Anda di halaman 1dari 14

PENGERTIAN HIPOTESIS

1. Sugiyono (2013),
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk pertanyaan.
2. Suharsimi Arikunto (2010),
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
suatu permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul.
3. Margono (2004)
Hipotesis berasal dari kata hypo dan thesis. Hipo berarti kurang dari,
sedangkan tesis berarti pendapat. Jadi, hipotesis ialah suatu pendapat
atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis merupakan
suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan.
4. Kerlinger (2006)
Menurutnya hipotesis merupakan pernyataan dugaan (conjectural)
tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis selalu
mengambil bentuk kalimat pernyataan dan menghubungkan secara
umum maupun khusus antara variabel yang satu dengan variabel yang
lainnya.

Jadi, hipotesis adalah jawaban sementara yang bersifat teoritis yang


digunakan atau alat untuk menghubungkan teori yang relevan
dengan kenyataan.

Hipotesis bersifat sementara karena membutuhkan pengujian lebih lanjut


untuk menguji kebenarannya apakah sesuai dengan yang ada dilapangan
ataukah ada penyimpangan.

Pada suatu penelitian, hipotesis merupakan harapan seorang peneliti


terkait permasalahan yang telah dirumuskan.

Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang


menggunakan pendekatan kuantitatif.

Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru


diharapkan dapat ditemukan hipotesis.
Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif.

Untuk itu, sebaiknya hipotesis dirumuskan sebelum peneliti terjun ke


lapangan.
Menurut Ary, dkk., (1985: 76) ada dua alasan mengapa hipotesis
sebaiknya dibuat sebelum peneliti terjun ke lapangan yaitu:
1. Hipotesis yang menunjukkan bahwa peneliti mempunyai ilmu
pengetahuan yang cukup dalam kaitannya dengan permasalahan
2. Dengan hipotesis dapat memberikan arah dan petunjuk tentang
pengambilan data dan proses interpretasinya.

Cara Merumuskan Hipotesis


a) Mengacu pada teori ilmiah: menurunkan asumsi atau postulat atau
dugaan dari sebuah kajian yang ilmiah. Membaca dan menelaah
ulang (reviu) teori dan konsep-konsep yang membahas variabel-
variabel penelitian dan hubungannya dengan proses berfikir
deduktif.
b) Mengacu pada fakta ilmiah, (fakta dapat didefinisikan sebagai
kebenaran yang dapat diterima oleh nalar dan sesuai dengan
kenyataan yang dapat dikenali dengan panca indera). Membaca dan
mereviu temuan-temuan penelitian terdahulu yang relevan
dengan permasalahan penelitian lewat berfikir induktif.

Manfaat Hipotesis
Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan
kerja penelitian.
2. Mengarahkan dan menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi
fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja
dari perhatian peneliti.
3. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang
bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting
dan menyeluruh.
4. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta
dan antar fakta.
Oleh karena itu kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat
tergantung pada:
1.   Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-fakta yang ada.
2.   Imajinasi dan pemikiran kreatif dari peneliti.
3.   Kerangka analisis yang digunakan peneliti.
4.   Metode dan desain penelitian yang dipilih peneliti.

Ciri hipotesis yang baik


Perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan
deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.
2. Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit
dua variabel penelitian.
3. Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.
4. Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat diuji secara
spesifik menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu
diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar
variabel termaksud.
5. Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi
kesalahpahaman pengertian.

Beberapa contoh hipotesis penelitian yang memenuhi kriteria yang


tersebut di atas:
1. Olahraga teratur dengan dosis rendah selama 2 bulan dapat
menurunkan kadar gula darah secara signifikan pada pasien
IDDM.
2. Pemberian drill berupa latihan soal matematika sebanyak 3 kali
dalam seminggu selama 1 bulan siswa SMK kelas 11 dapat
meningkatkan prestasi belajar  secara signifikan.

seorang peneliti dituntut untuk dapat menggali sumber-sumber hipotesis.


Untuk itu dipersyaratkan bagi peneliti harus:
1. Memiliki banyak informasi tentang masalah yang akan dipecahkan
dengan cara banyak membaca literatur yang ada hubungannya
dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
2. Memiliki kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang
tempat, objek, dan hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam
fenomena yang sedang diselidiki.
3. Memiliki kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan
dengan keadaan yang lain yang sesuai dengan kerangka teori dan
bidang ilmu yang bersangkutan.

