Anda di halaman 1dari 8

Inaktivasi Enzim Protease pada Puree Edamame (Glycine max)...

Jurnal Agroteknologi, Vol. 11 No. 02 (2017)

INAKTIVASI ENZIM PROTEASE PADA PUREE EDAMAME (Glycine max)


MENGGUNAKAN TEKNIK PULSED ELECTRIC FIELD (PEF)
Inactivation of Edamame (Glycine max) Puree’s Protease Using Pulsed Electric Field (PEF)
Technique

Mila Damanik Ariyantini1), Mukhammad Fauzi1), Jayus Jayus1)*


1)
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember
Jalan Kalimantan 37, Kampus Tegal Boto Jember 68121
*E-mail: jayus.ftp@unej.ac.id

ABSTRACT

Edamame (Glycine max) is easily damaged due to suspected enzyme content and
microbial activity, so the ingredients must be consumed directly after blanching process.
Selling value of rejected edamame is very low while the nutritional content is still quite good.
To increase the edamame selling value, an alternative processing is needed which could
maintain the edamame shelf life. The alternative way was creating edamame puree which had
a longer shelf life without damaging the characteristics of edamame puree. Preservation of
edamame puree was done by enzyme inactivation using Pulsed Electric Field (PEF) method.
The results showed that PEF treatment could inactivate protease enzyme up to 88,5%,
microbe 80-89%, antioxidant activity 44,5% and color 2,43%. The activity of edamame
protease enzymewas significantly decreased at 45 kV voltage treatment; 30 seconds (0.38
mMol/minutes). Total microbial in puree edamame significantly decreased at 40 kV voltage
treatment; 10 second (2,849 log Cfu / ml) and 40 kV voltage control; 20 second; 40 kV; 30
second; 45 kV; 10 second; 45 kV; 20 second; And 45 kV; 30 second (not growing).
Antioxidant activityof edamame puree after PEF treatment was significantly decreased at 45
kV; 30 seconds (5.43%). In addition, treatment of PEF also maintains the hue angle puree
edamame color remains in a yellowish greenish marked by a fixed value of susceptible 126 –
162. The value of hue angle edamame puree before and after PEF treatment ranged from
153.76 - 150.02.

Keywords: edamame, puree edamame, protease enzyme, PEF technique

PENDAHULUAN Edamame memiliki nilai gizi yang


Edamame merupakan kedelai jenis cukup tinggi yakni 582 Kkal, protein 11,4
sayur (soybean vegetable) yang termasuk g; karbohidrat 7,4 g; lemak 6,6 g; vitamin
spesies Glycine max dan memiliki A 100 mg; B1 0,27 mg; B2 0,14 mg; B3 1
produktivitas tinggi dimana satu hektar mg; dan vitamin C 27%; serta mineral-
bisa menghasilkan ±10 – 12 ton. Hal ini mineral seperti fosfor 140 mg; kalsium 70
jauh lebih tinggi diatas rata-rata jenis mg; besi 1,7 mg; dan kalium 140 mg
kedelai lainnya yang berkisar 1,5 ton – 3 dalam 100 g edamame (Johnson, et al.
ton per hektar (Setkab, 2014). Khusus 1999, Nguyen, 2001) dan mengandung
Kabupaten Jember, produksi kedelai sembilan asam amino esensial yang
edamame tahun 2013 tercatat 27.732 ton diperlukan tubuh, tidak mengandung
dengan kebutuhan konsumsi 25.473 ton kolesterol dan sedikit lemak jenuh serta
sehingga mengalami surplus 2.259 ton kaya serat, vitamin C dan B, kalsium, zat
(Setkab, 2014). besi atau magnesium, dan asam folat
(Setkab, 2014).

