Anda di halaman 1dari 9

NAMA: NUR ATIFA

KLS: XI A
MATA PELAJARAN: FIQIH

BAB 4
PERSIAPAN PELAKSANAAN PERNIKAHAN

RANGKUMAN
merupakan ikatan lahir dan batin yang di laksanakan menurut syariat syariat islam antara seorang
laki-laki dan seorang perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga guna
mendapatkan keturunan.
1. Hukum pernikahaan
Jumhur ulama mendapatkan hukum nikah menjadi 5 yaitu.

a. Mubah
b. Sunnah
c. Wjib
d. Makruh
e. Haram
II. PERSIAPAN PELAKSANAAN PERNIKAHAN
A. MEMINANG ATAU KITBAH
kitbah artinya pinang, yaitu permintaan seorang laki-laki kepada seorang perempuan untuk di
jadikan istri dengan cara-cara umum yang sudah berlaku di masyarakat
ada tiga kelompok wanita di atas boleh di pinang baik secara terang-terangan atau sendirian
B. MELIHAT CALON ISTRI ATAU SUAMI
beberapa pendapat tentang batas kebolehan melihat seseorang melihat perempuan yang akan di
pinang yaitu:
a. jumhur ulama yang berpendapat boleh melihat wajah dan kedua telaoak tangan karna demikian
akan dapat di ketahui kehalusn dan kecantikannya
b. abu dawud berpendapat boleh melihat seluruh tubuh.
c. Imam abu hanafi membolehkan melihat dua telpak kaki, muka dan telpak tangan
III. MAHRAM ATAU PEREMPUAN YANG DI NIKAHI
Mahram adalah orang, baik laki-laki maupun perempuan yang haram di nikahi. Adapun sebab-
sebab yang menjadikan seorang perempuan menjadi haram di nikahi oleh seseorang laki-laki
dapat di bagi menjadi dua yaitu.
A. SEBAB HARAM DI NIKAH UNTUK SELAMANYA
1. wanita-wanita yang haram di nikahi karena nasab. Mereka adalah:
a. Ibu
b. Nenek secara mutlak dan semue jalur ke atasnya
c. Anak perempuan dan anak perempuannya beserta emua jalur ke bawah
d. Anak perempuan dari anak laki-laki dan perempuannya semua semuannya jalur kebawah
e. Saudara perempuansecara mutlak, anak-anak perempuan dan anak perempuannya anak laki-
laki
f. dan saudara perempuan tersebut beserta jalur ke bawah.
g. Bibi dari jalur ayah secara mutlak beserta jalur ke atasnya
h. Bibi dari jalur ayah secara mutlak beserta jalur ke atasnya
i. Anak perempuan saudara laki-laki secara mutlak
j. Anak perempuan anak laki-laki, anak perempuannya beserta jalur ke bawahnya
3). WANITA YANG HARAM DI NIKAHI KARNA SUSUAN.
MEREKA ADALAH:
a) ibi-ibi yang haram di nikahi karena sebab nasab
b) anak –anak perempuan
c) saudara-saudara perempuan
d) para bibi dari jalur ayah
e) para bibi dari jalur ibu
f) anan perempuannya saudara laki-laki
g) anak perempuannya saudara perempuan.

a. SEBAB HARAM DI NIKAHI SEMENTARA

1) Pertalian nikaah
Perempuan yang masih dalam ikatan perkawinan haaram di nikahi laki-laki. Trmaksud
perempuan yang masi daam masa iddah baik iddah talak maupun iddah talaq.
2) Thalaq bam kubra (cerai tiga)
Bagi seorang laki-laki yang mencerai strinya dengan thalaq tiga, haram baginya menikahi
mantan istrinya itu, selama ia belum di nikahi laki-laki lain, kemudian diceritakan.
3) Memadu dua orang perempuan saudara
Di haramkan bagi seorang laki-laki yang masi ada berada dalam ikatan di pernukahan dngan
seorang perempuan.
4) Berpoligami lebih dari empat
Seorang laki-laki yang lebih dari empat, haram baginya menikahi wanita yang kelima. Krna
syara telah menetapkan bahwa seorang laki-laki hanya boleh menikahi empatseorang wanita
5) Perbedaan agama
Haram di nikahi karna perebedaan agama,ada dua macam:

a) Perempuan musyrik, di ana ia haram di nikahi laki-laki muslim


b) Perempuan muslimah, di mana ia haram di nikahi laki-laki non muslim, yaitu msyrik
penganut agama islam.
IV. PRINSIP LHAFAAH DALAM PERNIKAHAN
a. Pengemgertian khafaah
Khafaah atau lufu artinya kesamaan, kecocokan dan kesetaraan atau kesataraan antara calon
suami dan calon istri dari segi (keturunan) stts sosial (pejabat,pangkat) agama (ahlak) dan
harta kekayaan
b. Kafaah adalah hak perempuan dari walinya. Jika seorang perempuan rela menikah dengan
seorang laki-laki yang tidak sekufu.

