Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERKERETA-APIAN

DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:
ACHMAD
DIONADYA PRATISTO
ILHAM BRAMANTYO
LERIKA THREZINA
LIDYA NATALIA
YEMIMA ZIDKY EDELWAYS H

XII IPA 3
SMAN 54 JAKARTA

XII A 3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas karunia dan rahmat Allah SWT kepada kami, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah yang berjudulkan Perkembangan
Teknologi Perkereta-apian di Indonesia ini, disusun untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh guru Sejarah kami yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan
teknologi perkereta-apian di Indonesia sejak zaman Belanda dahulu hingga menginjak
era modern seperti sekarang.

Tak lupa, kami mengucapkan banyak terimakasih bagi para pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini, karena makalah ini tidak dapat tersusun dengan
baik tanpa adanya peran serta dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi. Kami pun
sebagai penyusun sadar dengan banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karenanya, sudilah kiranya para pembaca yang telah menelaah makalah kami ini
memberikan kritik dan saran sebagai bahan masukan untuk kami kedepannya.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat memberi manfaat
bagi siapapun yang berkenan membaca dan menelaah isi didalamnya.

Jakarta, 14 November 2014

TIM PENYUSUN

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................................... 1

Daftar Isi .............................................................................................................................. 2

Bab 1

1.1 ........................................................................................................................................... 3

1.2 ........................................................................................................................................... 3

1.3 ........................................................................................................................................... 3

Bab 2

2.1 ........................................................................................................................................... 4

2.2 ........................................................................................................................................... 6

2.3 ........................................................................................................................................... 6

Bab 3

3.1...........................................................................................................................................

BAB 1

2
1.1 Latar Belakang

Di zaman modern seperti ini, alat transportasi canggih, cepat dan efisien
merupakan suatu kebutuhan dan tuntutan dalam hidup, hal ini diakibatkan oleh
bergesernya gaya hidup masyarakat dari zaman ke zaman. Saat ini, masyarakat
dituntut untuk bergerak cepat dan lebih efisien, sehingga dibutuhkan alat
transportasi canggih, cepat dan efisien yang jenisnya beragam. Termasuk salah
satunya kereta.

Kereta merupakan alat transportasi umum yang terdiri dari beberapa gerbong,
dan dijalankan menggunakan mesin oleh seorang masinis. Kereta merupakan
alat transportasi massal yang hampir ditemukan di seluruh belahan dunia
dengan tingkat kecanggihan yang beragam, begitu juga di Indonesia yang mulai
sejak zaman dahulu.

Pada makalah ini, kami sebagai penyusun ingin mengetahui lebih dalam seluk
beluk mengenai perkembangan teknologi perkereta-apian di Indonesia dari awal
mulanya pada zaman Belanda hingga sekarang di era modern.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana awal mulanya kereta api hadir di Indonesia?
 Apa yang melatar belakangi hadinya kereta api di Indonesia?
 Siapa pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan perkereta-apian
di Indonesia
 Bagaimana perkembangan teknologi perkereta-apian di Indonesia?

1. 3 Tujuan
Untuk mengetahui sejarah perkembangan teknologi perkereta-apian di
Indonesia dan seluk beluk perkereta-apian di Indonesia .

BAB 2

3
2. 1 Sejarah hadirnya Kereta Api di Indonesia
Sejarah perkereta-apian di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama
pembangunan jalan kereta api di desa Kamijen, Jumat tanggal 17 Juni 1864 oleh
Gubernur Jenderal Hindia Belanda yaitu Mr. L.A.J. Baron Sloet van dan Beele.
Dimana pembangunan ini diprakarsai oleh ‘ Naamloze Venootschap
Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij’ yang dipimpin oleh Ir. J.P de
Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km)dengan lebar jalur 1435
mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Sabtu, 10 Agustus 1867.
Pembangunan tersebut bertujuan sebagai pemenuhan keperluan militer di
Semarang dan hasil bumi ke Semarang.

Keberhasilan membangun jalan KA antara Semarang – Tanggung dan pada 10


Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang – Surakarta, mendorong
minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Pada tahun 1867
telah dibangun panjang rel sepanjang 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, dan
tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1427 km, dan tahun 1900
menjadi 3338 km.

