Anda di halaman 1dari 11

JPPM Vol. 11 No.

1 (2018)

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK SISWA MTs


DITINJAU DARI SELF CONFIDENCE
Pipit Pitriyani1), Aflich Yusnita Fitrianna2), Pamila Malinda3), Mira Siti Hajar4)
Pendidikan Matematika IKIP Siliwangi

pitriyani60@gmail.com

ABSTRACT
This research aims to describe what extent student’s mathematical connection ability that reviewed from
self confidence and seen from error in completed the mathematical connection test. The subject of this
research is students of MTs Fatahillah Cimahi class VIIIB as much 22 students. The method used in this
research was descriptive method with qualitative approach. The step of this research that composed from
4 step: namely self confidence questionnaire, mathematical connection ability test, data analysis and draw
conclusion. The result showed that 1) Students with high self confidence do errors on identify relation of
one procedure to other procedure in same representation and explain mathematics application topic in
field of study content or daily problem; 2) Students with medium self confidence do errors in identify
relationship of one procedure to other procedure in same representation and do error in identify various
relationship of concept representation and mathematics procedure; and 3) Students with low self
confidence do error on identify relationship of one procedure to other procedure in same representation.
The conclusion of this research is student’s mathematical connection ability still less.

Keywords : Ability Connection Mathematics, Self Confidence, Error Analysis

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana kemampuan koneksi matematik siswa yang
ditinjau dari self confidence dilihat dari kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal tes kemampuan koneksi
matematik. Subjek dari penelitian ini siswa MTs Fatahillah Cimahi kelas VIIIB sebanyak 22 siswa. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualiatif. Adapun tahap
penelitian yang dilakukan terdiri dari 4 tahap, antara lain: pengisian angket self confidence, tes kemampuan
koneksi matematik, analisis data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa
: 1) Siswa dengan kepercayaan diri tinggi melakukan kesalahan pada mengidentifikasi hubungan satu
prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang sama serta dalam menjelaskan penerapan topik
matematika dalam konten bidang studi lain atau masalah sehari-hari.; 2) Siswa dengan kepercayaan diri
sedang melakukan kesalahan pada mengidentifikasi hubungan satu prosedur ke prosedur lain dalam
representasi yang sama dan kesalahan dalam mengidentifikasi hubungan berbagai representasi konsep dan
prosedur matematika; dan 3) Siswa dengan kepercayaan diri rendah melakukan kesalahan dalam
mengidentifikasi hubungan satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang sama. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan koneksi matematik siswa ditinjau dari self confidence
masih rendah.

Kata kunci : Kemampuan Koneksi Matematik, self confidence, Analisis kesalahan

A. PENDAHULUAN
Belajar yaitu suatu proses perubahan Setiap konsep matematika yang ada dapat
tingkah laku setiap individu dalam dikaitkan dengan konsep matematikanya
memperoleh suatu perubahan dalam bentuk sendiri, ataupun penerapan konsep
pengetahuan, keterampilan maupun sikap matematika dapat dikaitkan dengan bidang
dan nilai dan nilai-nilai positif sebagai suatu ilmu lainnya. Dengan pengaitan konsep,
pengalaman untuk memperoleh kesan dari diharapkan siswa dapat menyelesaikan
bahan-bahan yang telah dipelajari (dalam permasalahan-permasalahan yang
Firmansyah, 2017: 116). Pembelajaran dihadapinya baik dalam permasalahan
matematika merupakan prasyarat untuk matematika sendiri dan beberapa
setiap materi pelajaran lainnya, setiap permasalahan matematika yang dikaitkan
konsep-konsep yang dipelajari dalam dengan materi-materi lainnya. Pernyataan
pembelajaran matematika saling berkaitan tersebut sesuai dengan Permana dan
dan dapat menjelaskan konsep lainnya. Sumarmo (2007) menyatakan bahwa
105
Pipit Pitriyani, dkk

