini adalah otot diafragma (sekat antara rongga dada dan
rongga perut)
1. Inspirasi, bila otot diafragma berkontraksi sehingga mendatar, maka rongga dada
membesar. Oleh karena itu tekanan uara menjadi kecil sehingga udara masuk ke
dalam paru-paru.
2. Ekspirasi, bila otot diafragma berelaksasi, maka rongga dada mengecil. Akibatnya
tekanan di paru-paru membesar sehingga udara keluar dari paru-paru.
Volume tidal adalah volume udara pernapasan (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih
kurang 500 cc (cm3) atau 500 mL.
Volume cadangan ekspirasi atau udara suplementer adalah volume udara yang masih
dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) biasa, yang
besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 mL.
8
Volume sisa/residu adalah volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru
setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya lebih kurang 1.000 cc
(cm3) atau 1.000 mL.
Volume udara pernapasan setiap orang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena setiap orang
memiliki volume paru-paru yang berbeda-beda juga. Volume paru-paru selain dipengaruhi
oleh faktor genetik, juga dipengaruhi oleh latihan. Para atlet, perenang, dan orang yang
berlatih yoga memiliki volume paru-paru yang lebih besar.
Demikian pula orang yang tinggal di dataran tinggi di mana kadar oksigennya rendah
cenderung memiliki volume paru-paru yang lebih besar. Laki-laki pada umumnya memiliki
volume paru-paru lebih besar dari wanita. Dalam keadaan normal biasa, manusia menghisap
dan mengeluarkan udara pernapasan kurang lebih 500 cc. Bila setengah liter ini
telah diembuskan, maka dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat, masih dapat
mengembuskan satu setengah liter udara cadangan di dalam paru-paru.
9
E. Transport Gas Pernapasan
Ventilasi
Ventilasi merupakan proses pertukaran udara antara atmosfer dengan alveoli. Proses
ini terdiri dari inspirasi (masuknya udara ke paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya udara dari
paru-paru). Ventilasi terjadi karena adanya perubahan tekanan intra pulmonal, pada saat
inspirasi tekanan intra pulmonal lebih rendah dari tekanan atmosfer sehingga udara dari
atmosfer akan terhisap ke dalam paru-paru. Sebaliknya pada saat ekspirasi tekanan
intrapulmonal menjadi lebih tinggi dari atmosfer sehingga udara akan tertiup keluar dari
paru-paru.
Setelah inspirasi normal biasanya kita masih bisa menghirup udara dalam-dalam
(menarik nafas dalam), hal ini dimungkinkan karena kerja dari otot-otot tambahan isnpirasi
yaitu muskulus sternokleidomastoideus dan muskulus skalenus.
Ekspirasi merupakan proses yang pasif dimana setelah terjadi pengembangan cavum
thorax akibat kerja otot-otot inspirasi maka setelah otot-otot tersebut relaksasi maka terjadilah
ekspirasi. Tetapi setelah ekspirasi normal, kitapun masih bisa menghembuskan nafas dalam-
dalam karena adanya kerja dari otot-otot ekspirasi yaitu muskulus interkostalis internus dan
muskulus abdominis.
10
Kerja dari otot-otot pernafasan disebabkan karena adanya perintah dari pusat
pernafasan (medula oblongata) pada otak. Medula oblongata terdiri dari sekelompok neuron
inspirasi dan ekspirasi. Eksitasi neuron-neuron inspirasi akan dilanjutkan dengan eksitasi
pada neuron-neuron ekspirasi serta inhibisi terhadap neuron-neuron inspirasi sehingga
terjadilah peristiwa inspirasi yang diikuti dengan peristiwa ekspirasi. Area inspirasi dan area
ekspirasi ini terdapat pada daerah berirama medula (medulla rithmicity) yang menyebabkan
irama pernafasan berjalan teratur dengan perbandingan 2 : 3 (inspirasi : ekspirasi).
