PENDAHULUAN
disebabkan oleh mycobacterium tuberkulosis yang dapat menyerang paru dan organ
kesakitan, kecacatan dan kematian yang tinggi.Tuberkulosis paru sampai saat ini masih
menjadi masalah utama kesehatan masyarakat dan secara global masih menjadi isu
Data WHO (2016) Indonesia menjadi salah satu negara yang menduduki peringkat
banyak yang tidak sadar bahkan tidak tahu tentang TBC dan bagaimana mengakses cara
disimpulkan bahwa ada 22 negara dengan kategori beban tinggi terhadap TB (High Burden
Of TBC Number). Sebanyak 8,9 juta penderita TB dengan proporsi 80% pada 22 negara
berkembang dengan kematian 3 juta orang per tahun dan 1 orang dapat terinfeksi TB setiap
detik(Sari, 2016).
tentang TB paru masih rendah, hanya 8% responden yang menjawab dengan benar cara
penularan TB paru, 66% yang mengetahui tanda dan gejala. Laporan profil Kesehatan
1
Provinsi Kalimantan Selatan (2006) menunjukan pada tahun 2001 sampai tahun 2006
terjadi peningkatan kasus BTA positif dari 4,05 per 100.000 penduduk 2001 menjadi 9,68
Anna dan Sri (2016) menyatakan bahwa sebagian besar penderita tuberkulosis
bosan mengkonsumsi obat karena dibutuhkan waktu yang lama untuk mengobatinya. Serta
berobat secara tuntas. Sukana (2003) menyatakan bahwa ada beberapa strategi yang dapat
pemberian informasi oleh petugas kesehatan secara intensif kepada pasien Tuberkulosis
Paru.
berpengaruh adalah tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan adalah status yang dimiliki
berdasarkan surat tanda tamat belajar yang dimiliki baik formal maupun non formal
(Suswati, 2016).
Penelitian Sri Rahayu Pujiastuti dkk (2016) dengan judul Gambaran pengetahuan
pasien tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) di Wilayah Kerja Puskesmas Andong Boyolali
responden (63,2%).
Dan berdasarkan penelitian Enny Suswati (2006) dengan judul hubungan tingkat
pendidikan dengan kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru di Puskesmas
3
terakhir SD, hal tersebut sesuai dengan penelitian WHO (2006) yang menyatakan bahwa
penyakit TB paru mudah menyerang kelompok masyarakat dengan status sosial ekonomi
rendah.
yaitu Kecamatan Banjarmasin Selatan dan Kecamatan Banjarmasin Barat, wilayah kerja
Puskesmas Pekauman merupakan salah satu dari tiga wilayah kerja Puskesmas dengan
angka kejadian TBC tertinggi di kota Banjarmasin selain Puskesmas Kelayan Timur dan
Puskesmas Teluk Tiram berdasarkan tes BTA. Data tahunan Puskesmas Pekauman
Banjarmasin tahun 2017 yang tercatat ada 110 kasus dengan penderita tuberkulosis dan
diperkirakan melebihi jumlah tersebut namun tidak tercatat dan terdata oleh Puskesmas
Pekauman Banjarmasin. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk
Pekauman Banjarmasin.
REFERENSI
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka Cipta.
Budiman, A.R. 2013. Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta,
Salemba Medika.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis.
Jakarta, Gerdunas TB. Edisi 2 hal. 4-6.
Departermen Kesehatan RI. 2009. Buku Saku Program Penanggulangan TB. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia: Ditjen P2PL.
Departemen Kesehatan Provinsi Kalsel. 2006. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
Banjarmasin.
Departermen Kesehatan RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Tuberkulosis,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Djannah, S.N, Suryani D, Purwanti DA. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap
Dengan Perilaku Pencegahan Penularan TBC Pada Mahasiswa di Asrama Manokwari
Sleman Yogyakarta, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol 3. Hal 214-221.
Djojodibroto, D. 2009. Respirologi (Respiratory Medicine), Jakarta, EGC.
Francis, C. 2011 Perawatan Respirasi, Jakarta, Erlangga.
Jaji. 2010. Upaya Keluarga dalam Pencegahan Penularan Tuberculosis (TB) Paru ke
Anggota Keluarga Lainnya di Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Pagaralam.
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Vol.3 Hal. 177-187. ISSN20866380.
Kementerian Kesehatan. 2011. Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia, Jakarta,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan. 2013. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana
Tuberkulosis. Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan. 2014. Pedoman Pengendalian Tuberkulosis, Jakarta, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan. 2015. Pedoman Nasional Pelayanan KedokteranTatalaksana
Tuberkulosis, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
67 , tentang Penanggulangan Tuberkulosis, Jakarta, Kementerian Kesehatan Repubik
Indonesia.
Naga, S.S. 2012. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Jogyakarta, DIVA Press.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007 Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta, Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta, RinekaCipta.
Prihantana, S.A & Wahyuningsih, S.S. 2016. Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat
Kepatuhan Pengobatan Pada Pasien Tuberkulosis Di RSUD dr.Sehadi Prijonegoro
Sragen. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis. Vol. 2 No.1.
Sari, R. M. 2013. Hubungan Antara Karakteristik Kontak dengan Adanya Gejala TB pada
Kontak Penderita TB Paru BTA+. Jurnal Berkala Epidemiologi. Vol. 2 No 2 : 280-
283.
Sari, D.I. 2016. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kepatuhan Berobat Pada Pasien
TB Paru Yang Rawat Jalan di Jakarta Tahun 2014. Jurnal Kesehatan. Vol. 26 : 243-
248.
Smeltzer, S.C. & Brenda, G.B. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner&
Suddarth. Jakarta, EGC.
Sukana, B. 2003. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Penderita TB Paru di
Kabupaten Tangerang, Jurnal Ekologi Kesehatan. Vol. 2(3) : 282-289.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta.
Suryo. J. 2010. Herbal Penyembuhan Gangguan Sistem Pernapasan, Yogyakarta, B First.
Suswati, E. 2006. Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada
Penderita Tuberkulosis Paru, Jurnal Pengembangan Pendidikan, Vol 3. Hal 67-73.
Werdhani, R.A. 2007. Buku Ajar Patofisiologi. Vol 2. Jakarta, EGC.
World Health Organization (WHO). 2012. Global Tuberculosis Report. Switzerland.
World Health Organization (WHO). 2014. Global Tuberculosis Report. Switzerland.
World Health Organization (WHO). 2015. Global Tuberculosis Report. Switzerland.
World Health Organization (WHO). 2016. Global Tuberculosis Report. Switzerland.
Widoyono. 2011. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &
Pemberantasannya, Jakarta, Erlangga. %