Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REVIEW

Nama :ABDI REBBANI

NIM : 5181122010

DOSEN PENGAMPU : Dra. GARTIMA SITANGGANG , M.Si


MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
Critical Book Report mata kuliah Pendidikan pancasila dapat tersusun sehingga selesai.

Dan harapan penyusun semoga Critical Book Report ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, baik untuk kedepannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun yakin masih banyak


kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini penulis ucapkan terima
kasih.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................

A. Latar Belakang..........................................................................................

B. Tujuan Critical Book Report......................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................

A. Identitas Buku...........................................................................................

B. Ringkasan Buku.......................................................................................

BAB III KEUNGGULAN BUKU..................................................................................................

A. Keterkaitan antar bab.............................................................................................

B.Kemuktahiran buku................................................................................................

BAB IV KELEMAHAN BUKU

BAB V IMPLIKASI

Implikasi terhadap Teori..........................................................................................................

BAB IV

Kesimpulan.................................................................................................................................

Saran............................................................................................................................................
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Critical Book Review (CBR) secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap
suatu buku atau artikel yang direview. Latar belakang saya membuat critical book ini yaitu
untuk mengevaluasi, seperti mengulas atau mereview, menginterprestasi serta menganalisis
isi sebuah buku, yang menitik beratkan pada evaluasi ( penjelasan, interprestasi dan analisis)
mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana
isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berfikir pembaca dan menambah pemahaman
pembaca terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui CBR ini pembaca
(reviewer) menguji pikiran pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang pembaca
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

1.2 Tujuan
 Untuk mengetahuai kelemahan dan kelebihan dari buku yang dikritis serta
untuk mengetahui keunikan dari buku ini.
 Untuk mengetahui fungsi pancasila bagi negara.
 Untuk mengetahui nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

1.3 Manfaat
1. Bagi reviewer :untuk menambah pengetahuan mengenai pembuatan critical book
report.
2. Bagi pembaca : untuk menambah pengetahuan baru dalam hal pembuatan critical
book report dan pengetahuan pancasila
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Identitas Buku

Judul Buku Sistem Politik Indonesia


Pengarang DRS. H. INU KENCANA SYAFIIE, M.Si.
Tahun Terbit 2008, Cetakan 4
Kota Terbit Bandung
Penerbit PT. Reflika Aditama
Jumlah Halaman 165
Jumlah Bab 6 bab
ISBN 979-96055-6-3

Bab 1. Pendahuluan
A. Pengetian Sistem
Beberapa pakar memberikan defenisi tentang system:
Munurut Henry Pratt Fairchild (1961:315) sistem adalah: An aggregate of related
interest or activities. There is the asumtion of anorganization of parts or phases in orderly
arrangement. Menurut Eric Kohrel (1972: 423) system adalah: A collection of objects or
events conforming to a plan, the plan itself.
Dari defenisi di atas sistem dapat diartikan sebagai sebuah rangkain yang saling kait mengait
antar beberapa bagian sampai kepada bagian yang terkecil, bila suatu bagian atau sub bagian
terganggu maka bagian yang lain juga ikut merasakan ketergantungan tersebut. Jadi sistem
adalah kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian yang kait mengait satu sama lain, bagian atau
anak cabang dari suatu sistem, menjadi induk rangkaian selanjutnya.

A. Pengertian Politik
Politik dalam bahasa arabnya disebut “Siyasyah” yang kemudian diterjemahkan
menjadi siasat, atau dalam bahasa inggrisnya “politics”. Politik itu sendiri memang berarti
cerdik, bijaksana yang dalam pembicaraan sehari-hari kita seakan-akan mengartikan sebagai
suatu cara yang dipakai untuk mewujudkan tujuan, tetapi para ahli politik sendiri mengakui
bahwa sangat sulit memberikan defenisi tentang ilmu politik.

Politik adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri tetapi juga seni,
dikatakan seni karena berapa banyak kita melihat politik yang tanpa pendidikan ilmu politik,
tetapi mampu berkait memiliki bakat yang dibawa sejak lahir dari sanubarinya, sehingga
dengan kharismatik manjalankan roda politik praktis. Dapat dikatakan sebagai ilmu karena
memiliki objek, subjek, terminology, ciri, teori, fosolofis, dan metodologis yang khas dan
sfesifik serta diterima secara universal, disamping dapat diajarkan dan dipelajari orang
banyak.

