Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

DOKUMENTASI KEBIDANAN
PADA Ny P GIP0A0 UK 8-10 MINGGU DENGAN
HIPEREMESI GRAVIDARUM

OLEH:

FERTIKA TUSAFIFAH
NIM. P278244191 62

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN PRODI D4 KEBIDANAN
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kelompok yang disusun oleh mahasiswa semester II program


studi D4 kebidanan jurusan kebidanan poltekkes kemenkes surabaya tahun
akademik 2019/2020, disusun berdasakan keadaan sebenarnya.

Pembimbing Pendidikan

(Siti Mar’atus S, SST.,S.Pd.,M.Kes)


NIP. 197112251992032004

Pembimbing Akademik

RIJANTO, S.Kp, M.Kes


NIP. 196708051991031001

Ka Prodi D4 Kebidanan

( Dwi Purwanti S.Kp., SST., M.Kes )


NIP. 19670206 199003 2 003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahnya, sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan ini merupakan tugas kelompok bagi mahasiswa prodi D4 kebidanan

surabaya poltekkes kemenkes surabaya semester II.

Penulis sebagai penyusun mengucapkan terimakasih kepada pembimbing

dan pihak terkait yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan dokumentasi

kebidanan ini, yaitu :

1. drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Surabaya.

2. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes selaku ketua prodi studi D4 Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Surabaya.

3. Indrayanti, SST., S.Pd.,M.Keb. Selaku pembimbing pendidik praktik klinik

kebidanan

4. Seluruh pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini yang mana tidak

dapat kami sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna

penyempurnaan laporan ini. Untuk saran yang diberikan penuis mengucapkan

terimakasih.

Bojonegoro, Juni 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Pengesahan ......................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................ iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................
1.3 Pelaksanaan .............................................................................................. 5
1.4 Sistematika Penulisan...............................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Persalinan.......................................................................... 8
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Subyektif................................................................................................... 44
3.2 Obyektif ................................................................................................... 44
3.3 Assasment/analisa Data............................................................................ 46
3.4 Planning ................................................................................................... 47
BAB 4 PEMBAHASAN................................................................................... 16
BAB 5 KESIMPULAN .................................................................................... 71
BAB 6 PENUTUP............................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 73

iv
i
2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di dunia setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang

terkait dengan kehamilan dan persalinan. Dengan kata lain 1.400 perempuan

meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun

karena kehamilan dan persalinan. Di Indonesia ada 2 orang meninggal setiap jam

karena kehamilan, persalinan, dan nifas.

Hiperemesis Gravidarum atau mual muntah yang berlebihan disebabkan

oleh Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG), dalam tingkatan yang berat

dapat mengancam jiwa maupun janin [ CITATION Sum14 \l 1033 ]. Hormon HCG

meningkat pada trimester pertama kemudian menurun levelnya pada trimester

kedua [ CITATION Fau12 \l 1033 ]. Komplikasi dari Hiperemesis Gravidarum

diantaranya adalah keterlambatan pertumbuhan kandungan dan Kematian janin.