Fleksibilitas paru sangat penting dalam proses ventilasi. Fleksibilitas paru dijaga oleh
surfaktan. Surfaktan merupakan campuran lipoprotein yang dikeluarkan sel sekretori alveoli
pada bagian epitel alveolus dan berfungsi menurunkan tegangan permukaan alveolus yang
disebabkan karena daya tarik menarik molekul air & mencegah kolaps alveoli dengan cara
membentuk lapisan monomolekuler antara lapisan cairan dan udara.
Energi yang diperlukan untuk ventilasi adalah 2 – 3% energi total yang dibentuk oleh
tubuh. Kebutuhan energi ini akan meningkat saat olah raga berat, bisa mencapai 25 kali lipat.
Volume tidal adalah volume udara yang diinspirasi dan diekspirasi dalam pernafasan normal.
IRV (volume cadangan inspirasi) adalah volume udara yang masih bisa dihirup paru-paru
setelah inspirasi normal. ERV (volume cadangan ekspirasi) adalah volume udara yang masih
bisa diekshalasi setelah ekspirasi normal. Sedangkan RV (volume sisa) adalah volume udara
yang masih tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat.
11
Difusi
Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara alveoli dengan darah
pada kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan, gas berdifusi dari tekanan
tinggi ke tekanan rendah. Salah satu ukuran difusi adalah tekanan parsial.
Difusi terjadi melalui membran respirasi yang merupakan dinding alveolus yang
sangat tipis dengan ketebalan rata-rata 0,5 mikron. Di dalamnya terdapat jalinan kapiler yang
sangat banyak dengan diameter 8 angstrom. Dalam paru2 terdapat sekitar 300 juta alveoli dan
bila dibentangkan dindingnya maka luasnya mencapai 70 m2 pada orang dewasa normal.
Saat difusi terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida secara simultan.
Saat inspirasi maka oksigen akan masuk ke dalam kapiler paru dan saat ekspirasi
karbondioksida akan dilepaskan kapiler paru ke alveoli untuk dibuang ke atmosfer. Proses
pertukaran gas tersebut terjadi karena perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida
antara alveoli dan kapiler paru.
12
Volume gas yang berdifusi melalui membran respirasi per menit untuk setiap
perbedaan tekanan sebesar 1 mmHg disebut dengan kapasitas difusi. Kapasitas difusi oksigen
dalam keadaan istirahat sekitar 230 ml/menit. Saat aktivitas meningkat maka kapasitas difusi
ini juga meningkat karena jumlah kapiler aktif meningkat disertai dDilatasi kapiler yang
menyebabkan luas permukaan membran difusi meningkat. Kapasitas difusi karbondioksida
saat istirahat adalah 400-450 ml/menit. Saat bekerja meningkat menjadi 1200-1500,ml/menit.
Difusi,dipengaruhi oleh :
1. Ketebalan membran respirasi
2. Koefisien difusi
3. Luas permukaan membran respirasi*
4. Perbedaan tekanan parsial
Transportasi
Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses transportasi oksigen ke sel-sel yang
membutuhkan melalui darah dan pengangkutan karbondioksida sebagai sisa metabolisme ke
kapiler paru. Sekitar 97 - 98,5% Oksigen ditransportasikan dengan cara berikatan dengan Hb
(HbO2/oksihaemoglobin,) sisanya larut dalam plasma. Sekitar 5- 7 % karbondioksida larut
dalam plasma, 23 – 30% berikatan dengan Hb(HbCO2/karbaminahaemoglobin) dan 65 –
70% dalam bentuk HCO3 (ion bikarbonat).
13
Saat istirahat, 5 ml oksigen ditransportasikan oleh 100 ml darah setiap menit. Jika
curah jantung 5000 ml/menit maka jumlah oksigen yang diberikan ke jaringan sekitar 250
ml/menit. Saat olah raga berat dapat meningkat 15 – 20 kali lipat.
