Pada hakikatnya, orang belum dapat dikatakan paham dalam
penyusunan laporankeuangan jika belum memahami siklus akuntansi. Kenapa? Akuntansi, pada dasarnya, merupakan suatu proses pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa informasiakuntansi, yang salah satu bentuknya adalah laporan keuangan.Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan pengolahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuanganatau ikhtisar-ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalammengambil keputusan. Penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkandan dipertanggung-jelaskan serta dapat diterima secara umum, didasari pada prinsip akuntansi,prosedur-prosedur, metode- metode, serta teknik-teknik yang tercakup dalam ruang lingkupakuntansi. Aturan penyusunan suatu laporan keuangan dapat disebut sebagai siklus akuntansi.“…..Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasannya,dan pelaporan keuangan….”Siklus akuntansi merupakan suatu proses penyediaan laporan keuangan organisasi suatuperiode akuntansi tertentu. Siklus akuntansi terbagi menjadi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukanselama periode tersebut, bersumber dari transaksi atau kejadian selanjutnya dimulailah siklusakuntansi mulai dari penjurnalan transaksi atau kejadian, pemindahbukuan ke dalam buku besar,dan penyiapan laporan keuangan pada akhir periode.Pekerjaan yang dilakukan pada akhir periode termasuk mempersiapkan akun untukmencatat transaksi-transaksi pada periode selanjutnya. Banyaknya langkah yang harus dilakukanpada akhir periode secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaandilakukan pada bagian akhir. Walaupun demikian, pencatatan dan pemindahbukuan selamaperiode tersebut membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan pekerjaan di akhir periode.
ALUR PROSES SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Siklus akuntansi merupakan serangkaian prosedur kegiatan akuntansi
dalam suatuperiode, mulai dari pencatatan transaksi pertama sampai dengan penyusunan laporan keuangandan penutupan pembukuan secara keseluruhan, dan siap untuk pencatatan transaksi periodeselanjutnya. Alur proses siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu:Tahap- tahap dalam Siklus Akuntansi PROSES PENCATATAN SIKLUS AKUNTANSI Akuntansi pada dasarnya terdiri dari tiga proses aktivitas, yaitu :mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari sebuah organisasi atau perusahaan. Proses pertama adalah identifikasi, yaitu aktivitas memilih kegiatan yang termasuk kegiatan ekonomi. Proses kedua adalah pencatatan, yaitu semua kejadian ekonomi tersebut dicatat untuk menyediakan sejarah dari kegiatan keuangan dari organisasi tersebut. Proses ketiga adalah komunikasi, yaitu informasi yang telah didapat dari identifikasi dan pencatatan tidak akan berguna bila tidak dikomunikasikan, informasi ini dikomunikasikan melalui persiapan dan distribusi dari laporan akuntansi, yang paling umum disebut laporan keuangan. Siklus Akuntansi adalah kegiatan bertahap yang harus di lalui dalam proses akuntansi yang berjalan terus menerus dan berulang. PROSES PENCATATAN SIKLUS AKUNTANSI
Akuntansi pada dasarnya terdiri dari tiga proses aktivitas, yaitu
:mengidentifikasi, mencatat danmengkomunikasikan kejadian ekonomi dari sebuah organisasi atau perusahaan. Proses pertamaadalah identifikasi, yaitu aktivitas memilih kegiatan yang termasuk kegiatan ekonomi. Proseskedua adalah pencatatan, yaitu semua kejadian ekonomi tersebut dicatat untuk menyediakansejarah dari kegiatan keuangan dari organisasi tersebut. Proses ketiga adalah komunikasi, yaituinformasi yang telah didapat dari identifikasi dan pencatatan tidak akan berguna bila tidakdikomunikasikan, informasi ini dikomunikasikan melalui persiapan dan distribusi dari laporanakuntansi, yang paling umum disebut laporan keuangan.Siklus Akuntansi adalah kegiatanbertahap yang harus di lalui dalam proses akuntansi yang berjalan terus menerus dan berulang. PROSES PENCATATAN PADA AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Ketika melakukan pencatatan akuntansi, basis akuntansi dan fokus
pengukuran merupakan duahal yang penting. Basis akuntansi menentukan kapan transaksi dan peristiwa yang terjadi diakuiatau dicatat, sedangkan fokus pengukuran menentukan aset atau kewajiban apa saja yang akandiakui dalam neraca. Kedua hal ini juga saling berkaitan. Ketika basis kas dipilih, maka transaksidicatat pada saat kas diterima dan dibayarkan sehingga hanya akun kas dan ekuitas yangdilaporkan dalam Meraca. Lain halnya ketika basis akrual yang digunakan, transaksi akan dicatatjika secara ekonomi telah terjadi, tanpa harus menunggu kas diterima atau dibayarkan.Akibatnya, dengan basis akrual ini, akun-akun yang dilaporkan dalam Neraca tidak sebatas akunkas saja, namun semua sumber daya yang dimiliki, utang, dan ekuitas.Keunggulan penggunaan basis akrual ini adalah informasi yang disajikan dalam Neraca akanlebih komprehensif karena mempresentasikan seluruh sumber daya yang dimiliki entitas.Sayangnya, basis akrual sepenuhnya ini belum bisa diterapkan oleh semua entitas akuntansi.Entitas pemerintah merupakan entitas yang memiliki karakteristik unik dalam basisakuntansinya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 yang mengatur StandarAkuntansi Pemerintahan (SAP), basis akuntansi yang digunakan entitas pemerintah adalah basiskas menuju akrual (cash toward accrual). Dengan basis ini, aset, kewajiban, dan ekuitas danadicatat dengan berbasis akrual sedangkan komponen Laporan Realisasi Anggaran sepertipendapatan, belanja, dan pembiayaan dicatat dengan basis kas.Konsekuensi dari penggunaan basis kas menuju akrual ini adalah dibutuhkannya penggunaanjurnal korolari. Untuk memudahkan pemahaman, penulis akan memberikan bagaimana jurnal korolari ini digunakan. PROSES PELAPORAN AKUNTANSI
Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat
menghasilkan laporanyang diinginkan dan dilakukan oleh akuntan.
1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasiatau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluarankas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jeniskategori yang sama yaitu transaksi rupa-rupa. 2. Proses Mencatat Dan Merangkum Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan.Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi ataukejadiannya. sumber- sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas- kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi yaitu seperti jurnal penjualan, jurnalpembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalahmemasukkan jurnal ke dalam buku besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam bukubesar tersebut akan terlihat dari rangkuman neraca percobaan. 3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukanpembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut. Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal danneraca seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudahsesuai dengan tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedomanbagi manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi mencapai kondisi yang diinginkan.