Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TUTORIAL

KEPERAWATAN KELUARGA
KASUS I

Disusun Oleh :

Nama NIM
1. Risky Amrin Sidiq 21117102
2. Safitri 21117103
3. Selvi Suci Hayati 21117104
4. Seni Mariska 21117105
5. Shinta Prima Dewi 21117110
6. Sri Wahyuni 21117114
7. Vickha Septiany 21117128
8. Weny Kusuma 21117131
9. Yolanda Dwi Nita 21117139
10. Yosa Nanda Permata 21117140

Kelas : PSIK .C

Dosen Pembimbing : Sukron, S.Kep.,Ns.M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019 - 2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan Penulisan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Skenario Kasus...........................................................................................3
B. Metode Seven Jump...................................................................................3
Step 1 ( Identifikasi Istilah Asing )............................................................3
Step 2 ( Pertanyaan )..................................................................................5
Step 3 ( Menjawab Pertanyaan )................................................................5
Step 4 ( Alur Keperawatan )......................................................................8
Step 5 ( Learning Objectif ).......................................................................8
Step 6 ( Self study).....................................................................................8
Step 7 ( Hasil Reporting berdasarkan Learning Objective )......................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..............................................................................................20
B. Saran.........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................21

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan segala urusan, sehingga memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan laporan tutorial Keperawatan keluarga.

Laporan ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa


keperawatan dan dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam menerapkan asuhan
keperawatan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen
mata kuliah ini, guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk
lebih baik  di masa yang akan datang.

Palembang, 2020

Penyusun

3
A. Kasus

Skrenario Kasus 1

Keluarga Tuan S (Jawa) usia 39 tahun tinggal bersama Ny F istri (Sumatra)


usia 35 tahun memiliki 2 orang anak, anak laki-laki FR berusia 10 tahun dan
anak perempuan YA berusia 5 tahun. Telah dikunjungi oleh perawat keluarga
dalam Catatan folder Central Keperawaatan, Keluarga memiliki stress marital,
kesulitan ekomomi keluarga, anak yang sering membantah orang tua dan
membolos sekolah dan sering terjadi penyakit infeksi pernafasan akut pada anak
YA dan Anak AN dan Anak RB adalah bukan anak kandung Ny F, tetapi mereka
hasil pernikahan Tuan S dengan Istri sebelumnya (Ny R- 37 tahun ), Anak AN-13
tahun dan Anak RB 11 tahun dan tinggal bersama Ny R hanya pada saat libur
sekolah, masalah yang dihadapi keluarga saat ini disebabkan oleh tidak
terpenuhinya tugas perkembangan keluarga Tn S yang sering dialami pada jenis
keluarga ini. Keluarga in memang terhubung oleh ikatan darah dan perkawinan,
namun struktur keluarga Tn S cukup unik dalam pola komunikasi, struktur
kekuatan, struktur peran dan nilai keluarga. Perawat keluarga akan melakukan
pengkajian mendalam membuat genogram, menentukan fungsi keluarga, stress
dan koping keluarga dengan melakukan pengkajian lengkap akan membantu
perawat keluarga memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan optimal.

B. TAHAPAN TUTORIAL

Step 1:

1. Klasifikasi istilah yang belum diketahui dalam kasus dan mencari istilah
yang belum diketahui
1. Yolanda : stress marital
Jawab (Vickha ) : stress marital adalah stress yang terjadi dalam
pernikahan.

4
2. Seni mariska : infeksi
Jawab (shinta prima ): infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme yang menyerang jaringan
Jawab (selvi suci hayati) : infeksi adalah masalah kesehatan yang
disebabkan oleh organisme seperti virus, bakteri,jamur dan parasite
3. Sri wahyuni : genogram
Jawab (yosa): genogram adalah pohon keluarga yang menggambarkan
factor biopsikososial individu dan keluarga dalam tiga generasi.
Genogram dapat pula menggambarkan siklus hidup keluarga,penyakit,
dan hubungan antaranggota keluarga
4. Vickha septiany : koping
Jawab (risky amrin sidiq): koping adalah cara yang dilakukan individu
dalam menyelesaikan masalah,menyesuaikan diri dengan perubahan,
respon terhadap situasi yang mengancam. Upaya individu dapat berupa
perubahan cara berfikir(kognitif), perubahan prilaku atau perubahan
lingkungan yang bertujuan untuk menyelesaikan stress yang dihadapi
5. Safitri : optimal
Jawab (weny kusuma): optimal adalah berarti terbaik,tertinggi, paling
menguntungkan , menjadikan paling tinggi, pengoptimalan proses.