Dari beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa penggalian


sumber-sumber hipotesis dapat berasal dari:
1. Ilmu pengetahuan dan pengertian yang mendalam yang berkaitan
dengan fenomena.
2. Wawasan dan pengertian yang mendalam tentang suatu fenomena.
3. Materi bacaan dan literatur yang valid.
4. Pengalaman individu sebagai suatu reaksi terhadap fenomena.
5. Data empiris yang tersedia.
6. Analogi atau kesamaan dan adakalanya menggunakan imajinasi
yang berdasar pada fenomena.

Hambatan atau kesulitan dalam merumuskan hipotesis lebih banyak


disebabkan karena hal-hal:
1. Tidak adanya kerangka teori atau tidak ada pengetahuan tentang
kerangka teori yang jelas.
2. Kurangnya kemampuan peneliti untuk menggunakan kerangka
teori yang ada.
3. Belum memahami atau belum memiliki pengetahuan tentang
teknik-teknik penelitian yang ada untuk merumuskan kata-kata
dalam membuat hipotesis secara benar.

Macam-macam Jenis Hipotesis Penelitian


Secara umum ada dua macam hipotesis, bila dilihat dari posisi
penempatan hipotesis yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.

Ilustrasi untuk hipotesis penelitian.


Coba bayangkan atau ilustrasikan bahwa anda menduga bahwa pegawai
dari sebuah instansi pemerintah sebagian besar lulusan SMA, misal sebut
saja instansi dinas A. Maka anda harus melakukan penelitian dengan cara
mendatangi instansi tersebut dan menanyakan pendidikan terakhir secara
satu per satu pada semua pegawainya. Jika sebagian besar pegawainya
adalah lulusan SMA, maka benarlah dugaan anda. Itu yang dimaksud
dengan hipotesis penelitian.

Ilustrasi untuk hipotesis statistik.


Anda mendengar kabar dari teman anda, bahwa karyawati sebuah mall
plaza cantik-cantik. Misal sebut saja plaza B. Karyawatinya sejumlah 300
orang. Pahami bahwa 300 karyawati adalah sebuah populasi. Maka anda
mendatangi mall plaza tersebut lalu bertemu dengan 20 karyawati di
tempat tersebut. Pahami bahwa 20 karyawati adalah sampel yang diteliti.
Dan betul, ternyata 15 dari 20 karyawati yang berhasil anda temui
ternyata memang cantik.
Pertanyaanya: apakah 15 dari 20 tersebut sudah dapat dijadikan patokan
bagi anda untuk membuat kesimpulan bahwa seluruh karyawati mall
plaza tersebut cantik-cantik?
Itulah yang disebut dengan hipotesis statistik. Nah, disinilah nanti anda
akan dihadapkan pada istilah yang disebut dengan “Uji Hipotesis”.
Hipotesis Statistik
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan
penelitian yang berawal dari permasalahan penelitian.

Sedangkan hipotesis statistik adalah dugaan sementara apakah sampel


yang diteliti dapat mewakili keseluruhan populasi.

1. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah suatu hipotesis yang pada umumnya tidak
membutuhkan pengujian secara statistika.
Tujuan hipotesis penelitian adalah untuk memberikan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah yang telah dibuat.
1. Macam-macam hipotesis penelitian yaitu:
(1) Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskripsif dapat diartikan: sebagai dugaan atau jawaban
sementara terhadap masalah deskriptif yang berhubungan dengan
variabel tunggal.
Contoh 1.
Rumusan masalahnya: Berapa lama dya tahan lampu pijar merk X?
Hipotesisnya:
Ho: Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam
H1: Daya tahan lampu pijar merk X tidak sama dengan 600 jam.
Contoh 2. Tentang kesenangan masyarakat terhadap warna kendaraan
mobil.
Rumusan masalah: Kecenderungan warna apakah yang diminati
masyarakat pada kendaraan roda empat?
Ho : Kecenderungan masyarakat memilih warna mobil gelap.
Ha : Kecenderungan masyarakat memilih warna mobil bukan warna
gelap.
Contoh 3: Rumusan masalah: Bagaimana disiplin karyawan Apotek A?
Ho: ? Displin….. mencapai 80%
H1:
Contoh 2. Masalah yang berkaitan dengan STF
Rumusan masalah: Apakah kualitas alat-alat lab.di STF berkualitas impor
?
Ho : Kualitas alat-alat lab.di STF berkualitas impor
Ha : Kualitas alat-alat lab.di STF tidak berkualitas impor

