PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan upaya kesehatan ibu. Selain untuk menilai program kesehatan ibu,
maupun kualitas.
dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi
target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2015. Hasil supas tahun 2015 memperlihatkan angka kematian ibu tiga
kali lipat dibandingkan target MDGs (Kemenkes, 2018). Pada kesempatan Rapat
12.04% infeksi pada kehamilan 6.06% dan penyebab lainnya 4.81% (Kemenkes,
2019).
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur AKI pada tahun 2016
mencapai 91,00 per 100.000 kelahiran hidup dan penyebab tertinggi kematian ibu
adalah preeklamsia/eklamsia sebesar 30,90% atau sebanyak 165 orang. AKI Jawa
Timur pada tahun 2017 meningkat mencapai 91,92 per 100.000 kelahiran hidup
atau sebanyak 153 orang. AKI Jawa Timur pada tahun 2018 menurun mencapai
penyebab AKI nomor dua yaitu 31,32% atau sebanyak 163 orang.
Bojonegoro tahun 2016 adalah 129,23 per 100.000 kelahiran hidup atau sebanyak
23 orang dan penyebab kematian ibu sebagian besar oleh preeklamsia yaitu
sebesar 34,78% atau sebanyak 8 orang. AKI di Kabupaten Bojonegoro tahun 2017
adalah 100,93 per 100.000 kelahiran hidup sebanyak 17 orang dan preeklampsia
merupakan penyebab AKI nomor tiga yaitu 11,76% atau sebanyak 2 orang.
Sedangkan AKI di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2018 yaitu 162,23 per
mental terhadap rasa takut dan kecemasan serta aspek kognitif tentang persalinan
motivasi untuk melakukan persiapan persalinan, yaitu alasan atau dorongan dalam
Menurut WHO (2012) sebagian Angka Kematian Ibu (AKI) yang terjadi
Kematian ibu 90% terjadi pada saat sekitar persalinan dan 95% penyebab
kematian ibu ada adalah komplikasi obsertri yang sering tidak diperkirakan
didampingi oleh bidan atau pelayanan obsertri sedekat mungkin diberikan pada
ibu hamil. Bidan sebagai tenaga kesehatan juga mempercepat penurunan AKI
yaitu dengan salah satu usaha salah satunya adalah pelayanan antenatal care
(ANC). Pelayanan antenatal merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi
persalinan (Depkes RI, 2012). Persiapan persalinan aman dan nyaman meliputi
Persiapan perlengkapan ibu dan bayi, Persiapan fisik dan psikis, Mengetahui
tempat persalinan sesuai dengan faktor risiko persalinan atau tempat dimana ibu
adanya sumber dan masalah tersebut, maka perlu dilakukan penyuluhan tentang
Persiapan Persalinan Aman dan Nyaman di RSUD Sumberrejo Bojonegoro tahun
2021”.
Tujuan dalam penyuluhan ini adalah agar ibu dan keluarga mengetahui
1.3 Sasaran
Seluruh ibu hamil dan keluarga yang datang di poli kandungan RSUD
1.4 Manfaat
yaitu untuk memberikan informasi tentang persiapan persalinan sehingga ibu dan
keluarga dapat memahami dan mengerti serta melakukan pengawasan ibu hamil
secara teratur.
BAB 2
Pada tanggal 11 september 2021 jam 08.30 WIB, kami petugas dari TIM
Promosi Kesehatan Rumah Sakit melakukan pertemuan dengan dr. Wafi Sariroh
Aman dan Nyaman yang akan diadakan pada tanggal, 12 September 2021 jam
09.00.
dengan metode Presentasi dan Tanya jawab. Dengan alat bantu leaflet dan layar
09.00 wib tempatnya di ruang tunggu Poli Kandungan. Petugas TIM Promosi
Kesehatan RSUD Sumberrejo berperan dan bertanggung jawab sesuai peran yang
diberikan meliputi:
1) Acara pembukaan
Acara dimulai pada pukul 09.00 wib yang diawali dengan pembukaan oleh
moderator. Moderator membuka kegiatan dengan mengucapkan salam dan
memperkenalkan nama anggota yang lain dan menjelaskan tujuan dari
kegiatan, dan observer bertugas Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari
awal sampai akhir.
2) Pelaksanaan penyuluhan kesehatan
Penyuluhan diawali dengan penyampaian materi oleh presentator, kemudian
dilanjutkan dengan sesi diskusi atau tanya jawab yang dipimpin oleh
moderator. Selama proses fasilitator mendorong peserta untuk bertanya jika
ada yang tidak dimengerti. Diakhir sesi diskusi dilanjutkan pembagian leaflet
tentang Persiapan Persalinan ke setiap peserta.
3) Penutup
Setelah semua leaflet dibagikan, moderator mengevaluasi perasaan, menutup
acara penyuluhan dan mengucapkan salam penutup. Setelah semua selesai
lalu observer menyusun laporan dan menilai hasil penyuluhan
RSUD Sumberrejo