1. Kufu di lihat dari iffah


Maksud dari iffah adalah terpelihara drai segala sesuatu yang di haramkan dalam pergaulan.
V. AYARAT DAN RUKUN NIKAH
A. PENGERTIAN
Rukun nikrh adalah unsur pokok yang harus di penuhi, hingga perenikahan menjadi sah.
B. AYARAT DAN RUKUN NIKAH
1. calom suami syaratnya:
a). Bragama islam islam.
b). Ia benar-benar seorang laki-laki
c). Menikah bukan karna paksaan
d). Mengetahui bahwa calon istri bukan wanita yang haram ia nikahi
2. calon istri, syarat:
a). Beragama islam
b). Benar-benar seorang perempuan.
c). Mendaat isin menikah dari walinya
d). bukan seebagi istri orsng lain
WALI NIKAH
a. Pengerian wali
Seluru matzab sepakat bahwa wali dalam pernikahaan adalah wali perempuen yang melkukan
akad nikah dengan pengantin laki-laki yang menjadi pilihan wanita teresebut.

b. Kedudkdn wali
c. Syarat-syarat wali:
1. Merdeka
2. Berakal
3. Baligh
4. Ilam
5. Laki-laki
d. Macam tingkat wali
1. Wali mujbir
2. Wali hakim
SAKSI NIKSH
a). Kedudukan saksi
1. menghindri fitnah atau kecurigaan orang lain
2. untuk lebih mnenguatkan janji suci pasangan suami istri.
b). Jumlah dan syarat saksi
Saksi dalam pernikahan disyaratkan dua orang laki-laki selanjutnya ada dua tentang saksi perempuan
dan saksinlaki-laki.
c). Syarat-syarat saksi dalam pernikahan.
1). Laki-laki
2). Beragam islam
3). Baligh
4). Mendengar dan memhami perkataan duaorang yang melakukan akad
5). Bisa berbicara, melihat, dan berakal
6). Adil
VII. IJAB QABUL
Ijab yaitu ucapan wali (dari pihak perempuan) atau wakilnya sebagai penyarahan kepada pihak
pengantin laki-laki
VIII. MAHAR
a. Pengertian mahar
Mahar atau mas kawin adalah pemberian wajib dari suami kepada istri karena sebab pernikahan.
Mahar bisa berupa uang, benda, perhiasan, atau jasa seperti al-qur’an
b. Ukuran mahar
Salah satu kewajiban suami kepada istri adalah memberikan mahar. Mahar sebagai pengargaan
seseorang laki-laki kepada calon istri
c. Macam-maam mahar
1). Mahar musammah
2). Mahar mitsil
XI. MACAM-MACAM PERNIKAHAN TERLARANG
1. Nikah mut’ah
2. Nika syighar(kawin tukar)
3. Nikah tahlil
4. Nikah beda agama
X. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI
1. Kewajiban bersama suami istri
2. Keawajiban bergaul dengn istri secara baik
3. Kewajiban istri
XI. THALAQ KHULUK FASAKH DAN IDDAH
1. Thalaq
2. Syarat dan rukun thalaq
3. Macam-macam thalaq
a. Thlaq dengan ucapan
b. Sarih tegas
c. Sindiran
d. Thalaq dengan tulisan
e. Thalaq dengan isyarat
A. KHULUK
Khuluk adalah pencarian yang timbul atas kemauan istri dan mengembalikan mahar kepada
suaminya. Khuluk di sebut juga dengan thalak tebus
XII. FASAK
a. Sebab-sebab fasak
1. Terpenuhnya syarat-syarat akad nikah, semisal orang yang menikahi wanita yang ternyata
adalah saudara perempuannya
2. Munculnya masalah yang dapat merusak pernikahaan dan mengalami tercapainya tujuan
pernikahan
XIII. IDDAH
Iddah adalah masa tegang atau batas waktu untuk tidak menikah bagi perempen yang di cerai
atau di tinggal mati suaminya
a. Macam-macam iddah

1. Iddah istri yang di cerai dan ia masi haid, lamaya tiga kali suci
2. Iddah istri yang di cerai dan ia suda tidak haid, lamanya tiga bulan
3. Iddah istri yang di tinggal suaminya
4. Iddah istri yang di ceraikan dalam keadaan hamil
5. Iddah yang ditinggal wafat suaminya
b. Kewajiban suami istri selama masa iddah
1. Kewajiban suami
2. Kewajiban istri selama masa iddah.
XVI. HADANAH
Hadanah adalah memelihara anak dan mendidiknya dengan baik
a. Syarat-syarat hadanah
1. Brakal
2. Beragama
3. Berakal
4. Baligh
5. Mqmpu mendidik
6. AmanaH
XV. RUJUK
Rujuk adalah kembalinya suami kepada istri yang telah di cerai, bila istrinya masi dalam masah
iddah.
a. Hukum rujuk
Hukum asal rujuk adalah boleh kemudian berkembang sesuai dengan keadaan yang menggiringi
proses rujuk tersebut.
b. Saksi dalam masa rujuk
Saksi dalam rujuk sama dengan syarat saksi dalam thalaq, yaitu dau orang laki-laki yang adil
BAB 5
HUKUM WARISAN DALAM ISLAM

RANGKUMAN

I. ILMU MEWARISI
a. Pengertian ilmu mewarisi
Dari sebagai bahasa mewaris merupakan bentuk jamak dari kata yang artinya harta yang
di wariskan. Adapun maknya istilahnya adalah ilmu tentang pembagian harta
peninggalan setelah seseorang meninggal dunia.