Angka kejadian Hiperemesis Gravidarum di Indonesia sekitar 1-3%. Sekitar 50 –

60% kehamilan disertai mual dan muntah, dari 360 wanita hamil, 20%

diantaranya mengalami mual dan muntah di pagi hari dan sekitar 80% mual dan

muntah sepanjang hari. Kondisi ini biasanya bertahan dan mencapai puncak pada

usia kehamilan 12 minggu [ CITATION Wal12 \l 1033 ]. Sekitar 18% kasus mual dan

muntah akan berlanjut sampai kelahiran Penelitian Risma Karlina di Rumah

Bersalin Kurawon sebanyak 53,3%. Hiperemesis Gravidarum terjadi pada

Primigravida. Pada Primigravida belum mampu beradaptasi terhadap hormon

estrogen dan HCG sehingga lebih sering mengalami mual dan muntah. Sedangkan
3

pada multigravida dan grandemultigravida sudah mampu beradaptasi dengan

hormon estrogen dan HCG karena sudah mempunyai pengalaman terhadap

kehamilan dan melahirkan [ CITATION Wal12 \l 1033 ]. Angka kejadian berdasarkan

penelitian Yunia Marianti Hiperemesis Gravidarum pada usia ibu hamil dibawah

20 tahun sejumlah 22,4% hal ini disebakan karena belum cukupnya kematangan

fisik, mental dan fungsi social dari calon ibu sehingga dapat menimbulkan

keraguan jasmani, cinta kasih, dan perawatan serta asuhan bagi anak yang akan

dilahirkannya hal ini dapat menyebabkan mual dan muntah Ibu hamil yang

mengalami Hiperemesis gravidarum yang disebabkan karena Faktor psikologis

berdasarkan penelitian Yunia Marianti sebanyak 79,7%. Hal ini mengakibatkan

mual dan muntah berlebihan dapat disebabkan karena kehilangan pekerjaan, takut

terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab seorang ibu.

Kondisi ibu yang menjalani proses kehamilan dapat menyebabkan stress. Ibu

dalam keadaan stress ini dapat meningkatkan HCG [ CITATION Dep14 \l 1033 ]. Ibu

yang dalam keadaan stress ini dapat meningkatkan tekanan darah dan peningkatan

denyut jantung sehingga dapat meningkatkan HCG. HCG adalah hormone yang

dihasilkan selama kehamilan, yang dapat dideteksi dari darah atau air seni wanita

hamil kurang lebih 10 hari sesudah pembuahan. HCG ini dapat menstimulasi

terjadinya mual dan muntah pada ibu hamil [ CITATION Sul14 \l 1033 ].

1.2
4

1.2. Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Penulis mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan dengan Komprehensif

pada ibu hamil Menggunakan Pendekatan Varney dan Mendokumentasikan

dengan SOAP.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mampu melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil dengan hyperemesis

gravidarum

2. Mampu menentukan diagnosa/masalah pada ibu hamil dengan hyperemesis

gravidarum

3. Mampu menentukan diagnosa potensial pada ibu hamil dengan hyperemesis

gravidarum

4. Mampu menentukan tindakan segera pada ibu hamil dengan hyperemesis

gravidarum

5. Mampu menentukan rencana tindakan dan rasional pada ibu hamil dengan

hyperemesis gravidarum

6. Mampu melakukan penatalaksanaan rencana tindakan pada ibu hamil

dengan hyperemesis gravidarum

7. Mampu melaksanakan evaluasi/ follow up pada ibu hamil dengan hyperemesis

gravidarum

1.3 Pelaksanaan

12 Maret 2020 jam: 10.00 WIB


5

1.4 Sistematika Penulisan

1. BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, tujuan umum, tujuan khusus, pelaksanaan dan

sistematika penulisan.

2. BAB 2 LANDASAN TEORI

Berisi tetang landasan teori berupa konsep dasar kehamilan, pengertian

abortus imminens, etiologi, patofisiologi, faktor predisposisi, diagnosis,

tatalaksana, dan konsep dasar.

3. BAB 3 TINJAUAN KASUS

Berisi tentang asuhan kebidanan yang telah

4. BAB 4 PEMBAHASAN

Berisi tentang pembahasan dari tinjauan kasus pada bab 3.

5. BAB 5 KESIMPULAN

Berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan asuhan kebidanan


6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dilamjutkan dengan nidasi atau implementasi. Bila

dihitung dari saat fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung

dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender

internasional (Prawirohardjo, 2014).

2.2 Konsep Hyperemesis Gravidarum

2.2.1 Pengertian Hyperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada

kehamilan dan terjadi sepanjang hari sampai menganggu pekerjaan sehari-hari

menyebabkan dehidrasi [ CITATION Fau12 \l 1033 ].

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berat yang puncaknya

antara Minggu ke-8 dan Minggu ke-12 dan hilang pada Minggu ke-16.

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan

sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk [ CITATION Ind11 \l 1033 ].