konsep-konsep koneksi matematika dapat representasi yang sama; 6) Menggunakan


memberikan peningkatan kemampuan siswa koneksi antar topik matematika, dan antar
agar dapat mengkonfirmasikan masalah topik matematika dengan topik yang lain.
khusus kepermasalahan umum atau Untuk mengaitkan beberapa konsep
sebaliknya, kemudian konsep-konsep yang dalam matematika atau dengan bidang ilmu
dipelajari dapat diterapkan dalam lainnnya, maka diperlukan kepercayaan diri
menyelesaikan permasalahan-permasalahan siswa dalam menyelesaikan permasalahan-
yang dihadapi dalam matematika sendiri permasalahan yang dihadapi. Kepercayaan
atau dalam bidang ilmu lainnya. Badjebar diri merupakan kepercayaan setiap individu
(2016: 51) berpendapat bahwa pembelajaran terhadap kemampuan yang dimiliki serta
matematika sendiri dituntut agar menjadikan merasa yakin dan benar atas apa yang
cara pandang setiap siswa menjadi lebih luas dilakukan oleh dirinya sendiri. Menurut
dan lebih terbuka dalam memandang suatu Rakhmat (2000) mengemukakan bahwa
topik. Pada dasarnya siswa juga tidak hanya kepercayaan diri adalah suatu keyakinaan
belajat satu topik matematika saja, tetapi akan kemampuan dirinya yang diterapkan
juga kegunaan dari topik-topik yang pada kehidupannya, serta bagaimana
dipelajari tersebut. Selain itu menurut individu tersebut memandang dirinya
Lusiana (2017: 25) setiap orang harus sebagai suatu individu yang utuh dan
mempelajari matematika karena matematika mengacu pada konsep diri. Adapun
merupakan sarana untuk memecahkan pernyataan menurut Haeruman, Rahayu &
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Ambarwati (2017: 160) bahwa self
Rahayu & Firdausi (2016: 212) confidence adalah pembentukan
menyatakan bahwa koneksi matematis pemahaman berdasarkan keyakinaan dan
sendiri menckup dua hal koneksi secara perasaan siswa tentang kemampuan yang
internal juga secara eksternal, koneksi secara dimilikinya pada aspek-aspek keyakinaan
internal berarti hubungan antara topik atau akan kemampuan dirinya. Menurut
pokok bahasan lain juga dapat pokok Sumarmo (2015) mengemukakan beberapa
bahasan lainnya dalam matematika, indikator kepercayaan diri antara lain: 1)
sedangkan koneksi matematis secara Percaya kepada kemampuan sendiri, tidak
eksternal berarti hubungan matematika cemas, merasa bebas, dan bertanggung
dengan bidang studi lain dan hubungan jawab atas perbuatannya; 2) Bertindak
matematika terhadap kehidupan sehari-hari. mandiri dalam mengambil keputusan; 3)
Dilihat dari pendapat di atas kemampuan Memiliki konsep diri yang positif, hangat
koneksi matematika sangatlah penting agar dan sopan, dapat menghargai dan menerima
siswa dapat menyelesaikan setiap orang lain; 4) Memiliki dorongan untuk
permasalahan-permasalahan yang berprestasi serta berani mengungkapan
dihadapinyadengan menggunakan konsep- pendapat; 5) Mengenal diri sendiri atas
konsep yang telah dipelajari, dari penjelasan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
di atas dapat disimpulkan bahwa Dalam menyelesaikan permasalahan-
kemampuan koneksi matematik adalah permasalahan yang berhubungan dengan
kemampuan dasar untuk mengaplikasikan koneksi matematika sering ditemukan
konsep-konsep matematika untuk beberapa kesalahan sehingga perlu adanya
menyelesaikan permasalahan-permasalahan analisis kemampuan koneksi matematik
dalam dunia nyata. siswa yang dilihat dari kesalahan-kesalahan
Menurut Sumarmo (2015) yang dilakukan siswa. Selain itu untuk
mengemukakan beberapa indikator- melihat seberapa besar pengaruh
indikator koneksi matematika antara lain: 1) kepercayaan diri terhadap kesalahan yang
Mencari hubungan berbagai representasi dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-
prosedur dan konsep; 2) Memahami soal koneksi matematika. Analisis
hubungan antara topik matematika; 3) merupakan suatu bentuk penyelidikan
Menggunakan matematika dalam bidang terhadap suatu kejadian, analisis sendiri
ilmulain atau masalah sehari-hari; 4) bertujuan untuk mengetahui situasi yang
Memahami represantasi ekuivalen konsep sebenarnya terjadi, sedangkan kesalahan
atau prosedur yang sama; 5) Mencari merupakan bentuk penyimpangan terhadap
koneksi atau prosedur keprosedur lain dalam sesuatu yang dianggap benar. Dapat ditarik
106
Analisis Kemampuan Koneksi Matematik Siswa

