Anda di halaman 1dari 5

A.

KASUS ONLINE

Penulis : Nursita Sari

Editor : Robertus Belarminus

Penerbi : Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Komite Aksi Transportasi Online (KATO) Said Iqbal
mengaku kecewa karena Mahkamah Konstitusi (MK) menolak melegalkan ojek online sebagai alat
transportasi umum. KATO adalah wadah kumpulan pengemudi ojek online yang menggugat Pasal 47
ayat (3) UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Para pengemudi ojek online keberatan karena ketentuan pasal tersebut tidak mengatur motor
sebagai angkutan umum. Said menjelaskan, dengan ditolaknya uji materi tersebut, nasib pengemudi
ojek online tidak akan jelas. maka dia (pengemudi) enggak punya hubungan kerja (dengan penyedia
aplikasi). Akibatnya, tidak punya hak berunding tentang penentuan bonus per kilometer

Said menyebut, para pengemudi ojek online tidak akan memiliki jaminan kesehatan dari Grab
atau Go-Jek, karena tidak adanya hubungan kerja. Pengemudi ojek online juga tidak bisa memiliki
jaminan keselamatan kerja. Tidak punya hak untuk mendapatkan jaminan kesehatan, baik itu
kecelakaan kerja, kematian, kalau ada tabrakan. Kemudian, jaminan pensiun dia. Tidak punya hak dia
untuk kalau terjadi sesuatu dengan kendaraannya, misal tabrakan, rusak,

MK tidak mempertimbangkan substansi gugatan yang diajukan KATO. Hakim MK, kata dia, hanya
memerhatikan tidak adanya larangan pemerintah terhadap beroperasinya ojek online, sehingga ojek
online tetap bisa beroperasi. KATO mempersoalkan tidak adanya aturan yang menyebut motor sebagai
transportasi umum dalam UU LLAJ.

Putusan ini diambil oleh MK terhadap uji materi perkara Nomor 41/PUU-XVI/2018, yang
diajukan oleh para pengemudi ojek online. MK menolak permohonan pemohon karena menganggap
sepeda motor bukan kendaraan yang aman untuk angkutan umum. MK menyatakan, ojek online tetap
dapat berjalan meski tidak diatur dalam UU LLAJ
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ojek "Online" Ditolak sebagai Angkutan Umum,
Penggugat Nilai Nasib Pengemudi Tidak Jelas",
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/28/21590151/ojek-online-ditolak-sebagai-angkutan-
umum-penggugat-nilai-nasib-pengemudi.

Anda mungkin juga menyukai