Anda di halaman 1dari 26

BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH

DISUSUN OLEH: KELOMPOK DUA

- YULITA PENSA ( F1071171009) - MELDA APRILIANTI ( F1071171023)


- WIDIANTI (F1071171015) - WIWIK HARTIKA (F1071171024)
- AYU MUSRIATI (F1071171017) - YOUVA KRISTI (F1071171026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
KOMPETENSI DASAR

SMP KELAS VIII SMA KELAS XI


3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami 3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
gangguan pada sistem pernapasan, serta upaya menjaga pada sistem respirasi dan mengaitkannya dengan dan gangguan
kesehatan. sistem pernapasan fungsi yang dapat terjadi pada sistem respirasi manusia.

4.9 Menyajikan karya tentang upaya menjaga kesehatan sistem 4.7 Menyajikan hasil analisisa pengaruh pencemaran udara
pernapasan. pencemaran udara terhadap kelainan pada struktur dan fungsi
organ pernapasan berdasarkan studi literatur.

JAM PELAJARAN

SMP KELAS VIII SMA KELAS XI


2 minggu x 2 JP (online) 3 minggu x 2 JP (Online)
2 minggu x 5 JP(tatap muka) 3 minggu x 4 JP (tatap muka)

JUDUL MATERI

SMP KELAS VIII SMA KELAS XI


Sistem Pernapasan Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pernapasan
TUJUAN PEMBELAJARAN
SMP SMA
3. 9. 1 Peserta didik dapat menjelaskan organ pernapasan pada 3. 7. 1. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi sistem pernapasan
manusia pada manusia
3. 9. 2 Peserta didik dapat menganalisis mekanisme pernapasan 3. 7. 2. Peserta didik dapat memerinci organ-organ penyusun sistem
pada manusia pernapasan
3. 9. 3 Peserta didik dapat menganalisis faktor yang 3. 7. 3. Peserta didik dapat menunjukkan bagian-bagian sistem
memengaruhi frekuensi pernapasan manusia pernapasan pada gambar
3. 9. 4 Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis volume 3. 7. 4. Peserta didik dapat menganalisis faktor-faktor yang
pernapasan mempengaruhi frekuensi pernapasan
3. 9. 5 Peserta didik dapat menganalisis kelainan dan penyakit 3. 7. 5. Peserta didik dapat menjelaskan diagram pertukaran oksigen
terkait sistem pernapasan dan karbondioksida pada alveolus dan sel-sel tubuh
3. 9. 6 Peserta didik dapat mengidentifikasi upaya menjaga 3. 7. 6. Peserta didik dapat menjelaskan reaksi pengikatan oksigen
system pernapasan dan karbondioksida dalam darah
3. 7. 7. Peserta didik dapat menjelaskan bahaya merokok bagi
kesehatan
3. 7. 8. Peserta didik dapat menganalisis dampak pencemaran udara
terhadap kesehatan sistem pernapasan
3. 7. 9. Peserta didik dapat mendeskripsikan teknologi sistem
pernapasan
4. 7. 1 Peserta didik dapat mendemonstrasikan fase inspirasi dan
ekspirasi pada mekanisme pernapasan
4. 7. 2 Peserta didik dapat melakukan eksperimen untuk
menghitung kapasitas vital paru-paru dan frekuensi
pernapasan.
4. 7. 3 Peserta didik dapat melakukan percobaan untuk mengukur
udara pernapasan menggunakan respirometer
4. 7. 4 Peserta didik dapat menyajikan hasil analisis kelainan dan
gangguan sistem pernapasan
4. 7. 5 Peserta didik dapat melakukan pengamatan atau kajian
peristiwa di masyarakat tentang dampak pencemaran udara
dan kebiasaan merokok terhadap kesehatan tubuh, terutama
sistem pernapasan.
MATERI POKOK

