Perancangan Pembangkit Listrik Pasang Surut Air Laut: Ferry Johnny Sangari
Perancangan Pembangkit Listrik Pasang Surut Air Laut: Ferry Johnny Sangari
1, PEBRUARI 2014:187196
Ferry Johnny Sangari adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Negeri Manado. Alamat Kampus: Kampus UNIMA Tondano. E-mail: ferry_sangari@yahoo.com.
187
188 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 37, NO. 1, PEBRUARI 2014:187196
pemadaman listrik pada berbagai wilayah/ hari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali
tempat, dikarenakan ketidakmampuan lebih besar daripada gaya tarik matahari
daya yang tersedia lebih kecil dari pada dalam membangkitkan pasang surut laut.
kebutuhan beban puncak. Hal ini karena jarak bulan lebih dekat
Sampai saat ini di Sulawesi Utara daripada jarak matahari ke bumi. Gaya
hanya memanfaatkan tenaga air, mesin tarik gravitasi menarik air laut ke arah
diesel, dan panas bumi sebagai pembang- bulan dan matahari dan menghasilkan
kit listrik utama. Beberapa pembangkit dua tonjolan (bulge) pasang surut gravita-
listrik yang ada diantaranya: PLTA Ton- sional di laut. Lintang dari tonjolan pa-
sealama, PLTA Tanggari I, PLTA Tang- sang surut ditentukan oleh deklinasi, su-
gari II, PLTD Bitung, PLTD Kotamoba- dut antara sumbu rotasi bumi dan bidang
gu, dan PLTP Lahendong. Namun dari orbital bulan dan matahari (Gross, 1990).
beberapa pembangkit yang ada kadang- Faktor-faktor yang menyebabkan ter-
kala tidak semuanya beroperasi, karena jadinya pasang surut berdasarkan teori
ada kerusakan atau perbaikan tahunan. kesetimbangan adalah rotasi bumi pada
Suatu inovasi baru dengan cara me- sumbunya, dan revolusi bulan terhadap
manfaatkan sumber energi alternatif yang matahari, revolusi bumi terhadap mata-
sampai sekarang belum dimanfaatkan se- hari. Sedangkan berdasarkan teori dina-
bagai solusi untuk mengatasi masalah ke- mis adalah kedalaman dan keluasan per-
listrikan dikembangkan melalui peneliti- airan, pengaruh rotasi bumi (gaya corio-
an ini. Salah satu sumber energi yang lis), dan gesekan dasar. Selain itu juga
melimpah dan tidak akan pernah habis terdapat beberapa faktor lokal yang dapat
adalah energi lautan, diantaranya energi mempengaruhi pasang surut disuatu per-
pasang surut, yang banyak ditemukan di airan seperti, topogafi dasar laut, lebar
wilayah perairan Indonesia. selat, bentuk teluk, dan sebagainya, se-
Menurut Pariwono (1989), fenomena hingga berbagai lokasi memiliki ciri pa-
pasang surut diartikan sebagai naik turun- sang surut yang berlainan (Wyrtki, 1961).