164
Inaktivasi Enzim Protease pada Puree Edamame (Glycine max)...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 11 No. 02 (2017)

Pada umumnya edamame Jerman), shaker water bath (Model Orbital


dikonsumsi secara langsung setelah proses Shaking Incubator), neraca analitik (ES
blanching, karena edamame memiliki 2200C dan ES 225SM-DR, Swiss), pH
umur simpan yang rendah. Oleh karena meter (F-51), mikropipet, spektrofotometer
itu, perlu adanya diversifikasi edamame (Spectrophotometer model U-2900UV
menjadi puree (bubur buah) yang type VIS 2JI-0004, Jepang), colour reader
merupakan produk setengah jadi dari (CR-10 Minolta), lemari pendingin
edamame sebagai bahan baku pembuatan (Sharp), sentrifuse (Centrifudge Floor
sari edamame atau nektar, produk roti, Standing type CR21GIII, Jepang) dan
susu, permen, selai dan jeli (Broto, 2003). tabung setrifuse.
Puree edamame memiliki sifat perishable, Bahan yang digunakan dalam
sehingga memiliki umur simpan yang pembuatan puree edamame adalah polong
rendah. Hal ini dapat diakibatkan karena kedelai edamame berasal dari PT. Mitra
adanya reaksi enzim yang terkandung di Tani 27 Kabupaten Jember, etanol 90%; 1
dalam puree edamame secara berlebihan, M buffer fosfat pH 7 (KH2PO4 dan
selain kontaminasi mikroba. K2HPO4); 0,6% larutan kasein; 0,4 M
Enzim yang terkandung dalam tricholoroacetic acid (TCA); 0,4 M
edamane diantaranya urease, sodium karbonat (Na2CO3); dan 0,67 N
lipoksigenase, peroksidase dan protease Folin ciocalteau, reagen DPPH, etanol
yang berpotensi merusak dan mengurangi 96%.
mutu dari hasil olahan edamame.Secara
umum proses pengawetan melibatkan Tahapan Penelitian
perlakuan panas karena sangat efektif Pembuatan Puree Edamame
dalam mempertahankan kualitas umur Kedelai edamame dikupas kulitnya,
simpan. Kelemahan proses pemanasan kemudian dilakukan pembersihan polong
pada pengawetan puree edamame akan dari kulit ari yang tersisa. Langkah
berakibat pada penurunan kandungan selanjutnya adalah proses blansing selama
nutrisi edamame, terutama komponen- 3 menit menggunakan suhu 82oC.
komponen yang tidak tahan panas. Selanjutnya adalah perendaman dengan air
PEF merupakan salah satu teknik es selama 10 detik kemudian dilakukan
pengolahan pangan non-termal dengan penghalusan selama 8 menit.
menggunakan kejutan listrik intensitas
tinggi yang diaplikasikan pada bahan Rancangan Percobaan
pangan berbentuk cair dengan tujuan untuk Penelitian ini menggunakan 2 faktor.
memperkecil kerusakan yang disebabkan Faktor I terdiri dari 3 level dan faktor II
oleh pemanasan. Keuntungan dari teknik terdiri dari 3 level. Faktor I merupakan
ini yaitu dapat mempertahankan warna, variasi tegangan (A) yaitu 35 kV, 40 kV,
tekstur, dan aroma original serta nilai dan 45 kV terhadap 100 ml larutan. Faktor
nutrisi pada saat proses pengawetan kedua merupakan variasi waktu (B) yang
(Quass, 1997). terdiri dari 3 level yaitu 10 detik, 20 detik,
dan 30 detik.
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan Metode Analisis
Alat-alat yang digunakan untuk Uji yang dilakukan pada puree
pembuatan puree edamame meliputi edamame meliputi aktivitas enzim
rangkaian alat Pulsed Electric Field (PEF) protease (Oh et al., 2016), total
dan blender (Philips). Glassware (Pyrex), pertumbuhan mikroba (Arisusanti, 2010),
magnetic stirrer (Medline MS3OOHS, aktivitas antioksidan (Nooman et al.
Jerman), Penangas (Medline MS3OOHS, 2008), hue angle (Hutching, 1999); sifat

165
Inaktivasi Enzim Protease pada Puree Edamame (Glycine max)...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 11 No. 02 (2017)

organoleptik (Meilgard, 1999), dan kehilangan aktivitas (Alberts et al., 1994).