A. Pengertian Indonesia
Indonesia adalah satu bangsa yang secara politis, resmi merdeka sejak tanggal 17
Agustus 1945. Sejarah Indonesia mencatat ada tiga kerajaan besar tumbuh dan berkembang
sebagai leluhur bangsa Indonesia yaitu, Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram Islam.
Bendera nasional Indonesia adalah merah putih yang sejak Majapahit telah dikibarkan
oleh Mahapatih Gadjah Mada di Sorong Irian Jaya, sedangkan lagu kebangsaan Indonesia
raya yang diciptakan oleh WR Supratman, yang untuk pertama kali diperdengarkan ketika
hari sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928 Jakarta saat bangsa Indonesia belum merdeka.
Lambang negara adalah Burung Garuda yang menoleh ke kanan, berkalungkan perisai
Falsafah Pancasila dan memegang pita yang bertuliskan “ Bhinneka Tunggal Ika” karena
pemudanya telah bersumpah, satu nusa satu bangsa dan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.

B. Sistem Pemerintahan Pada Umumnya


1. Sistem Pemerintahan Parlementer
Dimana dalam system ini dilakukan pengawasan terhadap eksekutif oleh legislatif,
jadi kekuasaan parlementer yang besar dimaksusudkan untuk memberikan kesejahteraan pada
rakyat, maka pengawasan atas jalannya pemerintahan dilakukan wakil rakyat yang duduk
dalam parlementer.
2. Sistem pemerintahan Presidensial
Dalam system ini Presiden memiliki kekuasaan yang kuat, karena selain sebagai
kepala negara juga sebagai kepala pemerintahan yang mengetuai Kabinet(dewan menteri).
3. Sistem pemerintahan campuran
Dalam system ini diusahakan hal-hal yang terbaik dari system pemerintahan
parlementer dan system pemerintahan presidensil. Sistem ini terbentuk dari sejarah
perjalanan pemerintahan suatu negara.

4. System kediktatoran Ploletariat


Dalam sistem ini, usaha pertama mereka sebenarnya ditujukan untuk kemakmuran
rakyat banyak tetapi, karena kemudian rakyat banyak tersebut dihimpun dalam satu
organisasi kepartaian tunggal, akhirnya jadi dominasi partai tunggal, partai tunggal tersebut
adalah Partai Komunis.

C. Hubungan Politik dengan Ekonomi


Pembangunan politik di negara berkembang bertolak belakang dengan pembangunan
ekonomi. Di berbagai daerah yang baru berkembang ekonominya terkadang beresiko
terjadinya pengebirian pembangunan politik, artinya pihak legislatif cenderung kalah bahkan
koperatif sekali, dengan dalih menjaga kewibawaan pemerintah maka artikulasi dan agregasi
kepentingan rakyat tidak terangkat.

BAB 2 Sejarah Politik Indonesia


Bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar, tidak perlu diragukan lagi
kebenarannya. Tetapi fakta bahwa banyak masyarakat justru merasa tertindas oleh
pemerintahnya sendiri, juga merupakan fakta lain yang tidak bisa dielakkan. Bukankah
sejarah membuktikan kalau pulau jawa yang berpenghuni luar biasa banyaknya ini dahulu
digelar jawa dwipa yang berarti lumbung padi, artinya tanah yang sangat subur. Sehingga
banyak orang bermigrasi ke tanah jawa. Bukankah pada masa feodalisme kepulauan Maluku
adalah pulau terkaya dan menjadi perebutan belanda, portugis, dan spanyol serta inggris
karena rempahnya yang merupakan lumbung uang saat itu.

