rir2017
TENTANG KAMI KONTAK PRIVACY POLICY Tos
MARKIJAR
MARi Kita beladAR
ARAN
Home » Bahasa Indonesia » Sejarah Kesusastraan Indonesia, Lengkap
Periodisasi
Sejarah Kesusastraan Indonesia, Lengkap
Periodisasi
SAdmint #3Jun 11,2017 ® Bahasa Indonesia
Penger
Sejara
Sastra
Indone
|
| tian
|
|
|
| sia
Secara
Umum,
Sejarah
adalah
kejadian yang terjad di masa lampau yang disusun berdasarkan
peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Atau secara singkat,
sejarah adalah imu pengetahuan yang mempelajari segala
peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau umat
manus,
Sedangkan sastra menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) adalah "bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai
dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari)". Sedangkan karya
sastra berarti karangan yang mengacu pada nilai-nilai kebaikan
yang ditulis dengan bahasa yang indah. Sastra memberikan
htlpswwvw.markijar com/2017/06)sejarah-kesusastraar-indonesialongkap html
‘Sejarah Kesusasiraan Indonesia, Lengkap Periodisasi - MARKIJAR.Com
oO8 G
Search...
Label
Baca Juga
Materi Tes
Wawasan
Kebangsaan
(TWk) CPNS
Lengkap
Materi Tes Wawasan
Kebangsaan (TWK) Gratis -
Selamat datang di
MARKWJAR.Com, pada
kesempatan kali ini kita akan
membagikan kumpulan
materi
aner2017
‘Sejarah Kesusasiraan Indonesia, Lengkap Periodisasi - MARKIJAR.Com
Wawasan yang umum tentang masalah manusiawi, sosial, maupun
intelektual, dengan caranya yang khas.
Jadi, secara sederhana sejarah sastra dapat diartikan sebagai
salah satu cabang ilmu bahasa yang mempelajari pertumbuhan
dan perkembangan sastra suatu bangsa. Dalam hal ini kita akan
membahas tentang Sejarah Sastra Indonesia. Yakni pertumbuhan
dan perkembangan sastra di Indonesia. Kata Indonesia sendiri
merujuk pada suatu bangsa atau negara kepulauan yang merdeka
pada 17 Agustus 1945.
Dengan pengertian dasar itu, tampak bahwa objek sejarah sastra
adalah segala peristiwa yang terjadi pada rentang masa
pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa. Telah disinggung
di depan bahwa sejarah sastra itu bisa menyangkut karya sastra,
pengarang, pengajaran, penerbit, kritik, dan lain-lain.
Secara umum, periodisasi Sejarah Sastra Indonesia terbagi dalam
beberapa angkatan seperti
1. Angkatan Balai Pustaka
Angkatan Pujangga Baru
Angkatan 1945
2
3
4, Angkatan 1950-an
5. Angkatan 1960-an
6
‘Angkatan kontemporer (1970an sampai sekarang)
Secara detail, Berikut pembahasan periodisasi Sejarah
Kesusastraan Indonesia lengkap dengan Awal Mula Lahimya
Sastra Indonesia:
Awal Mula Lahirnya Sastra Indonesia
Umar Yunus berpendapat, sastra ada sesudah bahasa ada.
Misalkan, "sastra X ada sesudah bahasa X ada’, Karena bahasa
Indonesia baru lahir saat adanya sumpah pemuda pada tahun
1928, maka Umar Yunus berpendapat bahwa kesusastraan
Indonesia baru lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Sehingga
menurutnya, karya sastra yang terbit sebelum tahun 1928
dianggap bukan digolongkan sebagai hasil satra Indonesia.
Melainkan sebagai hasil karya Sastra Melayu saja
Sedangkan Ajip Rosidi, mempunyai pendapat yang berbeda.
