Anda di halaman 1dari 8

7.

5 Sarana Perdagangan dan Niaga


7.5.1 Deskripsi Umum
Menjelaskan tentang Sarana perdagangan barang dan niaga yang pada dasarnya selain
berdasarkan jumlah penduduk yang akan dilayaninya, juga mempertimbangkan pendekatan desain
keruangan unit-unit atau kelompok lingkungan. Dan juga dapat terkait dengan bentukan grup
bangunan / blok yang nantinya terbentuk sesuai konteks lingkungannya. Sementara penempatan
penyediaan fasilitas ini akan mempertimbangkan jangkauan radius area layanan terkait dengan
kebutuhan dasar sarana yang harus dipenuhi untuk melayani pada area tertentu

7.5.2 Jenis Sarana


Penggolongan jenis sarana perdagngann dan niaga menurut skala pelayanan
No Jenis Sarana Skala Pelayanan Keterangan
.
1 Toko/Warun 250 Penduduk /RT Menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari
g
2 Pertokoan 6.000 Penduduk Menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari yang
lebih lengkap dan pelayanan jasa seperti wartel,
fotocopy, dan sebagainya
3 Pusat 30.000 Penduduk Menjual keperluan sehari-hari termasuk sayur, daging,
Pertokoan / /RT ikan, buah-buahan, beras, tepung, pakaian, alat-alat,
Pasar serta pelayanan warnet, wartel dan sebagainya
Lingkungan
4 Pusat 120.000 Selain menjual kebutuhan sehari-hari, pakaian,
Perbelanjaan Penduduk elektronik, juga untuk pelayanan jasa perbengkelan,
dan Niaga /Kecamatan reparasi, tempat hiburan serta niaga lainnya seperti
kanto-kantor, industri kecil dan lain-lain

7.5.3 Kebutuhan Ruang dan Lahan


Pada kebutuhan ruang dan lahan untuk saran ini menjelaskan berkaitan daya dukung lingkungan
dan jalan yang ada disekitar bangunan sarana. Pergolongan jenis sarana perdagangan dan niaga dalam
besaran kebutuhan ruang dan lahan yang menjadi acuan dari SNI 03-1733-1989, Tata cara perencanaan
Kawasan perumahan kota:
7.6 Sarana Lebudayaan dan Rekreasi
7.6.1 Deskripsi Umum
Penjelasan umum tentang sarana kebudayaan dan rekreasi yaitu bangunan yang dipergunakan
untuk mewadahi berbagai kegiatan kebudayaan dan atau rekreasi, seperti gedung pertemuan, gedung
serba guna, bioskop, gedung kesenian, dan lain-lain serta dapat sekaligus berfungsi sebagai bangunan
sarana pemerintahan dan pelayanan umum, sehingga penggunaan bangunan dapat sebagai bangunan
multifungsional

7.6.2 Jenis Sarana


Pada penetapan jenis sarana kebudayaan dan rekreasi pada suatu daerah sangat tergantung
pada kondisi suatu area menyangkut pada factor-faktor:
a. Tata kehidupan penduduknya, yang dimaksudkan dalam hal ini adalah dalam menetukan suatu
saran kebudayaan harus dilihat bagaimana keseharian penduduk setempat, apakah akan sangat
mendukung jika dibangun suatu sarana budaya atau rekreasi dalam area tersebut. Sehingga
sarana tersebut dapat menjadi suatu sarana yang bisa dimanfaatkan dan berguna untuk
penduduk setempat
b. Struktur social penduduknya

Dalam menetapan jenis sarana kebudayaan dan rekreasi menurut lingkup pelayanannya yaitu:
No Jenis Sarana Skala Pelayanan
.
1 Balai warga/balai 2.500 Penduduk /RW
pertemuan
2 Balai serbaguna 3.000 Penduduk /Kelurahan
3 Gedung 120.000 Penduduk /Kecamatan
pertemuan/Gedun
g serbaguna
4 Bioskop 120.000 Penduduk /Kecamatan

7.6.3 Kebutuhan Ruang dan Lahan


berikut adalah tabel kebutuhan ruang dan laha yang diambil acuan dari SNI 03-1733-1989,
tentang tata cara perencanaan Kawasan perumahan kota

7.7 Sarana Ruang Terbuka, Taman, dan Lapangan Olahraga


7.7.1 Deskripsi Umum
Sarana ruang terbuka, taman dan lapangan olahraga memiliki fungsi sebagai RTH (Ruang
Terbuka Hijau) yang ditetapkan dalam Mendagri no.4 Tahun 1988, yang berisi RTH yang populasinya
didominasikan oleh penghijauan baik secara alamiah atau budidaya tanaman, dalam pemanfaatan dan
fungsinya adalah sebagai area berlangsungnya fungsi ekologis dan penyangga kehidupan wilayah
perkotaan.