2.) Hipotesis Komparatif


Hipotesis komparatif dapat diartikan: sebagai dugaan atau jawaban
sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan
perbandingan (komparasi) antara dua variabel penelitian.
Dalam hal komparasi ini terdapat 2 macam, yaitu :
A. Komparasi berpasangan (related) dalam dua sampel dan lebih dari
dua sampel (k sampel).
B. Komparasi independen dalam dua sampel dan lebih dari dua
sampel (k sampel).
Contoh kalimat pada hipotesis komparatif :
A. Sampel Berpasangan, komparatif dua sampel
Contoh 1.
Rumusan masalah: ..???
Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai penjualan sebelum dan sesudah ada
iklan.
Ha : Terdapat berbedaan nilai penjualan sebelum dan sesudah ada iklan

Contoh 2:
Rumusan: Apakah pola makan mempunyai efek terhadap berat badan
Ho: Tidak terdapat efek
Ha: terdapat efek

B. Sampel Independen, komparatif dua sampel


Contoh 1:
Rumusan masalah: ..???
Ho : Tidak terdapat perbedaan antara akademisi dan pebisnis dalam
memilih partai.
Ha : Terdapat perbedaan antara akademisi dan pebisnis dalam memilih
partai.
Contoh 2: Apakah terdapat perbedaan antara metoda A dan B thdp…
Ho: Tidak terdapat perbedaan antara metoda A dan B thdp…
H1: ….?
Contoh:Termasuk komparatif manakah contoh berikut?
Rumusan: Adakah perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran
pedagogi dan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas 6
sekolah B.
Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran
pedagogi dan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas 6
sekolah B.
H1: Ada perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran pedagogi
dan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas 6 sekolah
B.

3.) Hipotesis Asosiatif


Hipotesis asosiatif dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban
sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan hubungan
antara dua variabel penelitian.
Contoh 1:
Adakah hubungan musim panen tembakau di desa A dengan jumlah
penjualan toko B?
Hipotesis penelitiannya adalah:
Ho: Tidak ada hubungan musim panen tembakau di desa A dengan
jumlah penjualan toko B.
H1: Ada hubungan musim panen tembakau di desa A dengan jumlah
penjualan toko B.
Contoh 2:
Rumusan: ..? adakah hubungan
Ho :Tidak terdapat hubungan antara jenis profesi dgn jenis olah raga yg
disenangi.
Ha : Terdapat hubungan antara jenis profesi dgn jenis olah raga yang
disenangi.
Contoh 2:
Rumusan: ?
Ho:
Ha:

2. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik adalah hipotesis yang merupakan rangkaian dari dua


atau lebih variabel yang menjadi interest dan hendak diuji oleh peneliti.
Hipotesis statistik digunakan apabila peneliti hendak melakukan uji
analisis dengan menggunakan sebagian dari keseluruhan data yang ada.
Teknis analisis semacam ini pada umumnya disebut dengan istilah
statistika inferensial.
Bila hasil analisis pada hipotesis penelitian ini digunakan untuk
menyimpulkan hasil analisis keseluruhan populasi, maka proses tersebut
disebut dengan istilah proses generalisasi.