Jadi Kesimpulan yang dapat diambil, Hiperemesis Gravidarum adalah

mual dan muntah yang berlebihan yang terjadi pada usia kehamilan trimester 1

mengakibatkan dehidrasi dan dapat mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-

hari.
7

2.2.2 Etiologi

Penyebab hyperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada

bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak

ditemukan kelainan biokimia. Penulis sebagai berikut:

1) Faktor Predisposisi

(1) Primigravida

(2) Mola Hidatidosa

(3) Kehamilan Ganda

2) Faktor Organik

(1) Masuknya vili korealis dalam sirkulasi internal

(2) Peubahan metabolic karena hamil

(3) Alergi sebagai salah satu respons jaringan ibu terhadap anak

3) Faktor Psikologis seperti

(1) Rumah tangga yang retak

(2) Kehilangan pekerjaan

(3) Takut terhadap kehamilan dan persalinan

(4) Takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dapat menyebabkan

konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai

ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau

sebagai pelarian kesukaran hidup [ CITATION Nor18 \l 1033 ]

2.2.3 Patofiosiologi

Hiperemesis Gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah

pada hamil muda terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
8

seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hiperemesis Gravidarum

dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk

keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis

dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton

dalam darah. Kekurangan volume cairan yang diminum dan kehilangan karena

muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma

berkurang. Natrium dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat

menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah berkurang. Kekurangan

kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal

menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan

terjadilah permasalahan yang sulit diatasi. Selain dehidrasi dan terganggunya

keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan

lambung (Sindroma Mallory Weiss) dengan akibat perdarahan gastrointestinal.

Pada umumnya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri, jarang

sampai diperlukan transfusi atau tindakan operatif [ CITATION Sep18 \l 1033 ].

2.2.4 Gejala dan Tingkat Hyperemesis Gravidarum

Gejala utama dari hyperemesis gravidarum adalah mual yang berat dan

terus menerus. Penderita biasanya mengalami penurunan berat badan karena tidak

bisa makan apapun. Perasaan pusing, lemas, bahkan bisa sampai pingsan. Kulit

kering, keringat dingin, dan sebagainya. Gejala hyperemesis gravidarum secara

klinis dapat dibagi menjadi 3 meliputi :

1) Tingkat 1 (Ringan) dengan grjala mual muntah terus menerus menyebabkan

penderita lemah, tidak mau makan, berat badan turun dan nyeri epigastrium,
9

nadi sekitar 100x/ menit, tekanan darah menurun, turgor kulit kurang, lidah

kering dan mata cekung.

2) Tingkat 2 (Sedang) dengan gejala mual dan muntah yang hebat menyebabkan

keadaan umum penderita lebih parah, lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek,

lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi),

ikterus ringan, berat badan turun, mata cekung, tekanan darah menurun,

hemokonsentrasi, oligoria dan konstipasi. Dapat juga terjadi asetonuria dan

dari nafas berbau aseton.

3) Tingkat 3 (Berat) dengan gejala keadaan umum jelek, kesadaran sangat

menurun, somnolen sampai koma, nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi

hebat, suhu badan naik, dan tensi turun sekali, ikterus, komplikasi yang dapat

berakibat fatal terjadi pada sususnan saraf pusat (ensepalopati wernicke)

dengan adanya nigtasmus, diplopia, perubahan mental [ CITATION Fau12 \l

1033 ] dalam [ CITATION Sep18 \l 1033 ]

2.2.5 Diagnosis Hyperemesis Gravidarum

1) Data Subyektif

Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak terlalu sukar, dapat

diketahui dengan terdapatnya amenore, mual dan muntah berlebihan

sampai mengganggu kehidupan sehari-hari dengan berbagai tingkat.

2) Data Obyektif

Nadi meningkat 100x/ menit, tekanan darah menurun, kulit pucat, icterus,

sianosis, berat badan menurun. Pada pemeriksaaan laboratorium kenaikan


10

relative hemoglobin dan hematocrit, anemia, benda keton dan proteinuria,

pemeriksaan USG [ CITATION Nor18 \l 1033 ].