Pembangunan ini terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Aceh (1874),


Sumut (1886), Sumbar (1891), Sumsel (1914) dan di Sulawesi pada tahun 1922
antara Makassar – Takalar sepanjang 47 km yang diresmikan pada 1 Juli 1923.
Sedangkan Ujungpandang – Maros belum sempat terselesaikan. Sedangkan di
Kalimantan, Bali dan Lombok baru dilakukan studi pembangunan jalan KA.

Pengembangan jaringan rel kereta api 1875 – 1925 dalam 4 tahap yaitu :
a. 1875 – 1888
b. 1889 – 1899
c. 1900 – 1913
d. 1914 – 1925

Periode 1875 – 1888


Awal pembangunan dengan pembangunan jaringan pertama di Hindia Belanda
antara Tanggung dan Gudang di Semarang pada tahun 1876 sepanjang 26 km.
Lalu mulai dibangun lintas Semarang – Gudang. Tahun 1880 dibangun lintas
Jakarta – Buitenzorg (Bogor) sepanjang 59 km. Lalu Cicalengka melalui Cicurug –
Sukabumi – Cibeber – Cianjur – Bandung. Tahun 1877, dibangun lintas Kediri –
Blitar, digabungkan dengan lintas Surabaya – Cilacap lewat Kertosono – Madiun
– Solo dan lintas Jogja – Magelang.

Periode 1889 – 1899


Ada beberapa jaringan rel yang telah terbangun :

a. Jogja – Cilacap
4
b. Surabaya – Pasuruan j. Bekasi - Kerawang
Malang k. Cicalengka – Garut –
c. Madiun – Solo Tasikma laya – Maos –
d. Sidoarjo – Mojokerto Banjarnegara
e. Mojokerto – Kertosono l. Cirebon – Semarang dan
f. Kertosono – Bllitar Semarang – Blora
g. Kertosono – Madiun – Solo m. Yogya - Magelang
h. Bogor – Cicalengka n. Blitar – Malang dan Krian
i. Batavia - Rangkasbitung Surabaya
o. Sebagian Jalur Madura

Periode 1899 – 1913


 Rangkasbitung – Labuan dan Rangkasbitung – Anyer
 Kerawang – Cirebon dan Cikampek – Bandung
 Pasuruan – Banyuwangi
 Seluruh jaringan Madura
 Blora – Bojonegoro – Surabaya

Periode 1813 – 1925


 Sisa jalur P. Jawa
 Elektrifikasi Jatinegara – Tanjung Priok
 Elektrifikasi Batavia – Bogor
 Sumatera Selatan : Panjang – Palembang
 Sumatera Barat : sekitar Sawahlunto dan Padang
 Sumatera Utara : Tanjung Balai – Medan – Pematangsiantar dan Medan –
Belawan – Pangkalansusu
 Sulawesi : Makassar – Takalar dan rencana Makassar – Maros – Sinkang
 Sulawesi Utara : rencana Manado – Amurang
 Kalimantan ; rencana Banjarmasin – Amuntai dan rencana Pontianak –
Sambas

Masa Pembangunan Stasiun

 Stasiun Karanganyar (1875)  Stasiun Yogyakarta (1887)


 Stasiun Jakarta Kota (1929)  Stasiun Solo Balapan (1876)
 Stasiun Tanjung Priok (1914)  Stasiun Semarang Tawang 1873
 Stasiun Gambir (1914)  Stasiun Cirebon 1920
 Stasiun Jatinegara  Stasiun Madiun 1897
 Stasiun Manggarai (1969)  Stasiun Purwokerto (1922)
 Stasiun Pasar Senen (1916)  Stasiun Malang (1941)
 Stasiun Cikampek (1894)  Stasiun Surabaya Kota (1878)
 Stasiun Bogor (1880)  Stasiun Surabaya Gubeng (1913)
 Stasiun Bandung (1887)  Stasiun Pasar Turi 1938

5
 Stasiun Kertosono

Pengambilalihan kekuasaan dari Jepang

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945,


karyawan KA yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA)
mengambil alih kekuasaan perkereta-apian dari pihak Jepang. Peristiwa tersebut
bertepatan pada tanggal 28 September 1945. Pembacaan pernyataan sikap oleh
Ismanggil dan sejumlah anggota AMKA menegaskan bahwa mulai tanggal 28
September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia.
Sehingga tanggal 28 September 1945, ditetapkan sebagai Hari Kereta Api di
Indonesia dan dibentuk Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI).

