1. Proses menentukan tindakan masa depan (4 tahun) sekolah yang tepat, melalui
urutan pilihan, dengan memper-hitungkan ketersediaan sumber daya.
2. Dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan untuk mencapai
tujuan dan sasaran sekolah yang telah ditetapkan
Tujuan utama penyusunan RKS adalah agar Sekolah dapat mengetahui secara rinci
tindakan-tindakan yang harus dilakukan agar tujuan, kewajiban, dan sasaran
pengembangan Sekolah dapat dicapai. RKS juga menjamin bahwa semua program
dan kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan sekolah sudah memperhitung-
kan harapan-harapan pemangku kepentingan dan kondisi nyata berdasarkan profil
Sekolah. Oleh sebab itu, proses penyusunan RKS harus melibatkan segenap
pemangku kepentingan
2. Kepala sekolah memberikan arahan teknis tentang penyusunan rencana kerja
sekolah,
3. Tim kerja sekolah menyusun rencana kegiatan penyusunan rencana kerja
sekolah,
4. Tim kerja sekolah mengumpulkan, mengolah data dan informasi dan menyusun
draf RKJM,
5. Kepala sekolah bersama tim kerja, dewan guru, dan komite sekolah melakukan
reviu dan revisi
draf rencana kerja sekolah jangka menengah,
6. Tim kerja melakukan finalisasi hasil revisi rencana kerja jangka menengah,
9. Kepala sekolah bersama tim kerja, dewan guru, dan komite sekolah melakukan
reviu dan revisi
draf RKT,
Langkah kerja tim yang dibentuk diawali dari melakukan Evaluasi Diri Sekolah
(EDS)/Pemetaan Mutu kemudian menyusun profil sekolah , mengedentifikasi
tantangan sekolah, menyusun program sekolah dan menyusun rencana pembiayaan
/anggaran sekolah.
4. Menentukan kesenjangan antara situasi sekolah saat ini dan yang diharapkan satu
tahun kedepan,
H. Sistematika RKS
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Landasan Hukum
C. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
D. Tata Nilai yang Dikembangkan
A. Sasaran
B. Program Strategis
C. Indikator Program
D. Kegiatan Strategis
A. Sasaran
B. Program Rutin
C. Indikator Program
D. Kegiatan Rutin
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
HALAMAN JUDUL
Cover : ditulis dengan Judul dan huruf kapital yang jelas berisi a.l :
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional
Alinea pertama, berisi tinjauan tentang regulasi pendidikan yang dijadikan dasar
pengelolaan sekolah, misalnya : MBS, Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan,
Akreditasi Sekolah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan yang berlaku di Indonesia
Alinea ke dua, berisi gambaran umum tentang situasi dan kondisi sekolah saat ini
dan situasi dan kondisi yang akan dicapai/diinginkan,
Alinea ke tiga, berisi paparan isu-isu strategis yang terkait dengan pendidikan secara
umum, tuntutan pemerintah, masyarakat dan pelanggan dalam 3 (tiga) tahun terakhir
Alinea ke empat berisi fakta-fakta tentang situasi dan kondisi sekolah termasuk
kelemahan-kelemahan yang menonjol sehingga dapat dijadikan sebagai alasan
disusunnya program kerja sekolah dalam perencanaan empat tahunan sekolah atau
RKS
1. Visi ;
Visi adalah cara pandang masa depan yang realistis, dapat dipercaya, dan menarik
bagi organisasi (sekolah), cita-cita bersama. Visi adalah pernyataan tujuan kemana
sekolah anda akan dibawa, sebuah masa depan yang lebih
Pendapat lain menyatakan bahwa ”Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana
organisasi harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi adalah suatu
gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh
organisasi
Visi berisi rumusan kalimat yang bermakna tentang gambaran sekolah masa depan
yang hendak diwujudkan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS), paling tidak untuk
masa 4 tahun ke depan.
Agar visi mudah dipahami dan dapat dijadikan sebagai semangat bagi para
pengelola sekolah dan pelaksana program, maka visi perlu dijabarkan menjadi
beberapa indikator capaian yang sesuai dengan rumusan kalimat visi.
Indikator capaian visi diarahkan kepada kata kunci yang terdapat dalam kalimat
rumusan visi. Sebagai dokumen, indikator visi merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari rumusan visi.
Contoh visi berdasarkan profil sekolah : Terwujudnya peserta didik yang beriman,
cerdas, terampil dan berbudaya
Dari contoh di atas ada 4 kata kunci dalam visi yang harus dikembangkan yaitu:
beriman, cerdas, terampil dan berbudaya. Kata kunci tersebut dijabarkan dalan misi
tentang tugas apa yang harus dilaksanakan agar kata kunci tersebut dapat dicapai.
2. Misi
Untuk mewujudkan visi, maka sekolah perlu merumuskan Misi. Rumusan kalimat
misi, selalu diawali dengan kata kerja yang masih bersifat umum (belum spesifik) dan
menjadi tugas pokok (tindakan) sekolah.
Rumusan kalimat misi disesuaikan dengan kata kunci pada visi dan indikator capaian
visi sebagai sasarannya.
Menumbuhkan perilaku taat beribadah, tertib bagi seluruh warga sekolah dengan
pemahaman terhadap nilai-nilai etika dan estetika yang tinggi.
