PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber penularan kasus ini masih belum di ketahui pasti, tetapi kasus pertama
kasus ini meningkat pesat, ditandai dengan laporannya sebanyak 44 kasus tidak
sampai satu bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai Provinsi lain di
nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu Corona Virus Disease (COVID-19)
yang di sebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrom Corona virus-2
(SARS-CoV-2). Virus ini dapat ditularkan dari manusia kemanusia dan telah
menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya.
Hingga tanggal 22 agustus 2020, terdapat lebih dari 22.5 juta kasus dan jumlah
orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang, pada 9 april
1
2020, pandemi sudah menyebar ke 34 Provinsi yaituJakarta, Jawa Barat, dan
Jumlah kasus baru 214 pasien, menunjukkan jumlah kasus positif 9.096 pasien,
total jumlah pasien di rawat 7.180 orang, total jumlah pasien sembuh 1.151
orang, total jumlah pasien meninggal 765 jiwa, total jumlah Suspek 19.987
orang, total jumlah Probable 210.199 orang, total Spesimen diperiksa PCR
75.157 Spesimen dan 59.409 kasus dan bertambah lagi di 14 Mei 2020 jumlah
kasus konfirmasi baru 568 pasien,total jumlah kasus positif 16.006 pasien,total
jumlah pasien di rawat 11.445 orang, total jumlah pasien sembuh 3.518 orang,
total jumlah pasien meninggal 1.043 jiwa, total jumlah Suspek 33.672
Data dinas kesehatan Sulawesi Tengah dari bulan maret sampai dengan
tanggal 22 agustus 2020 kasus baru COVID-19 pasien sembuh 206, dan yang
Sulteng 2020).
Data covid -19 pada tanggal 23 Agustus 2020 Kab. Toli-toli berjumlah
2
7, Konfirmasi 18, Kab. Morowali Utara Suspek 4, Probable 1, Konfirmasi 17,
kerugian di sector ekonomi, rupanya virus corona membawa dampak baik bagi
masyarakat di tuntut untuk tetap di rumah saja. Lebih rajin mencuci tangan,
sadar akan kebersihan lingkungan, mengubah pola makan sehat, rajin olahraga,
tuntutan tetap di rumah saja, banyak pegawai yang harus di rumahkan dan
pembelajaran tatap muka, kini berubah menjadi belajar secara online. Kematian
sebanyak 127 orang meninggal dunia, 24 jam terakhir sejak sabtu (18/7/2020).
3
Penambahan tersebut membuat total jumlah pasien meninggal dunia akibat
Indonesia ditahun 2020 ternyata sangat berkaitan erat dengan kebersihan, cuci
tangan, memakai masker, dan jaga jarak 1-2 meter. Minimnya pelaksanaan
pencegahan Covid-19 yang terjadi saat ini dalam aktivitas sehari-hari akhirnya
Data yang diperoleh dari hasil survei dan wawancara pendahuluan yang
peneliti lakukan pada tanggal 16 Mei 2020 di desa Sipi Kecamatan Sirenja
mereka terhadap Covid-19 yang sudah terkena di salah satu masyarakat desa
4
cara pencegahan Covid-19, dan juga sikap masyarakat di desa Sipi tersebut
masih dalam kategori kurang baik hal ini dapat di lihat ketika peneliti
peneliti bahwa masyarakat yang di desa Sipi hanya sebagian yang memakai
masker tapi sebagian besarnya mereka keluar tidak memakai masker, mencuci
oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
B. Rumusan Masalah
ini adalah:
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap keluarga tentang
Donggala.
2. Tujuan Khusus
Donggala.
D. Manfaat Penelitian
1) Bagi keluarga desa Sipi Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala
3) Bagi Peneliti
6
kuliah, khusunya tentang pengetahuan masyarakat tentang pencegahan
COVID-19.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2016).
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat. Dalam proses
mencari tahu ini mencakup berbagai metode dan konsep-konsep, baik melalui
(Notoadmodjo, 2016).
2. Tingkat Pengetahuan
macam, yaitu :
8
objektif dengan tanpa adanya unsur subjektivitas. Pengetahuan kausal
tentang hakikat segala sesuatu dan hal ini sudah dikaji dalam bidang ilmu
filsafat.
menggunakannya.
9
e. Sintesis (synthesis) adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
dimiliki.
a. Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi proses dalam belajar, semakin tinggi
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua
banyak aspek positif dari objek yang diketahui akan menumbuhkan sikap
informasi baik dari orang lain maupun media massa. Semakin banyak
tentang kesehatan.
