Anda di halaman 1dari 6

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA VII DAN BAB VII A

I. Sebelum Amandemen1
I.1. Bab VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat
Tentang Dewan Perwakilan Rakyat Pasal 19 sampai dengan Pasal 22;

Pasal 19 Ayat 1. Susunan Dewan Perwakilan Rakyat ditetapkan dengan undang-


undang.
Pasal 19 Ayat 2. Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam
setahun.

Pasal 20 Ayat 1. Tiap-tiap undang-undang menghendaki persetujuan Dewan


Perwakilan Rakyat.
Pasal 20 Ayat 2. Jika sesuatu rancangan undang-undang tidak mendapat
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat, maka rancangan
tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan
Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.

Pasal 21 Ayat 1. Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak memajukan


rancangan undang-undang.
Pasal 21 Ayat 2. Jika rancangan itu, meskipun disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat, tidak disahkan oleh Presiden, maka rancangan tadi
tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan
Perwakilan Rakyat masa itu.

Pasal 22 Ayat 1. Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak
menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-
undang.
Pasal 22 Ayat 2. Peraturan pemerintah itu harus mendapat persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat dalam persidangan yang berikut.
Pasal 22 Ayat 3. Jika tidak mendapat persetujuan, maka peraturan pemerintah itu
harus dicabut.

I.2. Bab VII A tentang Dewan Perwakilan Daerah


Belum ada.

1
https://www.docdroid.net/dQNO8VE/uud-1945-sebelum-amandemen-pdf halaman 5.
II. Amandemen Pertama2
II.1. Bab VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat
Perubahan terjadi pada Pasal 20 dan Pasal 21; Berubah menjadi:

Pasal 20 Ayat 1. Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk


undang-undang.
Pasal 20 Ayat 2. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama. Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat
persetujuan bersama, rancangan undang-undang itu tidak boleh
dimajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat
masa itu.
Pasal 20 Ayat 3. Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah
disetujui bersama untuk menjadi undang-undang.
Pasal 20 Ayat 4. Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui
bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga
puluh hari semenjak rancangan undang-undang tersebut
disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi
undang-undang dan wajib diundangkan.

Pasal 21. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul


rancangan undang-undang.

II.2. Bab VII A tentang Dewan Perwakilan Daerah


Belum ada.

2
https://www.jogloabang.com/pustaka/uud-1945-perubahan-pertama
III. Amandemen Kedua3
III.1. Bab VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat
Perubahan terjadi pada Pasal 19 dan Pasal 20 Ayat 2 sampai dengan 4 serta
ditambahkannya Pasal 20 Ayat 5, Pasal 20A, Pasal 22A, dan Pasal 22B; Menjadi:

Pasal 19 Ayat 1. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan


umum.
Pasal 19 Ayat 2. Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-
undang.
Pasal 19 Ayat 3. Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam
setahun.

Pasal 20 Ayat 1. Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk


undang-undang.
Pasal 20 Ayat 2. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama.
Pasal 20 Ayat 3. Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan
bersama, rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi
dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.
Pasal 20 Ayat 4. Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah
disetujui bersama untuk menjadi undang-undang.
Pasal 20 Ayat 5. Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui
bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga
puluh hari semenjak rancangan undang-undang tersebut
disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi
undang-undang dan wajib diundangkan.

Pasal 20A Ayat 1. Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi
anggaran dan fungsi pengawasan.
Pasal 20A Ayat 2. Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam
pasal-pasal lain Undang-undang Dasar ini, Dewan Perwakilan
Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket dan hak
menyatakan pendapat.
Pasal 20A Ayat 3. Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-undang
Dasar ini, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat
mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul
dan pendapat, serta hak imunitas.

3
https://tirto.id/isi-perubahan-kedua-sejarah-amandemen-uud-1945-tahun-2000-ejFV
Pasal 20A Ayat 4. Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat
dan hak anggota Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam
undang-undang.

Pasal 22A. Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pembentukan undang-
undang diatur dengan undang-undang

Pasal 22B. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat diberhentikan dari


jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam
undang-undang.

III.2. Bab VII A tentang Dewan Perwakilan Daerah


Belum ada.

IV. Amandemen Ketiga


IV.1. Bab VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat
Tidak terjadi perubahan dari amandemen kedua.

IV.2. Bab VII A tentang Dewan Perwakilan Daerah


Baru ditambahkannya Bab VII A tentang Dewan Perwakilan Daerah, Pasal 22C,
dan Pasal 22D;
Pasal 22C Ayat 1. Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap provinsi
melalui pemilihan umum.
Pasal 22C Ayat 2. Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap provinsi
jumlahnya sama dan jumlah seluruh anggota Dewan
Perwakilan Daerah itu tidak lebih dari sepertiga jumlah
anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Pasal 22C Ayat 3. Dewan Perwakilan Daerah bersidang sedikitnya sekali dalam
setahun.
Pasal 22C Ayat 4. Susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Daerah diatur
dengan undang-undang.
Pasal 22D Ayat 1. Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat rancangan undangundang yang berkaitan
dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah, serta
yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan
daerah.
Pasal 22D Ayat 2. Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas rancangan undang-
undang yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan
pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan
penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan
pusat dan daerah; serta memberikan pertimbangan kepada
Dewan Perwakilan Rakyat atas rancangan undang-undang
yang berkaitan dengan pajak, pendidikan dan agama.
Pasal 22D Ayat 3. Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas
pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan
pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama serta
menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan
Perwakilan Rakyat sebagai bahan pertimbangan untuk
ditindaklanjuti.
Pasal 22D Ayat 4. Anggota Dewan Perwakilan Daerah dapat diberhentikan dari
jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam
undang-undang.

V. Amandemen Keempat
V.1. Bab VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat
Tidak terjadi perubahan dari amandemen ketiga.

V.2. Bab VII A tentang Dewan Perwakilan Daerah


Tidak terjadi perubahan dari amandemen ketiga.

VI. Kesimpulan4
VI.1. Bab VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat
- Pasal 19 berubah pada perubahan kedua.
- Pasal 20 berubah pada perubahan pertama dan ditambahkannya ayat 5 pada
perubahan kedua.
4
http://luk.tsipil.ugm.ac.id/atur/UUD1945.pdf
- Pasal 20A dan 22B baru ada pada perubahan kedua.
- Pasal 21 berubah pada perubahan pertama menjadi hak Dewak Perwakilan
Rakyat untuk mengajukan rancangan undang-undang.
- Pasal 22A dan 22B baru ada pada perubahan kedua.

VI.2. Bab VII A tentang Dewan Perwakilan Daerah


- Ketentuan mengenai Dewan Perwakilan Daerah baru ada pada perubahan
ketiga, sebelumnya hanya ada utusan-utusan dari daerah.

Anda mungkin juga menyukai