Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

TULBALKON

DISUSUN:

Rosanti

(201801083)

2B KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA

PALU

2019
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Tulbalkon adalah komunikasi komunikasi lisan menggunakan telepon dengan
menulis, membaca ulang dan melakukan konfirmasi pesan yang diterima oleh pemberi
pesan.
B. Penerapan
a. penerapan tulis
penerapan tulis pada Tulbakon menunjukkan hasil sebanyak 32 (74,4%) perawat
dalam kategori dilakukan dengan sempurna dari total 43 responden. Hasil ini berbeda
dengan penelitian Nazri (2015) yang menyatakan hasil tulis kembali tercapai 100% dari
total 12 responden Kegiatan yang dilakukan yaitu perawat menulis informasi/perintah
yang diterima secara lengkap, hasil pemeriksaan kritis serta menulis nama jelas dan tanda
tangan pada formulir catatan lengkap perintah lisan/melalui telepon/pelaporan. Hal ini
menunjukan perawat mampu melakukan dokumentasi yang penting untuk meningkatkan
efisisensi, perawatan pasien secara individu.
b. Penerapan baca
penerapan baca pada Tulbakon menunjukkan hasil sebanyak 21 (48,8%) perawat
yang sama dalam kategori dilakukan dengan sempurna sekaligus dilakukan tapi tidak
sempurna dari total 43 responden. Nazri (2015) juga mengatakan hasil baca kembali yang
hanya tercapai 21% dari total 12 responden. Hal ini menunjukkan bahwa perawat belum
mampu membacakan kembali instruksi yang diberikan oleh dokter. Kegiatan yang
dilakukan yaitu perawat mengkonfirmasi ulang perintah/informasi dengan cara
membacakan kembali perintah/informasi yang telah ditulis. Hal ini tidak sesuai dengan
prinsip Tulbakon yang merupakan jenis komunikasi dua arah
c. Penerapan konfirmasi
penerapan konfirmasi pada Tulbakon menunjukkan hasil 17 (39,5%) catatan
medis dalam kategori dilakukan tapi tidak sempurna dari total 43 catatan medis.Nazri
(2015) juga mengatakan hasil konfirmasi kembali tidak pernah dilakukan yaitu0% dari
total 12 responden. Kegiatan yang dilakukan yaitu dokter mengkonfirmasi perintah yang
diberikan dalam 24 jam.SPO mengharuskan ditanda tangan dalam waktu 24 jam.
Keadaan ini membuat posisi perawat lemah secara hukum, karena dokter yang
memberikan instruksi tidak memberi tanda tangan, sedangkan instruksi tersebut sudah
dikerjakan oleh perawat kepada pasien.Kegiatan ini merupakan suatu pelimpahan
wewenang. Pelimpahan wewenang yang diberikan dokter kepada perawat merupakan
suatu mandat. Tanggung jawab atas mandat tersebut berada pada yang memberi
wewenang dalam hal ini adalah dokter (Hal ini juga menunjukan adanya kualitas
komunikasi yang masih rendah, yang dipengaruhi oleh equality(kesetaraan) dan
credibility(kredibiltas).
d. Penerapan tulbakon keseluruhan
penerapan Tulbakon secara keseluruhan menunjukan hasil sebanyak 20 (46,5%)
perawat termasuk dalam kategori sangat baik, dari total 43 responden.Data tersebut
menunjukkan untuk penerapan tulbakon, hanya tercapai kurang dari 50%. Padahal
Tulbakon juga sudah diberikan in house training bersamaan dengan SBAR yang menjadi
satu dalam komunikasi efektif. Model teknik komunikasi Tulbakon memiliki manfaat
mengurangi insiden keselamatan pasien Kategori yang cukup ini sesuai dengan
Triwibowo (2013) yang menyatakan bahwa kekurangan komunikasi tertulis adalah
kadang - kadang tidak jelas umpan balik dapat berlangsung dengan waktu yang cukup
lama. Hal ini sesuai dengan rekam medis pasien yang tidak ditanda tangani oleh dokter
yang bersangkutan dalam waktu 24 jam setelah memberikan advis kepada perawat
melalui telepon.
C. Tujuan tulbalkon
1. Membantu tenaga kesehatan melakukan komunikasi pertelepon dengan tehnik
tulbalkon
2. Tidak ada kesalahan dalam menerima pesan
3. Mendapatkan penjelasan informasi dan pelaporan
D. Prosedur
1. Melakukan situasi pasien(situation)oleh petugas kesehatan meliputi:
a. Nama pasien,umur dan lokasi tempat pasien dirawat
b. Masalah yang ingin disampaikan
c. Ttv
d. Kekwatiran petugas terhadap kondisi pasien saat itu.
2. Meyampaikan latar belakang(background)pasien antara lain masalah pasien
sebelumnya.
3. Menyampaikan penilaian(assesment) terhadap kondisi pasien dengan menyampaikan:
a. Masalah saat ini
b. Hasil penunjang yang sudah dilakukan
4. Menyampaikan rekomendasi
a. Apakah ada saran dokter?
b. Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan?
5. Terapkan tehnik tulbalkon apabila DPJP menyampaikan intruksi verbal.
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/143675875-Gambaran-penerapan-sbar-dan-tulbakon-dalam-
komunikasi-interdisipliner-studi-penelitian-di-rsud-ratu-zalecha-martapura.html
https://id.scribd.com/document/397420582/4395-11827-2-PB-pdf
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/JDK/article/download/4395/pdf

Anda mungkin juga menyukai