Nama : Ika Theresia Fiscarina Sukirno

NIM : 1270011081

PENGENALAN MORFOLOGI KUMAN

IDENTIFIKASI SECARA MIKROKOPIS

Morfologi mikroskopis adalah karakteristik bakteri yang dilihat melalui pengamatan

dibawah mikroskop. Bentuk tubuh bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia.
Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada
umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.
Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu :

1. Bentuk batang / basil

2. Bentuk bulat / kokus
3. Bentuk spiral / spirilium

1. Batang / basil
Di bedakan atas :
a. Basil tunggal : Berupa bakteri berbentuk batang tunggal

b. Diplobasil : Berupa bakteri berbentuk batang yang bergandengan dua-dua.

c. Streptobasil : Berupa bakteri berbentuk batang yang bergandengan membentuk

seperti rantai.
 Contoh bakteri berbentuk basil :
 Mycobacterium tuberculosa

 Salmonella typhosa

2. Bulat / Kokus
Di bedakan atas :
a. Monokokus : Bakteri berbentuk bulat satu-satu (tunggal).

b. Diplokokus : Bakteri berbentuk bulat yang saling bergandengan dua-dua.

c. Streptokokus :Bakteri berbentuk bulat, bergandengan seperti rantai sebagai hasil

pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu garis.
 d. Tetrakokus : Berbentuk bulat yang terdiri dari 4 sel.

e. Sarcina : Berbentuk bulat yang terdiri dari 8 sel.

f. Staphilokokus : Berbentuk bulat, tersusun seperti buah anggur.

Contoh bakteri berbentuk kokus :

 Streptococcus lactis
 Staphylococcus aureus

 Sarcina

3. Bentuk Spiral
Dibagi menjadi :
a. Koma / Vibrio : Berbentuk lengkungan kurang dari setengah lingkaran atau batang
bengkok. Contohnya Vibrio coma (Vibrio cholera).
 Vibrio cholera

b. Spiral : Berbentuk lengkungan lebih dari setengah lingkaran. Contohnya Spirillium

minor.

Spirillium minor

c. Spiroooseta : Berbentuk spiral yang halus dan lentur. Contohnya Treponema

pallidum.

Treponema pallidum
NAMA :

NIM :

PEWARNAAN SEDERHANA

Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang paling banyak digunakan. Disebut
sederhana karena hanya menggunakan satu jenis zat warna untuk mewarnai organisme
tersebut. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarnaan-pewarnaan sederhana
karena sitoplasmanya bersifat basofilik. Warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana
pada umunya bersifat alkolin. Dengan pewarnaan sederhana dapat mengetahui bentuk dan
rangkaiansel bakteri. Pewarna basa yang biasa digunakan untuk pewarnaan sederhana ialah
Metylen Blue, Kristal Violet dan Karbol Fuchsin yang mana pewarnaan sederhana dibagi lagi
menjadi 2 jenis yaitu :

1. Pewarnaan Asam
Merupakan pewarnaan yang menggunakan satu macam zat warna dengan tujuan hanya
untuk melihat bentuk sel. Adapun zat yang dipakai dalam pewarnaan ini adalah metilen
blue dan air fuchsin.
2. Pewarnaan Basa
Pewarnaan basa atau negative merupakan metode pewarnaan untuk mewarnai bakteri
tetapi mewarnai latar belakang menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini
mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang). Teknik ini berguna untuk
menentukan morfologi dan ukuran sel. Metode ini menggunakan atnigrosina atau tinta
cina.
HIMATUL DEVI (1270011080)

IKA THERESIA FISCARINA (1270011081)

TUGAS BAKTERIOLOGI

1. Komposisi MC Farland

McFarland Standard No 0.5 1 2 3 4

1,0% Barium klorida (ml) 0.05 0.1 0.2 0.3 0.4
1,0% asam sulfat (ml) 9.95 9.9 9.8 9.7 9.6
Sekitar. densitas sel (1x10 ^ 8 CFU / mL) 1.5 3.0 6.0 9.0 12.0
% Transmitansi * 74,3 55,6 35,6 26.4 21,5
Absorbansi * 0,08-0,1 0,257 0.451 0.582 0.669

*Panjang Gelombang 600 nm

2. Uji Sensitivitas bakteri terhadap antibiotic

Jenis Antibiotik Zona Hambat

Escherichia.coli Staphylococcus aureus
100ppm 1.000pp 10.000ppm 100ppm 1.000pp 10.000ppm
m m
Eritromycin 16,7 mm 17,8 mm 18,2 mm 0 mm 8,3 mm 9,3 mm
Amoxicil 0 mm 0 mm 15,7 mm 0 mm 13,7 mm 50 mm
Bactoprim 0 mm 0 mm 13,3 mm 0 mm 17,3 mm 20 mm
Tetracyclin 0 mm 0 mm 13,5 mm 21 mm 28,7 mm 42,7 mm
Chlorampenicol 0 mm 15,6 mm 24 mm 12,3 mm 13 mm 28 mm
Ampicilin 0 mm 0 mm 0 mm 0 mm 23,3 mm 40 mm