pengamatan umur simpan. Proses kejutan listrik diduga menyebabkan
terjadinya ionisasi beberapa garam-garam
HASIL DAN PEMBAHASAN seperti Mg2+ dan Ca2+ yang terikat pada
dinding sel ataupun yang membentuk
Aktivitas Enzim Protease bufer phosphat dimana tingkat sensitivitas
Bahan pangan pada dasarnya terhadap kejutan listrik lebih besarmenurut
mengandung enzim yang disebut dengan Speer (1998).
enzim endogenous, salah satu enzim yang
terkandung dalam bahan pangan adalah Total Pertumbuhan Mikroba
enzim protease. Setelah mengalami pasca Pertumbuhan bakteri patogen di
panen enzim tersebut masih aktif dan dalam bahan makanan merupakan hal yang
bermetabolisme. Proses ini tidak perlu diperhatikan sebab beberapa bakteri
diinginkan karena dapat mengurangi mutu patogen mempunyai kaitan erat dengan
suatu produk (Chandrasekran, 2016). keracunan makanan. Bakteri ini kerap
Aktivitas tertinggi yaitu pada perlakuan dijumpai dan dapat bertahan selama proses
kontrol 16,49 mMol/menit dan terendah pengolahan. Hasil dari penelitian
pada perlakuan A3B3 1,89 mMol/menit. mengenai pertumbuhan mikroba pada
Aktivitas enzim protease pada puree puree edamame dalam media PCA dapat
edamame dapat dilihat pada Gambar 1. dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 menunjukkan jumlah total
mikroba tertinggi yaitu pada perlakuan
Akt. Enzim protease

20 16,49
13,25 kontrol (3,447 log Cfu/ml) dan terendah
(mmol/menit)

15 11,0510,419,92
6,97 5,13 pada perlakuan A2B1 (2,849 log Cfu/ml),
10
4,15 2,81 sedangkan pada perlakuan A2 B2 hingga
5 1,89
0 A3B3 tidak menunjukkan adanya
pertumbuhan. Inaktivasi mikroba yang
dilakukan dengan PEF berhubungan
Perlakuan dengan ketidakstabilan membran sel
secara elektro-mekanik. Membran sel
Gambar1.Aktivitas enzim proteasepuree edamame melindungi mikroba dari kondisi
dengan variasi tegangan dan waktu PEF
lingkungan sekitar dengan cara bekerja
sebagai dinding semipermeable, jika
Gambar 1 menunjukkan inaktivasi
membran sel mengalami pemecahan, maka
enzim protease ini disebabkan karena
terjadi pengeluaran cairan dari dalam sel
adanya peningkatan aktivitas metabolisme
dan kehilangan aktivitas metabolisme sel.
yang terlalu tinggi sehingga menggangu
Ada dua teori yang menjelaskan tentang
kerja dan fungsi fisiologis enzim.
proses pemecahan membran sel yaitu
Penurunan aktivitas akibat kejutan listrik
dielectric rupture dan electroporation
tegangan tinggi diduga dipengaruhi oleh
(Sale and Hamilton, 1968 dalam Jeyamkon
kerusakan struktur sel, seperti rusaknya
et al., 2008).
membran sitoplasma sel. Meskipun secara
Pengaliran listrik dengan media yang
alamiah membran sitoplasma mampu
kaya akan nutrisi atau protein
disintesa kembali tetapi dengan tegangan
menyebabkan terjadinya penurunan nilai
tinggi, kerusakan berbentuk lubang pada
efektivitas kematian dari mikroba yang
membran luar dari sel tidak mampu
terkandung yang ditandai dengan
diperbaiki lagi, sehingga memungkinkan
terjadinya koagulasi protein pada elektroda
terjadinya mobilisasi senyawa
dengan semakin lama kejutan listrik.
makromolekul dari sel yang menyebabkan
Semakin tinggi tingkat koagulasi akan