SMP SMA
A. Struktur dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia A. Sistem Pernapasan pada Manusia
1. Organ pernapasan manusia 1. Alat pernapasan
2. Mekanisme pernapasan 2. Mekanisme pernapasan
3. Frekuensi pernapasan 3. Pengendalian dan kecepatan pernapasan
4. Volume pernapasan 4. Transpor dan pertukaran gas
B. Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia dan Upaya Untuk 5. Volume dan kapasitas paru-paru
Mencegah atau Menanggulanginya B. Gangguan Sistem Pernapasan
1. Influenza 1. Faringitis
2. Tonsilitas 2. Laryngitis
3. Faringitis 3. Pneumonia
4. Pneumonia 4. Dipteri
5. Tuberlculosis (TBC) 5. Emfisema
6. Asma 6. Rhinitis
7. Kanker Paru-paru 7. Bronchitis
8. Asma
9. Adenoid
10. Alveolus terisi air akibat tenggelam
11. TBC
12. Asfiksi
13. Hipoksia
14. Asidosis
15. Sianosis.

C. Bahaya Rokok bagi Kesehatan


D. Pengaruh Pencemaran Udara Terhadap Sistem Pernapasan
E. Teknologi Untuk Membantu Kelainan Pada Sistem Pernapasan
KONSEP ESSENSIAL

A. System Pernapasan pada Manusia


1. Organ-organ pernapasan

Sistem pernapasan pada manusia terdiri dari bagian-bagian tubuh yang disebut organ-organ pernapasan. Organ-organ ini membantu
terjadinya proses pernapasan.
a. Hidung (nasal)

Rongga hidung adalah saluran pernapasan yang pertama kali dilewati udara pernapasan. Bagian dalam rongga hidung
terdapat rambut-rambut. Rongga hidung mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut :
1) Sebagai saluran udara pernapasan.
2) Menyaring udara pernapasan yang dilakukan oleh rambut-rambut hidung.
3) Menghangatkan udara pernapasan yang dilakukan oleh mukosa (lendir) di dalam rongga hidung.
4) Membunuh kuman-kuman yang masuk bersama udara pernapasan.

b. Tukak (faring)
Faring adalah tempat persimpangan antara jalan pernapasan (tenggorokan) dan jalan makanan (kerongkongan). Di
persimpangan ini terdapat dua katup yaitu katup penutup rongga hidung (anak tekak) dan katup pangkal tenggorokan (epigtolis).
Anak tekak akan menutup rongga hidung dan epigtolis akan menutup tenggorokan ketika menelan makanan.

c. Pangkal tenggorokan (laring)

Laring terletak di depan faring. Di dalam laring terdapat pita suara yang dapat menghasilkan suara jika dilewati udara.

d. Batang tenggorokan (trakea)


Trakea dibentuk oleh 16 sampai 20 cincin tulang rawan. Cincin-cincin ini berbentuk seperti kuku kuda (huruf C). sel bersilia.
Sel-sel bersilia ini berfungsi untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk bersama udara pada saat pernapasan.

e. Cabang tenggorokan (bronkus)

Bronkus mempunyai struktur sama dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus kanan lebih pendek dan
lebih besar dari pada bronkus kiri. Kedua bronkus bercabang-cabang lagi yang disebut bronkiolus (bronkioli). Pada ujung bronkioli
terdapat gelembung paru yang disebut alveoli.

f. Paru-paru
Paru-paru adalah organ utama dalam sistem pernapasan. Sebagian besar paru-paru terdiri atas alveoli. Alveoli berfungsi
sebagai tempat pertukaran udara (oksigen dan karbon dioksida) secara difusi. Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Paru-paru
diselubungi oleh selaput yang disebut pleura.

2. Mekanisme Pernapasan
1. Rute Perjalanan pada Sistem Pernapaasan Manusia
1) Udara memasuki rongga hidung. Disini udara dipanaskan, dibersihkan, dan udara dilembapkan (ternasuk udara yang masuk
melalui mulut).
2) Udara melewati faring, di mana amandel menahan dan menghancurkan organisme berbahaya.
3) Udara melewati laring. Bagian atas laring, yaitu katup tenggorokan, dan bagian tulang rawan, mencegah makanan melewati
laring Ketika mengunyah. Dari laring udara diteruskan ke trakea.
4) Udara melewati trakea, pipa berlapis silia, dan terdiri atas cincin-cincin tulang rawan yang mencegah perubahan bentuk. Trakea
mengangkut udara dari dan menuju paru-paru.
5) Pada bagian toraks, cabang trakea menuju dua bronki, yang dibagi lagi menjadi cabang lebih kecil, yaitu bronkiolus. Bronkiolus
lalu membawa udara ke alveoli pulmonari, struktur elastis berbentuk kantong tenpat terjadinya pertukaran gas.
6) Dari alveoli, oksigen melewati darah, kemudian dari darah ke jaringan tubuh. Karbondioksida keluar dari aliran darah dan
bergerak menuju alveoli untuk kemudian dikeluarkan. Udara yang dikeluarkan mengandung lebih banyak karbon dioksida dan
lebih sedikit oksigen daripada udara yang terhirup.
2. Inspirasi dan Ekspirasi