7.7.2 Jenis Sarana


Penggolongan sarana RTH berdasarkan kapasitas pelayanannya yaitu
No Skala Pelayanan Keterangan Sarana
.
1 250 Jiwa /RT minimal 1 untuk taman yang dapat memberikan kesegaran pada kota, baik
udara segar maupun cahaya matahari, sekaligus tempat bermain anak-anak;
2 2.500 Jiwa /RW sekurang-kurangnya satu daerah terbuka berupa taman, di samping daerah-
daerah terbuka yang telah ada pada tiap kelompok 250 penduduk
sebaiknya, yang berfungsi sebagai taman tempat main anak-anak dan
lapangan olah raga kegiatan olah raga;
3 30.000 Jiwa diperlukan taman dan lapangan olahraga untuk melayani kebutuhan
/Kelurahan kegiatan penduduk di area terbuka, seperti pertandingan olah raga, upacara
serta kegiatan lainnya
4 120.000 Jiwa Sekurangkurangnya 1 (satu) lapangan hijau terbuka yang berfungsi sebagai
/Kecamatan tempat pertandingan olah raga (tenis lapangan, bola basket dan lain-lain),
upacara serta kegiatan lainnya yang membutuhkan tempat yang luas dan
terbuka
5 120.000 Jiwa Sekurangkurangnya 1 (satu) ruang terbuka yang berfungsi sebagai
/Kecamatan kuburan/pemakaman umum dan selain taman dan lapangan olah raga
terbuka, harus disediakan jalur-jalur hijau sebagai cadangan/sumber-sumber
alam, sekaligus berfungsi sebagai filter dari polusi yang dihasilkan oleh
industri, dengan lokasi menyebar. Serta diperlukan penyediaan jalur hijau
sebagai jalur pengaman lintasan kereta api, dan jalur pengaman bagi
penempatan utilitas kota, dengan lokasi menyebar. Dan pada kasus
tertentu, mengembangkan pemanfaatan bantaran sungai sebagai ruang
terbuka hijau atau ruang interaksi sosial (river walk) dan olahraga

7.7.3 Kebutuhan Lahan


Kebutuhan lahan berdasarkan kapasitas pelayanan yang disesuaikan dengan jumlah
pendudukan yaitu:
No Jenis Sarana Skala Pelayanan Kebutuhan Sarana
.
1 Taman 250 Jiwa /RT sekurang-kurangnya diperlukan 250 m2 atau dengan
standar 1 m2/penduduk.
2 Taman 2.500 Jiwa /RW minimal 1.250 m2 atau dengan standar 0,5 m2/penduduk
yang lokasinya dapat disatukan dengan pusat kegiatan RW
lainnya, seperti balai pertemuan, pos hansip dan
sebagainya.
3 Taman dan 30.000 Jiwa Diperlukan lahan seluas 9.000 m2 atau dengan standar 0,3
Lapangan /Kelurahan m2/penduduk.
Olahraga
4 Taman dan 120.000 Jiwa Diperlukan lahan seluas 24.000 m2 (2,4 hektar) atau
Lapangan /Kecamatan dengan standar 0,2 m2/penduduk, serta dibutuhkan jalur
Olahraga hijau seluas 15m2 / penduduk yang lokasinya
menyebar;dan besarnya lahan kuburan/pemakaman
umum tergantung dari sistem penyempurnaan yang dianut
sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Acuan
perhitungan luasan berdasarkan angka kematian setempat
dan/atau sistem penyempurnaan.