166
Inaktivasi Enzim Protease pada Puree Edamame (Glycine max)...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 11 No. 02 (2017)

sebanding dengan tingkat kematian dari Gambar 2 menunjukkan nilai


mikroba (Gould et al., 1995). tertinggi yaitu aktivitas antioksidan kontrol
9,79% dan terendah pada perlakuan A3B3
Tabel 1. Total Pertumbuhan Mikroba 5,42 %. Penurunan aktivitas antioksidan
puree edamame pasca perlakuan PEF,
Perlakuan Jumlah Mikroba (log
Cfu/ml)
namun masih mampu menghambat radikal
Kontrol 3,447 bebas pada uji perendaman DPPH.
A1B1 3,094 Penurunan ini diakibatkan karena senyawa
A1B2 2,931 isoflavon dalam puree edamame
A1B3 2,931 terdegradasi oleh adanya tegangan tinggi
A2B1 2,849
yang diberikan saat perlakuan PEF.
A2B2 Tidak tumbuh
A2B3 Tidak tumbuh Hal ini diakibatkan karena
A3B1 Tidak tumbuh antioksidan merupakan senyawa yang
A3B2 Tidak tumbuh mudah rusak akibat pengaruh suhu dan
A3B3 Tidak tumbuh lingkungan sekitarnya. Antioksidan yang
Keterangan : Kontol tanpa menggunakan perlakuan PEF; berada pada suhu kamar akan mengalami
A1B1 = 35 kV; 10 detik; A1B2 = 35 kV; 20
detik; A1B3 = 35 kV; 30 detik; A2B1 = 40 penurunan kualitas yang dikarenakan
kV; 10 detik; A2B2 = 40 kV; 20 detik; A2B3 kondisi lingkungan yang tidak dapat
= 40 kV; 30 detik; A3B1 = 45 kV; 10 detik; dikendalikan seperti adanya panas dan
A3B2 = 45 kV; 20 detik; A1B2= 45 kV; 30 oksigen sehingga kemungkinan terjadinya
detik.
oksidasi maupun degradasi antioksidan
cukup besar (Sudarmadji et al., 2007).
Aktivitas Antioksidan
Aktivitas antioksidan merupakan Warna (Nilai Hue Angle)
kemampuan senyawa antioksidan dalam Nilai hue puree edamame
menangkal radikal bebas. Suatu senyawa mengalami penurunan pasca perlakuan
dinyatakan sebagai senyawa antioksidan PEF, namun penurunan yang terjadi tidak
apabila memiliki aktivitas antioksidan. terlalu signifikan jauh dari nilai standart
Isoflavon merupakan senyawa aktif dari warna hijau. Hasil penelitian nilai hue
kelompok senyawa flavonoid yang puree edamame yang diperoleh dari tanpa
berkontribusi sebagai senyawa antioksidan atau dengan perlakuan PEF terdapat pada
karena memiliki kemampuan untuk rentan warna hijau kekuningan yang
menghambat radikal bebas. Hasil menunujukkan warna dasar bahan yaitu
penelitian aktivitas antioksidan puree edamame, nilai hue dapat dilihat pada
edamame dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 3.
12 9,79 155 153,76
9,399,108,60
% Penghambatan

10 8,167,91 154
7,336,93
antioksidan

8 6,085,43 153 151,87


151,38151,37 150,40
Hue angle

6 152 150,39 150,02


150,63 150,25
4 151 150,47
2 150
0 149
148

Perlakuan Perlakuan

Gambar 2. Aktivitas antiosidan puree edamame


dengan variasi tegangan dan waktu Gambar 3. Nilai hue angle puree edamame
PEF dengan variasi tegangan dan waktu
PEF

167
Inaktivasi Enzim Protease pada Puree Edamame (Glycine max)...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 11 No. 02 (2017)