1. Cardiac Output
2. Jumlah eritrosit
3. Aktivitas
4. Hematokrit darah
Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas pada sel/jaringan. Difusi gas pada
sel/jaringan terjadi karena tekanan parsial oksigen (PO2) intrasel selalu lebih rendah dari PO2
kapiler karena O2 dalam sel selalu digunakan oleh sel. Sebaliknya tekanan parsial
karbondioksida (PCO2) intrasel selalu lebih tinggi karena CO2 selalu diproduksi oleh sel
sebagai sisa metabolisme.
Regulasi
14
Sistem respirasi diatur oleh pusat pernafasan pada otak yaitu medula oblongata. Pusat
nafas terdiri dari daerah berirama medulla (medulla rithmicity) dan pons. Daerah berirama
medula terdiri dari area inspirasi dan ekspirasi. Sedangkan pons terdiri dari pneumotaxic area
dan apneustic area. Pneumotaxic area menginhibisi sirkuit inspirasi dan meningkatkan irama
respirasi. Sedangkan apneustic area mengeksitasi sirkuit inspirasi.
F. Pengaturan Pernafasan
15
Pengaturan pernapasan oleh persarafan dilakukan oleh korteks cerebri, medulla oblongata,
dan pons.
a. Korteks Cerebri
Berperan dalam pengaturan pernapasan yang bersifat volunter sehingga memungkinkan kita
dapat mengatur napas dan menahan napas. Misalnya pada saat bicara atau makan.
b. Medulla oblongata
Terletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan automatik atau spontan. Pada kedua
oblongata terdapat dua kelompok neuron yaitu Dorsal Respiratory Group (DRG) yang
terletak pada bagian dorsal medulla dan Ventral Respiratory Group (VRG) yang terletak pada
ventral lateral medula. Kedua kelompok neuron ini berperan dalam pengaturan irama
pernapasan. DRG terdiri dari neuron yang mengatur serabut lower motor neuron yang
mensyarafi otot-otot inspirasi seperti otot intercosta interna dan diafragma untuk gerakan
inspirasi dan sebagian kecil neuron akan berjalan ke kelompok ventral. Pada saat pernapasan
kuat, terjadi peningkatan aktivitas neuron di DRG yang kemudian menstimulasi untuk
mengaktifkan otot-otot asesoris inspirasi, setelah inspirasi selesai secara otomatis terjadi
ekspirasi dengan menstimulasi otot-otot asesoris.
Kelompol ventral (VRG) terdiri dari neuron inspirasi dan neuron ekspirasi. Pada saat
pernafasan tenang atau normal kelompok ventral tidak aktif, tetapi jika kebutuhan ventilasi
meningkat, neuron inspirasi pada kelompok ventral diaktifkan melalui rangsangan kelompok
dorsal. Impuls dari neuron inspirasi kelompok ventral akan merangsang motor neuron yang
mensyarafi otot inspirasi tambahan melalui N IX dan N X. Impuls dari neuron ekspirasi
kelompok ventral akan menyebabkan kontraksi otot-otot ekspirasi untuk ekspirasi aktif.
c. Pons
Pada pons terdapat 2 pusat pernapasan yaitu pusat apneutik dan pusat pnumotaksis. Pusat
apneutik terletak di formasio retikularis pons bagian bawah. Fungsi pusat apneutik adalah
untuk mengkoordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi dengan cara mengirimkan
rangsangan impuls pada area inspirasi dan menghambat ekspirasi. Sedangkan pusat
pneumotaksis terletak di pons bagian atas. Impuls dari pusat pneumotaksis adalah membatasi
durasi inspirasi, tetapi meningkatkan frekuensi respirasi sehingga irama respirasi menjadi
halus dan teratur, proses inspirasi dan ekspirasi berjalan secara teratur pula.
2. Kendali Kimia
Banyak faktor yang mempengaruhi laju dan kedalaman pernapasan yang sudah diset oleh
pusat pernapasan, yaitu adanya perubahan kadar oksigen, karbon dioksida dan ion hidrogen
dalam darah arteri. Perubahan tersebut menimbulkan perubahan kimia dan menimbulkan
respon dari sensor yang disebut kemoreseptor. Ada 2 jenis kemoreseptor, yaitu kemoreseptor
pusat yang berada di medulla dan kemoreseptor perifer yang berada di badan aorta dan
karotid pada sistem arteri.
a. Kemoreseptor pusat, dirangsang oleh peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah
arteri, cairan serebrospinal peningkatan ion hidrogen dengan merespon peningkatan frekuensi
dan kedalaman pernapasan.