B. Sebelum Kemerdekaan
Pahlawan bagi suatu bangsa merupakan pengkhianat bagi negara lain yang menjadi
musuh bangsa tersebut, begitu pula sebaliknya. Tetapi yang akan penulis sampaikan adalah
pahlawan dalam pengertian yang sebenarnya, karena patokannya adalah siapa yang
memperjuangkan kebenaran dan ketidak benaran, karena kemudian menyangkut moral yang
subjektif dan relatif pada dimensi ruang dan waktu.
Akhirnya raja sisingamangaraja (1849-1907) memimpin perlawanan kepada belanda.
Setelah itu rasa kesadaran bahwa perlawanan harus dilakukan bersama-sama muncul,
berdirilah budi utomo pada tahun 1908, syariat islam tahun 1911, partai nasional 1927, dan
tanggal 28 oktober 1928 pemuda pemudi mengucapkan sumpah pemuda. Pada tanggal 17
agustus 1945 jam 10.00 wib, Indonesia mengumandangkan proklamasi kemerdekaan ke
seluruh dunia.
Proklamasi itu ditandatangani atas nama bangsa Indonesia oleh soekarno dan hatta, di
jalan pegangsaan no 56 jakarta. Peristiwa ini dicatat dan akan dikenang oleh seluruh bangsa
Indonesia sampai kiamat, Insya Allah.
Sejarah Indonesia sejak sepuluh tahun terakhir ini banyak memeperlihatkan
pertentangan antara idealisme dan realita yang menciptakan suatu pemerintahan yang adil
dan akan melaksanakan demokrasi sebaik baiknya, serta kemakmuran rakyat yang sebesar-
besarnya. Bertolak belakang dengan realita dalam pemerintahan itu sendiri, karena pada
kenyataannya dan dalam perkembangannya kelihatan semakin jauh dari demokrasi yang
sebenarnya.
Kemudian soekarno membubarkan konstituante yang dipilih oleh rakyat, sebelum
pekerjaannya membuat undang undang dasar yang baru selesai. Kemudian suatu dekrit
dinyatakannya berlaku kembali undang undang dasar 1945
Dalam UU tersebut diatas dinyatakan bahwa bagaimana pun keadaan anggota
parlemen di daerah, unsur harus diperhatikan dalam penunjukan unsur pimpinan dewan
perwakilan rakyat daerah. Jadi bila di suatu daerah hanya ada seorang tokoh pki, namun ia
harus diikutsertakan sebagai pemimpin DPRD apabila ia menjadi salah satu anggota DPR
daerah tertentu.
Memang masyarakat Indonesia belum mengerti dengan apa yang dilakukan oleh
presiden wahid dalam manuvernya, beliau sengaja melemahkan eksekutif, dengan demikian
sebagai bapak demokrasi maka isu-isu akan menjadi wacana yang menarik dan menghimpun
masa.
Bayangkan saja isu komunis, isu Israel, isu judi, isu pemecatan, isu assalamu’alaikum,
dan lain lain akan membuat umat bersatu karena diciptakannya musuh monumental, dan
kemudian beliaulah yang menggiring persatuan tersebut, ketegangan dianggap menjadi
kemesraan setelah keresahan itu terlewati. Dan beliau sendiri berada di tengah-tengah masa
karena memiliki banser NU. Tetapi orang hanya berani mengkritik dan mengatakan beliau
turunan sinchan.
Megawati Soekarno Putri memang harus memperhatikan akar rumput yang dulu
mendukungnya, karena apabila tidak orang terpaksa berceloteh bahwa bukanlah megawati
hanya memakai jilbab kalau pergi ke mekkah atau ke aceh saja. Itulah sebabnya beliau harus
lebih banyak belajar filsafat politik islam sebagai doctor honorris causa.

Bab 3 Lembaga Tinggi Negara


A. Majelis Permusyaratan Rakyat
Di Indonesia yang membedakan lembaga ini dengan lembaga legislatif adalah karena
lembaga ini gabungan dari DPR dan BPD. MPR kini tidak lagi menjadi lembaga tertinggi
negara, karena tidak lagi meminta pertanggung jawaban semua lembaga tingi negara, fungsi
tertinggi hanya untuk pembentukan dan penetapan konstitusi saja. Sedangkan memilih
Presiden dan Wakil Presiden kini diserahkan kepada rakyat. Itulah sebabnya perubahan
konstitusi (amandemen) menjadi perubahan mendasar Indonesia mendatang.

B. Dewan Perwakilan Rakyat


Lembaga ini disebut parlemen karena kata “parlementer” berarti bicara, artinya
mereka harus menyuarakan hati rakyat, artinya setelah mengartikulasikan dan
mengagregasikan kepentingan rakyat, mereka harus membicarakan dalam sidang parlemen
kepeda pemerintah yang berkuasa. Oleh karena itu DPR dibentuk di pusat untuk mengkritisi
pemerintah pusat, dibentuk di daerah untuk mengktritisi pemerintah daerah baik propinsi
maupun kabupaten setingkatnya.
C. Presiden dan Wakil Presiden
Wewenang dan kekuasaan Presiden Republik Indonesia, dibagi dua jenis yaitu selaku
kepala Negara dan selaku kepala pemerintahan. Cara membedakan anatara tugas presiden
sebagai kepala negara dan presiden sebagai kepala pemerintahan adalah : tugas dang
tanggung jawab sebagai kepala negara meliputi hal-hal yan bersifat seremonial, dan
protokoler kenegaraan. Dalam menjalankan tugasnya presiden dibantu oleh seorang wakil
Presiden.
D. Mahkamah Agung
Mahkamah agung merupakan salah satu lembaga tinggi negara Republik Indonesia
yang merupakan pegadilan tertinggi dari semua lingkungan peradilan, yang melaksanakan
tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh –pengaruh lain.