Gambar 3 menunjukkan hasil berubah menjadi kuning kecoklatan akibat


pengukuran nilai hue tertinggi terdapat pigmen coklat dari ke dua senyawa yang
pada puree edamame tanpa PEF (153,758) keluar (Clydesdale, 1976).
dan nila ihue terendah terdapat pada
perlakuan puree edamame perlakuan PEF Tabel 2. Nilai hue angle purre edamame
tegangan 45 kV selama 30 detik (150,023). Nilai Hue Angle
Pada penelitian ini, digunakan perlakuan Perlakuan Minggu Minggu ke Minggu
PEF dengan kombinasi variasi tegangan ke -0 -1 ke -2
dan waktu yang ditempatkan pada Kontrol 153.758 150.444 148.264
chamber yang dilengkapi dengan katoda A1B1 151.87 148.99 148.641
dan anoda sehingga puree edamame A1B2 151.376 148.622 148.595
mngalami kontak langsung dengan alat
A1B3 151.374 148.598 148.542
tersebutsehingga diduga kandungan
A2B1 150.631 148.51 148.402
klorofil dalam edamame mulai terdegrasi,
karena klorofil terdapat dalam bentuk A2B2 150.404 148.422 148.382
ikatan kompleks dengan protein yang A2B3 150.468 148.444 148.37
menstabilkan molekul klorofil dengan cara A3B1 150.393 148.385 148.342
memberikan ligan tambahan. Tegangan A3B2 150.246 148.37 148.335
tinggi yang diberikan mengakibatkan A3B3 150.023 148.321 148.305
protein terdenaturasi sehingga klorofil Keterangan : Kontol tanpa menggunakan perlakuan
menjadi tidak terlindung lagi dan mudah PEF; A1B1 = 35 kV; 10 detik; A1B2 =
diserang yang berpengaruh terhadap 35 kV; 20 detik; A1B3 = 35 kV; 30
aktivitas klorofilase (Taylor, 1984). detik; A2B1 = 40 kV; 10 detik; A2B2 =
40 kV; 20 detik; A2B3 = 40 kV; 30
detik; A3B1 = 45 kV; 10 detik; A3B2 =
Karakteristik selama Penyimpanan 45 kV; 20 detik; A1B2= 45 kV; 30
Warna (hue angle) detik.
Nilai hue angle puree edamame
selama penyimpanan dua minggu, dapat Berdasarkan rumus persamaan linear
dilihat pada Tabel 2. Nilai hue tertinggi y = 1,16x + 150,39 diperoleh hasil
terdapat pada puree edamame perlakuan perkiraan umur simpan puree edamame
PEF tegangan 35 kV selama 10 detik dikatakan tidak layak berdasrkan warna
(148,995) dan nilai hue terendah terdapat yaitu pada minggu ke lima. Hal ini
pada puree edamame tanpa perlakuan PEF dikarenakan pada minggu ke lima warna
(148,264). puree edamame tidak menunjukkan
Penurunan ini disebabkan selain kesegaran warna hijau melainkan warna
klorofil b atau pigmen hijau yang terdapat memudar menjadi kuning kecoklatan
pada edamame mengalami degradasi berdasarkan dari tabel hue angle.
akibat terdenaturasinya protein, pergantian
atom magnesium pada molekul klorofil Total pertumbuhan mikroba
oleh atom hidrogen membentuk feofitin, Hasil total mikroba setelah
atau pembentukan klorofilid oleh enzim penyimpanan selama dua minggu dapat
klorofilase dan oksidasi selama dilihat pada Tabel 3. Hasil total mikroba
penyimpanan. Hal ini juga diakibatkan setelah disimpan selama dua minggu
karena karotenoid dan xantofil yang pertumbuhan mikroba tertinggi terdapat
semula tertutup menjadi terbuka pada saat pada puree edamame tanpa perlakuan PEF
penyimpanan dengan adanya suhu dingin, (7,750 log Cfu/ml) dan pertumbuhan
dengan terbukanya dua senyawa tersebut mikroba terendah terdapat pada puree
dapat memudarkan pigmen klorofil yang perlakuan PEF tegangan 45 kV selama 30
menyebabkan semakin lama warna detik(5,195 log Cfu/ml).

