Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN TN BN DENGAN CHOLELIATIASIS (BATU EMPEDU)


DI RS WIDYADHARMA HUSADA

NURUL AZIZAH SUSANTI

201030200081
DEFINISI

Batu empedu adalah


timbunan kristal di dalam
kandung empedu atau di
dalam saluran empedu.
Kolelitiasis atau Batu yang ditemukan di
koledokolitiasis dalam kandung empedu
merupakan adanya batu disebut kolelitiasis,
di kandung empedu,
atau pada saluran sedangkan batu di dalam
kandung empedu yang saluran empedu disebut
apda umumnya koledokolitiasis (Nucleus
komposiis utamanya Precise Newsletter, edisi
adalah kolesterol 72, 2011).
(Williams, 2003 dalam
Nurarif A., dan
Kusuma H., 2015)
ETIOLOGI
1. Supersaturasi kolesterol
2. Penurunan fungsi kandung empedu
Semakin tinggi kadar kolesterol atau semakin
rendah kandungan garam empedu akan
membuat keadaan didalam kandung empedu Menurunnya kemampuan dan kerusakan
menjadi jenuh akan kolesterol (Supersaturasi dinding kandung empedu memudahkan
kolesterol). seseorang menderita batu empedu, kontraksi
yang melemah akan menyebabkan statis
empedu dan akan membuat musin yang
diproduksi dikandung empedu terakumulasi
seiring dengan lamanya cairan empedu
tertampung dalam kandung empedu. Musin
tersebut akan semakin kental dan semakin
#musin pekat sehingga semakin menyulitkan proses
(cairan pengosongan cairan empedu.
empedu)
FAKTOR PREDISPOSISI
Pola makan Jenis kelamin
Usia buruk perempuan
Merokok

Kurang Kadar
beraktivitas lipid tinggi
MANIFESTASI KLINIS
kolik bilier (kolik empedu yaitu nyeri yang muncul saat batu empedu
menghalangi saluran empedu) Jika tersumbat oleh batu empedu, kandung
empedu akan mengalami distensi (penumpukan gas atau cairan) dan akhirnya infeksi.
Rasa nyeri Pasien akan menderita panas dan mungkin teraba massa padat pada abdomen

Obstruksi pengaliran getah empedu ke dalam dudodenum akan menimbulkan gejala


yang khas, yaitu: gatah empedu yang tidak lagi dibawa kedalam duodenum akan
diserap oleh darah dan penyerapan empedu ini membuat kulit dan menbran mukosa
Ikterus berwarna kuning.

Ekskresi pigmen empedu oleh ginjal akan membuat urine berwarna sangat gelap.
Perubahan
warna urine
dan feses
PATHWAY

◦ LP LK CHOLELITIASIS (Nurul Azizah Susanti).docx


◦ PATHWAY
Penatalaksanaan Nonbedah
Pemasangan Observasi
keadaan
pipa lambung umum dan
bila terjadi pemeriksaan
distensi perut. vital sign.

Pemberian
Dipasang infus antibiotik
program cairan
elektrolit dan
sistemik dan
glukosa untuk vitamin K
mengatasi syok. (anti
koagulopati).

Endoscopic
Retrograde Disolusi
medis Oral
Cholangiopa Dissolution
ncreatograp Therapy
hy (ERCP)
Persiapan Bedah
1. Tes darah H2TL 2. USG perut 3. Memeriksa EKG

4. Riwayat alergi obat 5. Puasa 8-12 jam sebelum operasi 6.


Memeriksa GDS

7. Tes MRI HIDA (asam iminodiacetic hepatobiliary) scan. Tes ini


menggunakan bahan kimia radioaktif yang dimasukkan ke dalam
tubuh anda untuk mengambil gambaran tersumbat setiap saluran
yang tersumbat

8. Menganjurkan pasien untuk berhenti merokok 1-2 minggu. Yang


bertujuan untuk menurunkan resiko masalah pernafasan dan
komplikasi luka setelah operasi

