Disusun oleh :
1.GIO DAMARZUKI
2.ABEL LIANA
DOSEN PENGAMPU:
ALVYSONI MADYAN
PENGAMPU TAHUN AJARAN 2020/2021
BANGKINANG
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan Agama
Islam Semester ke-1 tahun 2015/2016.
Berkat rahmat dan karunia-Nya, serta didorong kemauan yang keras disertai kemampuan
yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang ”AKHLAK
DALAM AJARAN ISLAM” dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Makalah berisi tentang “akhlak”. Manusia yang hidup dalam bimbingan akhlak akan
melahirkan suatu kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Allah
dan Rasulnya, serta akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis, maka
kritik dan saran yang membangun, sangat kami harapkan demi kebaikan dimasa mendatang dan
semoga bermanfaat bagi pembaca yang budiman dan khususnya pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral, etika dan akhlak memiliki substansi
yang sangat dekat bahkan bisa dikatakan sama. Sebab tujuan ketiganya adalah mencari nilai-nilai
positif dalam bertingkah laku untuk menjadi makhluk yang bermoral etis sebagai ciptaan, baik di
mata Tuhan maupun makhluknya. Namun moral lebih cenderung digunakan kepada sosial.
Apabila etika dan moral dihubungkan maka dapat dikatakan bahwa antara etika dan moral
memiliki obyek yang sama yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia untuk
selanjutnya di tentukan posisinya baik atau buruk. Tolak ukur yang di gunakan dalam moral
untuk mengukur tingkah laku manusia adalah adat istiadat, kebiasaan, dan lainnya yang berlaku
dimasyarakat.
Secara sub-stabsial etika, moral dan akhlak adalah sama, yakni ajaran tentang baik dan
buruk perilaku manusia dalam hubungannya dengan Allah, hubungannya dengan sesama
manusia dan hubungannya dengan alam. Yang membedakan satu dengan yang lain adalah dasar
atau ukuran baik dan buruk sendiri.
b. Keturunan
1. Memiliki keturunan pokok
Beberapa sifat dan pembawaan yang bersamaan. Misal badan, perasaan, akal
pikiran dan perasaan.
6
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (An nisa )
Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang
rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada
pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa, yakni tanah yang
dari padanya Adam a.s. diciptakan.
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Al Hujurat )
“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari
rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi
7
mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa)
seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu
pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.
berarti memberi rakhmat, dan dari malaikat berarti memohonkan ampunan). Hai
orang-orang beriman, ucapkanlah Sholawat kepadanya (AQ Al Ahzab : 56)
Islam mengajar umatnya untuk bersikap pemaaf dan suka memaafkan kesalahan
orang lain tanpa menunggu permohonan maaf daripada orang yang berbuat salah
kepadanya. Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain
tanpa ada sedikit pun rasa benci dan dendam di hati. Sifat pemaaf adalah salah satu
perwujudan daripada ketakwaan kepada Allah. Terdapat dalam surat Al-Maidah
ayat 2.
d. Menepati Janji
Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditunaikan. Menepati janji
adalah bagian dari iman. Maka seperti itu pula ingkar janji, termasuk tanda
kemunafikan. Terdapat dalam surat AT-Taubah ayat 111.
Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus diperhatikan dan
disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus dihilangkan, karena merupakan
factor yang sangat penting dalam membentuk karakter manusia berakhlak. Al-
Ghozali menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara.
1. Akhlak merupakan anugrah dan Rahmat Allah, yakni orang memiliki akhlak baik
secara alamiah (bi-althabi;ah wa al-fitroh). Sesuatu yang diberikan Allah kepada
seseorang sejak ia dilahirkan.
2. Mujahadah, Selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap
dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
3. Riyadloh, adalah melatih diri secara spiritual untuk senantiasa dzikir (ingat)
kepada Allah.
3. Berupaya unuk mengetahui kekurangan diri kita dari sesorang yang tidak senang
(benci) dengan kita.
4. Bergaul bersama orang banyak dan memisalkan kekurangan yang ada pada orang
lain bagaikan yang ada pada kita
BAB III
ANALISIS
a. Lingkungan Alam
Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan
tingkah laku seseorang. Lingkungan alam mematahkan atau mematangkan pertumbuhn bakat
yang dibawa oleh seseorang. Pada zaman Nabi Muhammad pernah terjadi seorang badui yang
kencing di serambi masjid, seorang sahabat membentaknya tapi nabi melarangnya. Kejadian
diatas dapat menjadi contoh bahwa badui yang menempati lingkungan yang jauh dari masyarakat
luas tidak mengetahui norma - norma yang berlaku.
b. Lingkungan pergaulan
Manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Itulah sebabnya manusia
harus bergaul. Oleh karena itu, dalam pergaulan akan saling mempengaruhi dalam fikiran, sifat,
dan tingkah laku. Contohnya Akhlak orang tua dirumah dapat pula mempengaruhi akhlak
anaknya, begitu juga akhlak anak sekolah dapat terbina dan terbentuk menurut pendidikan yang
diberikan oleh guru-guru disekolah.
c. Ketaqwaan
Manusia yang bertaqwa adalah manusia yang menjalankan perintah Allah SWT dan
menjauhi larangan-Nya. Seburuk - buruknya lingkungan seseorang tinggal, jika ia sadar akan
perintah Allah SWT ia akan berusaha menjadi manusia sesuai ajaran islam. Orang tersebut akan
meniru dan mempelajari tata cara bersikap dan Al-qur’an dan hadits.
12
BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa akhlah adalah ilmu yang
menentukan batas antara mana yang baik dan mana yang buruk, terpuji ataupun tercela yang
menyangkut perilaku manusia menyangkut perkataan, perbuatan manusia. Moral adalah nilai
dan norma seseorang dalam mengatur tingkah lakunya. Moral dalam islam memeiliki Lima Nilai
Moral Islam dikenal pula sebagai Sepuluh Perintah Tuhan versi Islam. Perintah-perintah ini
tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-An'aam ayat 150 sampai 153 yaitu Nilai Pembebasan, Nilai
Keluarga ,Nilai Kemanusiaan,Nilai Keadilan, dan Nilai Kejujuran.
Moral, etika dan akhlak memiliki sebab dan tujuan yang mencari nilai positif dalam
bertingkah laku. Namun moral lebih cenderung digunakan kepada sosial. Apabila etika dan
moral dihubungkan maka dapat dikatakan bahwa antara etika dan moral memiliki obyek yang
sama yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan. Keterkaitan Etika Moral dan Akhlak
sangatlah penting bagi kehidupan sehari hari dan Kesemuanya itu juga dapat menjadi pedoman
bagi kita untuk mengevaluasi keadaan di sekitar kita serta kita dapat dengan mudah
memfilterisasi segala sesuatu yang kita dapatkan, agar kita menjadi pribadi yang ber-etika,
moral, dan akhlak yang baik.
13
DAFTAR PUSTAKA