168
Inaktivasi Enzim Protease pada Puree Edamame (Glycine max)...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 11 No. 02 (2017)

Peningkatan total mikroba setelah 45 kV; 20 detik; A1B2= 45 kV; 30


penyimpanan dapat diakibatkan dari spora detik.
mikroba yang dibentuk pada saat
pengolahan tumbuh membentuk bakteri sel KESIMPULAN
tunggal. Pada dasarnya beberapa bakteri Perbedaan variasi tegangan dan
pada kondisi yang tidak menguntungkan waktupenggunaan Pulsed Electric Field
dapat memproduksi bentuk pertahanan (PEF) dapat menurunkan aktivitas enzim
hidup yang disebut endospora, protease hingga 88,5%, total mikroba 80-
seperti Bacillus dan Clostridium. Proses 89%, aktivitas antioksidan 44,5% dan
ini dikenal sebagai sporulasi, spora bakteri warna 2,43%. Perlakuan tersebut
berbeda dengan spora pada jamur, spora diperkirakan dapat mempetahankan
bakteri tidak mempunyai fungsi sebagai kualitas warna puree edamame hingga
alat reproduksi. Endospora ini tahan lima minggu dua hari berdasarkan rumus
terhadap kondisi lingkungan ekstrim persamaan linear dan memperlambat
seperti suhu yang tinggi, kekeringan, pertumbuhan mikroba selama dua minggu.
senyawa kimia beracun (desinfektan,
antibiotik) dan radiasi UV. Keadaan ini UCAPAN TERIMAKASIH
merupakan fase tidur dari bakteri, Penulis mengucapkan banyak
endospora mampu bertahan sampai terimakasih kepada PT. Indofood Sukses
kondisi lingkungan kembali Makmur Tbk. Yang telah memberikan
menguntungkan kemudian membentuk dana peneitian melalui beasiswa progam
proses germinasi dan membentuk bakteri Indofood Riset Nugraha 2016/2017.
sel tunggal (Sidhar, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 3 Pertumbuhan mikroba puree edamame Andriawan, Veri dan Susilo, Bambang. 2015.
“Susu Listrik” Alat pasteurisasi susu
Total Pertumbuhan Mikroba (log kejut listrik tegangan tinggi (pulsed
Cfu/ml)
Perlakuan electric field) menggunakan
Minggu ke - Minggu ke - Minggu
0 1 ke -2
transformator tegangan tinggi dan
3,447 inverter. Jurnal Ketenikan Tropis dan
Kontrol 7,379 7,750 Biosistem, 3 (2) : 199-210.
A1B1 3,094 5,892 6,751
2,931 Broto, W. 2003. Teknologi Penanganan Pasca
A1B2 5,762 6,189
2,931
Panen Buah Untuk Pasar. Agromedia
A1B3 5,401 5,694 Pustaka, Jakarta.
A2B1 2,849 5,505 5,688
Tidak Barbosa-Cánovas, G., M.M. Gongora-Nieto.,
A2B2 tumbuh 5,226 5,505 U.R. Pothakamury. dan B.G. Swanson.
Tidak 1999. Preservation Of Foods With
A2B3 tumbuh 5,075 5,489 Pulsed Electric Fields. Academic Press
Tidak Tidak Ltd, London.
A3B1 tumbuh tumbuh 5,464
Tidak Tidak Chandrasekaran, Muthusamy. 2015. Enzymes
A3B2 tumbuh tumbuh 5,401 in Food and Beverage Processing. CRC
Tidak Tidak Press Taylor and Francis Group. E-
A3B3 tumbuh tumbuh 5,195 book Online. https://books.google.co.jp.
Keterangan : Kontol tanpa menggunakan perlakuan [Diakses 5 Januari 2017].
PEF; A1B1 = 35 kV; 10 detik; A1B2 =
35 kV; 20 detik; A1B3 = 35 kV; 30
detik; A2B1 = 40 kV; 10 detik; A2B2 =
40 kV; 20 detik; A2B3 = 40 kV; 30
detik; A3B1 = 45 kV; 10 detik; A3B2 =

169
Inaktivasi Enzim Protease pada Puree Edamame (Glycine max)...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 11 No. 02 (2017)

