Oleh :
Puteri 190211004
Maqfirah 190211004
Maitsa 190211012
Riva 190211012
Nadhira
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan
dan pengolahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar-ikhtisar
lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam mengambil keputusan.
serta dapat diterima secara umum, didasari pada prinsip akuntansi, prosedur-prosedur, metode-
metode, serta teknik-teknik yang tercakup dalam ruang lingkup akuntansi. Aturan penyusunan suatu
pelaporan keuangan….”
Siklus akuntansi merupakan suatu proses penyediaan laporan keuangan organisasi suatu periode
akuntansi tertentu. Siklus akuntansi terbagi menjadi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan selama
periode tersebut, bersumber dari transaksi atau kejadian selanjutnya dimulailah siklus akuntansi
mulai dari penjurnalan transaksi atau kejadian, pemindahbukuan ke dalam buku besar, dan penyiapan
laporan keuangan pada akhir periode. Pekerjaan yang dilakukan pada akhir periode termasuk
langkah yang harus dilakukan pada akhir periode secara tidak langsung menunjukkan bahwa
sebagian besar pekerjaan dilakukan pada bagian akhir. Walaupun demikian, pencatatan dan
pemindahbukuan selama periode tersebut membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan
Sekali lagi siklus akuntansi merupakan serangkaian prosedur kegiatan akuntansi dalam suatu
periode, mulai dari pencatatan transaksi pertama sampai dengan penyusunan laporan keuangan dan
penutupan pembukuan secara keseluruhan, dan siap untuk pencatatan transaksi periode
selanjutnya. Alur proses siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu:
perkiraan/daftar akun). Untuk dapat menyediakan data, setiap transaksi perlu diklasifikasikan,
diringkas, dan kemudian disajikan dalam bentuk laporan. Mulai dari kegiatan pencatatan sampai
dengan penyajian disebut proses akuntansi yang terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut:
Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal. Transaksi-transaksi yang sama yang sering
b. Peringkasan/pengikhtisaran
Transaksi-transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam buku jurnal, setiap bulan atau
c. Penyajian/Pelaporan
Data akuntansi yang tercatat dalam rekening-rekening buku besar akan disajikan dalam bentuk
laporan keuangan yaitu neraca, laporan surplus defisit, laporan arus kas dan laporan perubahan
Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal setiap terjadi transaksi secara kronologis.
Tembusan bukti-bukti pembukuan dibukukan ke dalam buku pembantu setiap terjadi transaksi.
Setiap bulan atau periode tertentu, buku jurnal dijumlah dan dibukukan ke akun-akun dalam buku
besar. Setiap akhir periode dari buku besar disusun laporan-laporan keuangan. Sistem akuntansi yang
2. Buku-buku jurnal, sering disebut dengan buku catatan pertama, merupakan buku yang
digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi sesuai dengan tanggal terjadinya (kronologis), dan
sumber pencatatannya berasal dari bukti-bukti pembukuan. Apabila suatu transaksi yang sama
sering terjadi, biasanya dibuatkan buku jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat suatu jenis
Akun-akun, buku besar, dan catatan yang ada dalam buku jurnal akan dipindahkan ke dalam
akun-akun yang sesuai. Akun-akun ini disusun dalam format yang akan memudahkan penyusunan
laporan keuangan. Kumpulan dari akun-akun ini disebut sebagai buku besar. Akun-akun dalam buku
besar ini bisa diklasifikasikan menjadi kelompok akun riil, nominal, dan campuran.
Akun riil adalah akun-akun aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang merupakan pos-pos neraca,
sehingga akun-akun riil itu merupakan akun-akun neraca. Akun nominal adalah akun-akun
pendapatan, biaya, dan surplus/defisit yang merupakan pos-pos dalam laporan surplus/defisit,
Akun campuran adalah akun-akun yang saldonya mengandung unsur-unsur akun riil dan
nominal. Setiap akhir periode, akun-akun campuran ini perlu dianalisis dan dipisahkan menjadi akun
riil dan nominal. Contoh akun-akun campuran adalah akun pembantu kantor yang didalamnya terdiri
dari jumlah bahan pembantu yang digunakan dan persediaan bahan pembantu.