Menurutnya, bahasa tidak bisa dijadikan patokan sebagai kapan
sastra itu lal
tentulah bahasa itu sudah ada dan sudah digunakan oleh
masyarakat pengguna bahasa tersebut. Sehingga Ajip Rosidi
berpendapat, yang seharusnya dijadikan patokan adalah
Karena, sebelum bahasa diakui secara resmi
htlpswwvw.markijar com/2017/06)sejarah-kesusastraar-indonesialongkap html
anr2017
‘Sejarah Kesusasiraan Indonesia, Lengkap Periodisasi - MARKIJAR.Com
kesadaran kebangsaan. Berdasarkan kesadaran kebangsaan
inilah Ajip menetapkan lahimya kasusastraan Indonesia itu tahun
1920/1921 atau tahun 1922. Karena pada waktu itu pemuda
Indonesia seperti Sanusi Pane, Muhammad Yamin dan lain-
lainnya menegaskan, bahasa Indonesia itu berbeda dengan Sastra
Melayu
Pendapat berikutnya yaitu dari A.Teeuw. la memiliki pendapat
yang berbeda dari dua tokoh diatas. Akan tetapi, tahun lahimya
Sastra Indonesia hampir sama dengan Ajip Rosidi yaitu tahun
1920, Menurutnya, pada waktu itu para pemuda Indonesia untuk
pertama kali menyatakan perasaan dan ide yang terdapat pada
masyarakat tradisional setempat dan menuangkannya dalam
bentuk sastra. Selain itu, pada tahun yang sama para pemuda
juga menulis puisi baru Indonesia. Lalu A. Teeuw menegaskan
pendapat lahimya kesusastraan Indonesia pada tahun 1920
karena pada tahun ini terbit novel Mirari Siregar yang berjudul
Azab dan Sensara.
Periodisasi Sastra Indonesia
Periodisasi sejarah sastra Indonesia secara eksplisit telah
diperlihatkan oleh Ajip Rosidi dalam Ikhtisar Sejarah Sastra
Indonesia (1969). Secara garis besar Ajib Rosidi (1969: 13)
membagi sejarah sastra Indonesia sebagai berikut:
A. Masa Kelahiran
mencakup kurun waktu 1900-1945 yang dapat dibagi lagi menjadi
beberapa periode, yaitu:
+ Periode awal hingga 1933
+ Periode 1933-1942
+ Periode 1942-1945
B, Masa Perkembangan
mencakup kurun waktu 1945-1968 yang dapat dibagi menjadi
beberapa periode, yaitu:
+ Periode 1945-1953.
+ Periodo 1953-1961
+ Periode 1961-1968.
Menurut Ajip Rosidi, warna yang menonjol pada periode awal
(1900-1933) adalah persoalan adat yang sedang menghadapai
akulturasi sehingga menimbulkan berbagai_masalah bagi
kelangsungan eksistensi_masing-masing daerah. Sedangkan
periode 1933-1942 diwarnai dengan pencarian tempat di tengah
pertarungan antara kebudayaan Timur dan Barat dengan
pandangan romantic-idealis.
htlpswivw.marijar com/2017/06)sejarah-kesusastraar-indonesialongkap html
anar2017
Perubahan terjadi pada periode 1942-1945 atau masa
pendudukan Jepang yang melahirkan warna kegelisahan, pelarian,
dan peralihan, Sedangkan warna perjuangan dan pernyataan diri
di tengah kebudayaan dunia tampak pada periode 1945-1953 dan
selanjutnya wama pencarian identitas diri sekaligus penilaian
‘Sejarah Kesusasiraan Indonesia, Lengkap Periodisasi - MARKIJAR.Com
kembali terhadap warisan leluhur tampak menonjol pada periode
1953-1961. Sedangkan, pada periode 1961-1968 yang tampak
menonjol adalah wama perlawanan dan __perjuangan
mempertahankan martabat, sedangkan sesudahnya tampak wama
percobaan dan penggalian berbagai kemungkinan pengucapan
sastra,
Pada kenyataanya, telah tercatat lima angkatan yang muncul pada
rentang waktu 10 -15 tahun sehingga dapat disusun perodisasi
sejarah sastra Indonesia modem sebagai berikut:
+ Sastra Awal (1900an )
+ Sastra Balai Pustaka (1920 - 1942)
Sastra Pujangga Baru (1930 - 1942)
+ Sastra Angkatan 45 (1942 - 1955)
Sastra Generasi Kisah (1955 - 1965)
+ Sastra Generasi Horison (1966)
Periodisasi Sejarah Sastra Indonesia menurut Jakob Sumardjo
didasarkan pada nama badan penerbitan yang menyiarkan karya
para sastrawan, Seperti Penerbit Balai Pustaka, majalah Kisah,
majalah Pujangga Baru dan majalah Horison, kecuali angkatan 45
yang menggunakan tahun revolusi Indonesia, Ada juga penamaan
angkatan 66 yang dicetuskan H.B. Jassin dengan merujuk pada
gerakan politik yang penting di Indonesia sekitar tahun 1966,
Penulisan sejarah sastra indonesia dapat dilakukan dengan dua
cara atau metode, yaitu
+ menerapkan —teori_-—penyusunan —_rangkaian
perkembangan sastra dari periode atau angkatan ke
angkatan. dan
+ menerapkan teori estetika resepsi atau estetika
tanggapan
Di samping itu, sejarah sastra Indonesia dapat juga dilakukan
secara sinkronis dan diakronis. Sinkronis berarti penulisan sejarah
sastra dalam salah satu tingkat perkembangan atau periodenya.