a. Penghirupan/Inspirasi
Udara masuk – diafragma berkontraksi dan memipih – otot intercostal eksternal berkontraksi, mengangkat tulang rusuk ke atas
– ruang terbentuk di dalam toraks dimana paru-paru mengembang – tekanan udara pada paru-paru kecil dari tekanan udara di
luar tubuh – sehingga udara terhirup.
b. Penghembusan/Ekspirasi
Diafragma relaks dan menjadi berbentuk kubah – otot intercostal elsternal dalam kondisi relaks – tulang rusuk bergerak ke
bawah dan ke dalam – ruang didalam toraks berkurang – paru-paru memadat – tekanan udara di dalam paru-paru lebih besar
dari tekanan udara diluar tubuh – sehingga udara dihembuskan.

3. Pernapasan Dada dan Pernapasan Perut


1) Pernapasan dada
Dalam pernapasan dada, otot yang berperan adalah otot antar tulang rusuk. Jika otot antar tulang rusuk berkontraksi,
tulang rusuk akan terangkat sehingga rongga dada membesar (volume bertambah). Pernapasan dada adalah pernapasan yang
melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:
a) Fase inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam
rongga dada menjadi lebih kecil dari pada tekanan diluar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b) Fase ekspirasi
Fase ini adalah fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya
tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan didalam rongga dada menjadi lebih besar
dari pada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

2) Pernapasan perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat di bedakan sebagai berikut:
a) Fase inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga
dada menjadi lebih kecil dari pada tekanan diluar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b) Fase ekspirasi
Fase ini adalah fase relaksasi atau kembalinya otot diafragma ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang
rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar dari pada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
3.
Pengendalian dan Kecepatan Pernapasan
Kecepatan (frekuensi) pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
1. Umur
Bayi dan balita memiliki frekuensi pernapasan lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Frekuensi normal pernapasan bayi
berjumlah 30-40 kali per menit, umur 2-5tahun berjumlah 24 kali per menit, sedangkan orang dewasa 10-20 kali per menit.

2. Jenis kelamin
Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada laki-laki. Laki-laki dewasa menampung udara sekitar 5,7 liter,
sedangkan wanita hanya sekitar 4,2 liter.

3. Suhu tubuh
Perubahan suhu tubuh berkaitan dengan produksi panas dan pengeluaran panas yang berlebihan. Selama demam metabolism
meningkat dan konsumsi oksigen bertambah.

4. Posisi dan aktivitas tubuh


Frekuensi pernapasan pada posisi tubuh berdiri lebih banyak daripada posisi duduk, dan frekuensi pernapasan yang
melakukan aktivitas lebih banyak daripada yang tidak beraktivitas

5. Emosi, rasa sakit, dan ketakutan


Hal ini menyebabkan terjadinya implus yang merangsang pusat pernapaasan, sehingga penghirupan udara semakin kuat.

6. Status Kesehatan
Sistem kardiovaskuler dan pernapasan pada orang yang sehat mampu menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan. Namun, adanya penyakit pada sistem tersebut berakibat terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh, sehingga
berpengaruh pula pada frekuensi pernapasan.

7. Ketinggian tempat
Tempat yang tinggi memiliki kadar oksigen yang rendah, sehingga jumlah oksigen yang dihirup lebih seikit.