kesimpulan bahwa analisis kesalahan adalah Adapun tujuan dari penelitian ini
bentuk penyelidikan atau penelitian yang adalah untuk mengetahui letak kesalahan
dilakukan untuk mengetahui kesalahan siswa MTs dilihat dari indikator koneksi
dalam suatu kejadian. matematis siswa dan ditinjau dari self
confidence siswa.

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian 1) Tahap awal,dalam tahap ini peneliti
deskriptif dengan pendekatan kualiatif, menyusun instrumen penelitian
penelitian ini mendeskripsikan tentang berupa tes dan non tes. Instrumen tes
kesalahan siswa dalam menyelesaiakan soal- yang disusun berupa soal tes
soal koneksi matematika yang dilihat dari kemampuan koneksi matematik. Tes
self confidence. Subjek dari penelitian yaitu yang diujikan sebelumnya telah di uji
siswa kelas VIII B MTs Fatahillah Cimahi. validitas, reliabilitas, dan indeks
Instrumen dalam penelitian ini adalah kesukarannya. Sedangkan untuk non
peneliti sendiri, dimana peneliti sebagai tes peneliti mengambil dari sumber
perencana, pelaksana, pengumpul data, yang telah ada kemudian dimodifikasi
penganalisis dan penafsir data. Selain itu terlebih dahulu.
instrumen yang lainnya ialah nontes yaitu 2) Tahap inti, dalam tahap ini peneliti
berupa angket self confidence siswa, dan melakukan analisis data diawali
juga soal tes kemampuan koneksi dengan menganalisis data kuantitatif
matematika. yaitu berupa skor angket self
Tahapan awal yang dilakukan dalam confidence dan skor tes soal
penelitian ini yaitu dengan menyusun angket kemampuan koneksi matematika a)
self confidence, dalam hal ini peneliti data hasil non tes, untuk menganalisis
menggunakan angket dari sumber yang telah jawaban non tes dilakukan dengan
ada yaitu dari Sumarmo (2015), kemudian skala Likert. Kemudian akan
peneliti memodifikasi angket tersebut. diperoleh level self confidence siswa
Selain menggunakan angket peneliti tinggi, sedang dan rendah.b) data hasil
menguji cobakan instrumen soal koneksi tes, dari data tes yang diperoleh untuk
matematika yang terdiri dari 4 soal menganalisis jawaban tes dilakukan
berdasarkan indikator. Instrumen yang telah dengan menilai soal tes sesuai dengan
dibuat kemudian diujikan untuk rubrik penskoran yang telah
pengambilan data. Setelah data terkumpul disediakan kemudian diolah melalui
kemudian dianalisis. Untuk mendapatkan level self confidence siswa lalu akan
data hasil penelitian, pengumpulan data diperoleh persentase untuk setiap
dilakukan sebagai berikut : soalnya.Kemudian hasil tes dari siswa
1) Tes, dalam penelitian ini tes yang tersebut dikelompokkan berdasarkan
dimaksud berupa soal tes kemampuan dari data angket yang diperoleh.
koneksi matematik siswa yang Setiap soal dibentuk kedalam
berbentuk uraian dan terdiri dari 4 presentase sesuai dengan tingkatan
soal. Soal yang diberikan disusun kelompok dari data angket yang
berdasaarkan indikator kemampuan diperoleh. Setelah itu dipilih dua soal
koneksi matematik siswa. secara acak untuk setiap levelnya, dua
2) Non tes, dalam penelitian ini non tes soal tersebut merupakan soal dengan
yang dimaksud berupa angket self persentase kesalahan tertinggi
confidence siswa yang berupa kemudian diambil sampel jawaban
pernyataan tertutup. siswa untuk dianalisis letak kesalahan
Analisis dilakukan setelah pengumpulan berdasarkan indikator koneksi
data. Adapun langkah-langkah yang matematika. Setelah analisis
dilakukan dalam analisis data adalah sebagai dilakukan tahap selanjutnya yaitu
berikut: peneliti mengambil kesimpulan.