Sedangkan yang diakronis berarti penulisan sejarah dalam
berbagai tingkat perkembangan, dari kelahiran_hingga
perkembangannya yang terakhir.
lp swivw.markijar com/2017/06/sejarah-kesusastraar-indonesialongkap html
ane.r2017
‘Sejarah Kesusasiraan Indonesia, Lengkap Periodisasi - MARKIJAR.Com
Dari pendapat para pakar di atas, dapat disimpulkan periodisasi
sastra sebagai berikut:
1. Angkatan Balai Pustaka
2. Angkatan Pujangga Baru
3. Angkatan 45
4, Angkatan 50an
5. Angkatan 60an
6. Angkatan kontemporer (70an sampai sekarang).
Berikut adalah penjelasan singkat tentang angkatan-angkatan
yang terdapat dalam periodisasi Sejarah Kesusastraan Indonesia:
1. Angkatan Balai Pustaka
Nama penerbit Balai Pustaka sudah tidak asing bagi masyarakat
terpelajar Indonesia, Karena sampai sekarang Balai Pustaka
merupakan salah satu penerbit besar yang banyak memproduksi
berbagai jenis buku, Nama tersebut telah bertahan hampir 100
tahun, kalau dihitung dari berdirinya pada tahun 1917 yang
merupakan pengukuhan komisi untuk Sekolah Bumiputra dan
Bacaan Rakyat (commissie voor de inlandsche school en
volkslectuur) yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada
14 september 1908. Penerbit Balai Pustaka adalah bagian
pemerintah Kolonia yang semangatnya boleh dikatakan
berseberangan dengan penerbit-penerbit swasta, baik yang
semata-mata bervisi Komersial maupun bervisi kebangsaan. Akan
tetapi, mengingat sejarahnya yang panjang itu maka sepantasnya
menjadi bagian khusus dalam pengkajian atau telaah sejarah
sastra Indonesia
Baca Juga : 20 Peristiwa Penting dalam Perkembangan Bahasa
Indonesia
Secara teoretis dapat dikatakan banyak masalah yang dapat
diungkapkan dari Balai Pustaka selama ini, Antara lain visi dan
misi, status, program kerja, para tokoh, kebijakan redaksi,
pengarang, distribusi, dan produksi. Telaah semacam itu dapat
dijadikan pengkajian sejarah mikro yang pasti relevan dengan
sejarah makro sastra Indonesia. Ditambah dengan pengkajian
berbagai gejala yang berkembang di sekitamya _pastilah
memperluas wawasan pengetahuan masyarakat. Mungkin saja
kemudian berkembang pendapat bahwa balai pustaka lemyata
bukan salu-satunya penerbit pada tahun 1920-an membuka tradisi
sastra modem, atau justru dilupakan saja karena berjejak kolonial.