Step 2 :
Mendifiniskan masalah berdasarkan kasus dari padangan terhadap
skenario dalam bentuk pertanyaan?
1) Bagaimana strategi koping terhadap stress keluarga pada kasus
tersebut? (Yolanda dwi nita )
2) Apa penyebab anak malas, sering bolos dan lainnya?(seni mariska)
3) Apa hal yang perlu diperhatikan keluarga dalam menangani stress
marital? (sri wahyuni )
4) Tugas perkembangan keluarga apa yang belum terpenuhi pada kasus
tersebut? (selvi suci hayati)

5
5) Bagaimana karakteristik pada pertumbuhan dan perkembangan
keluarga tersebut? (risky amrin sidiq)
6) Pada tahap keberapa perkembangan kehidupan pada keluarga
tersebut? (Safitri)

Step 3:
Mendiskusikan masalah yang telah diidentifikasi dalam step 2 dengan
jawaban singkat dari tertanyaan pada step 2 berdasarkan pengetahuan dasar
mahasiswa tanpa referensi.
1) Dengan cara melibatkan seluruh anggota keluarga dalam menangani
stres yang dialami (Sri Wahyuni)
2) Kurangnya perhatian orang tua pada anak dan kurang terpenuhinya tugas
perkembangan keluarga dan Kurangnya kasih sayang (Weny Kusuma)
3) Kurangnya komunikasi antar keluarga , Memprioritaskan hubungan
Saling mengerti satu sama lain dan Saling menerima.
(Shinta Prima Dewi)
4) a. Orang tua kurang memberikan peratian kepada anak tentang kegiatan
sosial anak, pendidikan dan semangat belajar.
b. Kurangnya mempertahankan hubunganyang harmonis dalam
perkawinan.
c. Kurangnya sifat komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.
(Vickha Septiany)
5) Kurang baik, karena belum terpenuhinya tugas perkembangan pada
keluarga (Yosa Nanda)
6) Tahap perkembnagan anak remaja dan tahap perkembangan anak
sekolah (Seni Mariska)

6
3. Analisis masalah, review step 2 dan 3 dengan diskusi interaktif membuat
peta konsep yang berisi kesimpulan keseluruhan. (buat bagan atau skema)

Masalah ekonomi

Kenakalan anak
pada usia remaja
Kurang komunikasi, Infeksi pernapasan
pada anak

Stress marital Tugas perkembangan


keluarga tidak terpenuhi

Ketidakefektifan koping Defisiensi


keluarga pengetahuan pada
keluarga

4. Merumuskan learning objective berdasarkan kesepakatan kelompok


dengan persetujuan dosen tutor. Minimal tujuan khusus harus dicapai.
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui definisi keluarga
2. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui fungsi keluarga
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tipe Keluarga
4. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui nilai keluarga
5. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tahap perkembangan
keluarga
6. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tujuan keperawatan
keluarga

7
7. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui peran dan fungsi
keluarga dalam menghadapi emosi anak
8. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui asuhan keperawatan
keluarga

5. Self study, mahasiswa belajar mandiri dengan mencari sumber berdasarkan


tujuan belajar yang sudah disepakati kelompok

6. Hasil Reporting berdasarkan Lerning Objective :

Menjawab LO:
a. Definsi keluarga
Jawab:Safitri(21117103)
Keluargamerupakankumpulanduaindividuataulebihyangsalingketer
gantungandanmemilikiketerikatansatusamalaindalamhalemosional,
fisik,dandukunganekonomi(Kaakinenet.al.,2015).Keluargamemben
tukunitdasaryangmerupakanbagiandarimasyarakatdanmemilikipen
garuhbesarterhadapanggotanya(Friedman,Bowden,&Jones.Keluarg
asangatberpengaruhterhadapperkembanganseorangindividu,sehing
gadapatmenentukankeberhasilanataukegagalankehidupanseseorang
dalamkeluargatersebut,termasukdalamhalkesehatan.Keluargamemil
ikiperanvitaldalamtumbuhkembangyangsehat,sehinggaterciptakelu
argasehat.
IlmiahKeperawatanStikesHangTuahSurabayaVol.14No.1Maret201
9.
TugasKesehatanKeluargadanTingkatKemandirianKeluargadiDaera
hPesisirKotaSurabaya.