nya permukaan laut secara berkala akibat Menurut Wyrtki (1961), pasang surut di
adanya gaya tarik benda-benda angkasa Indonesia dibagi menjadi 4 yaitu: pasang
terutama matahari dan bulan terhadap surut harian tunggal (Diurnal Tide), pa-
massa air di bumi. Demikian juga me- sang surut harian ganda (Semi Diurnal
nurut Dronkers (1964) pasang surut laut Tide), pasang surut campuran condong
merupakan suatufenomena pergerakan harian tunggal (Mixed Tide, Prevailing
naik turunnya permukaan air laut secara Diurnal), dan pasang surut campuran
berkala yang diakibatkan oleh kombinasi condong harian ganda (Mixed Tide, Pre-
gaya gravitasi dan gaya tarik menarik vailing Semi Diurnal)
dari benda-benda astronomi terutama oleh Pasang surut harian tunggal (Diurnal
matahari, bumi, dan bulan. Pengaruh Tide) Merupakan pasang surut yang
benda angkasa lainnya dapat diabaikan hanya terjadi satu kali pasang dan satu
karena jaraknya lebih jauh, dan ukuran- kali surut dalam satu hari, ini terdapat di
nya lebih kecil. Selat Karimata. Pasang surut harian
Pasang surut laut merupakan hasil ganda (Semi Diurnal Tide) merupakan
dari gaya tarik gravitasi dan efek sentri- pasang surut yang terjadi dua kali pasang
fugal. Efek sentrifugal adalah dorongan dan dua kali surut yang tingginya hampir
kearah luar pusat rotasi. Gravitasi ber- sama dalam satu hari, ini terdapat di Selat
banding lurus dengan massa, tetapi ber- Malaka hingga laut Andaman. Pasang
banding terbalik dengan jarak. Meskipun surut campuran condong harian tunggal
ukuran bulan lebih kecil dari pada mata- (Mixed Tide, Prevailing Diurnal) me-
Sangari, Perancangan Pembangkit Listrik Pasang Surut Air Laut 189
badai. Listrik tenaga pasang surut me- Dalam hal tersebut diasumsikan bah-
rupakan sumber energi yang sangat efi- wa pengisian atau pengosongan waduk
sien, dengan efisiensi 80,00%, ini berarti dilakukan pada pergantian pasang dan
bahwa efisiensi energi pasang surut ham- surut, untuk mendapatkan penyederhana-
pir tiga kali lebih besar dari batubara dan an rumus. Dengan demikian maka energi
minyak bumi yang memiliki efisiensi yang dibangkitkan per siklus berjumlah
30,00%. Demikian juga secara signifikan E, sebagaimana dapat dilihat pada persa-
lebih tinggi dari efisiensi energi surya maan 3.
dan angin.
Kelemahan utama energi pasang su- (3)
rut adalah pembangkit listrik pasang su-
rut sangat mahal untuk dibangun. Listrik dengan pengertian: E = energi yang
tenaga pasang surut jika dibandingkan dibangkitkan per siklus, H = selisih tinggi
dengan pembangunan listrik pembangkit/ permukaan air laut antara pasang surut,
bahan bakar fosil biayanya lebih mahal. dan V = volume waduk pasang surut.
Namun begitu, pembangkit listrik pasang Upaya untuk mendapatkan besaran
surut dibangun hanya sekali dan biaya energi, pada persamaan 1, 2, dan 3 be-
pemeliharaannya relatif rendah. saran V masih perlu diganti dengan be-
Begitu pula di kehidupan nyata, ener- saran massa air laut, sehingga dapat ditu-
gi pasang surut hanya dapat dilakukan di lis sebagaimana persamaan 4.
pantai dengan diferensial pasang surut ........ (4)
yang baik, artinya tidak banyak lokasi
yang benar-benar cocok untuk jenis pem- P =fQH
bangkit listrik tenaga pasang surut, dan
dengan pengertian: Emaks = jumlah
hanya menghasilkan listrik selama ada
energi yang maksimal dapat diperoleh
gelombang pasang yang rerata terjadi se-
per siklus, b = berat jenis air laut, g =
kitar 10 jam setiap hari (Sumotarto, 2012).
gravitasi, H = tinggi pasang surut terbe-
Bila tinggi jatuh air, yaitu selisih an-
sar, S = luas waduk rerata antara pasang
tara tinggi air laut dan tinggi air waduk
dan surut, Q = debit air, F = faktor efi-
pasang surut adalah H dan debit air Q,
siensi, dan P = daya.
maka besar daya yang akan dihasilkan
Oleh karena besaran H terdapat da-
adalah Q kali H atau QH. Bila selanjut-
lam pangkat dua, maka tinggi pasang su-
nya luas waduk pada ketinggian h adalah
rut ini merupakan variabel yang sangat
S(h), yaitu S sebagai fungsi h, maka jum-
penting. Pada umumnya H yang kurang
lah energi yang dibangkitkan dengan me-
dari dua meter tidak diperhatikan karena
ngosongkan sebagian dh dari ketinggian
dianggap tidak cukup memenuhi syarat/
h adalah berbanding lurus dengan volume
efisiensi.
