Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

MODUL 00

PENGENALAN ALAT DAN SAFETY LABORATORIUM

KELOMPOK XV/SENIN
Ferdiansyah Iqbil Qouli
NRP : 02211940000044
Aldy Fernanda Prastianto
NRP : 02211940000056

DOSEN PENGAMPU
Orchidea Rachmaniah, S.T., M.T.
Dr. Yeni Rahmawati, S.T., M.T.

Tanggal Praktikum : 05 Oktober 2020


Tanggal Pengumpulan Laporan : 10 Oktober 2020

LABORATORIUM KIMIA ANALISA DAN KIMIA ORGANIK


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA - FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN REKAYASA SISTEM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
PENGANTAR
Praktikum mengenai pengenalan alat dan safety laboratorium bertujuan untuk
memberikan pengetahuan kepada praktikan agar memahami dan mengetahui fungsi alat-
alat yang digunakan dalam praktikum esterifikasi dan memahami safety dari prosedur
eksperimen. Karena dalam melakukan percobaan diperlukan pemahaman akan alat-alat
laboratorium yang digunakan agar bisa memaksimalkan perhitungan, ketelitian, dan
efisisiensi dari alat tersebut. Alat-alat laboratorium seringkali dapat berbahaya dan rusak
jika tidak digunakan sesuai dengan standar operasionalnya. Oleh karena itu, sebelum
memulai kegiatan praktikum, praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium dan safety
laboratorium guna kelancaran percobaan yang akan dilaksanakan.
Pengenalan seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat
laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-
alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan
tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang
akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat
tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi
mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer,
spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya
diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph. Dari uraian tersebut, tersirat
bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau
menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada
alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya
digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak
digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).
Pengenalan alat-alat dan safety laboratorium yang akan dibahas merupakan
peralatan dan safety dalam percobaan esterifikasi etil asetat. Suatu ester dapat dibentuk
dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu alkohol, suatu reaksi
yang disebut reaksi esterifikasi. Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan reaksi
yang reversibel (Fessenden, 1992).

RINGKASAN EKSPERIMEN
Praktikum esterifikasi bertujuan untuk mebuat etil asetat dengan mereaksikan
etanol dengan asam asetat dengan menggunakan katalis asam sulfat disertai dengan
pemanasan dan dilanjutkan dengan proses destilasi. Praktikum esterifikasi etil asetat ini
menggunakan bahan Asam asetat, Ethanol, Asam sulfat, Natrium karbonat, Kalsium
klorida, dan Magnesium sulfat. Sifat dan karakteristik asam asetat adalah ester dari etanol
dan asam asetat. Senyawa ini berwujud cairan yang tidak berwarna. Etil asetat memiliki
rumus CH3CH2OC(O)CH3.
Proses yang dipakai dalam percobaan esterifikasi ada 5. Pertama yaitu dengan
proses refluks dengan memanaskan asam asetat, etanol pada suhu 700C dengan kompor
listrik dan memasang cooler balik agar pelarut dapat terkondensasi, dan menambahkan
asam sulfat sebagai katalis serta batu didih sebagai bahan untuk meratakan panas
melainkan akan turun kembali.
Kedua, yaitu proses destilasi dengan memanaskan larutan tersebut pada suhu 700C
pada alat destilasi. Ketiga, proses penetralan yaitu dengan menambahkan NaCO3 untuk
menetralkan hasil destilasi yang dihasilkan dan cek menggunakan pH meter. Proses
keempat yaitu proses pemisahan ester dengan cara menambahkan CaCl2 yang berguna
untuk memisahkan senayawa etil asetat yang diinginkan dari pengotor yang masih ada
dalam larutan . Setelah itu dimasukkan ke dalam corong pemisah hingga muncul 2
lapisan. Kemudian buka kran bawah corong pemisah hingga filtrat turun. Ester berada
diatas karena memiliki densitas yang lebih kecil dibanding air. Kelima, proses pemurnian
ester dilakukan dengan menambahkan MgSO4 yang berfungsi sebagai pemurni yang
bersifat mengikat sisa-sisa air yang terkandung dalam senyawa etil asetat.

PROSEDUR EKSPERIMENTAL
Peralatan yang digunakan pada percoban esterifikasi etil asetat antara lain 1 set
alat reflux, 1 set alat destilasi, corong pemisah, gelas ukur, gelas beaker, pH meter, pipet
ukur, pipet tetes, batang pengaduk, erlenmeyer, cooler balik, termometer, botol 30 ml,
corong, penanggas, labu alas bulat, heater, statif, klem, dan kertas lakmus. Alat utama
yang digunakan dalam praktikum ini adalahalat reflux, destilasi, dan corong pemisah.