Choviya, La dan Ika, Ratna. 2011. Penerapan Konovsky J., Lumpkin, T.A., dan Mclary D.
pulsed electric field pada pasteurisai 1994. Edamame : The vegetable
buah apel varietas ana : Kajian soybean. In O’Rourke, A.D. (Ed.). Di
karakteristik nilai gizi, sifat fisik, sifat dalam Konovsky, J. 2004.
kimiawi dan mikrobia total. Journal of Understanding The Japanese Food and
Agritech, 31 (4). Agrimarket: A Multifaceted
Opportunity. Haworth Press,
Clydesdale, F. M., dan F. J. Francis. 1976.
Binghamton
Pigments dalam O. R. Fennema.
Principles of Food Science. Marcel Lee, J.H., Seog, E.J., dan Choi, Y.H. 1998.
Dekker Inc, New York. Color characteristics of soybeans as
influenced by freezing and cooking
Cuenca, R.A., Suarez, V., Sevilla, R.M.D., dan
conditions. J. Food Sci. Nutr, 3 (2) :
Aparicio, M.I. 2006. Chemical
105-110.
compotition and dietary fiber of yellow
and green commercial soybeans (glycine Lenny, S. 2006. “Senyawa Flavonoida,
max). Journal of Food Chemistry, 101 Fenilpropanoida dan Alkaloida”.
(2). Skripsi. Fakultas MIPA Universitas
Sumatra Utara.
Cueva, Olga A. 2003. Pulsed Electric Field
Influences On Acid Tolerance, Bile Lingga, Lanny, Ph. D., 2012. The Healing
Tolerance, Protease Activity And Power of Antioxidant: Mengenal Lebih
Growth Characteristics Of Jauh Sumber Antioksidan Unggulan.
Lactobacillus Acidophilus La-K. Gramedia, Jakarta.
Escuela Agrícola Panamericana
Lopez, N., Puertolas, E., Condon, S.,Alvarez,
Zamorano, Honduras.
I., dan Raso, J. 2008. Application of
Guderjan, M., Elez, M., and Knorr, D. 2007. pulsed electric fields for improving the
Application of pulsed electric fields at maceration process during vinification
oil yield and content of functional food of red wine : Influence of grape variety.
ingredients at the production of rapeseed Eur Food Res Technol, 227: 1099–
oil. Innov Food Sci Emerg, 8: 55-62. 1107.
Herdyastuti, N. 2006. “Isolasi dan Meilgard, M., Civille, G.V., dan Carr, B.T.
Karakterisasi Ekstrak Kasar Enzim 1999. Sensory Evaluation Techniques.
Bromelin dari Batang Nanas (Ananas CRC Press, New York.
comosus L. Merr.)”. Skripsi. Fakultas
Muslim, C., La, C. Hawa. dan Bambang D.
MIPA Jurusan Kimia Universitas
Argo. 2013. Pasteurisasi non-thermal
Surabaya.
pada susu sapi segar untuk inaktivasi
Hutching, J.B. 1999. Food Color and bakteri Staphylococcus aureus berbasis
Appearance. Aspen publisher Inc, Pulsed Electric Field (PEF). Jurnal
Marylan. Ketenikan Pertanian Tropis dan
Biosistem, 1 (1): 35-49.
Johnson D., Wang, S., and Suzuki, A. 1999.
Edamame vegetable soybean for Molyneux, P. 2004. The use of the stable free
Colorado. In Janick, J. (Ed.). radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH)
Perspectives on New Crops and New for estimating antioxidant activity
Uses. Di dalam. Riyanto, C., Maria L., songklanakarin. J. Sci. Technol, 26 (2) :
dan Pranata S. 2006. “Kualitas Mie 211-219.
Basah dengan Kombinasi Edamame
Nguyen, V.Q. 2001. Edamame (Vegetable
(Glycine max (L.) merril) dan Bekatul
Green Soybean). In The Rural Industrial
Beras Merah”. Skripsi. Fakultas
pege : 49-56. http://attar.ncut.org/attar-
Teknologi Atma Jaya, Jakarta.
pub/edamame.html/ [Diakses 1 Maret
2016].