7.7.4 Persyaratan dan Kriteria


Persyaratana dan kriteria sarana ruang terbuka dipertimbangkan dengan lokasi setempat dan
penyelesaiannya yang diambil acuan dari SNI 03-1733-1989, tentang tata cara perencanaan Kawasan
perumahan kota
7.8 Prasarana/Utilitas - Jaringan Jalan
7.8.1 Deskripsi Umum
jaringan jalan, harus mengacu pada ketentuan teknis tentang pembangunan prasarana jalan
perumahan, jaringan jalan dan geometri jalan yang berlaku, terutama mengenai tata cara perencanaan
umum jaringan jalan pergerakan kendaraan dan manusia, dan akses penyelamatan dalam keadaan
darurat drainase pada lingkungan perumahan di perkotaan.
Salah satu pedoman teknis jaringan jalan diatur dalam “Pedoman Teknis Prasarana Jalan
Perumahan (system Jaringan dan Geometri Jalan) Dirjen Cipta Karya 1998.

Deskripsi bagian-bagian dari jalan

7.8.2 Persyaratan, Kriteria, Kebutuhan Ruang dan Lahan


Jaringan jalan harus didukung dengan ketersediaan prasarana seperti perkerasan jalan, trotoar,
drainase, dan lain-lain agar memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan. Berikut adalah
potongan jalan menurut klarifikasinya :
7.9 Prasarana/Utilitas – Jaringan Drainase
7.9.1 Deskripsi Umum
Pada setiap perumahan diwajibkan difasilitasi drainase yang sesuai ketentuan dan persyaratan
teknis yang diatur. Ketentuan tentang drainase di perkotaan terdapat dalam salah satu pedoman yaitu
SNI 02-2406-1991 tentang Tata cara perencanaan umum drainase perkotaan.

7.9.2 Jenis Prasarana dan Utilitas


Drainase berfungsi sebagai peraliran air permukaan ke badan penerima air dan ke bangunan
resapan buatan, berikut adalah bagian jaringan drainase yang diambil acuan dari SNI 02-2406-1991,
tentang tata cara perencanaan umum drainase perkotaan

7.10 Prasarana/Utilitas – Jaringan Air Bersih


7.10.1 Deskripsi Umum
Air besih merupaka salah satu kebutuhan pokok setiap rumah, serta lingkungan perumahan
harus dilengkapi jaringan air limbah sesuai ketentuan dan persyaratan. Dalam hal ini berikut adalah
beberapa ketentuan yang berkait tentang jaringan air bersih:
a. SNI 03-2399-1991 tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum.
b. SNI 03-1745-1989 tentang Tata Cara Pemasangan Siste, Hidran untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung

7.10.2 Jenis Elemen Perencanaan


Jenis-jenis elemen pada jaringan air bersih yang harus disediakan pada lingkungan perumahan di
perkotaan adalah:
a. Kebutuhan air bersih
b. Jaringan air bersih
c. Kran umum
d. Hidran kebakaran

7.10.3 Persyaratan, Kriteria, Kebutuhan


Berikut merupakan persyaratan dan kriteria serta kebutuhan tentang Jaringan air bersih:
a. Penyediaan kebutuhan air bersih
Mendapatkan air bersih yang cukup dari perusahaan air minum atau sumber lain sesuai
ketentuan, dan jika telah tersedia sistempenyediaan air bersih kota atau lingkungan maka setiap
rumah berhal mendapat sambungan rumah atau halaman
b. Penyediaan jaringan air bersih
Tersedianya jaringan kota atau lingkungan sampai dengan sambungan rumah, serta pipa
menggunakan pipa PVC, GIP atau fiber glass yang di tanam dalam tanah, dan menggunakan pipa
diatas tanah tanpa perlindungan GIP
c. Penyediaan kran umum
Disediakan 1keran umum untuk 250 jiwa dengan radius max.100 meter, serta kapasitas
minimum kran umum 30liter/orang/hari, dan mengikuti aturan ukuran kontruksinya yang ada
dalam SNI 03-2399-1991 tentang tata cara perencanaan bangunan mck umum
d. Penyediaan hidran kebakaran
jarak kran kebakaran untuk daerah komersial:100 meter
untuk daerah perumahan : 200 meter
jarak dengan tepi jalan minimum: 300 meter
serta apabila tidak dimungkinkan membuat kran diharuskan membuat sumur-sumur
kebakaran, dan perencanaan hidran kebakaran mengacu pada SNI 03-1745-1989 tentang
TataCara Pemasangan Sistem Hidran Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
Rumah dan Gedung.

Anda mungkin juga menyukai