SMAN 54 Jakarta
Dionadya P.
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
Bab I: Mata
I. Bagian-bagian Mata serta Fungsinnya:
1. Sklera: Merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat.
2. Konjungtiva: Selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar
sklera.
3. Kornea: Struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari iris,
pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya.
4. Pupil: Daerah hitam di tengah-tengah iris.
5. Iris: Jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di
depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara
merubah ukuran pupil.
6. Lensa: Struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan vitreus;
berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.
7. Retina: Lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata;
berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak.
8. Saraf optikus: Kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina ke
otak.
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
9. Humor aqueus: Cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi
segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan
kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris.
10. Humor vitreus: Gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina
(mengisi segmen posterior mata).
Cahaya > Kornea > Aquous Humor > Pupil > Lensa > Vitorous Humor > Retina >
Lensa mata merupakan lensa yang kenyal dan fleksibel yang dapat menyesuaikan dengan objek
yang dilihat. Karena bayangan benda harus selalu difokuskan tepat di retina, lensa mata selalu
berubah-ubah untuk menyesuaikan objek yang dilihat. Kemampuan mata untuk menyesuaikan
diri terhadap objek yang dilihat dinamakan daya akomodasi mata.
Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih cembung
agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat melihat objek yang jauh,
lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan bayangan tepat di retina.
Titik terdekat yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik dekat mata (punctum
proximum/PP). Pada saat melihat benda yang berada di titik dekatnya, mata dikatakan
berakomodasi maksimum. Titik dekat mata disebut juga dengan jarak baca normal karena jarak
yang lebih dekat dari jarak ini tidak nyaman digunakan untuk membaca dan mata akan terasa
lelah. Jarak baca normal atau titik dekat mata adalah sekitar 25 cm.
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
Adapun, titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik jauh mata
(punctum remotum/PR). Pada saat melihat benda yang berada di titik jauhnya, mata berada
dalam kondisi tidak berakomodasi. Jarak titik jauh mata normal adalah di titik tak hingga (~).
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
Membaca buku pada jarak yang tidak aman (tidak benar, seperti membaca
Melihat komputer pada posisi duduk yang salah, maka akan terganggu
3) Berapakah jarak terjelas yang dapat dilihat penderita rabun jauh dan rabun
dekat?
Hipermetropi
Sering disebut penyakit rabun dekat. Penyakit ini mempunyai titik dekat yang lebih besar
dari titik dekat mata normal, tapi titik jauhnya masih tak terhingga. Maksudnya, seseorang
yang tidak dapat melihat suatu objek yang berjarak dekat dari mata, namun penderita
hipermetropi masih bisa melihat jarak jauh dengan jelas. Untuk dapat melihat objek dengan
jelas, maka objek harus digeser menjauhi mata sampai bayangan jatuh di depan retina,
makanya ketika orang tua sedang membaca Koran, mereka sering menjauhkan Koran dari
mata mereka. Akan tetapi, penglihatan penderita hipermetropi dapat dibantu dengan
menggunakan kacamata berlensa cembung (kacamata positif).
Contoh Soal:
Dik : s = 15 cm, s’ = 60 cm
1 1 1
f
=
15
- 60
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
1 4 1
f
=
60
- 60
1 3
f = 60
60
f = 3 = 20
100 100
P = = = 0,5 dioptri
f 20
Presbiopi
Adalah cacat mata dimana seseorang yang tidak dapat melihat objek baik pada yang berjarak
dekat maupun yang berjarak jauh. Penyakit pada mata ini biasa terjadi pada lansia. Dalam
presbiopi, titik dekat penderita akan bertambah dan titik jauhnya berkurang. Jadi dapat
disebut bahwa presbiopi merupakan gabungan dari miopi dan hipermetropi. Umumnya,
presbiopi disebabkan karena kondisi lensa mata sudah tidak bisa memipih dan tidak bisa
mencembung atau tidak dapat berakomodasi seoptimal mungkin, sehingga:
Ketika penderita melihat suatu objek pada jarak jauh, bayangan yang dibentuk lensa mata
akan jatuh di depan retina (seperti miopi).
Ketika penderita melihat suatu objek pada jarak dekat, bayangan yang dibentuk lensa
mata akan jatuh di belakang retina (seperti hipermetropi).
Contoh Soal:
1) Seseorang hanya mampu melihat jelas pada jarak paling dekat 40 cm. Jika jarak terdekat
mata normal adalah 25 cm, maka berapakah kekuatan lensa kacamata yang harus
digunakan penderita?
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
1) Dik: s = 15 cm, s’ = 60 cm
1 1 1
f = 15 - 60
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
1 4 1
f = 60 - 60
1 3
f = 60
60
f = 3 = 20
100 100
P = = = 0,5 dioptri
f 20
2) Apa saja penyebab penyakit, cara penanggulangan, dan cara mencegah penyakit
presbiopi?
Penyebab penyakit ini karena gaya akomodasi masta tidak bekerja dengan baik,
sehingga titik dekatnya lebih jauh dari mata normal dan titik jauhnya lebih
pendek dari mata normal. Presbiopi tidak dapat dicegah, tetapi memiliki cara
keduanya berbeda?