9. USG endoskopi. Tes ini memasukkan selang endoskopi


kesepanjang saluran pencernaan untuk membuat gambar rinci dari
saluran empedu
Penatalaksanaan Bedah

standar terbaik untuk • Kolesistektomi terbuka


penanganan pasien
denga kolelitiasis
simtomatik (tanpa
komplikasi)
• Kolesistektomi
memperkecil resiko laparaskopi
kematian dibanding
operasi normal (0,1-
0,5% untuk operasi
normal)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Radiologi

Radiografi

Sonogram

ERCP (Endoscopic Retrograde


Colangiopancreatografi)

Pemeriksaan Laboratorium
Identitas Klien Keluhan Utama

Nama : Tn BN 1 bulan sebelum masuk RS. Klien merasa


nyeri perut kanan atas, nyeri tidak menjalar,
Usia : 40 tahun nyeri bila menarik nafas, nyeri seperti
Jenis kelamin : laki-laki. ditusuk. Badan terasa panas dan panasnya
naik turun hingga menggigil,. selama di
alamat : Cimanggis-Bogor. rumah diberikan obat promag keluhan
Status : Kawin. hilang tetapi hanya sementara. sehari
sebelum masuk RS dirasa nyeri timbul lagi
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pedagang.
Suber imformasi : Klien dan istri.
Tanggal masuk RS : 6 Oktober 2020.
Diagnosa Masuk : Kolangitis, Kolesistitis,
Kolelitiasis.
Riwayat Lingkungan Riwayat Kesehatan Lalu

Status Kesehatan
kebersihan,lingkungan cukup, kondisi runah
luas, dengan enam kamar, tinggal dirumah
Pada usia 12 tahun klien pernah bengkak diseluruh tubuh dan
tidak pernah berobat, sembuh sendiri. belum pernah operasi dan
dengan lingkungan yang ramai (padat bukan dirawat di RS, tak ada alergi terhadap makanan dan obat-obatan ,
karena polusi atau kendaraan bermotor) Klien merokok 1/2 bungkus per hari dan minum kopi 2x sehari.
Klien terbiasa minum obat sendiri bila sakit tak pernah berobat ke
dokter atau ke puskesmas . Frekuensi makan 3x sehari , berat
badan waktu masuk ke RS 50 kg. makanan yang disukai supermi,
Tak ada makanan yang pantangan. sedangkan makanan yang tidak
disukai adalah gorengan dan makanan yang mengandung santan.
nafsu makan baik. Frekuensi bab 1 x sehari konsistensi padat,
sedangkan kencing rata-rata 6 x sehari, tak ada keluhan dalam
eliminasi. klien tidak terjadwal dalam memenuhi pola istirahat dan
tidur, kadang-kadang sampai pk. 23.00 Kegiatan waktu luang
membuat meja dan kursi. Klien hidup bersama seorang istri dan 4
orang anaknya, 2 orang laki-laki an 2 orang perempuan
Sirkulasi Pola Makan & Minum Nyeri / Kenyamanan