4. Transpor dan Pertukaran Gas


1. Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida
Pertukaran O2 dan CO2 dalam kapiler terjadi secara difusi di alveolus dan sel-sel jaringan tubuh. Pada alveolus, molekul gas
bergerak melalui membran respirasi dari tekanan parsial tinggi ke area yang bertekanan parsial lebih rendah.

2. Transpor Oksigen
Sekitar 97% oksigen dalam darah terikat oleh hemoglobin (Hb) eritrosit, sedangkan sisanya sebanyak 3% larut dalam plasma
darah.

3. Transpor Karbondioksida
Karbondioksida diangkut oleh darah dengan tiga cara, sebagai berikut.
1) CO2 larut dalam plasma darah
2) CO2 terikat oleh hemoglobin (Hb)
3) CO2 berbentuk bikarbonat

5. Volume dan Kapasitas Paru-paru


1. Volume Paru-paru
a. Volume Tidal (VT)
Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan biasa. Besarnya 500 ml.
b. Volume Cadangan Inspirasi (VCI)
Merupakan udara yang masih dapat dimasukkan kedalam paru-paru secara maksimal, setelah melakukan inspirasi normal.
Besarnya 1500 ml
c. Volume Cadangan Ekspirasi (VCE)
Merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah melakukan ekspirasi biasa.
Besarnya 1500 ml.
d. Volume Residu
Merupakan udara yang tersisa didalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga agar paru-paru tetap dalam keadaan
mengembang. Besarnya 1000 ml.

2. Kapasitas Paru-paru
a. Kapasitas Inspirasi (KI)
Merupakan volume udara yang dapat dihirup dari eksperimen normal sampai paru-paru dapat menggembang secara
maksimum. Jumlah KI kurang lebih 3500 ml.
KI = VT + VCI
b. Kapasitas Residu Fungsional (KRF)
Merupakan jumlah volume udara yang tersisa didalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi normal. Jumlah KRF kurang
lebih 2300 ml.
c. Kapasitas Vital (KV)
Merupakan jumlah volume udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru-paru setelah inspirasi secara maksimum
dan diekpirasikan secara maksimum. Jumlah KV kurang lebih 4600 ml.
KV = VCI + VCE + VT
d. Kapasitas Total Paru-paru (KTP)
Merupakan volume udara maksimum pengembangan paru-paru dengan inspirasi sekuat-kuatnya. Jumlah KTP kurang
lebih 5800 ml.
KTP = KV + VR

B. Gangguan pada Sistem Pernapasan dan Upaya untuk Mencegah atau Menanggulanginya.
1. Faringitis

Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan atau faring. Kondisi ini disebut juga radang tenggorokan, yang ditandai dengan
tenggorokan terasa nyeri, gatal, dan sulit menelan. Faringitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Beberapa jenis virus yang bisa
menyebabkan faringitis adalah influenza, rhinovirus, dan Epstein-Barr. Walaupun lebih sering disebabkan oleh infeksi virus, infeksi
bakteri golongan Streptococcus juga bisa menyebabkan faringitis.
2. Laryngitis
Laryngitis adalah radang pada daerah laring dan kerongkongan yang sering menyerang laki-laki diatas usia 50 tahun

Penderita laringitis mengalami peradangan yang terjadi di laring atau pangkal tenggorokan karena infeksi bakteri, virus atau
jamur. Laringitis adalah peradangan kotak suara akibat penggunaan berlebihan, iritasi, atau infeksi. Laringitis dapat berlangsung untuk
waktu yang singkat (akut) atau terus menerus (kronis). Gejala utama adalah suara serak dan suara hilang.

3. Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru dimana biasanya berisi cairan dan eritrosit yang berlebihan. Pneumonia atau biasa
disebut dengan radang paru-paru adalah gangguan lainnya yang bisa terjadi pada sistem pernapasan manusia. Ini merupakan suatu
kondisi inflamasi atau peradangan pada paru-paru- utamanya memengaruhi kantung-kantung udara mikroskopik yang dikenal sebagai
alveolus. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan lebih jarang mikroorganisme lainnya, obat-obatan
tertentu, dan kondisi lain seperti penyakit autoimun. Gejala khasnya meliputi batuk, nyeri dada, demam, dan kesulitan bernapas. Alat
diagnostik mencakup rontgen dan pengambilan kultur dari sputum.