Hipotesis Statistik secara teori terdapat tiga macam yaitu: hipotesis nihil,
hipotesis alternatif, dan hipotesis kausal
1. Hipotesis nihil
Hipotesis nihil atau hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak
ada perbedaan atau tidak ada hubungan antara variabel yang menjadi
interest si peneliti.
Hipotesis nihil adalah hipotesis yang bisa dibilang lawan dari harapan
seorang peneliti yang pada umumnya mengharapkan adanya suatu
hubungan yang positif dan signifikan antara variabel bebas dengan
variabel terikatnya.
Ho dapat diterima apabila hasil analisis menunjukkan bahwa tidak
adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen
(Y). Artinya, dalam rumusan hipotesis, yang diuji adalah ketidakbenaran
variabel (X) mempengaruhi (Y).
Sebagai contoh: Tidak ada hubungan antara warna rambut dengan
keterampilan membaca siswa.
2. Hipotesis Alternatif
Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan adanya
hubungan atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain.
Contohnya: Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan
prestasi belajar siswa SD.
Hipotesis alternatif ada dua macam, yaitu directional Hypotheses
(Hipotesis berarah) dan non directional Hypotheses (Fraenkel and
Wallen, 1990:42 ; Suharsimi Arikunto, 1989:57).
Hipotesis terarah adalah hipotesis yang diajukan oleh peneliti, dimana
peneliti sudah merumuskan dengan tegas yang menyatakan bahwa
variabel independen memang sudah diprediksi berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Misalnya: Siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih tinggi prestasi
belajarnya, dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan
metode curah pendapat.
Hipotesis tak terarah adalah hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh
peneliti tampak belum tegas bahwa variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen. Fraenkel dan Wallen (1990:42) menyatakan
bahwa hipotesis tak terarah itu menggambarkan bahwa peneliti tidak
menyusun prediksi secara spesifik tentang arah hasil penelitian yang akan
dilakukan.
3. Hipotesis Kausal
Hipotesis kausal dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban sementara
terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan pengaruh faktor
prediktor terhadap variabel respon.

Contoh: Anda akan meneliti apakah KB Hormonal ada pengaruh


terhadap kejadian kanker leher rahim.
Maka rumusan masalahnya adalah: Adakah pengaruh KB Hormonal
terhadap kejadian kanker leher rahim?
Maka hipotesis penelitian anda adalah:
Ho: Tidak ada pengaruh KB Hormonal terhadap kejadian kanker leher
rahim.
H1: Ada pengaruh KB Hormonal terhadap kejadian kanker leher rahim.

Contoh Hipotesis Statistik

Hipotesis Statistik Asosiatif atau Korelasional


Contoh 1:
Rumusan Masalah: Adakah hubungan yang siginifikan antara IQ dengan
hasil belajar?
Hipotesis penelitian: Ada hubungan antara IQ dengan hasil belajar.
Hipotesis statistiknya adalah:
Ho: ρ = 0 Tidak ada hubungan antara IQ dengan hasil belajar
H1: ρ ≠ 0. Terdapat hubungan yang positif secara signifikan antara IQ
dan hasil belajar.
( Bila IQ nya semakin tinggi maka hasil belajarnya akan semakin tinggi)

Contoh 2:
A) Terdapat hubungan positif antara IQ dengan hasil ujian IPA.
H0: ρ ≤ 0
H1: ρ > 0 IQ semakin tinggi IQ hasil ujian IP semakin tinggi
(hubungan semakin
kuat/signifikan)

B) Ada hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan:


semakin tinggi pendidikan, tingkat penghasilan juga akan semakin tinggi.
H0: ρ ≤ 0
H1: ρ > 0

C) Ada hubungan antara beban kerja dengan kualitas kinerja: semakin


tinggi beban kerja, kualitas kinerja akan semakin rendah.
H0: ρ ≥ 0
H1: ρ < 0

Contoh 3: Hipotesis Asosiatif.


1) Rumusan masalah: Adakah hubungan yang signifikan Antara
tinggi badan pelayan Toko dengan barang yang terjual?
2) Hipotesis Penelitiannya: Terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara tinggi badan pelaya Toko dengan barang yang
terjual.
3) Hipotesis Statistikanya:
Ho: ρ=0 (Tidak ada hubungan…)
H1: ρ ≠ 0 (Ada hubungan, “bisa lebih besar” atau “lebih kecil” ).

Contoh Hipotesis Statistik Kausalitas (sebab akibat):

Ada pengaruh antara laju inflasi dengan pendapatan bruto.


Ho: β = 0 Tidak terdapat perbedaan pengaruh antara laju inflasi dengan
pendapatan bruto.
H1: β ≠ 0

Ada pengaruh antara ukuran perusahaan dengan return saham.


Ho: β = 0
H1: β ≠ 0

Ada pengaruh positif antara kepatuhan minum obat anti tuberculosis


dengan berat badan pasien tuberculosis.
Ho: β ≤ 0
H1: β > 0

Contoh hipotesis statistik komparatif (perbedaan):

Ada perbedaan resiko kanker paru antara laki-laki dan perempuan.