2.2.6 Tatalaksana

1) Kolaborasi dengan dokter kandungan dalam program terapi:

(1) Infus dextrose 5% dengan kecepatan aliran 200 ml per jam

(2) Obat injeksi metoklorpamid 3x1 ampul dan anti ulceran 2x1 ampul.

[ CITATION Nor18 \l 1033 ]

2.3 Asuhan kebidanan pada Kehamilan

2.3.1 Pengkajian Data

Dalam tahap ini data/fakta yang dikumpulkan adalah data subjektif dan

atau data objektif dari pasien. Bidan dapat mencatat hasil penemuan data dalam

catatan harian sebelum didokumentasikan.

1. Data subjektif

Informasi yang dicatat mencakup identitas, keluhan yang diperoleh dari

wawancara langsung kepada pasien/klien (anamnesis) atau dari keluarga dan

tenaga kesehatan (allo anamnesis).

2. Data objektif

Pencatatan dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus

kebidanan, data penunjang, hasil laboratorium seperti Veneral Disease Research

Laboratory (VDRL), HIV, pemeriksaan radiognistik, ataupun Ultrasonografi

(USG) yang dilakukan sesuai dengan beratnya masalah.

Data yang telah terkumpul diolah disesuaikan dengan kebutuhan pasien,

kemudian dilakukan pengolahan data, yaitu menggabungkan dan menghubungkan


11

data satu dengan lainnya sehigga menemukan fakta. Tujuan dari pengolahan data

adalah untuk menunjukkan fakta berdasarkan kumpulan data. Data yang telah

diolah dianalisis dan hasilnya didokumentasikan.

2.3.2 Diagnosa/masalah

Setelah menentukan masalah dan masalah utama selanjutnya bidan

memutuskan dalam suatu pernyataan yang mencakup kondisi, masalah, penyebab,

dan prediksi terhadap kondisi tersebut. Prediksi yang dimaksud mencakup

masalah yang merupakan keputusan yang ditegakkan oleh bidan yang disebut

dengan diagnosis kebidanan. Dalam menentukan diagnosis kebidanan,

pengetahuan keprofesian bidan sangat diperlukan.

2.3.3 Diagnosa potensial

Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan

rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Membutuhkan

antisipasi, bila mungkin dilakukan pencegahan. Penting untuk melakukan asuhan

yang aman.

2.3.4 Tindakan segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau

untuk dikonsultaikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang

lain sesuai dengan kondisi klien.

2.3.5 Rencana tindakan dan rasional

Merencanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya. Rencana asuhan yg menyeluruh meliputi apa yang sudah

diidentifikasi dari klien dan dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita
12

tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya (Handayani, S. R,

dan Mulyati, T. S, 2017).

2.3.6 Pelaksanaan rencana tindakan

Dalam melaksanakan rencana asuhan kebidanan, bidan harus bertindak

sesuai rencana yang sudah ditentukan. Pencatatan dalam pelaksanaan juga

termasuk penanganan kasus-kasus yang memerlukan tindakan di luar wewenang

bidan sehingga perlu dilakukan kegiatan kolaborasi atau rujukan. Selain itu

pengawasan dan monitor kemajuan kesehatan pasien juga perlu dicatat.

2.3.7 Evaluasi/follow up

Dalam evaluasi kegiatan yang perlu dilaksanakan adalah mencatat proses

manajemen kebidanan. Evaluasi diperoleh dari tindakan pengukuran anatara

keberhasilan dan rencana. Evaluasi juga dilakukan dengan membandingkan

keberhasilan dengan langkah-langkah manajemen lainnya. Hasil evaluasi dapat

dijadikan identifikasi/analisis masalah selanjutnya bila diperlukan (Wildan, M dan

Hidayat, AAA, 2012).