Jawab:Selvi Suci Hayati

Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang


menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan
dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap pengkajian,

8
diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
(Depkes, 2010). Pengertian lain dari keperawatan keluarga adalah
proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga
dalam lingkup praktik keperawatan (Depkes RI, 2010).

Sumber Buku : Siti Nur Kholifah,Ns Wahyu Widagdo ,2016


Keperawatan Keluaraga dan Komunitas

Jawab :

Yolanda Dwi Nita (21117139)

Menurut UU No. 10 tahin 1992 tentang Perkembangan


Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri
dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.

Sumber : Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Gizi Kurang,


Ns. Nurhayati, S.Kep. (2010)

b. Fungsi Keluarga
Jawab : Sri wahyuni
menurut soelaeman (1994:85-115 ) adalah:
1. Fungsi Edukasi Fungsi edukasi adalah fungsi keluarga yang
berkaitan dengan pendidikan anak khususnya dan pendidikan
pembinaan anggota keluarga pada umumnya.
2. Fungsi Sosialisasi Fungsi sosialisasi adalah fungsi keluarga
dalam mengembangkan individu anak menjadi yang mantap.
3. Fungsi Proteksi dan Perlindungan Fungsi perlindungan atau
proteksi adalah fungsi keluarga dalam melindungi angka dari
ketidakmampuannya bergaul dengan lingkungannya.
4. Fungsi Afeksi dan Perasaan Dalam keluarga terjadi hubungan
sosial antara anak dan orang tua-nya yang didasari dengan
kemesraan.

9
5. Fungsi Religius Keluarga berkewajiban memperkenalkan dan
mengajarkan anak dan anggota keluarganya kepada kehidupan
beragama.
6. Fungsi Ekonomi Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga
dalam mencari nafkah, perencanaan, pembelanjaan dan
pemanfaatannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para
anggotanya.
7. Fungsi Rekreasi Keluarga memerlukan suasana akrab, rumah
yang hangat diantara anggotaanggota keluarga dimana
hubungan antar keluarga bersifat saling mempercayai bebas
tanpa beban dan diwarnai suasana santai.
8. Fungsi Bioligis Fungsi biologis adalah fungsi keluarga dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologis anggotanya.
(SUMBER JURNAL JOM FISIP VOL4 no 2-oktober 2017)

Jawab :
Yolanda Dwi Nita (21117139)
1. Secara fungsi keluarga (Friedmen 1998) adalah sebagai berikut :
Funfsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang utama
untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga
berhubungan dengan orang lain.
2. sosialisasi dan tempat bersosialisasi (Sosialization and social placement)
adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah untik berhubungan
dengan orang lain diluar rumah.
3. reproduksi (the reproductive function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi reproduksi (the economic function), yaitu keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.

10
5. perawatan/pemeliharaan kesehatan (the health care function), yaitu
mengenal, mengambil keputusan, merawat, memodifikasi, dan
memanfaatkan fasilitas.
Sumber : Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Gizi Kurang,
Ns. Nurhayati, S.Kep. (2010)

c. Tipe Keluarga

Berbagai tipe keluarga yang perlu Anda ketahui adalah sebagai


berikut.

a. Tipe keluarga tradisional, terdiri atas beberapa tipe di


bawah ini.

1) The Nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang


terdiri atas suami, istri, dan anak, baik anak kandung maupun anak
angkat.

2) The dyad family (keluarga dyad), suatu rumah tangga yang


terdiri atas suami dan istri tanpa anak. Hal yang perlu Anda
ketahui, keluarga ini mungkin belum mempunyai anak atau tidak
mempunyai anak, jadi ketika nanti Anda melakukan pengkajian
data dan ditemukan tipe keluarga ini perlu Anda klarifikasi lagi
datanya.

3) Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang


tua dengan anak (kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan
oleh perceraian atau kematian.

4) Single adult, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri atas


satu orang dewasa. Tipe ini dapat terjadi pada seorang dewasa yang
tidak menikah atau tidak mempunyai suami.

5) Extended family, keluarga yang terdiri atas keluarga inti


ditambah keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek, dan

11
sebagainya. Tipe keluarga ini banyak dianut oleh keluarga
Indonesia terutama di daerah pedesaan.

6)Middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggal sendiri di


rumah (baik suami/istri atau keduanya), karena anak-anaknya
sudah membangun karir sendiri atau sudah menikah.

7) Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal


bersama atau saling berdekatan dan menggunakan barang-barang
pelayanan, seperti dapur dan kamar mandi yang sama.

b. Tipe keluarga yang kedua adalah tipe keluarga


nontradisional, tipe keluarga ini tidak lazim ada di Indonesia,
terdiri atas beberapa tipe sebagai berikut.

1) Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang


terdiri atas orang tua dan anak dari hubungan tanpa nikah.

2) Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama di luar


ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu.

3) Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai


persamaan jenis kelamin tinggal dalam satu rumah sebagaimana
pasangan suami istri.

4) The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga


yang hidup bersama

berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.

5) Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada


hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orang
tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan
kembali keluarga yang aslinya.

Sumber Buku : Siti Nur Kholifah,Ns Wahyu Widagdo ,2016


Keperawatan Keluaraga dan Komunitas

12
d. Nilai Keluarga
Jawab :
Yolanda Dwi Nita (21117139)
nilai keluarga adalah norma yang di anut keluarga dengan
kelompok atau komunitas. Apakah sesuai dengan nilai norma yang
dianut, seberapa penting nilai yang dianut, apakah nilai yang dianut
secara sadar atau tidak, apakah konflik nilai yang menonjol dalam
keluarga, bagaimana kelas sosial keluarga, bagaimana kelas sosial
keluarga, bagaimana latar belakang budaya yang mempengaruhi
nilai-nilai keluarga, serta bagaimana nilai-nilai keluarga
mempengaruhi status kesehatan keluarga.
Sumber : Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Gizi
Kurang, Ns. Nurhayati, S.Kep. (2010)

e. Tahap Perkembangan Keluarga


Jawab : Vickha Septiany
1. Tahap 1 Pasangan Baru Atau Keluarga Baru (Beginning Family)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu, yaitu suami
dan istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing, secara psikologis
keluarga tersebut sudah memiliki keluarga baru. Suami istri
yang membentuk keluarga baru tersebut perlu mempersiapkan
kehidupan yang baru karena keduanya membutuhkan
penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari. Hal lain yang perlu
diputuskan adalah kapan waktu yang tepat untuk mempunyai
anak dan berapa jumlah anak yang di harapkan.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain :
a. Membina hubungan intim dan kepuasan bersama.
b. Menetapkan tujuan bersama.

13
c. Membina hubungan dengan keluarga lain teman dan
kelompok sosial.
d. Merencanakan anak KB.
e. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan
diri untuk menjadi orang tua.

2. Tahap 2 Keluarga Dengan Kelahiran Anak Pertama (Child


Bearing Family)
Keluarga yang menantikan kelahiran di mulai dari kehamilan
sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak
pertama berusia 30 bulan (2,5 tahun). Kehamilan dan kelahiran
bayi perlu dipersiapkan oleh pasangan suami-istri melalui
berbagai tugas perkembangan yang penting. Masalah yang
sering terjadi dengan kelahiran bayi adalah pasangan merasa
diabaikan karena fokus perhatian kedua pasangan tertuju pada
bayi. Tugas perkembangan pada masa ini antara lain:
a. Persiapan menjadi orang tua.
b. Membagi peran dan tanggung jawab.
c. Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana
rumah yang menyenangkan.
d. Mempersiapkan biaya atau dan child bearing.
e. Memfasilitasi role learning anggota keluarga.
f. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita.
g. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

3. Tahap 3 Keluarga Dengan Anak Pra Sekolah


Tahap ini dimulai dari anak pertama berusia 2,5 tahun sampai 5
tahun. Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupan
sosialnya, bergaul dengan teman sebaya, sangat sensitif terhadap

14
pengaruh lingkungan, sangat rawan dalam masalah kesehatan,
karena tidak tahu mana yang kotor dan bersih.
Tugas perkembangan adalah:
a. Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.
b. Membantu anak bersosialisasi.
c. Beradaptasi dengan anak baru lahir, anak yang lain juga
terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar
keluarga.
e. Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak.
f. Pembagian tanggung jawab.
g. Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan
kembang anak.

4. Tahap 4 Keluarga Dengan Anak Sekolah (Families With


Children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah
pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini
umumnya keluarga mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Pada tahap ini
keluarga (orang tua) perlu belajar berpisah dengan anak,
memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi, baik
aktifitas di sekolah maupun di luar sekolah. Tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini adalah sebagai berikut :
a. Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak,
pendidikan dan semangat belajar.
b. Tetap mempertahankan hubungan yang harmonis dalam
perkawinan.
c. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya
intelektual.
d. Menyediakan aktifitas untuk anak.