Tentu saja keduanya berbeda, karena PR dalam miopi merupakan jarak terdekat
yang bisa dilihat dengan jelas oleh mata berakomodasi maksimum, sedangkan PR
dalam hipermetropi merupakan jarak terjauh yang bisa dilihat dengan jelas.
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
Mikroskop
I. Bagian-bagian Mikroskop
1. Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat, berfungsi untuk membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
2. Lensa Objektif, berada dekat pada objek yang diamati, lensa ini membentuk bayangan
nyata, terbalik, di perbesar. Lensa ini diatur oleh revolver untuk menentukan perbesaran
lensa objektif.
3. Tabung Mikroskop (tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan
menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
8. Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat diputar
dan dinaik-turunkan.
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis
besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu,
terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat
bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler.
Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan
sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika
seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop,
maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
Pada gambar dibawah, lensa yang berdekatan dengan mata adalah lensa okuler. Lensa ini
berfungdi sebagai lup. Lensa positif yang berdekatan dengan benda disebut lensa objektif. Jarak
titik api lensa objektif lebih kecil daripada jarak titik api lensa okuler. Benda yang akan diamati
dengan mikroskop diletakkan di antara F dan 2F dari lensa objektif. Bayangan yang dihasilkan
bersifat nyata, diperbesar dan terbalik. Bayangan ini akan menjadi benda bagi lensa pertama.
Bayangan ini merupakan bayangan akhir dari mikroskop yang kita lihat.
2fob fok
Oleh karena pada mikroskop terdapat dua lensa positif, maka perbesaran mikroskop secara
umum dapat dituliskan sebagai berikut:
M = Mob x Mok
Keterangan: M = perbesaran mikroskop
Mob = perbesaran lensa objektif
Mok = perbesaran lensa okuler yang berfungsi sebagai lup
Pembahasan
Diketahui : sob = 2 cm
fob = 1,5 cm
fok = 5 cm
Karena jarak titik dekat mata tidak disebutkan dalam soal, maka mata
Jawab :
1 1 1
= +
f ob s ob s ' ob
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
1 1 1
= -
s ' ob f ob s ob
1 1 1
= -
s ' ob 1,5 2
1 4−3
=
s ' ob 6
1 1
=
s ' ob 6
s’ob = 6 cm
s ' ob sn
M = s ob ( f ok + 1 )
6 25
M = 2 ( 2 + 1)
M = 40,5 kali
s ' ob sn
M = ( s ) (f )
ob ok
6 25
M = 2 x 2
M = 15 kali
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
Teleskop
1. Teleskop
Teleskop atau teropong adalah alat optis untuk melihat benda jauh. Diciptakan
tahun 1608 oleh Hans Lippersery, dipakai untuk keperluan perbintangan oleh
Gallileo (1609). Ada tiga macam tipe umum teleskop optik, yaitu teleskop pembias
Teleskop Pembias
objektif. Pada teleskop ini, cahaya dikumpulkan oleh sepasang lensa yang
terletak pada ujung Tabung, bayangan diperbesar oleh lensa yang lebih kecil
secara teliti objek yang dekat. Refraktor yang ukurannya mencapai batas-batas
praktis, ialah alat-alat pada Yerkes Observatory yang memiliki celah 100
Teleskop Pemantul
oleh suatu cermin yang bayangannya diperbesar oleh okuler. Reflektor ini
Teleskop Gabungan
2. Teleskop Bintang
Digunakan untuk mengamati benda-benda langit seperti bintang, planet dan satelit.
Teleskop bintang tersusun dari 2 buah lensa cembung, sebuah sebagai lensa objektif
dan satunya lagi sebagai lensa okuler. Oleh karena objek yang diamati letaknya
sangat jauh, bayangan yang dibentuk lensa objektif terletak di titik fokus objektif.
Bayangan ini merupakan objek bagi lensa okuler. Dalam hal ini, lensa okuler
berfungsi sebagai lup. Agar bayangan yang terbentuk besar dan jelas, diusahakan
Mata akan berakommodasi jika bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler
1 1 1 1 1 1
+ ' =
s ob s ob f ob + ' =
s ob f ob
1 1 1
+ =
s ok s ' ok f ok
1 1 1
- =
s ok s n f ok
1 1 1
= +
s ok f ok s n
s n+ ¿fok
= ¿
f ok . s n
f ok . sn
sok =
s n +f ok
BB'
tan β Sok s ' ob f ob
γ = = = =
tan α BB' s ok S ok
S ' ob
f ob
f ob ( S n+ f ok )
γ = f ok . s n =
f ok. sn
sn + f ok
f ob f ok
γ = ( +1)
f ok P
s’ob = fob
Lensa okuler:
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
1 1 1
+ =
s ok f ok
sok = fok
Panjang teleskop (L): L = fob + fok
Perbesaran sudut anguler (γ ) adalah perbandingan antara sudut penglihatan menggunakan
teleskop (β) dengan sudut penglihatan tanpa menggunakan teleskop.
