Anda di halaman 1dari 1

6.

Jelaskan Pengawasan kualitas air bersih di


a. Pesawat : Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor
SKEP 347 /XII/99, kebutuhan air bersih di suatu bandar udara dihitung dari jumlah orang
pada jam puncak dengan mempertimbangkan tingkat kebocoran 20 %. Sementara itu, aliran
air dengan pi pa sesuai dengan SKEP 347 /XII/99 dilakukan dengan memperhitungkan faktor
kecepatan, dimana kecepatan maksimum aliran tersebut dalam suatu perencanaan yang
ekonomis adalah 2,5m/ detik. AirAir bersih atau air Minum dilakukan pengujian
laboratorium baik bakteriologi maupun Kimia. Pengawasan dimulai dari titik sumber air yang
didistribusikan (Water Pumping System milik PT. Angkasa Pura II) sampai ke titik yang
diterima oleh konsumen seperti drinking water, water car, kran-kran yang ada di tempat
pengelolaan makanan dan air-air kran yang berada di bandara.
b. Kereta api : Penyediaan air bersih sangatlah berpengaruh terhadap sanitasi toilet,
sehingga harus diperhatikan ketersediaannya. Ketersediaan air bersihpada stasiun
maupun kereta api harus memenuhi kebutuhan operasi stasiun maupun kereta api
(Peraturan Menteri Perhubungan No. PM. 29 Tahun 2011).Selain kuantitas, kualitas
fisik airpun juga
harus diperhatikan. Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, berasa dan
berwarna. Pada Kereta Api penyediaan airnya terdapat beberapa gerbong yang tidak
mencukupi
sampai tujuan. Penyediaan air bersih sangat mempengaruhi kondisi toilet,khususnya
mempengaruhi bau yang dapatditimbulkan akibat tidak tercukupinya penyediaan air
bersih. Bau yang disebabkan akibat toilet yang penyediaan airnya kurang dapat
mempengaruhi
kualitas kesehatan penumpang. KurangnyaKurangnya air bersih, dapat meningkatkan
angka penderita penyakit,khususnya penyakit yang berhubungan dengan air
(waterborne diseases), tidak hanya kolera, disentry dan thypus, tetapi jugu trachoma,
beberapa penyakit kulit dan beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit.

Anda mungkin juga menyukai