SKENARIO 2
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
2020
KONSEP DASAR MEDIK
A. Defenisi
Artritis reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi
utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh (Kapita Selekta
Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial yang bersifat sistemik,
progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris.
Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui
mengarah pada destruksi kartilago sendi dan deformitas lebih lanjut.(Susan Martin
Tucker.1998).
membran sinovial dari persendian dan umumnya ditandai dengan nyeri persendian, kaku
degenerasi jaringan ikat, peradangan (inflamasi) terjadi secara terus-menerus terutama pada
organ sinovium dan menyebar ke struktur sendi di sekitarnya seperti tulang rawan, kapsul
fibrosa sendi, legamen dan tendon. Inflamasi ditandai dengan penimbunan sel darah putih,
Inflamasi kronik menyebabkan hipertropi dan penebalan membran pada sinovium, terjadi
hambatan aliran darah dan nekrosis sel dan inflamasi berlanjut. Pembentukan panus terjadi
oleh penebalan sinovium yang dilapisi jaringan granular. Penyebaran panus ke sinovium
menyebabkan peradangan dan pembentukan jaringan parut memacu kerusakan sendi dan
deformitas. Biasanya jaringan ikat yang pertama kali mengalami kerusakan adalah jaringan
B. Etiologi
Penyebab utama penyakit reumatik masih belum diketahui secara pasti. Biasanya
merupakan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, hormonal dan faktor sistem
reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah faktor infeksi seperti bakteri,
Ada beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab artritis reumatoid, yaitu:
2. Endokrin
3. Autoimun
4. Metabolik
Pada saat ini artritis reumatoid diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan infeksi.
Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II; faktor infeksi mungkin disebabkan oleh
karena virus dan organisme mikroplasma atau grup difterioid yang menghasilkan antigen
tipe II kolagen dari tulang rawan sendi penderita. Faktor pencetus mungkin adalah suatu
bakteri, mikoplasma, virus yang menginfeksi sendi atau mirip dengan sendi secara
antigenis. Biasanya respon antibodi awal terhadap mikro-organisme diperatarai oleh IgG.
mengidap AR mulai membentuk an tibodi lain biasanya IgM atau IgG, terhadap antibodi
IgG semula. Antibodi ynng ditujukan ke komponen tubuh sendiri ini disebut faktor
autoimun.
Muskuloskeletal berasal dari kata muscle (otot) dan skeletal (tulang). Rangka
(skeletal) merupakan bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi dan tulang rawan
Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang – tulang (sekitar 206 tulang ) yang
membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh. Walaupun rangka terutama tersusun dari
1) Kolumna vertebra
2) Tengkorak
indera.
b. Rangka apendikular, tulang yang membentuk lengan tungkai dan tulang pectoral
serta tonjolan pelvis yang menjadi tempat melekatnya lengan dan tungkai pada
rangkai aksial.
c. Persendian, adalah artikulasi dari dua tulang atau lebih.
ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak dan organ, juga memberi bentuk pada
tubuh.
2) Pergerakan ; dapat mengubah arah dan kekuatan otot rangka saat bergerak,
adanya persendian.
5) Tempat penyimpanan mineral (kalium dan fosfat) dan lipid (yellow marrow).
2)Tulang pendek (carpals) bentuknya tidak tetap dan didalamnya terdiri dari
3)Tulang ceper yang terdapat pada tulang tengkorak yang terdiri dari 2 tulang
rongga persendian diantara tulang-tulang yang beratikulasi dan jenis jaringan ikat yang
a. Persendian fibrosa
b. Persendian kartilago
c. Persendian sinovial.
atau kartilago.
b. Amfiartrosis
c. Diartrosis
memiliki rongga sendi yang berisi cairan sinovial,suatu kapsul sendi yang
menyambung kedua tulang, dan ujung tilang pada sendi sinovial dilapisi
kartilago artikular.
kanan setiap tulang. Contoh : sendi antara tulang radius dan tulang
karpal.
Otot
Otot (muscle) adalah jaringan tubuh yang berfungsi mengubah energi kimia
Jaringan otot, yang mencapai 40% -50% berat tubuh,pada umumnya tersusun dari
sel- sel kontraktil yang serabut otot. Melalui kontraksi, sel-sel otot menghasilkan
Pergerakan
Produksi panas.
h. Ciri-ciri otot
Kontraktilitas
Eksitabilitas
Ekstensibilitas
Elastisitas
atau involunter (tidak sadar), dan juga berdasarkan lokasi,seperti otot jantung, yang
j. Jenis-jenis Otot
Otot polos adalah otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat
ditemukan pada dinding organ berongga seperti kandung kemih dan uterus,
reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah. Otot jantung adalah otot lurik,
eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan, sinovial menjadi
menebal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi
membentuk panus, atau penutup yang menutupi kartilago. Panus masuk ke tulang sub
chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi
Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidak mampuan sendi. Bila
kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi, karena
jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago dan tulang
menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau
dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang sub chondrial bisa menyebkan osteoporosis
setempat.
Lamanya artritis reumatoid berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan masa adanya
serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang sembuh dari serangan
pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang lain. terutama yang mempunyai faktor
reumatoid (seropositif gangguan reumatoid) gangguan akan menjadi kronis yang progresif.