Ketika melakukan pencatatan akuntansi, basis akuntansi dan fokus pengukuran merupakan
duahal yang penting. Basis akuntansi menentukan kapan transaksi dan peristiwa yang terjadi
diakuiatau dicatat, sedangkan fokus pengukuran menentukan aset atau kewajiban apa saja yang
akandiakui dalam neraca. Kedua hal ini juga saling berkaitan. Ketika basis kas dipilih, maka
transaksi dicatat pada saat kas diterima dan dibayarkan sehingga hanya akun kas dan ekuitas yang
dilaporkan dalam Neraca. Lain halnya ketika basis akrual yang digunakan, transaksi akan
Akibatnya, dengan basis akrual ini, akun-akun yang dilaporkan dalam Neraca tidak sebatas akunkas
saja, namun semua sumber daya yang dimiliki, utang, dan ekuitas. Keunggulan penggunaan basis
akrual ini adalah informasi yang disajikan dalam Neraca akan lebih komprehensif karena
Sayangnya, basis akrual sepenuhnya ini belum bisa diterapkan oleh semua entitas
akuntansi.Entitas pemerintah merupakan entitas yang memiliki karakteristik unik dalam basis
StandarAkuntansi Pemerintahan (SAP), basis akuntansi yang digunakan entitas pemerintah adalah
basis kas menuju akrual (cash toward accrual ). Dengan basis ini, aset, kewajiban, dan ekuitas dana
dicatat dengan berbasis akrual sedangkan komponen Laporan Realisasi Anggaran seperti
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dicatat dengan basis kas. Konsekuensi dari penggunaan basis
Contoh pertama, misalnya terjadi transaksi pembelian kendaraan senilai 100.000.000 secara
tunai. Karena segala pengeluaran yang melibatkan kas harus disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dengan basis kas, maka transaksi ini akan dicatat dengan cara:
Belanja Kendaraan Rp100.000.000
Belanja kendaraan merupakan akun nominal yang akan disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, sedangkan kas merupakan akun riil yang akan disajikan dalam Neraca. Akibatnya,apabila
hanya jurnal tersebut yang dibuat, maka hanya akun kas yang disajikan sebagai bagianaktiva Neraca.
Padahal, menurut SAP, Neraca pemerintah harus disajikan dengan basis akrualatau
memperesentasikan semua sumber daya yang dimiliki dan tidak terbatas kas saja. Karena itulah,
dibutuhkan jurnal tambahan yaitu jurnal korolari sebagai solusi penerapan basis kas menuju akrual
ini. Masih mengacu pada transaksi di atas, maka pencatatan yang sebaiknya adalah:
Belanja Kendaraan Rp. 100.000.000
Jurnal Korolari:
Kendaraan Rp. 100.000.000
Ekuitas dana yang Rp. 100.000.000
diinvestasikan dalam
aset
Dengan adanya jurnal korolari, belanja kendaraan telah sesuai dicatat dengan basis kas dan
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran. Disisi lain, Neraca telah disajikan dengan basis akrual
karena mempresentasikan semua sumber daya yang dimiliki dimana akun yang disajikandalam
Neraca tidak hanya kas dan ekuitas dana, tetapi juga aset tetap seperti kendaraan.
Contoh lain, misalnya Pemerintah Daerah melakukan pinjaman kepada Pemerintah Pusat
sebesar Rp 50.000.000 yang akan jatuh tempo dalam lima tahun mendatang dengan bunga pinjaman
10% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap tahun pada tanggal 15 januari. Jurnal yang
akandibuat pada akhir tahun berdasarkan basis akrual adalah pengakuan utang bunga yaitu sebesar
Jurnal Korolari:
Sedangkan jurnal yang dibuat ketika pembayaran bunga (15 Januari) adalah:
Belanja bunga Rp 5.000.000
Kas Rp 5.000.000
Utang bunga Rp 5.000.000
Ekuitas dana yang Rp 5.000.000
harus disediakan untuk
pembayaran bunga
Pencatatan transaksi tersebut telah sesuai dengan SAP karena telah menyajikan akun Neraca
dengan basis akrual dan menyajikan akun Laporan Reliasasi Anggaran dengan basis kas.Maka dapat
disimpulkan, jurnal korolari ini penting supaya transaksi yang melibatkan akun riilselain kas bisa
tetap disajikan dalam Neraca dan disisi lain komponen Laporan RealisasiAnggaran seperti
Dalam kaitannya dengan anggaran APBN maupun APBD, perencanaan manajerial, serta proses
pengawasan dalam entitas pemerintah dengan sistem akuntansi dapat digambarkan dalam bagan alir
dibawah ini. Bagan alir itu merupakan perpaduan antara sistem pengendalian manajemen entitas
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37302736/MAKALAH_TEKNIK_AKUNTANSI_SEKTOR_PUBLIK_
DAN_SIKLUS_AKUNTANSI
https://datakata.wordpress.com/2013/12/03/siklus-akuntansi-sektor-publik/