BAB 3
KEUNGGULAN BUKU

3.2. Keterkaitan Antar Bab

Buku utama:

Dalam buku yang berjudul Sistem Politik Indonesia keterkaitan tiap bab nya saling
berhubungan, penjelasan pada bab nya menjelaskan tentang system politik sebagai bentuk
politik di indonesia.

Didalam buku ini penjelasan mengenai pengetahuan mengenai sistem politik dan
strukturnya didalam sebuah negara adalah sangat perlu diperhatikan demi terciptanya negara
yang baik.

Buku ini juga dilengkapi dengan lampiran di akhir buku. Kemudian di buku ini
terdapat penjelasan, dan teori pada setiap sub bab-nya. Demi memudahkan para pembaca dan
juga memahami materi-materi di dalam buku ini. Buku ini juga lengkap dengan pengarang
dan penulisan daftar pustakanya.

3.3. Kemutakhiran Buku

Dalam buku yang berjudul Sistem Politik Indonesia kemutakhiran buku meliputi:

 Materi yang disampaikan cukup real dan masuk akal sehingga mudah
dimengerti.

 Materi yang disajikan aktual yaitu sesuai dengan konsep dalam pembelajaran.
BAB IV

KELEMAHAN BUKU

Dalam buku yang berjudul Sistem Politik Indonesia keterkaitan tiap bab-nya saling
berhubungan, penjelasan pada bab-bab nya menjelaskan tentang sistem politik di Indonesia
beserta bagian- bagian yang terdapat dalam sistem politik Indonesia tersebut.

Akan tetapi dalam sebuah karya tulis tangan manusia tentu masih ada kesalahan dan
kelemahan di dalamnya, seperti:

 Masih kurangnya penjelasan menyeluruh mengenai politik indonesia.

 Isi hanya mencantumkan teori, dan pendapat. Sehingga kurang menarik.

 Di bagian isi nya hanya berisi sekumpulan kata yang cukup sulit. Sehingga
para pembaca kurang memahami. Dan seharusnya dibuat juga beserta gambar
atau bukti dibalik fakta atau opini tersebut.
BAB V

IMPLIKASI

Implikasi Terhadap Teori

Berdasarkan pada hasil kritikan buku diatas bahwa implikasi terhadap teori tentang
system politik indonesia ialah dengan memperdalam teori teori tentang bagian sistem politik
dan proses daripada sistem politik itu sendiri dan cara mengaplikasikan nya yaitu ikut
berpartisipasi dalam kegiatan politik dan lebih memahami sejarah indonesia. Maka teori
tersebut dapat kita terapkan kembali dalam kehidupan berpolitik.

Implikasi Terhadap Program Pembangunan Indonesia

Berdasarkan pada hasil kritikan buku diatas bahwa implikasi terhadap program
pembangunan di Indonesia meliputi;

 Sistem Politik adalah salah satu bagian dalam membangun negara yang sangat
penting peranannya dalam negara. Oleh karena itu dalam sebuah negara,
sistem politik yang digunakan harus benar-benar baik dan sesuai dengan yang
telah ditetapkan.

Implikasi Terhadap Analisis Mahasiswa

Berdasarkan pada hasil kritikan buku diatas bahwa implikasi terhadap Analisis
Mahasiswa yaitu sistem politik Indonesia. Jika di lakukan uji coba di lapangan menghasilkan
berbagai konklusi. Seperti, tentang sistem yang bagaimana yang digunakan pada setiap
bagian dari politik dan setiap unsur-unsurnya. Dampak positif bagi negara demokratis, sebab
jika tidak ada kesepakatan bersama mengenai hal-hal tersebut maka mungkin akan nada
terjadi kekeliruan di dalam menggunakan sistem politik dalam berpolitik.
Bab VI

Kesimpulan Dan Saran

6.1 Kesimpulan

Didalam meganalisa sebuah sistem politik kita perlu memperhatikan setiap unsur
yang digunakan didalam sistem tersebut. Salah satu termasuk adalah proses pemilihan yang
digunakan, seperti contohnya yaitu demokrasi. Jika kita salah didalam menggunakan sistem
demokrasi di dalam sebuah negara maka, terjadi dampak yang dapat merugikan kita dan
negara. Jadi perlu kita perhatikan dan pelajari dahulu sistem dan bentuk proses politik yang
kita gunakan di dalam membangun sebuah negara kita.

6.2 Saran

Saran penulis adalah sebaiknya mata kuliah Pendidikan pancasila ini diperdalam
khususnya dalam ini juga masih sangat kurang didalam pengetahuan mahasiswa sehingga
masih sering terjadi kendala-kendala dalam mengaplikasiannya.

Anda mungkin juga menyukai