Pada Artritis reumatoid, reaksi autoimun terutama terjadi pada jaringan sinovial.
memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial, dan akhirnya
membentuk panus. Panus akan meghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang,
Gejala awal terjadi pada beberapa sendi sehingga disebut poli artritis rheumatoid.
Persendian yang paling sering terkena adalah sendi tangan, pergelangan tangan, sendi
lutut, sendi siku pergelangan kaki, sendi bahu serta sendi panggul dan biasanya
bersifat bilateral/simetris. Tetapi kadang-kadang hanya terjadi pada satu sendi disebut
1. Kaku pada pagi hari (morning stiffness). Pasien merasa kaku pada persendian dan
perbaikan maksimal.
(soft tissue swelling) atau lebih efusi, bukan pembesaran tulang (hyperostosis).
simultaneously).
5. Nodul rheumatoid, yaitu nodul subkutan pada penonjolan tulang atau permukaan
yang diperiksa dengan cara yang memberikan hasil positif kurang dari 5%
kelompok control.
c) Semua sendi bisa terserang, panggul, lutut, pergelangan tangan, siku, rahang
dan bahu
(Mansjoer, 2001).
F. Komplikasi
1. Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan ulkus peptik
2. Komplikasi syaraf yang terjadi tidak memberikan gambaran jelas, sehingga sukar
dibedakan antara akibat lesi artikular dan lesi neuropatik. Umumnya berhubungan
dengan mielopati akibat ketidak stabilan verterbra servikal dan neuropati iskemik
3. Nodulus reumatoid ekstrasinovial dapat terbentuk pada katup jantung atau pada
paru, mata, atau limpa. Fungsi pernapasan dan jantung dapat terganggu.
Glaukoma dapat terjadi apabila nodulus yang menyumbat aliran keluar cairan
5. Osteoporosis
7. Deformitaas sendi.
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes faktor reuma biasanya positif pada lebih dari 75% pasien artritis reumatoid
terutama bila masih aktif. Sisanya dapat dijumpai pada pasien lepra, tuberkulosis
3. LED meningkat.
6. Trombosit meningkat
Pada pemeriksaan rotgen, semua sendi dapat terkena, tapi yang tersering
juksta artikular. Kemudian terjadi penyempitan ruang sendi dan erosi. (Mansjoer,
2001).
H. Penatalaksanaan
mobilisasi penderita.
1. Pemberian terapi
Pada kebanyakan penderita, istirahat secara teratur merupakan hal penting untuk
gerak yang tidak perlu akan sangat membantu dalam mengurangi progresivitas
inflamasi. Namun istirahat harus diseimbangkan dengan latihan gerak untuk tetap
Kompres hangat digunakan untuk mendapatkan efek analgesic dan relaksan otot.
Dalam hal ini kompres hangat lebih efektive daripada kompres dingin.
4. Diet
yang disarankan yaitu asam lemak omega-3 yang terdapat dalam minyak ikan.
makanan yang banyak mengandung purin seperti bir dari minuman beralkohol,
5. Banyak minum air untuk membantu mengencerkan asam urat yang terdapat
6. Gizi
sendi. Adapun syarat–syarat diet atritis rheumatoid adalah protein cukup, lemak
sedang, cukup vitamin dan mineral, cairan disesuaikan dengan urine yang
L/hari, karbohidrat dapat diberikan lebih banyak yaitu 65 – 75% dari kebutuhan
energi total.
7. Pembedahan
I. Pencegahan
dilakukan tanpa obat , misalnya dengan mengonsumsi banyak jenis sayuran yang dapat di
konsumsi oleh penderita rematik, misalnya jus seledri, kubis dan wortel yang dapat
mengurangi gejala rematik. Beberapa jenis herbal juga dapat melawan nyeri rematik,
misalnya jahe, kunyit, biji seledri, daun lidah buaya atau minyak juniper yang bisa
Menjaga berat badan ideal juga perlu. Kelebihan berat badan dapat membebani sendi
di bagian ekstermitas bawah. Selain itu bobot tubuh berlebih dapat memperbesar resiko
terkena penyakit rematik. Olahraga ringan seperti jalan kaki bermanfaat bagi penderita
rematik. Ini karena Jalan kaki dapat membakar kalori, memperkuat otot, dan membangun
Selama periode bebas gejala, ini pedoman diet dapat membantu melindungi terhadap
a. Jaga asupan cairan tubuh anda tinggi. Sekitar 8 sampai 16 gelas (sekitar 2 sampai 4
d. Dapatkan protein dari lemak susu produk-rendah. Batasi konsumsi daging, ikan dan
unggas.
Pelepasan Faktor
Reumatoid (FR) Respon IgG awal
menghancurkan
mikroorganisme
RHEUMATOID
ARTHRITIS
Pemecahan kolagen
Terbentuk nodul-nodul Kekakuan sendi
rematoid
Edema, proliferasi
membran sinovial Rentang gerak
Kerusakan sendi berkurang
progresif
Membran sinovium
menebal & hipertropi
Deformitas sendi
TG : nyeri saat Panus
bergerak, sendi kaku,
gerakan tidak Hambatan aliran darah
terkoordinasi, ROM
menurun
Kartilago dirusak
Menghilangnya
TG : tampak meringis,
permukaan sendi
mengeluh nyeri
Penurunan elastisitas
dan kontraksi otot MK : Nyeri akut
TG : tidak mampu
mandi/mengenakan
pakaian/makan/ke
toilet/berhias secara
mandiri