107
Pipit Pitriyani, dkk

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Pengkategorian Self Confidence Hasil pengkategorian self confidence
diperoleh dengan menggunakan skala Likert,
dan hasilnya sebagai berikut:
Tabel 1. Kategori Kepercayaan diri siswa
Kategori Tinggi Sedang Rendah
Jumlah Siswa 6 11 7

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat 2. Persentase kesalahan hasil tes


bahwa jumlah siswa mengikuti tes kemampuan koneksi matematik
berjumlah 22 siswa, setelah skor tes angket ditinjau dari level self confidence
diolah diperoleh hasil dengan kategori Hasil tes kemampuan koneksi
kepercayaan diri siswa tinggi berjumlah 6 matematik siswa dikelompokkan
siswa, kategori kepercayaan diri siswa berdasarkan kategori self confidence.
sedang berjumlah 11 siswa dan kategori Selanjutnya hasil tes kemampuan koneksi
kepercayaan diri siswa rendah berjumlah 7 matematik dipersentasekan tingkat
siswa. kesalahannya. Persentase kesalahan dapat
dilihat pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Hasil tes koneksi matematik pada setiap soal


Nomor Soal
Kategori
1 2 3 4
Tinggi 64% 77% 56% 61%
Sedang 81% 93% 82% 52%
Rendah 74% 97% 81% 88%

Berdasarkan Tabel 2 kemudian dipilih untuk nomor 2 dan 4 indikator yang diukur
masing-masing dua soal untuk setiap yaitu memahami hubungan antara topik
kategorinya, dua soal tersebut merupakan matematika, dan untuk nomor 3 indikator
soal yang mempunyai persentase kesalahan yang diukur yaitu mencari hubungan
paling tinggi, yaitu nomor 2 dan 1 untuk berbagai representasi prosedur dan konsep.
kepercayaan diri tinggi, nomor 2 dan 3 untuk Adapun kesalahan siswa dalam
kepercayaan diri sedang, dan nomor 2 dan 4 menyelesaikan soal kemampuan koneksi
untuk kepercayaan diri rendah. Dari setiap matematika yang ditinjau dari self
soal kemudian dipilih dua jawaban siswa confidence dapat dilihat sebagai berikut :
secara acak untuk dianalisis. Analisis a. Analisis kesalahan siswa
dilakukan berdasarkan indikator koneksi kemampuan percaya diri tinggi
matematik yang diukur dari setiap soalnya, 1) Soal nomor 2 Jawaban siswa A dan
untuk soal nomor 1, indikator yang diukur B
yaitu menggunakan matematika dalam Berikut jawaban siswa A dan B dalam
bidang ilmu lain atau masalah sehari-hari, menjawab soal nomor 2:

Gambar 1. Jawaban siswa A soal nomor 2

108
Analisis Kemampuan Koneksi Matematik Siswa

Gambar 2. Jawaban siswa B soal nomor 2

Dari gambar 1 dan 2 analisis kesalahan


jawaban tersaji dalam tabel 3 sebagai
berikut:

Tabel 3. Analisis kesalahan jawaban soal nomor 2 siswa A dan B


Kriteria
Indikator Kesalahan
Jawaban

Siswa A tidak menuliskan


Mengidentifikasi
proses yang termuat dalam
representasi
menemukan jawaban selain
ekuivalen suatu
itu siswa tidak dapat
konsep
mengidentifikasi hubungan
matematika
prosedur/proses yang
bersangkutan.
Mengidentifikasi
hubungan
Siswa B tidak
prosedur/proses
Memahami mengidentifikasi representasi
yang termuat
hubungan antara ekuivalen suatu konsep
dalam representasi
topik matematika matematika, dalam
ekuivalen suatu
mengidentifikasi hubungan
konsep
prosedur/proses yang termuat
matematika
dalam representasi ekuivalen
suatu konsep matematika
Mengidentifikasi
siswa tidak dapat
nama hubungan
menerapkannya, dalam
prosedur/proses
menyelesaikan soal tidak
yang
sesuai prosedur/proses yang
bersangkutan
bersangkutan.

Berdasarkan Tabel 3, terdapat belum memenuhi kriteria jawaban, sehingga


beberapa kesalahan yang dilakukan siswa dalam hal ini indikator yang diukur
dalam menyelesaikan soal, dilihat dari berdasarkan soal nomor 2 belum tercapai.
indikator yang diukur siswa seharusnya 2) Soal nomor 1 Jawaban siswa C dan
mengidentifikasi terlebih dahulu konsep D
yang termuat, kemudian mengidentifikasi Berikut jawaban siswa C dan D dalam
hubungan proses. Jawaban yang diberikan menjawab soal nomor 1 :

Gambar 3. Jawaban siswa C soal nomor 1


109
Pipit Pitriyani, dkk

Gambar 4. Jawaban siswa D soal nomor 1

Dari gambar 3 dan 4 analisis kesalahan jawaban tersaji dalam tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 4. Analisis kesalahan jawaban soal nomor 1 siswa C dan D
Indikator Kriteria Jawaban Kesalahan
Mengidentifikasi Siswa C tidak mengidentifikasi konsep
konsep/proses yang yang termuat dalam masalah yang
termuat dalam diberikan. Konsep yang digunakan sudah
konten bidang studi benar tetapi siswa tidak mengaitkannya
lain atau masalah dengan kehidupan seharu-hari serta siswa
sehari-hari yang tidak menjelaskan konsep matematika
disajikan yang termuat dalam masalah sehari-hari
yang diberikan.
Mengidentifikasi
proses matematika Siswa D tidak mengidentifikasi konsep
yang serupa dengan yang termuat dalam soal yang
Menggunakan
konsep/proses dalam bersangkutan, siswa tidak dapat
matematika
masalah sehari-hari. mengidentifikasi konsep matematika dan
dalam bidang
terdapat kesalahan dalam menggunakan
ilmu lain atau
Menyelesaikan rumus matematika. Karena kesalahan
masalah
masalah bidang studi dalam rumus maka terdapat kesalahan
sehari-hari
lain atau masalah dalam menyelesaikan masalah tersebut.
sehari-hari. Selain itu siswa tidak menjelaskan
konsep matematika yang terdapat dalam
Menjelaskan dan masalah yang diberikan.
mengidentifikasi
nama konsep
matematika yang
termuat dalam
masalah/konten
bidang studi lain atau
masalah sehari-hari.