16
b. Kemoreseptor perifer, reseptor kimia ini peka terhadap perubahan konsentrasi oksigen,
karbon dioksida dan ion hidrogen. Misalnya adanya penurunan oksigen, peningkatan karbon
dioksida dan peningkatan ion hidrogen maka pernapasan menjadi meningkat.
a. Baroreseptor, berada pada sinus kortikus, arkus aorta atrium, ventrikel dan pembuluh
darah besar. Baroreseptor berespon terhadap perubahan tekanan darah. Peningkatan tekanan
darah arteri akan menghambat respirasi, menurunnya tekanan darah arteri dibawah tekanan
arteri rata-rata akan menstimulasi pernapasan.
b. Peningkatan suhu tubuh, misalnya karena demam atau olahraga maka secara otomatis
tubuh akan mengeluarkan kelebihan panas tubuh dengan cara meningkatkan ventilasi.
d. Refleks hering-breuer, yaitu refleks hambatan inspirasi dan ekspirasi. Pada saat inspirasi
mencapai batas tertentu terjadi stimulasi pada reseptor regangan dalam otot polos paru untuk
menghambat aktifitas neuron inspirasi. Dengan demikian refleks ini mencegah terjadinya
overinflasi paru-paru saat aktifitas berat.
17
G. Spirometri
18
Tujuan dan Cara Kerja Spirometry
Tes Spirometri ini biasanya menghasilkan FVC (kapasitas vital paksa), yang
memberitahukan dokter ahli jumlah terbesar udara yang dapat dihembuskan oleh pasien
(dengan kekuatan maksimum) setelah diberitahu untuk menghirup udara sedalam mungkin.
Jika FVC-nya menunjukan hasil yang lebih rendah dari hasil normal, dokter dapat
menyimpulkan bahwa pasien memiliki masalah penyumbatan pernapasan.
19
Teknologi yang dikembangkan pada tahun 1980an, menggunakan putaran
angin atau plat deflektor akhir (dengan total pisau kipas yang sama) yang membuat
aliran udara memutar sensor secara heliks melalui bagian utama dari sensor.
Teknologi ini memiliki kekurangan pada akurasi yang rendah pada low flow rates
dan cara teknologi ini merespon perubahan flow rates yang cepat.
3. Teknologi Ultrasonic
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
20
Pernapasan adalah proses di mana gas dipertukarkan antara tubuh dan udara luar.
Paru-paru dan organ lain dari sistem pernapasan membawa oksigen ke dalam tubuh dan
melepaskan karbon dioksida ke atmosfer.
Manusia dalam bernafas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Komponen – komponen respirasi pada manusia yaitu,
rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus dan paru-paru.
Pada proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernafasan pada manusia terbagi
atas pernafasan dada dan pernafasan perut.
2. Saran
Kita sebagai manusia perlu untuk menjaga kesehatan organ pernafasan kita agar
tidak terkena penyakit dari sistem pernafasan. Jagalah dan bersihkanlah selalu lingkungan
sekitar agar kita dapat hidup sehat dengan menghirup oksigen yang besih serta terbebas
dari polusi. Hindari juga merokok karena itu akan merugikan diri sendiri di suatu hari
nanti
DAFTAR PUSTAKA
https://hisham.id/2015/08/struktur-organ-sistem-pernapasan-manusia-dan-fungsinya.html
http://humanrespiration.blogspot.com/
21
https://artasfn02.blogspot.com/2018/02/volume-pernapasan-manusia.html
http://fisologi.blogspot.com/p/transport-gas-pernafasan.html
https://slideplayer.info/slide/3332020/
https://www.bisamed.co.id/apa-itu-spirometri/
https://blog.ruangguru.com/organ-pernapasan-dan-fungsinya
22