β tan β f ob
M = γ = = jadi, γ =
α tan α f ok
Contoh Soal:
Sebuah teleskop bintang memiliki lensa objektif dengan jarak fokus 175 cm dan lensa
okuler dengan jarak fokus 25 cm. Teleskop tersebut digunakan untuk mengamati benda-
benda langit yang sangat jauh. Hitunglah:
a) panjang teleskop;
b) perbesaran anguler teleskop.
Pembahasan:
Dik : fob = 175 cm
fok = 25 cm
Dit : a) panjang teleskop (L)
b) perbesaran bayangan (γ )
Jawab:
a) L = fob + fok
= 175 + 25
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
= 200 cm
Jadi, panjang teleskop adalah 200 centimeter.
f ob 175
b) γ = = = 7 kali
f ok 25
3) Teleskop Bumi
Terdiri atas lensa cembung, lensa objektif lensa pembalik, dan lensa okuler. Membentuk
bayangan yang bersifat maya, tegak, dan lebih dekat. Lensa pembalik hanya berfungsi
membalik bayangan yang dibentuk lensa objektif agar menjadi tegak.
Cara kerjanya sebagai berikut:
Sinar yang mengenai lensa objektif akan dibiaskan dan menghasilkan bayangan nyata,
terbalik, dan diperkecil di lensa okuler. Selanjutnya oleh lensa okuler, bayangan ini
diperbesar sehingga bayangan akhir yang terbentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
Oleh karena itu, agar bayangan itu tegak dan sama besar, bayangan harus diletakkan pada
jarak 2f lensa pembalik.
Teleskop bumi lebih sering digunakan dengan mata berakomodasi maksimum. Perbesaran
anguler untuk mata berakomodasi maksimum adalah:
f ob
γ = f
ok
d = fob - fok
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
f ob
M =
f ok
Teleskop prisma: Terdiri dari teleskop pembias yang bersebelahan untuk tiap
mata. Tiap teleskop tersebut dilengkapi dengan dua buah prisma siku-siku sama
kaki. Fungsi prisma ini untuk membalikkan sinar/cahaya yang dipantulkan
sempurna dan memperpendek teropong agat praktis.
Periskop: Ialah teleskop dalam kapal selam yang berguna untuk mengetahui
keadaan luar atau di dalam permukaan laut. Periskop terdiri atas lensa cembung
yang digunakan sebagai lensa objektif dan lensa okuler dan dua buah prisma siku-
siku sama kaki. Sinar dari benda dibiaskan oleh lensa objektif, kemudian
dipantulkan oleh prisma pertama dan kedua. Berikutnya, sinar tersebut dibiasksn
oleh lensa okuler dan akhirnya sampai ke mata. Bayangan benda oleh lensa
objektif jatuh tepat pada titik fokus lensa okuler. Dengan demikian, sinar yang
keluar merupakan berkas sinar sejajar sehingga mata tidak perlu berakomodasi
pada saat melihat.
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa dilihat dengan
mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif untuk
memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas.
Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Untuk mendapatkan
bayangan semacam ini objek harus berada di depan lensa dan terletak diantara titik pusat O
dan titik fokus F lensa. untuk menghasilkan bayangan yang diinginkan, lup dapat digunakan
dalam dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak
berakomodasi.
Lup dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum untuk mendapatkan perbesaran
bayangan yang diinginkan. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk
harus tepat berada di titik dekat mata (s’ = sn = jarak titik dekat mata).
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup / kaca pembesar dengan mata berakomodasi
maksimum adalah:
Sn
P = +1
f
Keterangan:
Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata
normal), dan f adalah jarak fokus lup.
Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum membuat mata menjadi
cepat lelah. Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak
berakomodasi. Untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan dalam keadaan mata
tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat jauh di depan lensa (jarak
tak hingga), dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s = f).
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata tidak berakomodasi adalah:
Sn
P =
f
Nama: Dionadya Pratisto (10)
Kelas X-G
Keterangan:
Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal), dan f
adalah jarak fokus lup.
1) Sebuah lup memiliki jarak fokus 2,5 cm. Tentukan perbesaran lup jika mata berakomodasi
maksimum.
Pembahasan:
Dik : f = 2,5 cm
sn = 25 cm (titik dekat mata normal)
Dit : γ mata berakomodasi maksimum?
Jawab:
Sn
γ = + 1
f
25
= + 1
2,5
= 11 kali
Jadi, perbesaran lup untuk mata berakomodasi maksimum adalah 11 kali.
2) Sebuah arkeologi mengamati fosil dengan sebuah lup. Titik dekat orang tersebut 50 cm.
Dengan mata berakomodasi maksimum, ia memperoleh perbesaran lima kali. Tentukan
kekuatan lup tersebut!
Pembahasan:
Dik : sn = 50 cm
γ = 5 kali (berakomodasi)
Jawab:
Sn
γ = + 1
f
50
5 = + 1
f
50
5-1 =
f
50
4 =
f
50
f =
4
f = 12,5 cm
1 100
P = P = = 8 dioptri
f 12,5
Jadi, kekuatan lup tersebut adalah 8 dioptri.