-Waris yaitu, orang yang mendapatkan harta warisan.


-Mewarisi yaitu, orang yang telah meninggal dan mewariskan harta kepada ahli warisnya.
-Maurus yaitu, harta warisan yang siap di bagikan kepada ahli waris setelah di ambil
untuk kepentingan pemeliharaan jenazah (tajhiz al-janazah)

b. Hukum membagi harta warisan


Seorang muslim di tentukan syariat islam sesuai dengan apa yang telah di gariskan al-
qur’am dan sunnah

c. Hal-hal yang di harus di lakukansebelum harta warisan di bagikan


1. Zakat
2. Harta
3. Hutang
4. Waiat
d. Tujuan ilmu mewaris
1. Memberikan pembelajaran bagi kaum muslimin agar bertanggung jawab dalam
melaksanakan syaiat islam yang terkait dengan pembagian harta waris
2. Menyodorkan solusi terbaik terhadap berbagai harta waris sesuai dengan aturan allah
ta’ala
3. Menyelamatkan harta benda si mayit hingga tdk di ambil orang-orang zalim yang tdk
berhak menerimanya.

3. SUMBER HUKUM ILMU MEWARIS


Sumber hukum ilmu mewaris adalah al-qur’an dan al-hadis berikut beberapa teks
al-qur’an yang menjelaskan tentang ketentuan penbagian harta waris
II. SEBAB-SEBAB SESEORANG MENDAPATKAAN WARISAN
a. Sebab nasab (hubungan keluarga)
Nasab adalah nasab hakikih adalah anatara hubungan dara dan hubungan kerabat, baik
dari garis atas leluhur si mayit (ushul) garis keturunan (furu’) maupun hubungan
kekerabatan garis menyimpang (hawasyi) baik laki-laki maupun perempuan.
b. Sebab penikahan yang sah
Yang di maksud dengan pernikahan yng sah adalah berkumpulnya suami istri dalam
ikatan pernikahan yang sah. Dari ke duanya inilah muncul istilah-istilah baru dalam ilmu
waris
III. HAL-HAL YANG MENYEBABKAN SESEORANG TIDAK MENDAPATKAN HARTA
WARIS
a) Pembunuhan
b) Budak
c) Orang murtad
d) Berbedaan agama

IV. AHLI WARIS YANG TIDAK BISAH


1. Anak laki-laki
2. Anak perempuan
3. Bapak
4. Ibu
5. Suami
6. Istri
V. PERMASALAHAN ILMU WARIS

A. KLASIFIKASI AHLI WARIS


 Dzawil furudh yaitu ahli waris yang mendapatkan bagian tertentu
 Ashoba yaitu ahli waris yang mendapatkan sisah harta warisan
 Mahjub yaitu ahli waris yang terhalang mendapatkan harta warisan karena adanya ahli
warisyang lain.
1. Ahli waris sababiyah
2. Ahli waris nasabiyah
VI. ASHABAH
Menurut bahasa ashabah adalah bentuk jamak dari ‘ashib’ yang artinya mengikat menguatkan
hubungan kerabat\nasab. Menurut syara’ adalah ahli earis yang bagiannya tdk di teapakan
tetapi bisa mendapatkan semua harta atau sisah harta setelah harta di bagikan kepada ahli
waris.
VII. HIJAB
Hijab adalah penghapusan hak waris seseorang, baik penghapusan sama sekali ataupun
pengurangan bagan harta warisan karena ahli waris yang lebih dekat pertaliannya
(hubungannya) dengan orang yang meninggal.
Oleh karena itu hijab ada dua macam:
1. Hijab hirman
2. Hujab nuqshon
VIII. TATACARA PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN

A. Langkah-langkah sebelum pembagian harta warisan


1. Biyaya perawatan jenaza
2. Pelunasan utang piutang
3. Pelaksanaan wasiat

B. Menetapkan ahli waris yang mendapatkan bagian


 Ahli warisnya yang meninggal
 Ahli waris yang terhalang karena sebab-sebab tertentu, seperti membunuh, perbedaan
agama, dan menjadi budak.
 Ahli waris yang terhalang oleh ahli waris yang lbih dekat hubungannya dengan yang
meninggal.
 Ahli waris yang berhak mendapatkan warisan.

Anda mungkin juga menyukai