10
b. Media massa/sumber informasi
d. Lingkungan
e. Pengalaman
11
Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman pribadi ataupun
f. Usia
Bertambahnya usia akan semakin berkembang pola pikir dan daya tangkap
g. Pengukuran pengetahuan
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subjek
dengan wawancara atau angket yang ingin diketahui atau diukur dapat
menjodohkan.
jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah. Penilaian dilakukan dengan
12
cara membandingkan jumlah skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian
kategori yaitu :
Baik: 76-100%
Sedang: 56-75%
1. Pengertian
suatu objek. Kotler (2017) mengatakan sikap adalah evaluasi, perasaan, dan
terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut. Menurut Umar
yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan yang terdiri dari
13
evaluasi keseluruhan konsumen terhadap suatu objek, yaitu suatu keadaan
seberapa jauh konsumen merasa suka atau tidak suka terhadap objek itu
terhadap merek dari “sangat jelek” sampai “sangat baik” atau dari “sangat
membeli.
seseorang mengenaiapa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek
kontroversial.
14
tindakan dan belajar seseorang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap
seseorang terhadap objek tertentu yang bersifat positif atau negatif yang
biasanya diwujudkan dalam bentuk rasa suka atau tidak suka, setuju atau
pengalaman langsung dengan objek sikap dan informasi tentang objek itu
sendiri maupun orang lain akan menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi
masalah tersebut.
15
Tahapan ini disebut dengan tahapan afektif. Setelah alternatif
dipilih orang itu akan menggunakan pilihan tersebut untuk bertindak jika
memilih alternativ lainnya jika tindakannya tidak sesuai dengan apa yang
dikehendakinya.
3. Fungsi Sikap
sikap, yaitu:
merek produk bukan didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih
infromasi yang begitu banyak yang setiap hari dipaparkan pada dirinya.
16
ketidakpastian dan kebingungan dalam memilah-milah informasi yang
4. Karakteristik Sikap
yaitu :
a. Sikap selalu memiliki objek, yaitu selalu mempunyai sesuatu hal yang
lainnya.
sikapnya.
berubah.
17
g. Keyakinan sikap adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran
sikap yang dimilikinya. Sikap seorang terhadap objek sering kali muncul
5. Pengukuran sikap
2010).
18
C. Tinjauan Umum Corona Virus Disease (COVID-19)
1) Definisi
resiko lebih tinggi terkena penyakit parah hingga kematian (WHO, 2020).
merupakan salah satu protein antigen utama virus dan merupakan struktur
utama untuk penulisan gen. Protein S ini berperan dalam penempelan dan
Corona virus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang
19
penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam
2) Etiologi
Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:
Percikan air liur akibat batuk dan bersin (droplet), menyentuh tangan atau
wajah orang yang terinfeksi, menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah
memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona,
tinjau atau feses (jarang terjadi). Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi
belum diketahui secara pasti. Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-
14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping itu, metode
Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang,
dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona
a. Hidung beringus.
b. Sakit kepala.
c. Batuk.
d. Sakit tenggorokan.
e. Demam.
20
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan
3. Sesak napas.
dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia (PDIP, 2020).
dalam kondisi kritis bahkan meninggal, sindrom klinis yang dapat muncul
g. Tidak berkomplikasi
gejala yang tidak spesifik, gejala utama tetap muncul seperti demam, batuk,
atau atipikal. Selain itu, pada beberapa kasus ditemui tidak disertai dengan
demam dan gejala relative ringan. Pada kondisi ini pasien tidak memiliki
Maret 2020).
21
h. Pneumonia ringan
Gejala dapat muncul seperti demam, batuk dan sesak. Namun tidak
i. Pneumonia berat
sampai berat dan salah satu berikut dalam 14 hari sebelum onset gejala:
j. Kasus suspek
terjangkit,dan tidak memilki satu atau lebih riwayat paparan di antara nya:
22
k. Kasus probble
2019).
l. Kasus terkonfirmasi
4 Klasifikasi
Namun, beberapa jenis virus corona menurut WHO (2020) juga bisa
5 Pneumonia.
Epidemi SARS yang berakhir hingga pertengahan 2003 itu menjangkit 8.098
orang di berbagai negara. Setidaknya 774 orang mesti kehilangan nyawa akibat
a. HCoV-229E.
b. HCoV-OC43.
