Anda di halaman 1dari 3

Langkah Kerja Pengampilan Sampel Air Sungai

1. Tentukan sungai yang akan di ambil sampel airnya


2. Deliniasi di citra titik-titik daerah sungai yang akan di ambil sampelnya, hal ini untuk
mempermudah dan mempercepat proses pengambilan sampel air.
3. Datang kelokasi sesuai dengan titik pengambilan sampel air sungai yang sudah di deliniasi
di citra, lokasi antar titik yang telah di tentukan adalah berjarak 200 meter antar titik
pengambilan sampel.
4. Siapkan botol air minum yang sudah di bersihkan, botol air minum harus di bersihkan hal ini
bertujuan untuk menghilangkan zat-zat cair dari bekas minuman, agar sampel air nantinya
tidak tercampur dengan zat-zat air minum.
5. reaksi-reaksi yang mungkin bisa terjadi jika air dibCarilah titik pengambilan sampel air,
tempat yang tepat untuk di ambil sampelnya adalah daerah tali arus (strem flow).
6. Saat mengambil sampel usahakan botol berada di dalam air sepenuhnya isi sampai penuh.
7. Saat air sudah penuh tutup botol tersebut di dalam air juga, hal ini bertujuan untuk
menghindari ikut sertanya air kedalam botol. Dan usahakan tidak ada samasekali gelembung
udara maupun kandungan udara di dalam botol agar tidak merusak kandungan zat yang ada
di sampel tersebut.
8. Setelah selesai simpan botol dengan aman, pengetesan sampel sebaiknya kurang dari 24 jam
setelah pengambilanya dari sungai, hal ini bertujuan untuk menghindari iarkan di dalam botol
dalam jangka waktu yang lama
– Menyiapkan wadah sampel
– Membilas wadah sampel dengan air suling
– Menyiapkan alat pengambil sampel sesuai keadaan sumber air
– Membilas alat pengambil sampel
– Mengambil sampel sesuai titik sampling dan memasukkannya ke wadah
sampel sesuai peruntukan analisis
– Mencatat kondisi lapangan, membuat peta lokasi
– Menentukan uji parameter lapangan (suhu, pH, DO, kekeruhan, DHL, TDS
yang dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat diawetkan)
– Hasil pengujian parameter lapangan dicatat dalam buku catatan
– Memberi label pada wadah sampel
– Melakukan pengawetan sampel sesuai peruntukan uji
– Mengamankan sampel dan wadah
– Mencatat nama sumber air, tanggal dan jam pengambilan, keadaan cuaca,
bahan pengawet yang ditambahkan, dan nama petugas.

Titik pengambilan contoh air

1. Pada danau dengan kedalaman kurang dari 10 m, sampel air diambil dari dua titik,
yaitu : di permukaandan didasar danau.
2. Pada danau dengan kedalaman 10 m – 30 m, sampel diambil pada tiga titik, yaitu
dipermukaan, lapisan termokilin, dan dasar danau
3. Pada danau dengan kedalaman antara 30 m – 100 m , sampel diambil pada empat
titik, yaitu permukaan lapisan termokilin (metalimnion) , di atas lapisan hipolimnion,
dan dasar danau.
4. Pada danau dengan kedalaman lebih dari 100 m, titik pengambilan sampel air
dapat diperbanyak sesuai dengan keperluan.
• Prinsip : - mengambil sebagian sampel (sub sampel) dan dihitung
dibawah mikroskop
- Besar kecilnya volume sub sampel sangat bergantung pada
alat yang tersedia serta kepekatan sampel
• Rumus :
D = jumlah plankton per satuan volume
q = jumlah plankton dala sub sampel
p = volume sub sampel
D = (l/p) q (1/v)
l = volume sampel
v = volume air tersaring

Misalkan volume air tersaring 15m³, volume sampel 10 mL, volume subsampel 1mL.
Berdasarkan hasil pencacahan diperoleh jumlah Ceratium fucus sebanyak 7 sel dalam
subsampel. Maka jumlah Ceratium fucus per m³ dapat diketahui dengan cara ³:
D = (l/p) q (1/v)
D = (10/1) 7 (1/15)
D = 5 sel/m³

 Sampling menggunakan Plankton Net (Omori dan Ikeda, 1992 ;


Romimohtar & Juwana, 1998).
Plankton Net untuk:
 Phytoplankton berukuran
diameter 31 cm dengan mata
jaring berukuran 30-60 mikron.
 Zooplankton berukuran
diameter 45 cm dengan mata jaring berukuran
150-500 mikron.

Anda mungkin juga menyukai