Ciri-ciri umum roman angkatan Balai Pustaka:
htlpswww.markijar com/2017/06/sejarah-kesusastraar-indonesialongkap html
512r2017
‘Sejarah Kesusasiraan Indonesia, Lengkap Periodisasi - MARKIJAR.Com
1. Bertema sosial, karena belum terbuka _kesempatan
mempersoalkan masalah polotik, watak, agama, dan lain-
lain,
2. Bergaya bahasa seragam, karena dikemas oleh redaksi
Balai Pustaka, sehingga gaya bahasanya tidak.
berkembang
3. Bersifat romantic-sentimental, karena temyata banyak
roman yang mematikan tokoh-tokohnya atau mengalami
penderitaan yang luar biasa.
4. Bersifat kedaerahan, karena mengungkapkan persoalan
yang hanya berlaku di daerah tertentu, seperti adat di
‘Sumatra Barat
2. Angkatan Pujangga Baru
Pujangga Baru timbul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang
dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada
masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut
kesadaran kebangsaan dan rasa nasionalisme. Sastra Pujangga
Baru merupakan sastra intelektual, nasionalistis dan elitis
Pada masa itu, terbit pula majalah Pujangga Baru yang dipimpin
oleh Sutan Takdir Alisjahbana, beserta Armijn Pane dan Amir
Hamzah. Karya sastra di Indonesia setelah zaman Balai Pustaka
{tahun 1930 - 1942), dipelopori oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
Karyanya Layar Terkembang, menjadi salah satu novel yang kerap
diulas oleh para kritikus sastra Indonesia. Selain Layar
Terkembang, pada periode ini novel "Kalau Tak Untung” dan
"Tenggelamnya Kapal van der Wijck" menjadi karya_penting
sebelum perang
Masa ini ada dua kelompok sastrawan Pujangga baru yaitu:
1. Kelompok "Seni untuk Pembangunan Masyarakat" yang
dimotori oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Rustam Effendi dan
‘Armin Pane.
2. Kelompok "Seni untuk Seni" yang dimotori oleh Sanusi
Pane dan Tengku Amir Hamzah
3. Angkatan "45
Jika diruntut berdasarkan periodesasinya, sastra Indonesia
‘Angkatan ‘45 bisa dikatakan sebagai angkatan ketiga dalam
lingkup sastra baru Indonesia, setelah angkatan Balai Pustaka dan
angkatan Pujangga Baru. Munculnya karya-karya sastra Angkatan
“45 yang dipelopori oleh Chairil Anwar ini memberi warna baru
pada khazanah kesusastraan Indonesia. Bahkan ada orang yang
htlpswivw.marijar com/2017/06)sejarah-kesusastraar-indonesialongkap html
ane,r2017
‘Sejarah Kesusasiraan Indonesia, Lengkap Periodisasi - MARKIJAR.Com
berpendapat bahwa sastra Indonesia baru lahir dengan adanya
karya-karya Chairil Anwar, sedangkan karya-karya pengarang
terdahulu seperti St-Takdir Alisjahbana, Sanusi Pane, Amir
Hamzah, dan lain-lainnya dianggap sebagai karya sastra Melayu.