2.2 Latar Belakang Hadirnya Kereta Api di Indonesia


Pada mulanya, pembangunan rel dan hadirnya Kereta Api di Indonesia atas
permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil
bumi ke Gudang Semarang. Kemudian dalam melayani kebutuhan akan
pengiriman hasil bumi dari Indonesia, maka Pemerintah Kolonial Belanda sejak
tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan kereta api, dengan muara pada
pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya. Semarang
meskipun strategis, tetapi tidak ada pelabuhannya untuk barang, sehingga barang
di kirim ke Batavia atau Soerabaja

2.3 Jenis Kereta Api dan Lokomotif di Indonesia


Sejak dahulu, kereta dibuat secara lokal, dengan casis dan rangka baja sedangkan
bodi dibuat dari kayu. Pada waktu itu belum ada pendingin udara, sehingga kelas
kereta dibedakan jenis kursi dan jumlah kursi per kereta. Kelas 1 terdapat 3
tempat duduk per baris, kelas 2 terdapat 4 tempat duduk per baris dan kelas 3
terdapat 5 tempat duduk per baris. Sehingga tiap kereta kelas 3 terdapat 60 - 72
tempat duduk, sedangkan tiap kereta kelas 2 terdapat 24 - 32 tempat duduk dan
kelas 1 terdapat 12 tempat duduk. Biasanya kelas 1 dan kelas 2 menjadi satu,
sedangkan kelas 3 tersendiri. Namun kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 dirangkai dalam
satu rangkaian.

Macam Kereta Api yang Beroperasi di Indonesia

 Kereta Api Lokomotif


Merupakan rangkaian gerbong tak berpenggerak yang ditarik oleh sebuah
lokomotif. Biasa dipakai untuk perjalanan jarak jauh. Berdasarkan pelayanan dan
fasilitasnya kereta ini dibagi menjadi kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif.
Lokomotifnya sendiri dibagi lagi menjadi berbagai macam jenis tergantung macam
transmisi dan rangkaian bogie serta rodanya. Untuk sekarang ini sumber

6
energinya adalah dari bahan bakar diesel, sedangkan sebelum tahun 60′an sumber
energinya adalah batu bara, yang biasa disebut lokotif uap.

 Kereta Rel Diesel (KRD)


Kereta ini termasuk kereta kommuter, yaitu kereta yang melayani rute pendek
untuk daerah perkotaan. Ciri utamanya adalah tidak adanya lokomotif, karena di
hampir setiap gerbong terdapat penggerak (ada juga gerbong yang tidak
berpenggerak). Di salah satu gerbong terdapat mesin diesel sebagai sumber energi
yang kemudian dayanya ditransmisikan dengan 2 cara, yaitu hidrolik (KRDI) dan
elektrik dengan menggunakan inventer dan motor traksi (KRDE). Penggunaan
Kereta Rel Diesel ini sudah beroperasi di beberapa daerah seperti Bandung Raya,
Kutoarjo-Prambanan, Solo-Wonogiri dan Madiun-Jogja.

 Kereta Rel Listrik


Memiliki konsep sama dengan Kereta Rel Diesel yang membedakan hanyalah
sumber energinya dan seluruh transmisinya adalah elektrik. Jika Kereta Rel Diesel
sumber energinya dari mesin diesel, KRL mendapatkan sumber energinya dari
pembangkit listrik PLN yang terhubung di alat di atas KRL yang disebut dengan
pantograf. Listrik akan mengalir melalui pantograf dan akan menggerakkan motor
traksi. Sedangkan daerah pengoperasiannya baru di daerah Jabodetabek.