BAB 3

TINJAUAN KASUS

Tanggal: 12 Maret 2020 Jam: 10.00 WIB

3.1 Subyektif

3.1.1 Biodata

Istri

Nama pasien : Ny “S” Nama Suami : Tn “A”

Umur : 26 tahun Umur : 33 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Ds. Sumberrejo RT/ RW 001/005 Kec. Sumberrejo

Kabupaten Bojonegoro

3.1.2 Keluhan

Utama : ibu mengatakan hamil anak pertama, usia kehamilan 2

bulan. Dating ke rumah sakit untuk memeriksakan

kehamilannya

Tambahan : ibu mengatakan belum merasakan gerak janin. Ibu mual

muntah yang berlebihan sampai mengganggu aktivitas. Ibu

tidak menggunakan obat – obatan, jamu – jamuan, tidak

merokok.

13
3.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit menular (TBS,

hepaptitis, HIV/AIDS), penyakit kronis (jantung, hipertensi), dan penyakit

keturunan (DM, asma).

3.1.4 Riwayat Penyakit Dahulu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular(TBC, hepatitis,

HIV/AIDS), penyakit kronis (jantung, hipertensi), penyakit keturunan

(DM, asma), dan tidak pernah menjalani opname.

3.1.5 Riwayat Haid

Menarche : ± 14 tahun

Lama : 5 -7 hari

Siklus : 28-30 hari

Karakteristik : cair, warna merah kehitaman, ganti pembalut 2

sampai 3 kali sehari.

Fluor albus : tidak pernah

Dismenorhea : ya, 2 hari sebelum haid

Disfungsi blooding : tidak pernah

HPHT : 02-01-2020

TTP : 09-10-2020

14
15

3.2 Obyektif

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Tanda-tanda vital

Takaan darah : 110/80 mmHg

Suhu : 36,60C

Nadi : 112 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

BB awal : 55 kg

BB sekarang : 53 kg

3.2.1 Pemeriksaan fisik

Kepala : mesosephal, bersih, tidak berketombe, tidak ada

benolan, rambut hitam dan tidak mudah rontok.

Wajah : simetris, tidak pucat, tidak oedema, tidak ada

chloasma gravidarum.

Mata : Mata cekung ka/ ki, konjungtiva merah muda

Mulut : Mukosa bibir kering, lidah pucat

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar

limfe.

Dada : simetris, tidak ada pernafasan interkostalis,

payudara simetris, terdapat hiperpigmentasi pada

areola dan papilla mamae.


16

Abdomen : belum ada pembesaran fundus uteri, tidak ada luka

bekas operasi. Ballottement (+)

Punggung : normal

Genetalia : tidak varises, tidak oedema, terdapat spoting, tidak

ada nyeri tekan.

Ekstremitas

Atas : tidak ada benjolan dan tidak oedema.

Bawah : tidak varises dan tidak oedema.

3.2.2 Program terapi yang diperoleh

3.2.3 Data penunjang

Pemeriksaan USG : masih terdapat kantong kehamilan, intrauterine, usia

kehamilan 8 sampai 9 minggu.

3.3 Assesment/analisa data

3.3.1 Diagnosa aktual

Ny P G1P0A0 usia kehamuilan 8-10 minggu dengan Hyperemesis

gravidarum Tingkat I

3.3.2 Masalah

1) Kekurangan cairan dan nutrisi

DS : Ibu mengatakan merasa haus tetapi jika minum akan muntah

DO : Mata cekung, mukosa bibir kering, lidah pucat

2) Mual muntah

DS : Ibu mengeluh mual muntah yang berlebihan


17

DO : -

3) Nafssu makan berkurang

DS : Ibu tidak mau makan karena merasa mual

DO : BB sebelum hamil 55 kg

4) Lemah

DS : Ibu mengeluh badannya terasa lemah

DO : Mata cekung, mukosa bibir kering, lidah pucat

3.3.3 Diagnosa potensial

Terjadi hyperemesis gravidarum tingkat II dan tingkat III

3.3.4 Identrifikasi kebutuhan tindakan segera

Kolaborasi dengan dokter obsgun untuk pemberian obat – obatan:

1) Infus D5% dengan kecepatan 200 ml/ jam

2) Obat Metoklorpamid 3x1 ampul, antiulceran 2x1 ampul secara

IV

3.4 Intervensi

Tanggal pengkajian : 12 Maret 2020

Jam : 10.20

Tujuan :

1) Kehamilan dapat berjalan dengan normal sampai dengan persalinan

2) Tidak terjadi komplikasi kehamilan dan persalinan

3) Tidak terjadi hyperemesis

Intervensi:
18

1) Kolaborasi dengan dokter kandungan dalam pemberian program terapi

infus D5% dengan kecepatan 200 ml/ jam serta pemberian injeksi

metoklorpamid 1 ampul dan antiulceran 1 ampul secara IV.

R/ menggantikan cairan yang hilang dan obat – obatan untuk

mengurangi muntah

2) Beritahukan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada ibu dan

keluarga

R/ mengurangi kecemasan ibu dan keluarga

3) Anjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi makanan srdikit – sedikit tapi

sering

R/ mengurangi kerja lambung sehingga asam lambung tidak meningkat

4) Anjurkan ibu untuk istirahat dan bangun perlahan setelah tidur

5) Jaga lingkungan agar tetap tenang dengan membatasi pengunjung.

3.5 Implementasi

Tanggal : 12 Maret 2020

Jam : 10. 30

1) Memasang infus D5% dengan kecepatan 200 ml/ jam serta pemberian

injeksi metoklorpamid 1 ampul dan antiulceran 1 ampul secara IV.

2) Memberitahukan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan seperti TD:

100/70 mmHg, S: 366 oC, N: 108x/ mnt, RR: 20 x/mnt dan

membutuhkan terapi untuk mengurangi mual muntah agar keadaan ibu

tidak bertambah parah


19

3) Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi makanan srdikit – sedikit

tapi sering, jika ambil makanan tidak perlu langsung banyak sedikit –

sedikit tidak apa – apa asalkan memenuhi kebutuhan gizi ibu

4)

3.6 evaluasi

3.6.1 Tindakan segera

1. Kolaborasi

Dokter Obsgyn

2. Konsultasi/tes diagnostik/laborat

Pemeriksaan USG

3. Rujukan

3.6.2 Pendidikan

1. Nutrisi kehamilan Trimester I

2. Kebutuhan istirahat ibu hamil

3. Aktifitas seksual selama hamil

3.6.3 Konseling

1. Melakukan pendekatan pada ibu dan suami.

2. Menjelaskan hasil pemeriksaan tentang keadaan ibu.

3. Memberikan penjelasan pada ibu tindakan yang akan dilakukan

yaitu pemeriksaan USG.


20

4. Memberikan KIE kepada ibu tentang pola istirahat, tirah

baring, dan aktifitas seksual selama hamil.

5. Menganjurkan ibu untuk kembali kontrol 2 minggu lagi.

3.6.4 Follow up/evaluasi

Tanggal: 12 Maret 2020 Jam: 10.10 WIB

1. Ibu dan suami kooperatif dan mau menceritakan keadaannya.

2. Ibu dan suami mengerti tentang hasil pemeriksaan.

3. Ibu bersedia untuk dilakukan pemeriksaan USG.

4. Ibu bersedia untuk mengatur pola istirahat, tirah baring, dan

aktifitas seksual selama hamil.

5. Ibu bersedia untuk kontrol ulang 2 minggu lagi.


BAB 4

PEMBAHASAN

Asuhan kebidanan pada Ny P hamil trimester I pada tanggal 12 Maret

2020 jam 08.45 WIB. Berdasarkan data subyektif Ny. P berumur 32 tahun,

mengatakan hamil anak kedua, usia kehamilan 2 bulan, datang ingin

memeriksakan kehamilannya dan menegluarkan plek-plek dari jalan lahir.