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat b. Analisis kesalahan siswa


bahwa siswa C dan D melakukan beberapa kemampuan percaya diri sedang
kesalahan dalam menjawab soal nomor 1 1) Soal nomor 2. Jawaban siswa E dan
dilihat dari indikator yang diukur. Jawaban F
siswa belum memenuhi kriteria jawaban, Berikut adalah jawaban siswa E dan F
sehingga dalam hal ini idikator yang diukur dalam menjawabsoal nomor 2 :
berdasarkan soal nomor 2 belum tercapai
oleh siswa C dan D.

Gambar 5. Jawaban siswa E soal nomor 2


110
Analisis Kemampuan Koneksi Matematik Siswa

Gambar 6. Jawaban siswa F soal nomor 2

Dari gambar 5 dan 6 analisis kesalahan jawaban tersaji dalam tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5. Analisis kesalahan jawaban soal nomor 2 siswa E dan F


Indikator Kriteria Jawaban Kesalahan
Mengidentifikasi Siswa E tidak mengidentifikasi suatu
representasi ekuivalen konsep matematika yang termuat, siswa
suatu konsep kurang tepat dalam menghubungkan
matematika prosedur/proses yang termuat dalam
masalah yang bersangkutan.

Mengidentifikasi Siswa F tidak mengidentifikasi representasi


Memahami hubungan suatu konsep yang termuat dalam soal yang
hubungan prosedur/proses yang diberikan, serta terdapat kesalahan dalam
antara topik termuat dalam menghubungkan prosedur yang termuat
matematika representasi ekuivalen dalam representasi ekuivalen suatu konsep
suatu konsep yang termuat dalam soal.
matematika

Mengidentifikasi nama
hubungan
prosedur/proses yang
bersangkutan

Berdasarkan Tabel 4 terdapat E dan F kurang mampu dalam


kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa E menyelesaikan soal nomor 1 berdasarkan
dan F dalam menyelesaikan soal nomor 2 indikator yang diukur.
berdasarkan indikator yang diukur, 2) Soal nomor 3 Jawaban siswa G dan
kesalahan yang dilakukan sama yaitu kurang H
tepat dalam menghubungkan antara satu Berikut adalah jawaban siswa G dan H
posedur ke prsedur lain dalam konsep dalam menjawab soal nomor 3 :
matematika. Sehingga dapat dikatakan siswa

Gambar 7. Jawaban siswa G soal nomor 3

Gambar 8. Jawaban siswa H soal nomor 3


111
Pipit Pitriyani, dkk

Dari gambar 7 dan 8 analisis kesalahan jawaban tersaji dalam tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6. Analisis kesalahan jawaban soal nomor 3 siswa G dan H


Indikator Kriteria Jawaban Kesalahan

Mengidentifikasi Berdasarkan informasi yang disajikan d


konsep/prosedur/prose alam soal, siswa G hanya
s matematika yang mengidentifikasi persamaan dari dua
Mencari termuat dalam bangun datar, tidak menjelaskan
hubungan informasi yang hubungan antar bangun datar yang
berbagai disajikan termuat dalam konsep matematika.
representasi
prosedur dan Menjelaskan hubungan Siswa H hanya mengidentifikasi
konsep. antara persamaan, tidak sampai menjelaskan
konsep/prosedur/prose hubungan yang termuat dari masalah
s matematika serta yang disajikan sesuai konsep
mengidentifikasi nama matematika yang bersangkutan.
hubungan tersebut

Kesalahan yang dilakukan siswa G hal ini siswa masih kurang mampu dalam
dan siswa H serupa, mereka hanya menylesaikan soal nomor 3 berdasarkan
menyebutkan persamaan-persamaan dari indikator yang diukur.
dua bangun datar. Seharusnya siswa c. Analisis kesalahan siswa
mengidentifikasi terlebih dahulu kemudian kemampuan percaya diri rendah
menjelaskan hubungan dari kedua bangun 1) Soal nomor 2 Jawaban siswa I dan
datar tersebut. Dapat dilihat dari tabel 6, J
jawaban siswa tidak memenuhi kriteria Berikut adalah jawaban siswa I dan J dalam
jawaban berdasarkan indikator, maka dalam menjawab soal nomor 2 :

