DI BUAT OLEH
NPM : 12114201180005
KELAS : C
ANGKATAN 2018
FAKULTAS KESEHATAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
penyertaan dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
Semoga dengan adanya makalah ini pembaca dapat memahami dan
mengetahui tentang “ Teori transkultural dan pengkajian transkultural serta analisa
pendekatan asuhan keperawatan peka budaya dan pembahasan peran
perawat”.Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan
makalah ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Yansye Noya
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
3.1.Kesimpulan............................................................................................................14
3.2.Saran......................................................................................................................15
Daftar pustaka..............................................................................................................16
2
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Pengobatan yang biasanya dilakukan oleh masyrakat desa hulaliu apabila ada
masyarakat yang mengalami patah tulang (fraktur) adalah dengan cara pengobatan
secara alamiah ataupun meggunakan obat herbal karena menurut mereka obat yang
diberikan dan digunakan untuk proses penyembuhan manjur dalam proses
penyembuhan. Pemikiran masyarakat tentang proses penyembuhan ini dikatakan
sangat baik dan dapat membantu setiap anggota masyarakat.
2.1. Pengkajian Transkultural
Pada pengkajian transkultural dirancang berdasarkan
1. Faktor teknologi
Teknologi kesehatan memungkinkan individu untuk review memilih atau
mendapat penawaran menyelesaikan masalah hearts Pelayanan kesehatan.
Dalam hal ini dikaitkan dengan budaya masyarakat di Desa Hulaliu dimana
dulunya mesyarakat mempercayai tentang cara memulihkan sesorang dari
patah tulang (fraktur) adalah dengan metode trasdisional namun seiring
perkembangan jaman dan teknologi masyarakat sekarang lebih cenderung
pergi ke fasilitan pelayanan kesehatan yang lebih memadai untuk
mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi
Tetapi dengan adanya kepercayaan yang lebih baik seiring perkembangan
teknologi kita sebagai perawat trankultural tidak boleh mengilankan budaya
serta kepercayaan yang dimiliki oleh pasien sehingga walaupun talah
melakukan pengobatan medis yang baik dan benar namun mungkin dengan
budaya yang ada pada kolompok masyarakat tersebut yang dapat membantu
proses penyembuhan kita sebagai perawat perlu mendukung setiap tindakan
yang akan dilakukan demi kesembuhan dari sang pasien.
5
Dalam faktor ini dikaitkan dengan nilai budaya adalah dimana setiap
tindakan serta pengobatan yang dilakukan dalam keluarga pastinya ada peran
serta fungsi pengambilan keputusan dalam setiap anggota keluarga dan juga
apabila ada anggota kelurga yang memiliki keterkaitan dekat dengan
masyarakat yang melakukan pengoatan maka disitu juga keluarga akan
mendukung dan memberi mesukan untuk melakukan pengobatan herbal.
4. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup ( Nilai budaya dan cara hidup )
5. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku ( faktor politik dan hukum )
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang terkait dengan segala sesuatu yang
mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya
Dengan faktor kebijakan dan peraturan dikaitkan dengan masyarakat yang
melakukan pengobatan herbal adalah masyarakat yang tidak ingin berbelit –
belit apabila ingin pergi ke fasilitas pelayanan kesehatn yang adasehingga
pengobatan yang dilakukan oleh mereka adalah dengan pengobatan herbal
6. Faktor ekonomi ( faktor ekonomi )
Klien yang menganjurkan di rumah sakit mencari sumber-sumber bahan yang
diperlukan untuk membiayai sakitnya agar segera pulih.
Terkait dengan faktor ekonomi dimana setiap masyarakat melakukan
pengobatan secara alami judaa dipengaruhi oleh faktor ekonomi yang ada,
enggapan mereka bahwa melakukan pengobatan ke fasilitas pelayanan
kesehatan mungkin mahal sehinggan mereka lebih cenderung melakukan
pengobatan secara alamiah.
7. Faktor Pendidikan ( faktor pendidikan )
Latar Belakang Pendidikan Klien Adalah Pengalaman Klien hearts
menempuh Jalur Pendidikan tertinggi resmi sebelumnya Saat ini. Semakin
Tinggi Pendidikan Klien Maka Keyakinan Klien biasanya didukung Oleh
Bukti-Bukti Ilmiah Yang rasional Dan individu tersebut DAPAT belajar
beradaptasi Terhadap budaya Yang Sesuai DENGAN Kondisi kesehatannya
Faktor pendidikan juga ada kaitannya dengan budaya masyarakat yang
melakukan pengobatan secara alami dima apabila tingkat pendidikan setiap
anggota masyarakat yang kurang memadai maka pengetahuan akan
pelayanan kesehatan yang baik belum dapat mereka ketahui secara baik dan
benar.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses
belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan
diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai
budaya manusia, kepercayaan dan tindakan. Ilmu ini digunakan untuk memberikan
asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia
Tiga pedoman yang ada dalam keperawatan transkultural yaitu
1. Mempertahankan budaya klien bila budaya klien tidak bertentangan dengan
kesehatan
2. Mengakomodasibudaya klien jika budaya klien kurang menguntungkan
kesehatan
3. Merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan
kesehatan.
Tindakan keperawatan memperhatikan tiga prinsip yaitu
1.Culture care preservation/maintenance
Yaitu membantu memfasilitasi/memperhatikan fenomena budaya guna membantu
individu menentukan tingkat kesehatan guna hidup yang diinginkan
2.Culture care accomodation/ negotation
Membantu memperhatikan fenomena budaya yang ada, yang merefleksikan cara
untuk beradaptasi,bernegosiasi dan mempertimbangkan kondisi kesehatan dan gaya
hidup pasien
3.Culture care repatterning/ restruring
Merekontruksi / mengubah desain untuk membantu memperbaiki kondisi kesehatan
pada pola hidup klien ke arah yang lebih baik.
15
3.2. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini mahasiwa lebih memahami trntang
bagaimana peran penring menjadi seorang perawat transkultural dan juaga lebih
mudah beradaptasi dengan lingkungan masyarakat traskultural dan lebih
memahami tentang pendekatan yang perlu dilakukan sebagai seorang perawat dan
juga peran perawat pada masyarakat transkultural. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi kita semua, terimakasih.
16
Daftar Pustaka
Andrew. M & Boyle. J.S, (1995), Transcultural Concepts in Nursing Care, 2nd
Ed, Philadelphia, JB Lippincot Company
Leininger. M & McFarland. M.R, (2002), Transcultural Nursing :
Concepts,Theories, Research and Practice, 3rd Ed, USA, Mc-Graw
HillCompanies
Giger. J.J & Davidhizar. R.E, (1995), Transcultural Nursing : Assessment and
Intervention, 2nd Ed, Missouri , Mosby Year Book Inc