15
e. Menyesuaikan pada aktifitas komunitas dengan
mengikutsertakan anak.

5. Tahap 5 Keluarga Dengan Anak Remaja (Families With


Teenagers)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan
biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak
meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuannya bagi keluarga
adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta
kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi
lebih dewasa. Sering kali muncul konflik antara orang tua dan
remaja karena anak menginginkan kebebasan untuk melakukan
aktifitasnya, sementara orang tua perlu menciptakan komunikasi
yang terbuka, kecurigaan, dan permusuhan sehingga hubungan
orang tua dan remaja tetap harmonis. Tugas perkembangan
keluarga pada tahap ini antara lain, yaitu :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung
jawab mengingat remaja yang sudah bertambah dan
meningkat otonominya.
b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang
tua, hindari perdebatan, kecurigaan, dan permusuhan.
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh
kembang keluarga.

6. Tahap 6 Keluarga Dengan Anak Dewasa Atau Pelepasan


(Launchimg Center Families)
Tahap ini di mulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah.
Lamanya tahap ini bergantung pada jumlah anak dalam keluarga
atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orang tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi
kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anaknya

16
untuk hidup sendiri. Guna mengatasi keadaan ini orang tua perlu
melakukan aktifitas kerja, meningkatkan peran sebagai
pasangan, dan tetap memelihara hubungan dengan anak. Tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini diantaranya adalah
sebagai berikut.
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan
memasuki masa tua.
d. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anaknya.
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
f. Berperan sebagai suami istri, kakek, dan nenek.
g. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh
bagi anak-anaknya.

7. Tahap 7 Keluarga Usia Pertengahan (Middle Age Families)


Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan
rumah dan berakhir saat pension atau salah satu pasangan
meninggal. Beberapa pasangan pada fase ini akan dirasakan sulit
karena masalah usia lanjut, perpisahan dengan anak, dan
perasaan gagal sebagai orang tua. Pada tahap ini semua anak
meninggalkan rumah, maka pasangan berfokus untuk
mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktivitas.
Hubungan antar pasangan perlu semakin dieratkan dengan
memperhatikan ketergantungan dan kemandirian masing-masing
pasangan.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain:
a. Mempertahankan kesehatan ;
b. Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam arti
mengolah minat sosial dan waktu santai;

17
c. Memulihkan hubungan antara generasi muda dengan generasi
tua;
d. Keakraban dengan pasangan;
e. Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga;
f. Persiapan masa tua atau pensiun dengan meningkatkan
keakraban pasangan.
Sumber : Dion, Yohanes dan Yasinta Betan. 2013. Asuhan
Keperawatan Keluarga Konsep dan Praktik. Nuha Medika:
Yogyakarta.

f. Tujuan Keperawatan Keluarga

g. Peran dan Fungsi Keluarga dalam Mengahadapi Emosi Anak


Jawab : Safitri (21117103)
Fungsikeluargamenjadisalahsatufaktoryangharusmendapatperhatia
nkarenalingkungankeluargayangkondusifakanmemberikesempatan
anakuntukberkembang.Salahsatufungsikeluargaadalahsosialisasinil
aikeluargamengenaibagaimanaanakbersikapdanberperilaku.Keluar
gaadalahlembagayangpertamakalimengajarkanindividu(melaluicon
tohyangdiberikanorangtua)bagaimanaindividumengeksplorasiemos
inya.Imitasianakpadaorangtuaakanmenentukanreaksipotensialyang
akanmerekagunakanuntukmengungkapkanemosinya.
Kehidupankeluargamerupakantempatanakbelajarpertamakalidalam
mempelajariemosi,berupabagaimanamengenalemosi,merasakanem
osi,menanggapisituasiyangmenimbulkanemosisertamengungkapka
nemosi.Melaluiwadahpenggodokankeluarga,individubelajarmengu
ngkapkanemosinya.Individumelakukantindakansepertiapayangdide
monstrasikanorangtuanyaketikamengasuhnyadenganmengungkapk
anemosinyasecaraverbalmaupunsecaranonverbal.

18
JURNALPSIKOLOGINO.2,91–
104,TentangPerananKeberfungsianKeluargaPadaPemahamanDanP
engungkapanEmosi.

h. Asuhan Keperawatan Keluarga

19

Anda mungkin juga menyukai