Disusun oleh:
NAMA : NATHASA ANGGRAENI
NIM : 195100201111021
KELOMPOK : U-4
(Herzegovina. I, 2016).
(Jati, 2013)
2.3 Penakar Hujan Otomatis (Hellman)
Menurut (Petonengan, 2016) penakar hujan merupakan alat untuk mengukur curah hujan. Salah satu
yang digunakan sekarang yaitu penakar hujan jenis Hellman. Alat ini termasuk jenis alat penakar hujan
recording atau alat yang dapat mencatat sendiri. Alat ini digunakan untuk mengukur hujan secara kontinyu
sehingga dapat diketahui intensitas hujan dan lama waktu hujan .
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat
pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat. Pada tangkai pelampung
terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada
pias yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air
dalam tabung hamper penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau
melewati puncak lengkungan selang gelas, maka berdasarkan sistem siphon otomatis , air dalam tabung
akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung. Bersamaan dengan keluarnya air, tangki
pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Jika hujan masih
terus-menerus turun, maka pelampung akan naik kembali seperti diatas. Dengan demikian jumlah curah
hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan menghitung garis-garis vertical (Muliantara. A dkk, 2015).
Thermometer Maksimum berfungsi untuk mengukur suhu udara maksimum. Cairan yang digunakan
padathermometer maksimum ini adalah air raksa yang digunakan untuk pengukuran suhu melalui rektal,
oral dan aksila. Thermometer ini dipasang dengan kemiringan 2º secara horizontal didalam
sangkarmeteorologi. Prinsip kerja thermometer ini,yaitu jika suhu udara naik ,maka air raksa dalam bola
akanmemuai mendorong cairan airraksa keluar melalui pipa yangmenyempit, suhu udara terusnaik sampai
mencapai nilaimaksimum. Jika suhu udaraturun, cairan air raksa dalambola akan menyusut sehinggaalur
air raksa dalam pipa kapiler terputus, namun ujung air raksa tetap menunjukkannilai skala yang
maksimum (Wartono. M dkk, 2018).
Thermometer Minimum berfungsi untuk mengukur suhu terendah/minimum pada suatu periode
pengamatan. Cairan yang digunakan pada thermometer ini adalah alcohol dan memiliki berbagai
kelemahan diantaranya pipa kapiler mudah pecah, raksa bersifat racun, sehingga berbahaya. Pada pipa
kapiler berisikan indeks (batang kaca kecil). Thermometer ini dipasang secara horizontal didalam
sangkar meteorologi. Prinsip kerja thermometer ini, yaitu jika suhu turun, alkohol akan menyusut dan
permukaan alkohol akan menarik indeks ke arah skala lebih kecil,sebaliknya jika suhu naik, permukaan
alkohol akan naik sedangkan indeks tetap tertinggal menunjukkan skala yang terendah yang dicapai suhu
udara. Karena thermometer yang paling sering digunakan adalah thermometer cair, maka kali ini akan kita
bahas cara memakai thermometer cair. Pertama, tempelkan benda yang akan kita ukur dengan ujung
thermometer yang berisi cairan thermometer. Jika kita akan mengukur suhu udara,sebagai contoh, cukup
letakkan thermometer pada ruangan yang terlindung dari sinar matahari langsung.Kemudian perhatikan
gerakan zat cair dalam thermometer. Tunggu beberapa saat sampai cairan berhenti bergerak. Bacalah
besaran skala yang terlihat tepat tegak lurus dengan thermometer (Riyadi dkk, 2015).
2.7 Theodolite
Pengukuran wilayah dalam skala luas dibutuhkan peralatan yang dapat menjangkau jarak tersebut.
Theodolite merupakan alat pengukuran luas untuk menentukan sudut yang dibentuk antara dua titik pada
saat pengukuran. Titik koordinat dalam suatu wilayah dapat diperoleh dengan bantuan theodolite.
Penggunaan theodolite memungkinkan untuk berpindah tepat guna mendapatkan data yang akurat.
Theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan
matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut
verticalnya dibuat 90º. Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala
arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku
pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu
bangunan bertingkat (Tribhuwana, A., 2018).
Tempatkan alat ukur theodolite di atas titik kerangka dasar atau titik kerangka penolong dan atur
sehingga alat siap untuk pengukuran,ukur dan catat tinggi alat di atas titik ini.Dirikan rambu di atas titik
bidik dan tegakkan rambu dengan bantuan nivo kotak.Arahkan teropong ke rambu ukur sehingga
bayangan tegak garis diafragma berimpit dengan garis tengah rambu.Kemudian kencangkan kunci
gerakan mendatar teropong. Kendorkan kunci jarum magnet sehingga jarum bergerak bebas.Setelah jarum
setimbang tidak bergerak,baca dan catat azimuth magnetis dari tempat alat ke titik bidik.Kencangkan
kunci gerakan tegak teropong, kemudian baca bacaan benang tengah,atas dan bawah serta cata dalam
buku ukur.Bila memungkinkan,atur bacaan benang tengah pada rambu di titik bidik setinggi alat,sehingga
beda tinggi yang diperoleh sudah merupakan beda tinggi antara titik kerangka tempat berdiri alat dan titik
detil yang dibidik (Wardhana, Y., 2015).
3.2
3.3
3.4
3.5
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LITERATUR