• Sinus normokardia • Sering regurgitas (muntah) • Tidak timbul rasa nyeri,


• Suhu subfebris 37,5 OC keluar cairan kurang lebih 200 hanya kadang-adang sakit,
• Denyut nadi 90 cc/24 jam pada waktu perubahan
x/menit. • Diet cair (DH I) dihabiskan , posisi dari baring ke duduk
• Tampak plebitis 1200 kalori dalam 900 cc /24
(kemerahan) pada bekas jam
infus dilengan kiri dan • Minum air putih 1500 cc/24
kanan jam
• Peristaltik normal (20 30
kali/menit)
• Selama tujuh hari intake scara
parenteral , yaitu amilase dan
RD
• tidak kembung
• Klien tampak kurus (BB:
47,7Kg)
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pengobatan
HB 10,7 (13-16) 1x 1 gr Cefobid (IV)
Hematokrit 31 ( 40 - 48 ) 1x 2 cc Vit B Comp (IM)
Leukosit 154.00 ( 50,00 - 100,00) 2x 200 mg Vit. C (IV)
Trombosit 328,00 ( 200.00 - 500.00)
Bilirubin Direck 6,1 ( </= 0,4)
Bilirubin Indireck 1,8 (</= 0,6)
Bilirubin total 7,9 (0,3 - 1,0)
Protein total 5,7 ( 6 - 7,8 )
Albumin 2,7 ( 4 - 5,2)
Globulin 3,0 (1,3 - 2,7 ) Penunjang Lainnya
Amilase darah 108 (17 - 115) • Ultrasonografi tanggal: 7 Oktober 2020
SGOT 70 ( < 37) • Kesan: Batu pada CBD yang
SGPT 58 (< 41 ) menyebabkan obstruksi
Natrium darah 132 (135 - 147) • Cholesistografi tanggal 7 Oktober 2020
kalium darah 3,2 (3,5 - 5,5 ) • Elektro kardiografi tanggal: 7 Oktober
Klorida darah 105 (100 - 106) 2020
• Hasil : SR, QRS rate 60/menit, ST, T
Changes negatif
Analisa Data
No. Data Problem Etiologi

1. DS Gejala penyakit d.d mengeluh tidak Gangguan rasa


• Klien mengatakan 1 bulan lalu sebelum masuk RS merasa nyeri perut kanan atas, nyeri seperti ditusuk. Satu hari nyaman dan tampak merintih atau nyaman
sebelum masuk RS nyeri hilang timbul, hanya kadang-kadang sakit saat waktu perubahan posisi dari baring ke
menangis
duduk.

DO

• Klien tampak menahan sakit saat perubahan posisi dari baring ke duduk dan memegangi perutnya
• P : nyeri perut kanan
• Q : nyeri seperti ditusuk
• R :perut bagian kanan
• S : skala nyeri 4
• T : hilang timbul saat berubah posisi dari baring ke duduk

2. DS Faktor psikologis d.d berat badan Defisit nutrisi


• Klien mengatakan kurang nafsu makan dan muntah menurun 10% dibawah rentang
DO ideal.

• Klien tampak tidak nafsu makan


• Klien tampak kurus (BB : 47.7 Kg
• Peristaltik normal (20 30 kali/menit)
• Klien makan melalui parenteral (1200 kalori dalam 900 cc /24 jam
• Selama tujuh hari intake makan klien secara parenteral , yaitu amilase dan RD
• Klien tampak sering regurgitas (muntah) keluar cairan kurang lebih 200 cc/24 jam
No Data Problem Etiologi
DS
3. Proses penyakit d.d suhu diatas normal Hipertermi
• Klien mengatakan badannya terasa demam
• Panas naik turun hingga menggigil

DO

• Keadaan umum sedang


• Suhu : 37.5 OC
• Leukosit : 154.00

Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit d.d mengeluh tidak nyaman dan tampak
merintih atau menangis
2. Defisit nutrisi b.d faktor psikologis d.d berat badan menurun 10% dibawah rentang ideal.
3. Hipertermi b.d proses penyakit d.d suhu diatas normal
Rencana Keperawatan
Nama pasien : Tn. BN Nama Mahasiswa : Nurul Azizah Susanti
Ruang : Mawar NPM : 201030200081
No.M.R. : 32445
No Tanggal dan jam Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. 7 oktober, Gangguan rasa nyaman b.d setelah dilakukan intervensi Observasi
2020 gejala penyakit d.d mengeluh selama 3 jam. Maka status
• Identifikasi lokasi
tidak nyaman dan tampak kenyamanan meningkat.
12.30 karakteristik, durasi,
merintih atau menangis Dengan kriteria hasil :
frekuensi, kualitas intensitas
• Merintih menurun nyeri.
• Menangis menurun
• Keluhan tidak nyaman
menurun Terapeutik
• Berikan Teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri

Edukasi
• Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
No Tanggal dan jam Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Keperawatan

2. 7 oktober, Defisit nutrisi b.d factor psikologis d.d setelah dilakukan intervensi Observasi
2020 berat badan menurun 10% dibawah rentang selama 3 jam. Maka status nutrisi
• Identifikasi status nutrisi
ideal. membaik. Dengan kriteria hasil :
12.30
Terapeutik
• Berat badan meningkat
• Indeks masa tubuh • Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
membaik konstipasi

Edukasi

• Anjurkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi

• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan


jumlah kalori dan jenis nutriensi yang diperlukan

3. 7 oktober, Hipertermi b.d proses penyakit d.d suhu setelah dilakukan intervensi Observasi
2020 diatas normal selama 3 jam. Maka termolugasi
• Identifikasi penyebab hipertermia
membaik. Dengan kriteria hasil :
12.30 • Monitor suhu tubuh
• menggigil menurun
Terapeutik
• suhu tubuh membaik
• suhu kulit membaik • Lakukan pendinginan eksternal

Kolaborasi

• Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit IV


Catatan Perkembangan
Nama Klien : Tn. BN
Diagnosis Medis : Kolangitis, Kolesistitis, Kolelitiasis
Ruang Rawat : Mawar
Tgl/ Diagnosa Keperawatan Implementasi SOAP

Jam
7 Oktober 2020 Gangguan rasa nyaman b.d gejala Observasi S:
penyakit d.d mengeluh tidak nyaman
16.35 WIB • Mengidentifikasi • Klien mengatakan 1 bulan lalu sebelum masuk RS merasa nyeri
dan tampak merintih atau menangis
lokasi karakteristik, perut kanan atas, nyeri seperti ditusuk. Satu hari sebelum masuk
durasi, frekuensi, RS nyeri hilang timbul, hanya kadang-kadang sakit saat waktu
kualitas intensitas perubahan posisi dari baring ke duduk.
nyeri.
O:
Terapeutik
• Klien masih tampak menahan sakit saat perubahan posisi dari
• Memberikan Teknik baring ke duduk dan memegangi perutnya
nonfarmakologi • P : nyeri perut kanan
untuk mengurangi • Q : nyeri seperti ditusuk
nyeri • R :perut bagian kanan
• S : skala nyeri menjadi 3
Edukasi
• T : hilang timbul saat berubah posisi dari baring ke duduk
• Menganjurkan
A:
menggunakan
analgetik secara Masalah belum teratasi
tepat
P:

Intervensi dilanjutkan
Tgl/ Diagnosa Keperawatan Implementasi SOAP

Jam
7 Oktober 2020 Defisit nutrisi b.d factor Observasi S:
psikologis d.d berat badan
16.35 WIB • Mengidentifikasi status nutrisi • Klien mengatakan kurang nafsu makan
menurun 10% dibawah rentang
• Klien mengatakan muntah berkurang
ideal. Terapeutik
O:
• Memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi • Klien masih tampak tidak nafsu makan
• Klien tampak kurus (BB : 47.7 Kg
Edukasi • Peristaltik normal (20 30 kali/menit)
• Menganjurkan diet yang diprogramkan • Klien makan melalui parenteral (1200 kalori dalam 900 cc /24 jam
• Klien tampak sudah berkurang muntah
Kolaborasi
A:
• Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutriensi yang diperlukan Masalah belum teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan
7 Oktober 2020 Hipertermi b.d proses penyakit Observasi S:
d.d suhu diatas normal
16.35 WIB • Mengidentifikasi penyebab hipertermia • Klien mengatakan badannya terasa demam
• Memonitor suhu tubuh
O:
Terapeutik
• Keadaan umum sedang
• Melakukan pendinginan eksternal • Suhu : 37.5 OC menjadi 37 OC
• Leukosit : 154.00 menjadi 1400
Kolaborasi
A:
• Mengkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit IV
Masalah belum teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan
TERIMA KASH

Anda mungkin juga menyukai