23
c. HCoV-NL63.
d. HCoV-HKU1.
mengumumkan adanya kasus covid 19 dari Maret 2020 (Amato MB, 2020).
serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan
virus ini. Selain itu, kondisi musim juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di
Amerika Serikat, infeksi virus corona lebih umum terjadi pada musim gugur
negara yang rawan virus corona, juga beresiko terserang penyakit ini. Misalnya,
7. Komplikasi
ditangani dengan cepat dan tepat. Selain itu, SARS juga bisa menyebabkan
kegagalan pernapasan, gagal jantung, hati, dan kematian ( Huang, C., Wang
2019).
24
Hampir sama dengan SARS, novel coronavirus juga bisa menimbulkan
sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian ( WHO, 2020).
8. Pencegahan covid-19
a. Cuci tangan
corona adalah dengan rajin mencuci tangan. Sebab, tangan adalah salah satu
anggota tubuh yang menjadi sumber penyakit. Cuci tangan dengan durasi
air bersih yang mengalir cuci tangan juga bisa memakai hand sanitizer
kain yang bersih atau tisu. Tindakan pencegahan yang satu ini dianggap
lebih efektif untuk membunuh kuman, bakteri, termasuk virus corona. Cuci
sering terjadi kontak dengan benda maupun orang lain. sementara itu, virus
corona disinyalir dapat masuk tubuh manusia melalui segitiga wajah yakni
mata, hidung, dan mulut. Maka dari itu, hindari untuk menyentuh wajah
25
menggunakan tangan. Apabila terpaksa harus menyentuh wajah, maka
pastikan untuk mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun (WHO, 2019).
tangan bagian dalam atau tisu bersih. Sebab, cairan yang diproduksi pada
saat batuk dan bersin tersebut dapat menjadi media penularan virus corona.
Apabila anda menggunakan tisu, maka segera buang ketempat sampah dan
(WHO, 2020)
d. Memakai masker
corona dapat menyebar melalui droplets dan dapat masuk ke dalam tubuh
melalui selaput silent carrier lendir seperti mata, mulut, dan hidung.
Masker juga dapat di gunakan ketika seseorang hendak keluar dari rumah
dan dalam kondisi yang kurang sehat. Hindari untuk menggunakan satu
26
mencium tangan Dengan menghindari kontak kulit dengan orang lain, maka
orang lain
maka dari itu selalu gunakan barang sendiri dan hindari untuk
meminjam barang pada orang lain. hal tersebut merupakan langkah yang
h. Social Distancing
sering digunakan oleh berbagai pihak. Sebab, dengan menjaga jarak antara
satu sama lain dipercaya dapat mengurangi risiko penyebaran virus corona.
Selalu perhatikan jarak fisik dengan orang lain yakni minimal 1-2 meter.
Langkah ini dapat diterapkan saat berada di tempat umum ataupun saat di
luar rumah guna menangkal virus masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan
27
kuman, bakteri, hingga virus corona. Anda dapat mencuci bahan makanan
terjadi interaksi. Maka dari itu, bersihkan selalu perabotan rumah secara
rutin. Bila perlu, semprotkan cairan disinfektan setiap pagi dan sore hari
(Kemenkes, 2020).
namun anda juga perlu melakukan tindakan pencegahan dari dalam tubuh.
bantuan medis dan hubungi mereka terlebih dahulu. Ikuti arahan otoritas
Nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah
28
o. Beribadah di rumah
online
s. Pakai komunikasi virtual untuk bertemu anggota keluarga (anak atau cucu)
9. Pemeriksaan Penunjang
e. Bronkoskopi
h. Biasakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas (sputum,
bilasan bronkus, cairan pleura) dan darah Kultur darah untuk bakteri dilakukan,
29
idealnya sebelum terapi antibiotik. Namun, jangan menunda terapi antibiotik
Wang, Z 2019).
maupun sedang.)
distress napas, hipoksemia atau syok. Terapi oksigen pertama sekitar 5L/menit
dengan target SpO2 ≥90% pada pasien tidak hamil dan ≥ 92-95% pada pasien
hamil
f. Terapi cairan
Terapi cairan konservatif diberikan jika tidak ada bukti syok Pasien
dengan SARI harus diperhatikan dalam terapi cairannya, karena jika pemberian
cairan terlalu agresif dapat memperberat kondisi distress napas atau oksigenasi.