4. Dipteri

Dipteri adalah infeksi bakteri Carynobacterium yang menyebabkan kematian.

5. Emfisema
Emfisema adalah jumlah udara yang berlebihan pada paru-paru

6. Rhinitis

Rhinitis adalah radang pada rongga hidung hingga menyebabkan bengkak dan banyak mengeluarkan lender akibat alergi

7. Bronchitis
Bronchitis adalah peradangan pada trakea dan bronkus hingga dapat menyebabkan demam dan batuk-batuk
8. Asma

Asma adalah gangguan pernapasan dengan gejala sukar bernapas, bunyi mendesak dan batuk-batuk yang disebabkan alergi, psikis
ataupun karena penyakit menurun. Asma adalah penyakit yang terjadi karena penyempitan saluran pernapasan. Penyebab penyempitan
saluran pernapasan biasanya disebabkan oleh alergi terhadap debu, pasir, bulu, serangga kecil ataupun rambut. Penyakit ini juga dapat
muncul kembali jika suhu lingkungan terlalu dingin atau ketika penderitanya mengalami masalah psikologis. Jika tidak segera diberi
penanganan, penderita dapat mengalami kematian akibat sesak napas.

9. Adenoid
Adenoid adalah pembengkakkan kelenjar limfa baik pada hidung (polip) ataupun pada tekak (amandel) akan menyebabkan wajah
penderita sangat khas tampak bodoh yang disebut wajah adenoid

10. TBC

TBC adalah timbulnya bintil-bintil pada alveolus akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru
dan menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Karena ada bintil-bintil tersebut, proses difusi oksigen terganggu. Penderita TBC
juga sering mengalami batuk darah.

11. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan atau pun gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan
12. Hipoksia
Hipoksia adalah kekurangan oksigen di dalam jaringan

13. Asidosis
Asidosis adalah meningkatnya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah yang menyebabkan terganggunya pernapasan
14. Sianosis

Sianosis adalah kebiruan pada kulit yang disebabkan karena jumlah hemoglobin deoksigenasi yang berlebihan di dalam pembuluh darah
kulit, terutama dalam kapiler
C. Bahaya Rokok bagi Kesehatan
Beberapa zat dalam rokok yang sangat berbahaya, yaitu sebagai berikut.
1. Nikotin
Zat kimia yang bersifat sangat toksik (beracun), dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, dan bersifat karsinogen karena mampu
memicu kanker paru-paru.

2. Tar
Substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru yang dapat merusak sel paru-paru dan menyebabkan kanker

3. Karbon Moniksida (CO)


Gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah mengikat oksigen.

D. Pengaruh Pencemaran Udara Terhadap Sistem Pernapasan


Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak
berbahaya maupun yang membahayakan Kesehatan tubuh manusia.
Pencemaran udara disebabkan oleh fakor alamiah dan non alamiah. Faktor alamiah misalnya debu, gunung berapi, pancaran garam dari laut,
asap kebakaran hutan, dan debu meteoroid. Sedangkan non alamiah misalnya sap kendaraan bermotor, gas-gas pabrik, buangan nuklir, dan
materi dari pertambangan.

E. Teknologi untuk Membantu Kelainan pada Sistem Pernapasan


1. Trakeostomi adalah pembuatan lubang pada dinding anterior trakea untuk mempertahankan jalan napas agar udara dapat masuk ke
paru-paru melewati jalan napas bagian atas, biasanya dilakukan pada penderita difteri akut
2. Pulmotor adalah alat yang digunakan untuk melakukan pernapasan buatan.biasanya dilakukan pada orang-orang yang mengalami
gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena sengatan listrik.
3. Terapi Oksigen adalah pemberian oksigen dengan menggunakan peralatan emergency oxygen, yang dapat diberikan melalui kanula
hidung atau masker wajah yang ketat.
4. Terapi oksigen hiperbarik adalah proses pemberian oksigen 100 % kepada pasien di dalam ruangan hiperbarik yang bertekanan tinggi
dari udara beratmosfer normal.

Anda mungkin juga menyukai