S(h).h.dh. Dengan demikian maka energi
Dalam penelitian ini yang menjadi
yang dihasilkan per siklus berbanding lu-
kajian adalah energi pasang surut laut di-
rus dengan waktu mengosongkan waduk
konversi menjadi energi listrik. Pasokan
(persamaan 1) dan waktu mengisi waduk
energi yang terbatas tentunya akan meng-
(persamaan 2).
hambat laju pertumbuhan industri di sua-
tu daerah. Dengan teratasinya masalah
....... (1) energi listrik di Sulawesi Utara, diharap-
kan provinsi ini dapat lebih berkembang,
terutama dalam aspek industri dan perda-
... (2) gangan. Lebih jauh setelah industri maju,
diharapkan taraf hidup masyarakat di
Sangari, Perancangan Pembangkit Listrik Pasang Surut Air Laut 191
daerah ini akan lebih meningkat. Tujuan berada tepat di muara sungai Mangatasik
penelitian adalah untuk menghasilkan dengan lebar muara sungai 60 meter. Lo-
rancangan pembangkit listrik pasang su- kasi muara terletak kurang lebih 30 meter
rut air laut di Mangatasik Minahasa. dari jalan raya, sehingga mudah diakses
untuk pembangunan konstruksi dam. Pa-
da musim angin utara, tinggi gelombang
METODE
sekitar 1–2 meter, sedangkan pada mu-
Metode yang dipakai adalah peneli- sim angin barat dan selatan, relatif terlin-
tian lapangan yang didasarkan pada data dung dari hantaman ombak. Sementara
pengamatan dan pengukuran di lapangan pada musim angin timur, tinggi gelom-
pada daerah pesisir pantai yang menjadi bang sekitar 1–1,5 meter.
lokasi penelitian. Data lokasi dibuat me- Lokasi ini merupakan salah satu ob-
lalui pengukuran dengan alat GPS dan jek wisata pantai di Kabupaten Minahasa,
lain-lain kemudian dimasukkan dalam yang banyak dikunjungi oleh turis lokal
program komputer yang menghasilkan untuk melakukan kegiatan ibadah pantai,
peta lokasi. Data pasang surut laut diam- perkemahan, mandi dan rekreasi lainnya.
bil melalui pengamatan setiap jam de- Gambar peta lokasi seperti terlihat pada
ngan memasang bak ukur selama 15 hari. Gambar 3. Sedangkan foto lokasi dilihat
Kemudian data hasil pengamatan dima- dari laut terlihat pada Gambar 4.
sukkan dalam program komputer untuk
memperoleh tabel perhitungan dari nilai
pasang tertinggi dan terendah. Berdasar-
kan data pengamatan dan pengukuran di-
buat rancangan dam/bendungan dan pintu
air, serta rancangan turbin dan generator.
HASIL
Hasil pengamatan dan pengukuran
antara lain dengan alat GPS (Global Po- Gambar 3. Peta Lokasi
sitioning System) seperti pada Gambar 2.
Dalam kaitan dengan penelitian ini tor yang akan digunakan disesuaikan de-
untuk beda tinggi yang kurang dari 35 m ngan besarnya putaran turbin dan debit
dengan arah aliran yang searah dengan air sesuai rancangan.
arah poros turbin lebih cocok digunakan
turbin jenis propeller dengan sudu gerak
8 buah yang bersifat tetap. Dibandingkan
jenis turbin lain turbin propeller lebih
murah dan efisien. Adapun konstruksi
dari turbin jenis propeller dapat dilihat
pada Gambar 8.