TUGAS KEPERAWATAN BENCANA Kel 3
TUGAS KEPERAWATAN BENCANA Kel 3
Fasilitator :
Erna Dwi WahyunI, S.Kep., Ns., M.Kep
Disusun Oleh : Kelompok 3/ Kelas AJ-2
1. Maria Theresia Dhiu (131911123008)
2. Arlesiane Bida Ndjurumbaha (131911123012)
3. Mathilda Margaretha Siga (131911123021)
4. Pretty Erawati (131911123030)
5. Ni’Ma Safrotul Mafruchah (131911123034)
6. Dina Muhyina Nur Rizqiana (131911123047)
7. Uswatun Khasanah (131911123051)
8. Candra Pratiwi (131911123063)
9. Arifani Adibah (131911123067)
10. Ariska Nur Hidayatul (131911123079)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Sang Maha Pencipta yang telah
memberikan rahmat kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah
makalah yang berkaitan dengan “Manajemen Bencana Fase Post Insiden”.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Bencana dan atas bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing kami Ibu Erna Dwi WahyunI, S.Kep., Ns., M.Kep.
Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
4) Pelaksanaan Organisasi
a. Program pemulihan pelayanan kesehatan dilakukan atas setiap unsur
kesehatan yang terkena dampak bencana.
b. Pelaksanaan program pemulihan dilaksanakan oleh BPBD dan/atau
BNPB serta Pemerintah dengan memfungsikan semua instansi
terkait dan sumber daya daerah yang dapat dikerahkan untuk
menjamin jalannya program dan dapat melibatkan lembaga
nonpemerintah maupun asing yang mempunyai tujuan yang sama.
c. Dalam hal program pemulihan yang dilakukan di wilayah yang
meliputi lebih dari satu daerah Kabupaten/Kota, koordinasi
dilakukan oleh BPBD Provinsi dan atau BNPB serta Pemerintah
Provinsi;
d. Dalam hal program pemulihan yang dilakukan di wilayah yang
meliputi lebih dari satu daerah provinsi, koordinasi dilakukan
BNPB.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Timbulnya kesadaran akan pentingnya penanggulangan kebencanaan baik itu pra,
tanggap bencana , maupun pasca bencana pada dasarnya karena kondisi Indonesia
terkait dengan bencana. Melihat seringnya bencana di tanah Indonesia ini membuat
Indoensia tergolong sebagai Negara dengan rawan bencana. Terlihat juga bahwa
kerentanan masyarakat akan dampak bencana yang sangat tinggi meneyebabkan
timbulnya kesadaran akan pentingnya penanggulangan bencana dengan baik dan benar.
Bencana menurut UU 24/2007 adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda dan dampak psikologis. Kegiatan rehabilitasi harus memperhatikan pengaturan
mengenai standar konstruksi bangunan, kondisi sosial, adat istiadat, budaya dan
ekonomi.
Tahapan manajemen bencana adalah tahap pasca bencana. Setelah bencana terjadi
dan proses tanggap darurat sudah dilewati, maka langkah selanjutnya mencakup
pemulihan, rehabilitasi dan juga rekonstruksi. Ruang lingkup pelaksanaan rehabilitasi
pascabencana dilakukan melalui kegiatan-kegiatan : perbaikan lingkungan daerah
bencana, perbaikan prasarana dan sarana umum, pemberian bantuan perbaikan rumah
masyarakat, pemulihan sosial psikologis, pelayanan kesehatan, rekonsiliasi dan resolusi
konflik, pemulihan sosial, ekonomi dan budaya, pemulihan keamanan dan ketertiban,
pemulihan fungsi pemerintahan, dan pemulihan fungsi pelayanan publik (Pasal 56,
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana).
3.2. Saran
Manajemen pasca bencana harus dilakukan dengan semaksimal mungkin dengan
melalui proses pemulihan, rehabilitasi dan juga rekonstruksi sesuai peraturan yang
berlaku seperti Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana. Oleh karena itu, semua elemen masyarakat terutama petugas
penanggulangan bencana harus mengerti bagaimana memanajemen bencana baik itu
pra, tanggap bencana , maupun pasca bencana sehingga bisa membantu masyarakat
mendapatkan kehidupannya kembali. Penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
dari kata sempurna, maka kami mengharapkan masukkan dari pembaca agar makalah
ini bisa menjadikan informasi yang lebih relevan dan bisa menambah informasi
mengenai manajemen pasca bencana.
DAFTAR PUSTAKA
Hizbaron, D. R., Iffani, M., Wijayanti, H., & Wijaya, G. N. (2017). Manajemen
Bencana Praktek Menuju Beragam Kelompok Rentan di Yogyakarta. 79(Icge
2016), 7–12.
https://bpbd.bogorkab.go.id/bencana-dan-manajemen-bencana/