g. Terapi simptomatik
30
i. Observasi ketat
Saat ini belum ada penelitian atau bukti tatalaksana spesifik pada
COVID-19. Belum ada tatalaksana antiviral untuk infeksi Corona virus yang
terbukti efektif. Pada studi terhadap SARS CoV, kombinasi lopinavir dan
lopinavir dan ritonavir masih diteliti terkait efektivitas dan keamanan pada
diberikan dalam situasi uji klinis yang disetujui oleh komite etik atau melalui
(MEURI), dengan pemantauan ketat. Selain itu, saat ini belum ada vaksin untuk
D. Landasan Teori
yang baru di temukan, sebagian besar orang yang terinfeksi virus COVID-19
akan mengalami penyakit pernafasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa
berbagai jenis penyakit yang di sebabkan oleh infeksi virus seperti Severe
(MERS), orang lanjut usia (lansia) yang berusia di atas 60 tahun dan yang
penyakit penarfasan kronis, dan kanker, memiliki resiko lebih tinggi terkena
31
Pengetahuan (Knowledge) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
sikap adalah respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatau
Notoatmodjo, 2012).
E. Kerangka Pikir
pencegahan Covid-19. Pada penelitian ini beberapa variabel yang diteliti yaitu
Pencegahan Covid-19. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam kerangka pikir
dibawah ini
Pengetahuan
keluarga
Pencegahan
COVID-19
Sikap keluarga
32
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
a. Waktu Penelitian
b. Lokasi Penelitian
Donggala.
a. Variabel
b. Definisi Operasional
diamati.
33
1) Pengetahuan
mencuci tangan pakai sabun lalu di basuh dengan air mengalir, jaga jarak
1-2 meter, etika bersin dan batuk, hindari sentuh wajah, hindari interaksi
rumah, tingkatkan imun tubuh, tetap dirumah jika anda merasa tidak
rutin setiap hari, cukup tidur, malam 6-8 jam dan siang 2 jam, makan
34
1= Cukup,jika responden dan menjawab benar
2) Sikap
sabun lalu di basuh dengan air mengalir, jaga jarak 1-2 meter, etika
tingkatkan imun tubuh, tetap dirumah jika anda merasa tidak sehat, tetap
anggota keluarga (anak atau cucu), berolahraga ringan secara rutin setiap
hari, cukup tidur, malam 6-8 jam dan siang 2 jam, makan makanan
35
Hasil ukur : 2 = Baik jika diperoleh skor 80-100%
(Peneliti, 2020)
1) Data primer
kuesiner.
2) Data Sekunder
3) Pengumpulan Data
4) Kuesioner
pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya besar, selain
36
guttman dengan pilihan jawaban “benar” dan “salah”. Pernyataan positif
terdiri dari pernyataan (1, 2, 5, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17) dan apa bila
salah di beri nilai 0 , dan pernyataan negatif terdiri dari pernyataan (3, 4, 6,
(SS) di beri nilai 5, setuju (S) di beri nilai 4, dan ragu-ragu (R) di beri nilai
3, kurang setuju (KS) di beri nilai 2, dan tidak setuju (TS) diberi nilai 1.
(Peneliti, 2020).
Uji validitas
Suatu instrument dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara
tepat. Uji validitas item dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi
N ( ∑ xY )−( ∑Y )
r xy X=
√¿¿ ¿¿
Keterangan :
r xv = koefisien korelasi
37
X= skor tiap item
hitung dan r table dengan taraf signifikat 5% jika r hitung> r table berarti valid
sebaliknya jika r hitung < r table berarti tidak valid. Uji validitas dilakukan untuk
mengukur pernyataan yang ada dalam angket, yaitu untuk mengetahui valid
atau tidaknya butir-butir soal dalam angket. Uji validitas yang dilakukan oleh
diketahui bahwa r table untuk 20 responden dengan taraf signifikat 0,05 adalah
Uji Reliabilitas.
maka stabil pula alat bantu program IBM SPSS Statistik 20 dengan
b. Jika r alpha negatif atau < r tabel, maka pernyataan tidak reliabel.
38
5. Pengelolaan Data
memperoleh data atau data ringkasan berdsarkan suatu kelompok data mentah
pengelolaan data oleh peneliti, yaitu :e diting, coding, tabulating dan scoring.
1) Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari
dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai bisa
menerima kuisioner yang telah diisi oleh responden, diperiksa kebenaran dan
2) Coding
Coding pada penelitian ini dilakukan dengan cara memberi kode angka pada
3) Tabulating
39
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
table.
4) Entry
dalam master tabel atau data base komputer, kemudian membuat distribusi
5) Cleaning
data yang sudah di entri apakah sudah betul atau ada kesalahan pada saat
memasukan data.
6) Describing data
6. Analisi Data
f
P = x 100%
n
Keterangan : P : presentase
X : frekuensi
40
7. Penyajian Data
b. Sampel
Jumlah atau besar sampel dalam penelitian ini dapat di hitung berdsarkan
N
n=
1+ N (d )2
Keterangan :
N = Besar Populasi
n = Besar Sampel
N
n=
1+ N ( d ) 2
201
=
1+ 201 ( 0,1 ) 2
41
201
=
1+(201. 0,01)
201 201
= = =67
1+ 2,01 3,01
c. Teknik sampling
pengambilan sampel tidak di pilih secara acak. Unsur populasi yang terpilih
menjadi sampel biasa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang
sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang
d. Kriteria
Kriteria inklusi :
42
d) Usia dewasa (18 – 45 tahun)
Kriteria eksklusi :
43
BAB IV
Donggala. Desa Sipi adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Sirenja
Kabupaten Donggala, luas wilayah desa Sipi seluas 12,500 ( Ha) yang terdiri
dari 5 dusun, jumlah keluarga di tahun 2020 761 kepala keluarga dengan
Kabupaten Donggala, Dengan mengambil satu desa, yaitu masyarakat desa Sipi
univariat.
44
1. Karakteristik Responden
a. Umur
kelompok umur menurut Depkes RI (2009), yaitu 17-25 tahun (remaja akhir),
45
Berdasarkan tabel :4.1 diatas menunjukan bahwa total 100% keluarga
menjadi responden 67 orang yaitu remaja akhir 25 orang (43,5), dewasa awal
kabupaten donggala dimana paling banyak dalam kategori umur remaja akhir
dan dewasa awal di bandingkan dengan dewasa akhir dimana keluarga di desa
pula daya tangkap dan pola pikirnya. Sehingga pengetahuan yang di peroleh
semakin baik, pada usia dewasa awal dan remaja awal individu akan lebih
berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan social lebih banyak melakukan
persiapan penyesuaian diri menuju usia tua dan banyak menggunakan waktu
untuk membaca.
b. Pendidikan Responden
46
tinggi (Perguruan Tinggi). Adapun distribusi responden menurut pendidikan
kabupaten donggala.
responden
1. Pendidikan dasar 45 75.9
2. Pendidikan menengah 22 24.1
3. Pendidikan tinggi 0 0
Total 67 100
Sumber : data primer 2020
dan sikap tidak diperoleh dari pendidikan formal saja akan tetapi dapat
47
atau tidaknya seseorang menyerao dan memahami pengetahuan yang
c. Pekerjaan Responden
48
Menurut asumsi peneliti, keluarga di desa sipi kecamatan sirenja
kabupaten donggala lebih banyak bekerja sebagai tani dan URT di bandingkan
atau menjalin sebuah pikiran dengan kenyataan atau dengan kenyataan atau
dimana nilai dari presentase Baik: Nilai : 76 - 100%, Cukup : Nilai : 56 - 75%,
49
Jumlah pengetahuan responden di desa Sipi Kecamatan Sirenja Kabupaten
Donggala.
Total 67 100
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan keluarga
kabupaten donggala.
50
benar 76%-100% dari total skor, cukup jika responden menjawab benar 56%-
75% dari total skor, kurang jika responden menjawab ≤55% dari total skor.
Tabel 4.5 distribusi frekuensi responden berdasarkan sikap keluarga di desa sipi
C. Pembahasan
51
40 dan baik 16 yang dimana hal ini bias di lihat dari jawaban kuesioner
(100%), salah satu cara untuk membunuh virus corona adalah dengan
dukun (74%), tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah keluar rumah
didominasi oleh kelompok umur dewasa akhir yaitu sebesar 13% dari 67
umur remaja akhir dan dewasa awal hal ini disebabkan karena semakin
Hal ini sesuai teori Huclock (1998) dalam notoatmodjo (2014) yang
52
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
umumnya dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan oleh orang tua,
guru, dan media masa. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar
pendidikan responde.
langgsung terhadap orang yang lagi sakit (83,6%), menutup hidung dengan
tissue ketika bersin atau batuk (81,3%). Dan menggunakan masker ketika
53
2. Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa sikap pada 67
responden (1.5%).
individu tersebut.
Dari tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa total 100% keluarga tentang
akhir dan dewasa awal (87%) dari 67 responden. Dari data crosstable
Hal ini sesuai dengan teori mednick, Higgins dan kirschenbaum bahwa
54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
2. Bagi keluarga
sikap yang baik agar mempertahankan pengetahuan dan sikap tersebut dan
55
juga dengan kepala keluarga yang masih memiliki pengetahuan kurang baik
tentang tanda-tanda dan gejala penyakit Covid-19 pada keluarga agar dapat
56