Setiap kata kunci pada visi yang sudah ditentukan dijabarkan ke dalam beberapa
misi yang harus dilaksanakan sekolah untuk mencapai visi.
3. Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah memuat beberapa target capaian sekolah yang dirumuskan dalam
kalimat operasional dengan durasi waktu 4-5 tahun ke depan selaras dengan
rumusan misi sekolah. Tujuan sekolah menggambarkan kinerja sekolah yang akan
diwujudkan setelah RKS direalisasikan. Tujuan sekolah yang baik, rumusannya jelas
(mudah dipahami), spesifik, terukur, bersifat menantang dan realistis (terjangkau)
Yang dimaksud tata nilai adalah semangat dan suasana yang mengandung “nilai-
nilai” atau core value dan menjadi kebiasaan atau budaya warga sekolah sehari-
hari.
Tata nilai dapat juga secara sadar dan sengaja diciptakan untuk mendukung
tercapainya visi, misi dan tujuan sekolah
A. Sasaran ;
Sasaran strategis adalah sasaran program dan kegiatan yang mampu memberikan
dampak secara luas terhadap program dan kegiatan lainnya. Sasaran strategis
menjadi kunci keberhasilan program dan kegiatan peningkatan mutu, misalnya :
sumber daya manusia (guru mapel UN, guru BK/pembimbing, operator komputer,
siswa berpotensi,..dsb), perangkat IT, proses pembelajaran, jaringan internet dan
lain-lain
Program strategis dirumuskan mengacu pada potensi sekolah dan menjadi ciri khas
keunggulan sekolah
Tingkat keberhasilan suatu program strategis harus terukur secara kuantitatif, dapat
pula diukur secara kualitatif disertai indikator. Tingkat keberhasilan program
dinyatakan dalam indikator program, misalnya dalam angka (nominal), persentase,
kategori (baik, cukup, sedang) atau berupa indikator kinerja lainnya yang telah
ditetapkan.
Untuk menetapkan indikator program, TPS harus cermat, berpikir komprehensif dan
mempertimbangkan berbagai faktor pendukung, faktor penghambat, faktor tak
terduga yang dapat mengganggu keberhasilan program, misalnya inflasi, asumsi
kenaikkan harga, gangguan cuaca dan lain-lain
A. Sasaran ;
Sasaran dari program dan kegiatan rutin adalah sasaran yang dampaknya terbatas
terhadap kegiatan lain dan bersifat pendukung terhadap program dan kegiatan
strategis.
Sasaran program rutin umumnya berupa sarana prasarana yang menjadi aset
sekolah
Contoh sasaran program dan kegiatan rutin : gedung/ bangunan, pagar sekolah,
KM/WC toilet guru/siswa, halaman sekolah, lapangan upacara/ olahraga, peralatan
kebersihan, peralatan kantor, meubelair siswa/ guru, arsip sekolah, instalasi listrik,
instalasi air, saluran air limbah, …dan lain-lain.
Secara operasional, program rutin juga perlu sentuhan peningkatan mutu yang
berkelanjutan
Untuk menetapkan indikator program rutin, TPS juga harus cermat, berpikir
komprehensif dan mempertimbangkan berbagai faktor pendukung, faktor
penghambat, faktor tak terduga yang dapat mengganggu keberhasilan program,
misalnya inflasi, asumsi kenaikkan harga, gangguan cuac dan lain-lain
Bab V PENUTUP
Alinea pertama, berisi ulasan tentang harapan Tim Pengembang kepada seluruh
warga sekolah, terutama kepada para penanggungjawab atau pelaksana program
agar selalu memiliki komitmen dan selalu meningkatkan kemampuan dalam
pelaksanaan tugas
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
CATATAN :
Dokumen analisis penyusunan program dan kegiatan tidak perlu dilampirkan ke
dalam Dokumen RKS, tetapi dijilid dan disimpan terpisah sebagai pelengkap dan
arsip yang berguna untuk menjadi bahan pertimbangan perencanaan RKS periode
mendatang
Bahan Bacaan:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia. 2013. Bahan Pembelajaran
Diklat Calon Kepala Sekolah: Pemyusunan Rencana Kerja Sekolah/Madrasah.
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
Sekolah/Madrasah
Manullang, M. 1988. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tweet
Label: Manajemen
0 komentar:
Post a Comment
Popular Posts
Penilaian Aspek Keterampilan Kurikulum 2013 (Revisi Terbaru)
Bagaimana cara Membuat RPP HOTS ?
Contoh Buku Pedoman Guru TP. 2019/2020
RPP Dengan Model Pembelajaran Problem Basic Learning (PBL)
Struktur Organisasi Sekolah (Permendikbud No 6 Tahun 2019)
Program Kerja Tata Usaha di Sekolah
Cara Cerdas Merumuskan Indikator Kompetensi
Rumusan Tujuan Pembelajaran Yang Baik dan Berkarakter
Tindak Lanjut Hasil Supervisi Akadermik
Cara Membuat Buku Pedoman Guru
Categories
Administrasi (7)
Cakep (6)
Kepemimpinan (7)
Manajemen (31)
Penilaian (19)
PTK-PTS (15)
Regulasi (28)
Seputar PBM (69)
Supervisi (10)
Tutorial (18)
Langganan Artikel
Submit
Pages
Privacy Polycy
Disclaimer
About
Contact Us
Daftar Isi
Support : | |
Copyright © 2018. BLOG PENDIDIKAN - All Rights Reserved