170
Inaktivasi Enzim Protease pada Puree Edamame (Glycine max)...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 11 No. 02 (2017)

Nooman, A. K., Ashok, K. S., Atif, A. O., Taylor, A. J. 1984. Natural Colours in Food. In
Zaha, E. A., dan Husni, F. 2008. Developments in Food Colours 2. J.
Antioxidant activity of some common Walford (ed.). Elsevier Applied Science
plants. Journal Biology, 32 : 51 – 55. Pub. London & New York. page 193 –
196.
Oh, D.G., Jang, Y.K., Woo, J.E., Kim, J.S.,
dan Lee, C.H. 2016. Metabolomic is Titiek, F., Djafar, S. R. Endang, R. Siti. 2009.
reveals the effect of garlic on Cemaran Mikroba pada Susu dan
antioxidant and protease activities Produk Unggas. Balai Pengkajian
during cheonggukjang (fermented Teknologi Pertanian. Fakultas
soybean paste) fermentation. Food Teknologi Pertanian Universitas Gajah
Research International, 82: 86-94. Mada.
Pujiastuti, L. 2015. Kedelai Jepang Made Van Heesch. B, G.A.J.M. Pemen, Dan P.
in Jember Rambah Pasar Eropa dan AS. Huijbrechts. 2004. A Fast Pulsed Power
http://finance.detik.com/read/2015/07/2 Source, Applied To Treatment Of
1/145003/2972179/4/kedelai-jepang- Conducting Liquids. IEEE Transaction
made-in-jember-rambah-pasar-eropa- on Plasma Science.
dan-as [Diakses 2 Maret 2016].
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi.
Pusdatin. 2014. Kedelai Jember Tembus Pasar Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Internasional.
Winarti, Sri. 2010. Makanan Fungsional.
http://setkab.go.id/kedelai-jember-
Graha Ilmu, Yogyakarta.
tembus-pasarinternasional/ [Diakses 2
Maret 2016]. Wszelaki, A.L., Delwiche, J.F., Walker, S.D.,
Ligget, R.E., Miller, S.A., dan
Quass, D. W. 1997. Pulsed Electric Field
Kleinhenz, M.D. 2005. Consumer liking
Processing In The Food Industry. A
and descriptive analysis of six varieties
Status Report On Pulsed Electric Field.
of organically grown edamame- type
Palo Alto, CA. Electric Power Research
soybean. Journal Food Quality and
Institute. Page 23-35. CR- 109742.
Preference, 16 (2).
Rahmadi A. 2009. “Aplikasi Bakteri Asam
Xu, Y., Sismour, E., Pao, S., Rutto, L.,
Laktat untuk Meningkatkan Keamanan
Grizzard, C., dan Ren, S. 2012. Textural
Mikrobiologis Terhadap Staphylococcus
and microbiological qualities of
aureus pada Proses Olah Minimal Buah
vegetable soybean (edamame) affected
Apel Malang (Malussylvestris Mill)”.
by blancing and storage conditions.
Skripsi. Fakultas Pertanian THP
Jurnal of Food Process Technology, 3
Universitas Mulawarman.
(5).
Sale, A. J. H., and Hamilton, W. A., 1967.
Yamaguchi T., Takamura H., Matoba T.,
Effect of High Electricfields on
Terao J. 1998. HPLC method for
Microorganisms. I. Killing of Bacteria
evaluation of the free radical-
and Yeast. Biochim Biophys Acta, 148 :
scavenging activity of foods by using
781-788.
1,1,-diphenyl-2-picrylhydrazyl. Biosci.
Sridhar. 2010. Anatomy of Bacteria Biotechnol Bioche,. 62 : 1201-1204.
Cell. http://www.microrao.com.
Ziwei, L., Z.Cheng, G.S. Mittal. 2006.
[Diakses pada tanggal 01Mei 2017].
Inactivation of spoilage microorganisms
Sudarmaji, S., B. Haryono dan Suhardi.2007. in apple cider using a continuous flow
Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. pulsed electric field system. Journal of
Liberty, Yogyakarta. Food Sciences, 39: 350-356.

171

Anda mungkin juga menyukai