Gambar 9. Jawaban siswa I soal nomor 2

Gambar 10. Jawaban siswa J soal nomor 2

112
Analisis Kemampuan Koneksi Matematik Siswa

Dari gambar 9 dan 10 analisis kesalahan jawaban tersaji dalam tabel 7 sebagai berikut :

Tabel 7. Analisis kesalahan jawaban soal nomor 1 siswa I dan J


Indikator Kriteria Jawaban Kesalahan
Mengidentifikasi Siswa I tidak
representasi ekuivalen mengidentifikasi suatu
suatu konsep matematika konsep yang termuat,serta
siswa kurang tepat dalam
Mengidentifikasi menghubungkan antar
hubungan konsep matematika yang
Menggunakan prosedur/proses yang termuat dalam soal..
matematika dalam termuat dalam
bidang ilmu lain representasi ekuivalen Siswa J keliru dalam
atau masalah suatu konsep matematika memrepresentasikan
sehari-hari konsep matematika yang
Mengidentifikasi nama termuat sehingga terdapat
hubungan kesalahan dalam
prosedur/proses yang menghubungkan
bersangkutan prosedur/proses yang
termuat dalam masalah
yang bersangkutan

Berdasarkan tabel 7, dapat dilihat Berdasarkan indikator yang diukur dapat


bahwa jawaban siswa tidak memenuhi disimpulkan siswa belum mampu dalam
kriteria jawaban berdasarkan indikator yang menyelesaikan soal tersebut.
diukur dan terdapat beberapa kesalahan yang 2) Soal nomor 4 Jawaban siswa K dan
dilakukan. Kesalahan yang dilakukan L
hampir serupa, siswa kurang tepat dalam Berikut adalah jawaban siswa K dan L dalam
menghubungkan antar konsep matematika, menjawab soal nomor 4 :
dan antar prosedur yang termuat.

Gambar 11. Jawaban siswa K soal nomor 4

Gambar 12. Jawaban siswa L soal nomor 4

113
Pipit Pitriyani, dkk

Dari gambar 11 dan 12 analisis kesalahan jawaban tersaji dalam tabel 8 sebagai berikut :

Tabel 8. Analisis kesalahan jawaban soal nomor 4 siswa K dan L


Indikator Kriteria Jawaban Kesalahan
Mengidentifikasi Siswa K kurang tepat
representasi ekuivalen dalam mengidentifikasi
suatu konsep matematika representasi ekuivalen
suatu konsep matematika,
Mengidentifikasi siswa dapat
hubungan menghubungkan prosedur
prosedur/proses yang yang termuat dalam
termuat dalam masalah yang
representasi ekuivalen bersangkutan.
Memahami suatu konsep matematika
hubungan antara Siswa L tidak
topik matematika Mengidentifikasi nama mengidentifikasi
hubungan representasi suatu konsep
prosedur/proses yang yang diberikan dan
bersangkutan menghubungkannya
dengan prosedur yang
termuat. Prosedur yang
dilakukan sudah benar
tetapi masih belum sampai
pada solusi.

Berdasakan Tabel 8 dapat dilihat indikator yang diukur, sehingga dapat


bahwa jawaban yang diberikan belum dikatakan siswa belum mampu
memenuhi kriteria jawaban dan terdapat menyelesaikan soal nomor 4 dilihat dari
kesalahan-kesalahan yang dilakukan. indikator yang diukur.
Jawaban yang diberikan belum memenuhi

D. KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil dan pembahasan indikator kemampuan koneksi
diatas maka dapat disimpulkan sebagai matematik yaitu dalam memahami
berikut : hubungan antara topik matematika.
1. Siswa yang memiliki kepercayaan diri Dari kesalahan yang dilakukan siswa,
tinggi melakukan kesalahan pada menunjukkan bahwa indikator yang diukur
indikator kemampuan koneksi belum tercapai oleh siswa sehingga
matematik yaitu dalam memahami kemampuan koneksi matematik siswa belum
hubungan antara topik matematika tercapai ditinjau dari self confidence.
serta menggunakan matematika Berdasarkan hasil dan kesimpulan,
dalam bidang ilmu lain atau masalah peneliti menyarankan:
sehari-hari. 1. Guru lebih memperhatikan
2. Siswa yang memiliki kepercayaan diri kemampuan koneksi matematik siswa
sedang melakukan kesalahan pada dalam pembelajaran.
indikator kemampuan koneksi 2. Pembelajaran yang dilakukan harus
matematik yaitu dalam memahami dapat membuat kemampuan siswa
hubungan antara topik matematika dalam koneksi matematik lebih
dan kesalahan dalam mencari meningkat.
hubungan berbagai representasi 3. Pembelajaran yang dilakukan guru
prosedur dan konsep. harus lebih mengaitkan antar topik
3. Siswa yang memikiki kepercayaan matematika agar kemampuan koneksi
diri rendah melakukan kesalahan pada matematik siswa dapat meningkat.

114
Analisis Kemampuan Koneksi Matematik Siswa

DAFTAR PUSTAKA

Badjeber, R. (2017). Asosiasi Kemampuan Permana, Y., & Sumarmo, U. (2007).


Penalaran Matematis Dengan Mengembangkan Kemampuan
Kemampuan Koneksi Matematis Penalaran dan Koneksi Matematika
Siswa SMP Dalam Pembelajaran Siswa SMA Melalui Pembelajaran
Inkuiri Model Alberta. Jurnal Berbasis Masalah. Educationist, I(2):
Penelitian dan Pembelajaran 116–123.
Matematika,10(2): 50-56. Tersedia
pada: Rahayu, G. D., & Firdausi, F. (2016).
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/J Pengaruh Gaya Berpikir Terhadap
PPM/article/view/2030/1572. Kemampuan Koneksi Matematis
Mahasiswa. Jurnal Penelitian dan
Firmansyah, M. A. (2017). Analisis Pembelajaran Matematika, 9(2): 210-
Hambatan Belajar Mahasiswa Pada 221. Tersedia pada:
Mata Kuliah Statistika. Jurnal http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/J
Penelitian dan Pembelajaran PPM/article/view/999/1777
Matematika, 10(2): 115-127. Tersedia
pada: Rakhmat, J. (2000). Psikologi Agama .
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/J Jakarta: Raja Grafindo Persada.
PPM/article/view/2036/1578.
Sumarmo, U. (2015). Berfikir dan Disposisi
Haeruman, L. D., Rahayu, W., & Matematika Serta Pembelajarannya.
Ambarwati, L. (2017). Pengaruh Bandung: Universitas Pendidikan
Model Discovery Learning Terhadap Indonesia.
Peningkatan Kemampuan Berpikir
Kritis Matematis dan Self-Confidence Sumarmo, U. (2015) Pengembangan dan
ditinjau dari Kemampuan Awal Contoh Butir Skala Nilai, Karakter,
Matematis Siswa SMA di Bogor Budaya, dan Aspek Afektif Lain dalam
Timur. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika. Bandung.
Pembelajaran Matematika, 10(2): Modul Pembelajaran: Tidak
157-168. Diterbitkan.
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/J
PPM/article/view/2040/1582

Lusiana, R. (2017). Analisis Kesalahan


Mahasiswa Dalam Memecahkan
Masalah Pada Materi Himpunan
Ditinjau Dari Gaya Kognitif. Jurnal
Penelitian dan Pembelajaran
Matematika, 10(1).: 24-29. Tersedia
pada:
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/J
PPM/article/view/1290/1033

115

Anda mungkin juga menyukai