Anda di halaman 1dari 2

PERBANDINGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

 UUD ‘45
- Bab XIV tentang Kesejahteraan Sosial Pasal 33 Ayat (2) dan (3);
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

- Bab XIV tentang Kesejahteraan Sosial Pasal 34;


Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

 KONSTITUSI RIS
- Bab I tentang Negara Republik Indonesia Serikat Bagian 6 Pasal 35;
Penguasa sesanggupnya memajukan kepastian dan jaminan sosial, teristimewa
pemastian dan penjaminan syarat-syarat perburuhan dan keadaan perburuhan-
perburuhan yang baik, pencegahan dan pemberantasan pengangguran serta
penyelenggaraan persediaan untuk hari tua dan pemeliharaan janda-janda dan anak-anak
yatim-piatu.

- BAB I tentang Negara Republik Indonesia Serikat Bagian 6 Pasal 36 Ayat (1) dan (2);
1. Meninggikan kemakmuran rakyat adalah suatu hal yang terus-menerus
diselenggarakan oleh penguasa, dengan kewajibannya senantiasa menjamin bagi
setiap orang derajat hidup yang sesuai dengan martabat manusia untuk dirinya serta
keluarganya.
2. Dengan tidak mengurangi pembatasan yang ditentukan untuk kepentingan umum
dengan peraturan-peraturan undang-undang, maka kepada sekalian orang diberikan
kesempatan menurut sifat, bakat dan kecakapan masin-masing untuk turut serta
dalam perkembangan sumber-sumber kemakmuran negeri.

- Bab I tentang Negara Republik Indonesia Serikat Bagian 6 Pasal 40;


Penguasa senantiasa berusaha dengan sungguh-sungguh memajukan kebersihan umum
dan kesehatan rakyat.
 UUDS ‘50
- Bab IV tentang Azas-azas Dasar Pasal 36;
Penguasa memajukan kepastian dan jaminan sosial, teristimewa pemastian dan
penjaminan syarat-syarat perburuhan dan keadaan-keadaan perburuhan yang baik,
pencegahan dan pemberantasan pengangguran serta penjelenggaraan persediaan untuk
hari-tua dan pemeliharaan janda-janda dan anak yatim-piatu.

- Bab IV tentang Azas-azas Dasar Pasal 37 Ayat (1) sampai dengan (3);
1. Penguasa terus menerus menyelenggarakan usaha untuk meninggikan kemakmuran
rakyat dan berkewajiban senantiasa menjamin bagi setiap orang derajat hidup yang
sesuai dengan martabat manusia untuk dirinya serta keluarganya.
2. Dengan tidak mengurangi pembatasan yang ditentukan untuk kepentingan umum
dengan peraturan-peraturan undang-undang, maka kepada sekalian orang diberikan
kesempatan menurut sifat, bakat dan kecakapan masing-masing untuk turut-serta
dalam perkembangan sumber-sumber kemakmuran negeri.
3. Penguasa mencegah adanya organisasi-organisasi yang bersifat monopoli partikelir
yang merugikan ekonomi nasional menurut peraturan-peraturan yang ditetapkan
dengan undang-undang.

- Bab IV tentang Azas-azas Dasar Pasal 38 Ayat (2) dan (3);


2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Bumi dan air dan kekajaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

- Bab IV tentang Azas-azas Dasar Pasal 39 Ayat (2);


2. Fakir-miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh Negara.

- Bab IV tentang Azas-azas Dasar Pasal 42;


Penguasa senantiasa berusaha dengan sungguh-sungguh memajukan kebersihan umum
dan kesehatan rakyat.

KESIMPULAN

- Ketiga konstitusi tersebut menyebutkan bahwa Negara diwajibkan menjalankan tugasnya


dalam rangka memajukan kesejahteraan masyarakatnya, termasuk memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu (khusus nya buruh-buruh [dalam Konstitusi
RIS dan UUDS ’50]) serta menanggung beban atas anak-anak terlantar, anak yatim-
piatu, janda-janda, dan fakir miskin.
- Ketiga konstitusi tersebut juga mewajibkan Negara untuk berupaya meningkatkan mutu
pendidikan, kebersihan umum, dan kesehatan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai