4.9 Menyajikan karya tentang upaya menjaga kesehatan sistem 4.7 Menyajikan hasil analisisa pengaruh pencemaran udara
pernapasan. pencemaran udara terhadap kelainan pada struktur dan fungsi
organ pernapasan berdasarkan studi literatur.
JAM PELAJARAN
JUDUL MATERI
SMP SMA
A. Struktur dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia A. Sistem Pernapasan pada Manusia
1. Organ pernapasan manusia 1. Alat pernapasan
2. Mekanisme pernapasan 2. Mekanisme pernapasan
3. Frekuensi pernapasan 3. Pengendalian dan kecepatan pernapasan
4. Volume pernapasan 4. Transpor dan pertukaran gas
B. Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia dan Upaya Untuk 5. Volume dan kapasitas paru-paru
Mencegah atau Menanggulanginya B. Gangguan Sistem Pernapasan
1. Influenza 1. Faringitis
2. Tonsilitas 2. Laryngitis
3. Faringitis 3. Pneumonia
4. Pneumonia 4. Dipteri
5. Tuberlculosis (TBC) 5. Emfisema
6. Asma 6. Rhinitis
7. Kanker Paru-paru 7. Bronchitis
8. Asma
9. Adenoid
10. Alveolus terisi air akibat tenggelam
11. TBC
12. Asfiksi
13. Hipoksia
14. Asidosis
15. Sianosis.
Sistem pernapasan pada manusia terdiri dari bagian-bagian tubuh yang disebut organ-organ pernapasan. Organ-organ ini membantu
terjadinya proses pernapasan.
a. Hidung (nasal)
Rongga hidung adalah saluran pernapasan yang pertama kali dilewati udara pernapasan. Bagian dalam rongga hidung
terdapat rambut-rambut. Rongga hidung mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut :
1) Sebagai saluran udara pernapasan.
2) Menyaring udara pernapasan yang dilakukan oleh rambut-rambut hidung.
3) Menghangatkan udara pernapasan yang dilakukan oleh mukosa (lendir) di dalam rongga hidung.
4) Membunuh kuman-kuman yang masuk bersama udara pernapasan.
b. Tukak (faring)
Faring adalah tempat persimpangan antara jalan pernapasan (tenggorokan) dan jalan makanan (kerongkongan). Di
persimpangan ini terdapat dua katup yaitu katup penutup rongga hidung (anak tekak) dan katup pangkal tenggorokan (epigtolis).
Anak tekak akan menutup rongga hidung dan epigtolis akan menutup tenggorokan ketika menelan makanan.
Laring terletak di depan faring. Di dalam laring terdapat pita suara yang dapat menghasilkan suara jika dilewati udara.
Bronkus mempunyai struktur sama dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus kanan lebih pendek dan
lebih besar dari pada bronkus kiri. Kedua bronkus bercabang-cabang lagi yang disebut bronkiolus (bronkioli). Pada ujung bronkioli
terdapat gelembung paru yang disebut alveoli.
f. Paru-paru
Paru-paru adalah organ utama dalam sistem pernapasan. Sebagian besar paru-paru terdiri atas alveoli. Alveoli berfungsi
sebagai tempat pertukaran udara (oksigen dan karbon dioksida) secara difusi. Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Paru-paru
diselubungi oleh selaput yang disebut pleura.
2. Mekanisme Pernapasan
1. Rute Perjalanan pada Sistem Pernapaasan Manusia
1) Udara memasuki rongga hidung. Disini udara dipanaskan, dibersihkan, dan udara dilembapkan (ternasuk udara yang masuk
melalui mulut).
2) Udara melewati faring, di mana amandel menahan dan menghancurkan organisme berbahaya.
3) Udara melewati laring. Bagian atas laring, yaitu katup tenggorokan, dan bagian tulang rawan, mencegah makanan melewati
laring Ketika mengunyah. Dari laring udara diteruskan ke trakea.
4) Udara melewati trakea, pipa berlapis silia, dan terdiri atas cincin-cincin tulang rawan yang mencegah perubahan bentuk. Trakea
mengangkut udara dari dan menuju paru-paru.
5) Pada bagian toraks, cabang trakea menuju dua bronki, yang dibagi lagi menjadi cabang lebih kecil, yaitu bronkiolus. Bronkiolus
lalu membawa udara ke alveoli pulmonari, struktur elastis berbentuk kantong tenpat terjadinya pertukaran gas.
6) Dari alveoli, oksigen melewati darah, kemudian dari darah ke jaringan tubuh. Karbondioksida keluar dari aliran darah dan
bergerak menuju alveoli untuk kemudian dikeluarkan. Udara yang dikeluarkan mengandung lebih banyak karbon dioksida dan
lebih sedikit oksigen daripada udara yang terhirup.
2. Inspirasi dan Ekspirasi
a. Penghirupan/Inspirasi
Udara masuk – diafragma berkontraksi dan memipih – otot intercostal eksternal berkontraksi, mengangkat tulang rusuk ke atas
– ruang terbentuk di dalam toraks dimana paru-paru mengembang – tekanan udara pada paru-paru kecil dari tekanan udara di
luar tubuh – sehingga udara terhirup.
b. Penghembusan/Ekspirasi
Diafragma relaks dan menjadi berbentuk kubah – otot intercostal elsternal dalam kondisi relaks – tulang rusuk bergerak ke
bawah dan ke dalam – ruang didalam toraks berkurang – paru-paru memadat – tekanan udara di dalam paru-paru lebih besar
dari tekanan udara diluar tubuh – sehingga udara dihembuskan.
2) Pernapasan perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat di bedakan sebagai berikut:
a) Fase inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga
dada menjadi lebih kecil dari pada tekanan diluar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b) Fase ekspirasi
Fase ini adalah fase relaksasi atau kembalinya otot diafragma ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang
rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar dari pada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
3.
Pengendalian dan Kecepatan Pernapasan
Kecepatan (frekuensi) pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
1. Umur
Bayi dan balita memiliki frekuensi pernapasan lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Frekuensi normal pernapasan bayi
berjumlah 30-40 kali per menit, umur 2-5tahun berjumlah 24 kali per menit, sedangkan orang dewasa 10-20 kali per menit.
2. Jenis kelamin
Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada laki-laki. Laki-laki dewasa menampung udara sekitar 5,7 liter,
sedangkan wanita hanya sekitar 4,2 liter.
3. Suhu tubuh
Perubahan suhu tubuh berkaitan dengan produksi panas dan pengeluaran panas yang berlebihan. Selama demam metabolism
meningkat dan konsumsi oksigen bertambah.
6. Status Kesehatan
Sistem kardiovaskuler dan pernapasan pada orang yang sehat mampu menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan. Namun, adanya penyakit pada sistem tersebut berakibat terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh, sehingga
berpengaruh pula pada frekuensi pernapasan.
7. Ketinggian tempat
Tempat yang tinggi memiliki kadar oksigen yang rendah, sehingga jumlah oksigen yang dihirup lebih seikit.
2. Transpor Oksigen
Sekitar 97% oksigen dalam darah terikat oleh hemoglobin (Hb) eritrosit, sedangkan sisanya sebanyak 3% larut dalam plasma
darah.
3. Transpor Karbondioksida
Karbondioksida diangkut oleh darah dengan tiga cara, sebagai berikut.
1) CO2 larut dalam plasma darah
2) CO2 terikat oleh hemoglobin (Hb)
3) CO2 berbentuk bikarbonat
2. Kapasitas Paru-paru
a. Kapasitas Inspirasi (KI)
Merupakan volume udara yang dapat dihirup dari eksperimen normal sampai paru-paru dapat menggembang secara
maksimum. Jumlah KI kurang lebih 3500 ml.
KI = VT + VCI
b. Kapasitas Residu Fungsional (KRF)
Merupakan jumlah volume udara yang tersisa didalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi normal. Jumlah KRF kurang
lebih 2300 ml.
c. Kapasitas Vital (KV)
Merupakan jumlah volume udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru-paru setelah inspirasi secara maksimum
dan diekpirasikan secara maksimum. Jumlah KV kurang lebih 4600 ml.
KV = VCI + VCE + VT
d. Kapasitas Total Paru-paru (KTP)
Merupakan volume udara maksimum pengembangan paru-paru dengan inspirasi sekuat-kuatnya. Jumlah KTP kurang
lebih 5800 ml.
KTP = KV + VR
B. Gangguan pada Sistem Pernapasan dan Upaya untuk Mencegah atau Menanggulanginya.
1. Faringitis
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan atau faring. Kondisi ini disebut juga radang tenggorokan, yang ditandai dengan
tenggorokan terasa nyeri, gatal, dan sulit menelan. Faringitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Beberapa jenis virus yang bisa
menyebabkan faringitis adalah influenza, rhinovirus, dan Epstein-Barr. Walaupun lebih sering disebabkan oleh infeksi virus, infeksi
bakteri golongan Streptococcus juga bisa menyebabkan faringitis.
2. Laryngitis
Laryngitis adalah radang pada daerah laring dan kerongkongan yang sering menyerang laki-laki diatas usia 50 tahun
Penderita laringitis mengalami peradangan yang terjadi di laring atau pangkal tenggorokan karena infeksi bakteri, virus atau
jamur. Laringitis adalah peradangan kotak suara akibat penggunaan berlebihan, iritasi, atau infeksi. Laringitis dapat berlangsung untuk
waktu yang singkat (akut) atau terus menerus (kronis). Gejala utama adalah suara serak dan suara hilang.
3. Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru dimana biasanya berisi cairan dan eritrosit yang berlebihan. Pneumonia atau biasa
disebut dengan radang paru-paru adalah gangguan lainnya yang bisa terjadi pada sistem pernapasan manusia. Ini merupakan suatu
kondisi inflamasi atau peradangan pada paru-paru- utamanya memengaruhi kantung-kantung udara mikroskopik yang dikenal sebagai
alveolus. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan lebih jarang mikroorganisme lainnya, obat-obatan
tertentu, dan kondisi lain seperti penyakit autoimun. Gejala khasnya meliputi batuk, nyeri dada, demam, dan kesulitan bernapas. Alat
diagnostik mencakup rontgen dan pengambilan kultur dari sputum.
4. Dipteri
5. Emfisema
Emfisema adalah jumlah udara yang berlebihan pada paru-paru
6. Rhinitis
Rhinitis adalah radang pada rongga hidung hingga menyebabkan bengkak dan banyak mengeluarkan lender akibat alergi
7. Bronchitis
Bronchitis adalah peradangan pada trakea dan bronkus hingga dapat menyebabkan demam dan batuk-batuk
8. Asma
Asma adalah gangguan pernapasan dengan gejala sukar bernapas, bunyi mendesak dan batuk-batuk yang disebabkan alergi, psikis
ataupun karena penyakit menurun. Asma adalah penyakit yang terjadi karena penyempitan saluran pernapasan. Penyebab penyempitan
saluran pernapasan biasanya disebabkan oleh alergi terhadap debu, pasir, bulu, serangga kecil ataupun rambut. Penyakit ini juga dapat
muncul kembali jika suhu lingkungan terlalu dingin atau ketika penderitanya mengalami masalah psikologis. Jika tidak segera diberi
penanganan, penderita dapat mengalami kematian akibat sesak napas.
9. Adenoid
Adenoid adalah pembengkakkan kelenjar limfa baik pada hidung (polip) ataupun pada tekak (amandel) akan menyebabkan wajah
penderita sangat khas tampak bodoh yang disebut wajah adenoid
10. TBC
TBC adalah timbulnya bintil-bintil pada alveolus akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru
dan menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Karena ada bintil-bintil tersebut, proses difusi oksigen terganggu. Penderita TBC
juga sering mengalami batuk darah.
11. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan atau pun gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan
12. Hipoksia
Hipoksia adalah kekurangan oksigen di dalam jaringan
13. Asidosis
Asidosis adalah meningkatnya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah yang menyebabkan terganggunya pernapasan
14. Sianosis
Sianosis adalah kebiruan pada kulit yang disebabkan karena jumlah hemoglobin deoksigenasi yang berlebihan di dalam pembuluh darah
kulit, terutama dalam kapiler
C. Bahaya Rokok bagi Kesehatan
Beberapa zat dalam rokok yang sangat berbahaya, yaitu sebagai berikut.
1. Nikotin
Zat kimia yang bersifat sangat toksik (beracun), dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, dan bersifat karsinogen karena mampu
memicu kanker paru-paru.
2. Tar
Substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru yang dapat merusak sel paru-paru dan menyebabkan kanker