H0: μl = μp // H0: μl – μp = 0 Tida ada perbedaan resiko kanker paru
antara laki-laki dan perempuan
H1: μl ≠ μp // H1: μl – μp ≠ 0 ada perbedaan resiko kanker paru antara
laki-laki dan perempuan

Ada perbedaan resiko kanker payudara antara laki-laki dan perempuan,


dimana perempuan lebih beresiko terkena kanker payudara daripada laki-
laki.
H0: μl ≥ μp // H0: μl – μp ≥ 0
H1: μl < μp // H1: μl – μp < 0
Ada perbedaan pengaruh terapi komplementer dan tanpa komplementer
terhadap percepatan kesembuhan penyakit TBC. Tambahan terapi
komplementer lebih berpengaruh terhadap percepatan kesembuhan
pasien TBC dibandingkan dengan tanpa terapi komplementer.
H0: βF ≤ βNF // H0: βF – βNF ≤ 0
H1: βF > βNF // H1: βF – βNF > 0.
Contoh Hipotesis Penelitian:
1) Hipotesis Deskriptif:
Kemampuan Daya beli Msyarakat itu rendah (dalam pupolasi itu)
2) Hipotesis Komparatif:
Tidak terdapat perbedaan kemampuan daya beli anatara kelompok
masyarakat petani dan nelayan (dlm populasi itu)
3) Hipotesisb Asosiatif
Ada korelasi positif Antara penghasilan dengan kemampuan daya
beli masyarakat (dlm populasi itu).
Yg diteliti adalah populasi, shg hip.statistikanya tidak ada.
Tidak ada isitilah siginifikan.

Contoh hipotesis penelitian yang mengandung hipotesis statistik


1. Penghasilan masyarakat itu paling tinggi hanya Rp.500 ribu/bulan
(Hip.Deskriftif)
2. Ada perbedaan yg signifikan antara penghasilan petani dan nelayan.
(Hip.Komp)
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara curah hujan dengan
jumlah paying yang terjual (Hip.Asosiatif)

CONTOH-CONTOH LAIN
A. Hipotesis Deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap
masalah deskriptif yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri.
Contohnya:
Rumusan: Seberapa tinggi semangat kerja pegawai apotek A?
Ho: a) Semangat Kerja pegawai Apotek A = 75% dari kriteria ideal yg
ditetapkan.
b) Semangat kerja pegawai apotek A ≥ dari kriteria ideal yg
ditetapkan.
c) Semangat kerja pegawai apotek A ≤ dari kriteria ideal yg
ditetapkan.
Ha: a) Semangat Kerja pegawai apotek A ≠ 75%
b) Semangat Kerja pegawai apotek A > 75%
c) Semangat Kerja pegawai apotek A < 75%
Hipotesis Statistik ( bila berdasarkan sampel)
a) Ho: ρ = 75%
Ha: ρ ≠ 75%
b) Ho: ρ ≥ 75%
Ha: ρ < 75%
c) Ho: ρ ≤ 75%
Ha: ρ > 75%

B. Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap


rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama
tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda atau keadaan ini
terjadi pada waktu yang berbeda. Rumusan masalah komparatif,
contohnya:
- Bagaimana produktifitas kerja karyawan PT X bila dibandingkan
dengan PT Y?

Hipotesis komparatif dapat dikemukan tiga model hipotesis nol


dan hipotesis alternatif, yaitu:

HIPOTESIS NIHIL/ NOL:


1) Ho tidak terdapat perbedaan produktifitas kerja antara karyawan di
PT X dan PT Y atau terdapat persamaan produktifitas kerja antar
karyawan PT X dan Y
2) Ho produktifitas karyawan di PT X lebih besar atau sama dengan
PT Y
3) Ho produktifitas karyawan PT X lebih kecil atau sama dengan PT
Y

Hipotesis alternatif
1) Ha produktifitas kerja karyawan PT X lebih besar dari karyawan
PT Y
2) Ha produktifitas karayawan PT X lebih kecil daripada PT Y

C. Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan


masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua
variabel atau lebih. Contoh:
a. Rumusan masalah assosiatif
- Adakah hubungan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang
yang terjual
b. Hipotesis penelitiannya: Terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antar tinggi badan pelayan toko dengan barang yang
terjual

Anda mungkin juga menyukai