Kereta Api Indonesia dan Penampilannya

 Kereta Api Wisata Nusantara

 Kereta Api Wisata Bali

 Kereta Api Wisata Toraja

7
 Kereta Api Argo Bromo Anggrek

 Express Malam Gajayana

Macam Lokomotif yang Ada di Indonesia

 BB204

Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1230HP,di Indonesia sejak 1981 dan
kecepatan maksimumnya 60km/jam. Lokomotif ini terdapat di Divisi Regional II
SumBar yang relnya bergigi.

8
Sumber : muhamadfarisnaufalausten.wordpress.com

 CC202

Lokomotif ini buatan General Motors Kanada dan mempunyai spesifikasi teknik
dan karakteristik khusus untuk menarik kereta api barang. Lokomotif ini hanya
terdapat di Sumatra Selatan untuk melayani kereta api pengangkut batu bara.
Lokomotif ini berdaya mesin 2250HP.

Sumber : muhamadfarisnaufalausten.wordpress.com

 CC201

Lokomotif CC 201 adalah lokomotif buatan General Electric. Memiliki Daya Mesin
1950 HP.

Sumber : muhamadfarisnaufalausten.wordpress.com

 CC200

Merupakan lokomotif diesel pertama yang dipesan pemerintah Indonesia dari


General Electric Amerika Serikat awal 1950-an,dan memiliki tenaga 1750Hp.

9
Sumber : muhamadfarisnaufalausten.wordpress.com

 D300
Merupakan lokomotif diesel hidrolik buatan pabrik Fried Krupp, Jerman.
Lokomotif ini mulai dinas sejak 1968. Lokomotif ini berdaya mesin sebesar
340HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk langsir kereta penumpang ataupun
kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 50
km/jam.

Sumber : muhamadfarisnaufalausten.wordpress.com

 D301
Lokomotif D 301 adalah lokomotif diesel hidrolik buatan pabrik Fried Krupp,
Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1962. Lokomotif ini merupakan tipe
kedua setelah D300. Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 340 HP.

Sumber : muhamadfarisnaufalausten.wordpress.com

 BB306
Merupakan lokomotif diesel hidrolik yang dimiliki oleh Dipo Kereta Besar di
Jakarta Kota. Kerap digunakan untuk melangsir kereta penumpang yang akan
diberangkatkan dari Stasiun Jakarta Kota (JAKK). Digunakan pada tahun 80-an
hingga 90-an, sejak datangnya era KRL, loko ini mulai terlupakan dan

10
kebanyakan rusak termakan usia dan kurang suku cadang.

Sumber : muhamadfarisnaufalausten.wordpress.com

2.4 Pengelola Urusan Perkereta-Apian di Indonesia


Perkereta-apian di Indonesia diurus dan diatur oleh PT. Kereta Api Indonesia
(Persero).

BAB 3

3.1 Kesimpulan
Dari materi-materi yang kami sampaikan diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa perkembangan teknologi Perkereta-Apian di Indonesia dapat dikatakan
terus berkembang. Hal ini tidak lepas dari peranan PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) yang selalu melakukan inovasi terhadap Kereta Api. Hal ini terlihat
dari semakin baiknya kualitas kereta api yang dilihat dari fasilitas dan
kenyamanannya di segala jenis kereta berikut dengan ketertibannya.

Meskipun dibandingkan dengan negara maju lainnya Indonesia kalah bersaing,


namun kinerja PT. KAI (Persero) dapat dinilai cukup baik, dilihat dari kinerja
mereka untuk terus berinovasi dalam urusan Perkereta-Apian di Indonesia.

3.2 Saran
Kami berharap bahwa PT. Kereta Api Indonesia (Persero) terus melakukan
perbaikan dan pembaharuan di bidang perkereta-apian di Indonesia agar dapat
dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Serta terus meningkatkan mutu kualitas
dan pelayanan pada semua jenis Kereta Api Indonesia dan hal-hal yang
menyangkut Perkereta-apian di Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://ms.wikipedia.org/wiki/PT_Kereta_Api_Indonesia

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_perkeretaapian_di_Indonesia

http://www.kereta-api.co.id

muhamadfarisnaufalausten.wordpress.com/.../jenis-jenis-kereta-di-
indone...

bianrailfans.blogspot.com/2013/02/jenis-kereta.html

12
13

Anda mungkin juga menyukai