Sedangkan data obyektif ditemukan bahwa keadaan umum ibu baik, kesadaran ibu

composmentis, tekanan darah 110/80 mmHg, suhu 36,6C , nadi 88 x/menit,

respirasi 20 x/menit, pada pemeriksaan palpasi perut TFU belum terbaba. Pada

pemeriksaan USG: masih terdapat kantong kehamilan, intrauterine, usia

kehamilan 8-9 minggu. Diagnosa pada Ny P yaitu GIIP1001A0 dengan usia

kehamilan 8-10 minggu dengan abortus imminens. Kemudian planningnya

pendidikan pada Ny. P yaitu memberikan edukasi tentang nutrisi kehamilan

trimester I, kebutuhan istirahat ibu hamil, dan aktifitas seksual selama hamil.

Planning konselingnya pada Ny. P yaitu: melakukan pendekatan pada ibu dan

suami, menjelaskan hasil pemeriksaan tentang keadaan ibu, memberikan

penjelasan pada ibu tindakan yang akan dilakukan yaitu pemeriksaan USG,

memberikan KIE kepada ibu tentang pola istirahat, tirdah baring, dan aktifitas

seksual selama hamil, menganjurkan ibu untuk kembali kontrol 2 minggu lagi .

Setelah dilakukan planning pendidikan dan konselingnya maka pada tanggal 12

Maret 2020 jam 10.10 WIB evaluasi yang diperoleh pada Ny P yaitu ibu dan

suami kooperatif dan mau menceritakan keadaannya, ibu dan suami mengerti

tentang hasil pemeriksaan, ibu bersedia untuk dilakukan pemeriksaan USG, ibu

21
22

bersedia untuk mengatur pola istirahat, tirah baring, dan aktifitas seksual

selama hamil, ibu bersedia untuk kontrol ulang 2 minggu lagi.

Menurut WHO (2013) tatalaksana abortus imminnes adalah pertahankan

kehamilan, Tidak perlu pengobatan khusus, jangan melakukan aktivita fisik

berlebihan atau hubungan seksual, jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu

selanjutnya pada pemeriksaan antenatal termasuk pemantauan kadar Hb dan USG

panggul serial setiap 4 minggu, lakukan penilaian ulang bila perdarahan terjadi

lagi dan jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan USG. Nilai

kemungkinan adanya penyebab lain (WHO, 2013).

Asuhan kehamilan pada Ny P sudah dilakukan sesuai dengan standar.

Dengan begitu memudahkan tenaga kesehatan untuk mengontrol perkembangan

kehamilan ibu, sehingga dapat diketahui mungkin ada komplikasi yang menyertai.

Berdasarkan hal ini terdapat kesenjangan antara fakta dan teori.


BAB 5

KESIMPULAN

Berdasarkan tanggal 12 Maret 2020 jam 08.450 WIB dari data subyektif
Ny. P mengatakan hamil anak kedua, usia kehamilan 2 bulan, datang untuk
memeriksakan kehamilannnya. Hasil pemeriksaan ibu mengelami abortus
imminens, dari hasil anamnesa ibu mengeluh mnegeluarkan flek-flek dari jalan
lahir. Assesment Ny. P umur 32 tahun GIIP1001A0, usia kehamilan 8-10 minggu
dan terdapat masalah kebidanan, yaitu ibu mengalami abortus imminens.
Diperoleh evaluasi yaitu ibu telah diberikan KIE tentang pola istirahat, tidarh
baring, dan aktifitas seksual selama hamil.

23
24

DAFTAR PUSTAKA

Handayani, S. R, dan Mulyati, T. S. 2017. Dokumentasi Kebidanan. Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Manuaba, I G B. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta:


EGC. PP : 113-7

Saifuddin, AB dkk. 2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: YB


PSP

Sari, R. D. S, dan Prabowo, A, Y. 2018. Buku Ajar Perdarahan Pada Kehamilan


Trimester 1. Lampung : Universitas Lampung

Wildan, M & Hidayat. AAA. 2012. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Salemba


Medika

World Health Organization. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di


Fasilitas kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta : Kemenkes

Anda mungkin juga menyukai