Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan :

Perbedaan komposisi dan struktur antara tulang dan gigi

Bagaimana regulasi PTH terhadap gigi

Penyakit gigi yang berkaitan dengan metabolism kalsium dan fosfor dan bagaimana patofisiologinya

Cantumkan sumber rujukannya

KOMPOSISI DAN STRUKTUR TULANG

Tulang adalah struktur hidup yang tersusun oleh protein dan mineral. Tulang berkontribusi pada
homeostasis mineral tubuh dan baru-baru ini telah ditemukan untuk berpartisipasi dalam regulasi
endokrin metabolisme energi (Lee NK, et al., 2007). Jaringan tulang memiliki kemampuan sebagai
tempat penyimpanan mineral, khususnya kalsium dan hampir sebagian besar berupa kristal
hidroksiapatit. Bahan tersebut yang membedakan tulang dengan jaringan ikat lainnya, termasuk tulang
rawan (Samuelson, 2007).

Komposisi utama jaringan tulang jumlahnya bergantung pada spesies, umur, jenis kelamin, jenis
tulang dan posisi tulang. Komposisi tulang secara umum terdiri dari 60% material anogranik, 30%
organik dan 10% air. Material anorganik merupakan mineral tulang yang mengandung cukup kalsium
yaitu dalam bentuk kalsium fosfat karbonat atau disebut apatit karbonat dan mineralmineral lain.
Material anorganik tulang seperti kalsium (Ca) dan fosfor (P) tersedia dalam jumlah yang sangat banyak.
Selain itu, beberapa mineral lain juga terdapat dalam jumlah sedikit antara lain: bikarbonat(HCO 3-),
magnesium (Mg), natrium (Na), kalium(K), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), dan lainnya. (Kalfas,
et al., 2001). Kehadiran mineral-mineral tersebut menjadikan kalsium fosfat dalam tulang mempunyai
sifat yang kompleks, seperti dapat hadir dalam berbagai fase dan adanya impuritas. Senyawa kalsium
fosfat dalam tulang disebut juga sebagai apatit biologi. Kandungan senyawa mineral tulang manusia
secara umum terdapat pada Tabel 2.1

Unsur Kandungan (% berat)


Ca 34,00
P 15,00
Mg 0,50
Na 0,80
K 0,20
C 1,60
Cl 0,20
F 0,08
Zat sisa 47,62

Fase apatit yang stabil yaitu hidroksiapatit (HA) dengan rumus kimia Ca 10(PO4)6(OH)2. Kehadiran
karbonat (CO32-) dalam tubuh dapat mensubstitusi formula HA dengan menempati dua posisi. Karbonat
menggantikan posisi hidroksil (OH- ) disebut apatit karbonat tipe A dan menggantikan posisi fosfat (PO 4)
3-
disebut apatit karbonat tipe B. Sedangkan kolagen merupakan komponen organik tulang. Serat
kolagen memberikan tulang kemampuan untuk meregang dan memutar. Kombinasi dari serat dan
garam menjadikan tulang kuat tanpa menjadi rapuh.

Sumber : Repository UNAIR

KOMPOSISI DAN STRUKTUR GIGI

Enamel, dentin dan sementum adalah bagian dari gigi yang sebagian besar terdiri dari jaringan
keras. Enamel mengandung zat anorganik dalam jumlah yang besar sehingga merupakan bagian yang
terkeras. Namun, karena letaknya paling luar, maka kerusakan enamel sangat dipengaruhi oleh faktor
yang ada dalam rongga mulut. Faktor yang berpengaruh pada kerusakan enamel salah satunya adalah
keasaman makanan dan minuman yang akan menyebabkan keausan enamel yang disebut erosi gigi.

Enamel terdiri dari 96% bahan anorganik sisanya bahan organik dan air, sebagian besar bahan
anorganik terdiri dari ion kalsium fosfat dan hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2]. Secara rinci, Williams dan
Elliot (1979) menyusun komposisi mineral enamel normal dari persentase terbesar yaitu Ca, P, CO2, Na,
Mg, Cl dan K dan elemen dengan jumlah yang kecil yaitu F, Fe, Zn, Sr, Cu, Mn, Ag. Ion fluor sangat
esensial pada pembentukan dan perkembangan enamel karena dapat menggantikan gugus hidroksil
sehingga membentuk fluor apatit [Ca10(PO4)6(F)2]

Sumber Repository USU

REGULASI PTH TERHADAP GIGI

Kadar fosfor di dalam darah diatur oleh hormon paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh kelenjar
paratiroid dan oleh hormon kalsitonin. Selain hormon kalsitonin ada beberapa hormon lain yang
membantu mengatur fosfat yaitu glukokortikoid, hormon tiroid, hormon pertumbuhan, insulin, dan
estrogen juga dapat mempengaruhi pembentukan tulang dan metabolisme mineral. Efek utama
glukokortikoid pada tulang merupakan penghambatan aktivitas osteoblastik meskipun aktivitas
osteoblastik terganggu hormon PTH dan kalsitonin berinteraksi dengan vitamin D untuk mengontrol
jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang disimpan oleh ginjal, serta jumlah yang dibebaskan dan
disimpan di dalam tulang. Hormon Paratiroid (PTH) menurunkan reabsorpsi fosfor oleh ginjal

PENYAKIT GIGI YANG BERKAITAN DENGAN METABOLISME KALSIUM DAN FOSFOR DAN BAGAIMANA
PATOFISIOLOGINYA

Tidak adanya gigi-gigi (anadonsia congenital) dapat menyeluruh, atau yang lebih sering lagi,
sebagian mengenai gigi-gigi tertentu, serta dapat mengikuti pola herediter, atau merupakan bagian-
bagian dari suatu sindrom (misal ektodermal dysplasia). Beberapa tipe gigi, misal molar ketiga, seringkali
tidak ada (congenital), sedang gigi lain, misal molar pertama dan kaninus jarang seperti itu. Kelainan
bentuk gigi sangatlah bervariasi Carat enamel (amelogenesis imperfekta) dan dentin (dentinogenesis
imperfekta) mungkin merupakan pencerminan dari gangguan autosomal dominan genetic atau
hipoplasia atau hipomineralisasi sporadic karma lingkungan dari jaringan keras. Gigi-gigi sangat sensitif
terhadap kekurangan vitamin tertentu dan hormon, terhadap gangguan metabolik, infeksi bakteri dan
virus serta obat-obat tertentu (misal, fluoride, tetrasiklin) selama pembentukannya. Kekurangan ini
mendorong timbulnya lesi pada jaringan keras, yang bersifat menetap.Hipokalsifikasi email juga
merupakan salah satu kelainan yang disebabkan oleh karena kekurangan kalsium, biasanya jejas terjadi
selama stadium kalsifikasi. Kerusakan tersebut tampak sebagai bercak putih karena kekurangan kalsium
pada saat serangan.

Sumber : PERAN AGEN REMINERALISASI PADA LESI KARIES DINI Yani Corvianindya Rahayu Departement
of Oral Biology Faculty of Dentistry University of Jember

Anda mungkin juga menyukai