Anda di halaman 1dari 2

SEAMEO RECFON

Southeast Asian Ministers of Education Organization


Regional Centre for Food and Nutrition

TUGAS 1:
Pengkajian dan Diagnosis

Tuliskan identitas diri dengan BENAR:


Nama lengkap peserta :Reni Marcilia Friana
ID peserta / No registrasi peserta :11563
No kelompok WhatsApp Group :PAG 17
Nama Institusi Bekerja :Dinas Kesehatan
Kabupaten Institusi Bekerja :Sumbawa Barat
Provinsi Institusi Bekerja :Nusa Tenggara Barat

Sesi 5: Asuhan Gizi di Puskesmas: Kesehatan Ibu dan Anak

KASUS BALITA GIZI KURANG


1. Pengkajian Gizi (maksimal 250 kata)

A. Data Antropometri
a. Data Profil Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2019
- Data status balita gizi kurang : 12,7 %
- Data balita kurus : 3,3%
- Prevalensi balita yang BGM :0,92%
- Data tidak naik berat badannya dua kali berturut – turut : 24,8%
B. Riwayat Gizi
a. Data Hasil Study determinan masalah gizi pada balita di kabupaten Sumbawa barat tahun
2019:
- Konsumsi energy balita : defisit 87,9% dan cukup 13%
- Konsumsi protein balita : defisit 34,7% dan cukup 65,3%
- Perilaku Ibu Balita yang tergolong kurang 2,3%
- Pola Asuh Ibu Balita yang tergolong kurang 11,3%
- Cakupan balita kurus mendapat PMT 91,52%

C. Riwayat Klien
SEAMEO RECFON
Southeast Asian Ministers of Education Organization
Regional Centre for Food and Nutrition

- Cakupan D/S 85,7%


- Cakupan balita yang diimunisasi dasar lengkap 92,6%
- Cakupan balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan 79,3%
- Pendapatan rata-rata masyarakat menurut hasil study yang berada pada kisaran dibawah
UMK sebesar 47%
- Kondisi geografis Kabupaten Sumbawa Barat bervariasi yaitu ada pemukiman daerah
gunung dengan 4 dearah desa terpencil, pemukiman didaerah pesisir pantai dan daerah
datar yang dimanfaatkan sebagai tempat pemukiman dan sawah
- Masih adanya mitos tentang pantangan makanan yang diyakini masyarakat

2. Diagnosis Gizi (maksimal 250 kata)

Tingginya Prevalensi balita gizi kurang di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2019 (P)
berkaitan dengan pola asuh ibu yang kurang tepat dalam pemberian makan bayi dan anak (E)
yang ditandai dengan hasil konsumsi energi deficit 87,9% dan konsumsi protein deficit 34,7% (S)

Anda mungkin juga menyukai