Gambar 1. Rangkaian Alat Esterifikasi


Rangkaian alat esterifikasi etil asetat adalah seperti gambar diatas. Dimana
terdapat labu destilasi, erlenmeyer, kondensor liebig, termometer, statif, klem holder, kaki
tiga, dan, bunsen.
Alat utama dalam esterifikasi adalah corong pemisah. Corong pemisah digunakan
untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran dengan prinsip
perbedaan densitas. Dengan cara mengocok secara terus menerus kemudian
mendiamkannya sehingga akan terjadi perbedaan larutan dalam corong pemisah. corong
pemisah yang diletakkan pada statif dan kleam. Kemudian campuran dimasukkan ke
dalam corong pemisah. Kemudian di tutup dan dibantu untuk mengocok agar terlihat
lapisan esternya. Dimana ester akan berwarna putih keruh dibanding dengan air. Dimana
ester terletak diatas sedangkan air berada di bawah. Hal tersebut dikarenakan perbedaan
densitas. Alat ini dikatakan alat utama karena dengan adanya alat ini dapat diketahui
mana ester dan mana filtrat.

Gambar 2. Corong Pemisah

DISKUSI
Pada pengenalan alat dan safety laboratorium ini peralatan dan safety yang
dibahas adalah peralatan dan safety dalam percobaan esterifikasi. Pada praktikum modul
ke-0 yaitu pengenalan alat dan safety laboratorium diawali dengan memasuki
laboratorium dengan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap mulai dari jas
laboratorium, sarung tangan, baju lengan panjang , celana jeans , mengikat rambut bagi
praktikan beramput panjang, dan sepatu kets. Kemudian dilakukan briefing dengan dosen
dan asisten labortorium memulai praktikum. Praktikan perlu mengikuti aturan yang ada
dalam laboratorium serta menjaga dan memperhatikan safety laboratorium agar terhindar
dari hal yang tidak diiinginkan.
Setelah menerima alat yang diberikan oleh asisten laboratorium, praktikan wajib
melakukan pengecekan alat yang digunakan apakah ada kerusakan maunpun apakah alat
yang didapat sesuai dengan ketentuan percobaan agar tidak terjadi kecelakaan akibat
ketidaktelitian praktikan dalam memilih alat. Kemudian tiap alat harus dibersihkan dan
dikeringkan agar menghilangkan kontaminasi dan menyebabkan kegagalan percobaan.
Saat pengambilan bahan yaitu etanol dan asam asetat, praktikan harus menggunakan
sarung tangan dan menjauhkan mata, hidung, dan mulut dari bahan. Saat campuran
dipanaskan, praktikan sebaiknya tidak terlalu dekat dengan heater dan rangkaian alat agar
tidak terjadi kecelakaan kerja. Tetapi, tetap memperhatikan percobaan yang sedang
berlangsung. Agar tidak terjadi kecelakaan kerja dalam praktikum, praktikan perlu
memperhatika safety yang harus dilakukan saat melakukan percobaan.

PERTIMBANGAN KESELAMATAN KHUSUS


Dalam percobaan esterifikasi, bahan utama yang digunakan antara lain etanol,
asam asetat, dan asam sulfat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan bahan-
bahan tersebut disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Material Safety Data Sheet
Nama Bahan Bentuk Fisik Informasi
Pertolongan Pertama
Kimia dan Kimia Toksikologi
Etanol Cairan, tidak Mudah terbakar, Mata : Menyebabkan iritasi
berwarna, menyebabkan Kulit : Menyebabkan iritasi,
berbau kuat, iritasi pada mata berbahaya jika terserap dalam
mudah larut dan saluran jumlah banyak
pernapasan. Terhirup : Menyebabkan iritasi
saluran pernapasan
Tertelan : Jika tertelan
menyebabkan defresi, kantuk,
menunjukkan gejala-gejala
keracunan.
Asam Asetat Cairan, tidak Dapat terbakar, Mata : bersihkan dengan air
berwarna, uap asam mengalir selama 10 menit
berbau kuat, ph menyebabkan Kulit : bilas dengan air selama
sekitar 2,5. iritasi pada 15 menit, lepas pakaian yang
hidung dan terkena.
tenggorokan, Terhirup : cari tempat dengan
dapat udara segar.
menyebabkan Tertelan : minum air sebanyak-
iritasi pada mata. banyaknya.
Asam Sulfat Cairan, tidak Dapat Mata : bersihkan dengan air
berwarna, tidak menyebabkan mengalir selama 15 menit
berbau tetapi iritasi dan Kulit : bilas dengan air selama
berbau tersedak terbakar, hindari 15 menit, air dingin dapat
ketika panas, ph uap dan asapnya, digunakan pada pakaian.
sekitar 2, larut hindari kontak Terhirup : cari tempat dengan
dalam etil mata, kulit, dan udara segar.
alkohol. baju. Tertelan : minum air sebanyak-
banyaknya.

SIMPULAN
Pengenalan alat dan safety laboratorium kepada praktikan sangat penting karena dapat
membantu praktikan memahami mengenai penggunaan alat dan keselamatan kerja di
laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA
Moningka. 2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga
Fessenden & Fessenden. 1992. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Youtube.com. 2020. Pembuatan Etil Asetat. [online] Available at:
https://www.youtube.com/watch?v=7sTqRKqO3y0&t=298s
Youtube.com. 2020. Praktikum Esterifikasi Asam Asetat dengan Etanol. [online]
Available at: https://www.youtube.com/watch?v=YgrUoFBpsFI&t=254s

Anda mungkin juga menyukai