Pada mulanya angkatan ini disebut dengan berbagai nama, ada
yang menyebut Angkatan Kemerdekaan, Angkatan Sesudah
Perang, Angkatan Chairil Anwar, dan lain-lain. Baru pada tahun
1948, Rosihan Anwar menyebut angkatan ini dengan nama
‘Angkatan ‘45. Nama ini segera menjadi populer dan dipergunakan
oleh semua pihak sebagai nama resmi. Meskipun namanya sudah
ada, tetapi sendi-sendi dan landasan ideal angkatan ini belum
dirumuskan, Baru pada tahun 1950 "Surat Kepercayaan
Gelanggang" dibuat dan diumumkan
CChairl Anwar - Sejarah Kesusastraan Indonesia
Ketika itu. Chairil Anwar sudah meninggal. Surat kepecayaan itu
jalah semacam pemyataan sikap yang menjadi dasar pegangan
perkumpulan “Selayang Seniman Merdeka’. Masa Chairil Anwar
masih hidup. Angkatan “45 lebih realistik dibandingkan dengan
Angkatan Pujangga Baru yang romantik idealistik. Semangat
lp swivw.markijar com/2017/06/sejarah-kesusastraar-indonesialongkap html
m2r2017
‘Sejarah Kesusasiraan Indonesia, Lengkap Periodisasi - MARKIJAR.Com
patriotik yang ada pada sebagian besar sastrawan Angkatan “45
tercermin dari sebagian besar karya-karya yang dihasilkan oleh
Parasastrawan tersebut, Beberapa karya Angkatan ‘45 ini
mencerminkan perjuangan menuntut kemerdekaan, Banyak pula
di antaranya yang selalu mendapatkan kecaman, di antaranya
Pramoedya Ananta Toer. Pramoedya dengan keprofesionalannya
masih eksis menghasilkan karya-karya terutama _mengenai
Perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. Bahkan sampai
saat ini karya-karya Pramoedya masih digandrungi khususnya
oleh penikmat sastra.- Sebegity banyak orang yang
memproklamasikan kelahiran dan membela hak hidup Angkatan
“45, sebanyak itu pulalah yang menentangnya, Armin Pane
berpendapat bahwa Angkatan ‘45 ini hanyalah lanjutan belaka dari
apa yang sudah dirintis oleh angkatan sebelumnya, yaitu Angkatan
Pujangga Baru.
4. Angkatan ‘50
Slamet Muljono pernah menyebut bahwa sastrawan Angkatan ‘50
hhanyalah pelanjut (successor) saja, dari angkatan sebelumnya
(45), Tinjauan yang mendalam dan menyeluruh_membuktikan
bahwa masa ini pun memperiihatkan cii-cirinya, yaitu
1. Masa ‘50 memberikan pemyataan tentang aspirasi (tujuan
yang terakhir dicapai nasional lebih lanjut). Periode ‘50 tidak
hanya pengekor (epigon) dari angkatan ‘45, melainkan
merupakan survival, setelah_ melalui. masa-masa
kegonjangan.
2. Berisi kebebasan sastrawan yang lebin luas di atas
kebiasaan (tradisi) yang diletakan pada tahun 1945,
‘Adapun ciri-cirinya yang lebih rinci adalah sebagai berikut:
1. Penilaian keindahan dalam sastra tidak lagi didasarkan
kepada kekuasaan asing, tetapi lebin kepada peleburan
(kristalisasi) antara imu dan pengetahuan asing dengan
perasaan dan ukuran nasional.
2. Terdapat pengungkapan yang lebih mendalam terhadap
kebudayaan daerah dalam menuju perwujudan sastra
nasional Indonesia
3. Pusat kegiatan sastra makin banyak jumlahnya dan makin
meluas daerahnya hampir di seluruh Indonesia, tidak hanya
berpusat di Jakarta dan Yogyakarta
5. Angkatan 60an
Angkatan ini ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horison.
Semangat avant-garde sangat menonjol pada angkatan ini
Banyak karya sastra pada angkatan ini yang sangat beragam
htlpswivw.marijar com/2017/06)sejarah-kesusastraar-indonesialongkap html
a2r2017
‘Sejarah Kesusasiraan Indonesia, Lengkap Periodisasi - MARKIJAR.Com
dalam aliran sastra, antara lain munculnya karya sastra beraliran
surrealistik, arus kesadaran, arketip, absurd, dan lain-lain pada
masa angkatan ini di Indonesia, Penerbit Pustaka Jaya sangat
banyak membantu dalam menerbitkan karya karya sastra pada
masa angkatan ini, Sastrawan pada akhir angkatan yang lalu
termasuk juga dalam kelompok ini seperti Purnawan
Tjondronegoro, Motinggo Busye, Djamil Suherman, Goenawan
Mohamad, Bur Rasuanto, Sapardi Djoko Damono, Satyagraha
Hoerip Soeprobo dan termasuk paus sastra Indonesia, HB.
Jasin
Baca Juga : Gratis, Materi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)
CPNS Lengkap
Selain itu. beberapa satrawan pada angkatan ini antara lain’
Ikranegara, Umar Kayam, Leon Agusta, Arifin C. Noer, Arief
Budiman, Darmanto Jatman, Goenawan Mohamad, Hamsad
Rangkuti, Putu Wijaya, Wisran Hadi, Wing Kardjo, Budi
Darma, Taufik Ismail, dan banyak lagi yang lainnya.
6. Angkatan 70an
Tahun 1960-an adalah tahun-tahun subur bagi kehidupan dunia
perpuisian Indonesia. Tahun 1963 sampai 1965 yang berjaya
adalah para penyair anggota Lekra (Lembaga Kebudayaan
Rakyat). Karya Sastra sekitar tahun 1966 lazim disebut angkatan
66. H.B. Jassin menyebut bahwa pelopor angkatan ‘66 ini adalah
penyair-penyair demonstran, seperti Goenawan Mohamad, Taufiq
Ismail, Slamet Kimanto, Mansur Samin, dan sebagainya, Tahun
1976 muncul puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachri yang menjadi
cakrawala baru dalam dunia perpuisian Indonesia.
Sekian Artikel mengenai Sejarah Kesusastraan Indonesia,
Lengkap Periodisasi, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi
sobat baik untuk menambah ilmu, mengerjakan tugas, maupun
untuk sekedar_menambah wawasan tentang kesusastraan,
Sejarah kesusastraan indonesia, sastra lama, pujangga baru dan
angkatan pujangga baru. Akhir kata, Terimakasin atas
kunjungannya.
Sejarah Kesusastraan Indonesia, Lengkap Periodisasi
MARKIJAR : MARI Kita belaJAR
htlpswivw.marijar com/2017/06)sejarah-kesusastraar-indonesialongkap html
an2r2017 ‘Sejarah Kesusasiraan Indonesia, Lengkap Periodisasi - MARKIJAR.Com
Ga
‘Suka dengan artikel kami ? Tidak ada salahnya untuk
berlangganan artikel terbaru dari MARKIJAR.Com langsung via
email mu
Masukkan Alamat Email
Berlangganan
RELATED POSTS :
Q Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan
Benar (dengan Contoh)
FED wahasa indonesia adalah bahasa Melayu yang
dijadikan sebagai bahasa resmi Republik indonesia dan
bahasa persatuan bangsa Indonesia, Bahasa ... Read
More.
Qy Nebaca Pemahaman dan Unsur - Unsumnya,
Lengkap Penjelasan
TE baca kesempatan kali ini kita akan membahas
mengenai kemampuan membaca _pemahaman,
Pembahasan tersebut berkaitan dengan pengertian
membaca p... Read More.
yy) Sejarah, Fungsi dan Kedudukan Bahasa
Eeca.te Indonesia
htlpswivw.marijar com/2017/06)sejarah-kesusastraar-indonesialongkap html 0112r2017
Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai
bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa
Indonesia, Bahasa ... Read More.
G+. Tata Bahasa Indonesia (Lengkap Pengertian,
at Sifat dan Macamnya)
Tata Bahasa Indonesia - Dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia, tentu kita tidak akan terlepas dari tata
bahasa. Tata Bahasa yang dalam bahasa... Read
More.
y| 20 Peristiwa Penting dalam Perkembangan
Etcaite! Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang
dijadikan sebagai bahasa resmi Republik indonesia dan
bahasa persatuan bangsa Indonesia, Bahasa ... Read
More...
0 RESPONSE TO "SEJARAH KESUSASTRAAN INDONESIA,
LENGKAP PERIODISASI"
v
Enter your comment...
Comment as: Unknown (Go ¥ Sign out
‘Sejarah Kesusasiraan Indonesia, Lengkap Periodisasi - MARKIJAR.Com
NEWER POST HOME ‘OLDER Post
yright 2016 MARKWAR.Com
lp swvw.markijar com/2017/06/sejarah-kesusastraar-indonesialongkap html
atemiv2rea17 ‘Sejarah Kesusasiraan Indonesia, Lengkap Periodisasi - MARKIJAR.Com
htlpswww.markijar com/2017/06/sejara-kesusastraar-indonesialongkap.htnl sane